NovelToon NovelToon
Falling In Blue

Falling In Blue

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Konglomerat berpura-pura miskin
Popularitas:1.6k
Nilai: 5
Nama Author: Starry Light

✍🏻 Spin-off Dearest Mr Vallian 👇🏻


Cinta itu buta, tapi bagaimana jika kau menemukan cinta saat kau memang benar-benar buta? Itulah yang di alami Claire, gadis berusia 25 tahun itu menemukan tambatan hatinya meskipun dengan kekurangannya.

Jalinan cinta Claire berjalan dengan baik, Grey adalah pria pertama yang mampu menyentuh hati Claire. Namun kenyataan pahit datang ketika Claire kembali mendapatkan penglihatannya. Karena di saat itu juga, Claire kehilangan cintanya.

"Aku gagal melupakanmu, aku gagal menghapus bayang-bayangmu, aku tidak bisa berhenti merindukanmu. Datanglah padaku, temuinaku sekali saja dan katakan jika kau tidak menginginkanku lagi." Claire memejamkan matanya mencoba merasakan kembali kehadiran kekasih hatinya yang tiba-tiba menghilang entah kemana.

📝Novel ini alurnya maju mundur ya, harap perhatikan setiap tanda baca yang author sematkan disetiap paragraf 🙂
Bantu support dengan cara like, subscribe, vote, dan komen.

Follow FB author : Maria U Mudjiono

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Starry Light, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 04

"Nona," suara lembut Bibi Elodi membuyarkan lamunanku, entah sudah berapa jam aku berada diberanda samping.

"Bibi Elodi," ucapku pelan. Aku melihat wanita baya yang wajahnya sudah keriput, namun masih terlihat cantik di usianya.

"Nona bisa melihat Bibi?" tanyanya. Aku mengangguk sambil menahan air mataku, Bibi Elodi mendekatiku dan memelukku, bahunya terguncang begitu juga denganku. Kami menangis haru, akhirnya penantian panjang ku untuk bisa melihat lagi kini menjadi kenyataan.

"Maaf, Bibi tidak bisa mengunjungimu di rumah sakit," katanya sambil mengelus pipiku. Wanita kedua yang tulus padaku setelah Ibu, kini aku merasakan kehangatan tangannya sambil memandang wajahnya.

"Aku baik-baik saja, Bibi. Bahkan sekarang aku jauh lebih baik," kataku menahan sesuatu yang bergejolak dalam hati.

"Bibi membawakan makanan kesukaan mu. Ayo makan dulu," bibi Elodi menarikku kedalam menuju meja makan, dan menyiapkan makanan untuk ku.

"Makanlah, Nona. Bibi sengaja memasak ini karena tahu kau pasti sudah pulang," katanya menyajikan sepiring makanan favoritku.

Meskipun aku sedang tidak berselera untuk makan, tapi aku tetap memakannya. Aku tidak mungkin membuatnya kecewa dengan tidak makan masakannya, apalagi makanan ini sengaja di masak khusus untukku.

"Ada apa? Apa rasanya tidak enak?" tanyanya melihatku tidak makan dengan lahap.

"Rasanya enak, Bibi. Sangat enak." ucapku. Tapi mataku kembali berkaca-kaca, aku tak lagi mampu menahan rasa sedihku. Tangannya terulur membelai rambutku hingga air mataku jatuh tak tertahan.

"Sejak kapan kau merahasiakan sesuatu dari Bibi?" tanyanya lembut, aku memang tidak punya rahasia apapun darinya. Segalanya aku ceritakan pada Bibi Elodi setelah ibu meninggal, dialah tempatki berbagi dan berkeluh-kesah.

"Aku merindukan Grey, Bibi," kataku. Dengan bibir bergetar, aku benar-benar merindukan pria itu. Padahal baru beberapa hari tidak bertemu, tapi ketidak hadiran Grey saat perbanku dibuka. Membuatku berpikir jika Grey meninggalkanku.

"Apa Bibi tahu dimana Grey?" aku menatapnya penuh harap, namun Bibi Elodi hanya diam dan menghapus air mataku.

"Maafkan Bibi, karena Bibi juga tidak tahu dimana Tuan Grey," mendengar itu aku memejamkan mataku dan membuat air mataku mengalir deras.

***

Aku masuk kekamar, disana masih tersisa aroma Grey. Aku mengambil bantal satu-satunya yang ada di kamarku, bantal yang biasanya di pakai Grey, karena aku akan tidur di lengan kekarnya.

Ranjang yang biasanya hangat kini terasa dingin karena tidak ada Grey. Aku benar-benar berharap jika firasat ku ini salah, Grey tidak mungkin meninggalkan ku. Ini hanya ketakukanku saja. Aku memejamkan mataku dan mengingat kebersamaan ku dengannya.

**

Hari ini aku bersiap pergi ke taman, aku sangat semangat karena akan bertemu dengan Grey. Aku tidak punya nomer teleponnya, dan selama satu minggu ini kami tidak berkomunikasi. Dengan sadar aku merasakan rindu bertemu dan berbicara dengannya.

Aku duduk di kursi taman seperti biasa, jantungku semakin deg degan menanti kedatangannya. Kami memang tidak janjian akan bertemu, bagaimana jika Grey tidak datang?.

"Apa kau sangat merindukanku?"

Deg.....

Itu suara Grey, aku sangat gugup.

"Aku suka melihat wajahmu yang merona," bisiknya sebelum aku menjawab, membuatku semakin gugup dan malu.

"Tidak perlu malu, aku juga merindukanmu," katanya sambil memelukku, aku menutup mataku nikmati pelukan Grey. Cuaca saat ini sangat dingin, dan Grey menghangatkanku dengan pelukannya.

"Hei, kanapa diam saja?" Grey menyentuh hidungku.

"Lalu aku harus bagaimana?" Grey tertawa mendengarnya, pria itu mengecup keningku.

"Ayo kita makan, aku sangat lapar," Grey menarikku untuk berdiri dan mengikutinya. Lagi-lagi Grey memasukkan ku kedalam mobil.

"Kau mau makan apa?" tanyanya mulai melajukan mobil.

"Roti isi," jawabku.

"Kalau begitu kita ke kafe yang dekat sini saja," kata Grey. Aku hanya menurut karena tidak begitu sering ke kafe, aku keluar rumah hanya ke taman. Jika dulu Ayah dan Ibu masih ada, kami akan pergi ke restoran sesekali.

"Grey, apa kau bekerja?" tanyaku setelah memikirkan bertanya atau tidak.

"Tentu saja."

"Benarkah? Dimana?" Aku sangat lega mendengar Grey bekerja, setidaknya satu keraguanku sudah berkurang.

"Kenapa? Kau takut pacarmu masih menjadi pencuri karena tidak punya pekerjaan?" tanya Grey sambil terkekeh.

"Jangan takut, kekasihmu ini sudah dijalan yang benar," Grey menenangkanku, aku hanya diam mendengarkannya.

"Kau tidak percaya?" tanyanya melihatku diam.

"Aku bekerja disebuah bengkel besar dikota ini. Itu sebabnya aku bisa membawa mobil ini," kata Grey menjelaskan. Tapi hal itu malah membuatku terkejut.

"Apa! Bagaimana jika pemiliknya tahu?" Mendadak aku takut dan khawatir.

"Tenang saja, dia tidak akan tahu. Dia sedang berlibur ke luar negeri dan mobilnya diservis," jelasnya. Tapi tetap saja aku takut, bisa-bisanya Grey membawa mobil yang bukan miliknya, bagaimana jika tiba-tiba kecelakaan?.

"Grey, tindakanmu ini tidak benar. Lain kali jangan ulangi, aku tidak mau kau di pecat dari pekerjaanmu," kataku. Baru saja merasa lega karena dia punya pekerjaan, tapi penjelasnnya malah membuatku resah.

"Baiklah, aku tidak akan mengulanginya," sahut Grey menghentikan mobilnya, mungkin sudah sampai.

"Ayo turun," Grey membuka pintu untukku dan meraih tanganku. Pria itu menuntunku masuk dalam sebuah kafe, itu yang tadi dikatakannya.

Karena aku tidak begitu lapar, aku hanya memesan roti isi dan kopi Espresso. Sedangkan Grey terdengar memesan pasta dengan saus salmon dan lemon, lalu Grey memilih Americano sebagai minumannya.

Aku menikmati makan siangku bersama Grey sambil mengobrol ringan, suasana kafe tidak terlalu ramai, tapi juga tidak sepi membuatku nyaman dan betah berada disini. Hingga Grey mengajakku keluar dari kafe.

"Kita mau kemana?" tanyaku bingung. Sebab kemanapun Grey mengajakku, aku tidak bisa seratus persen menikmatinya karena aku buta. Jika saja aku tidak buta, mungkin aku sudah berlarian kesana kemari diantara hamparan salju yang mulai menggunung.

"Kau ingin kemana?" Grey malah bertanya balik padaku yang bingung. Aku hanya mengangkat bahu karena tidak tahu harus kemana.

"Udara semakin dingin, bagaimana jika kerumahmu saja?" tanyanya. Aku terdiam beberapa saat, yang dikatakan Grey memang benar, lagi pula aku tidak tahu harus kemana. Akhirnya aku memutuskan untuk mengajak Grey kerumah sederhana ku.

"Rumah ini terlihat sepi," kata Grey. Kami berjalan menuju beranda samping yang memang tempatnya nyaman untuk bersantai.

"Aku tinggal sendiri, ayah dan ibuku sudah meninggal," kataku tanpa berniat menutupi apapun darinya. Grey menarikku duduk di sofa panjang yang ada di beranda itu.

"Apa kau merasa ada yang aneh belakangan ini?" tanyanya sambil membelai rambutku.

"Bagaimana kau tahu?" tanyaku dengan nada serius.

"Apa itu? Cepat ceritakan padaku," perintahnya terdengar sangat ingin tahu.

"Kau," kataku sambil menahan senyum.

"Kau? Apa maksudmu aku?" Grey memperjalasnya. Aku mengangguk dan melipat bibirku kedalam, aku tidak bisa membayangkan wajahnya saat ini. Pasti Grey bingung.

"Claire, aku tidak paham maksudmu. Bisakah kau bicara dengan jelas!" katanya dengan nada rendah tapi terdengar sangat serius. Ini diluar ekspektasiku, kanapa suara Grey terdengar serius dari biasanya?.

*

*

*

*

*

TBC

1
Sleepyhead
In the end, God is the ultimate of scripwriter 🥰🥲🥲
Sleepyhead
/Sob//Sob//Sob//Sob//Sob/ I can't hardly stop my tears
Sleepyhead
thanks Jobs, kamu akhirnya berhasil mempertemukan salah satu berlian Nick Dan Sara
Sleepyhead
seperti nya bakal jd jodoh Ben 🤭
Sleepyhead
modus detected 😁
Sleepyhead
keep going through, Just the way you are thor.. jangan terusik dengan apapun.. tetap jadi dirimu saja..
Sleepyhead
Ya wajar lah karena Daddy Harry merasa sudah bekerja sama lama dengan Daddy Nick..
Harry merasa tak bisa menempatkan diri, padahal Nick sudah menganggap Harry seperti sahabatnya. Gua rasa Sara Dan Nick bs menerima nya..
Sleepyhead
Oh ya ampun cinta Henry tak berubah pada Sara.. Cinta mati ya Hen Dr jaman bocah 🤭😁
Sleepyhead
yeah yea I heard you 😅
Sleepyhead
That's what friends are for, to helping each other
Sleepyhead
wkwkk Asem, kena lagi gua
Sleepyhead
/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Ray Aza
mantab!!! mmg hrs pny ciri khas thor. 😁
Ray Aza
wkwkwkkkk.... benar2 sempurna spti pohon pete dgn benalunya... lama2 ben kurus dan akhirnya mati krn dihisap olehmu.. 😂😂😂😂
Sleepyhead
Yah, syukurlah.. kupikir cinta Claire hanya sepihak. ternyata u both had a same feelin'
Sleepyhead
yeah, I know..
Sleepyhead
Benar yg dikatakan Claire,Visual Grey sesuai ekspetsinya
Sleepyhead
You can count on my vote, I'll be supporting you 😁😎
Sleepyhead: anytime 😁
Starry💫: thanks 🤩
total 2 replies
Sleepyhead
oh I see dlm beberapa chapter yg lalu, Grey pernah mengatakan kalo dia bekerja di salah satu bengkel temanya, he doesn't lies..
Sleepyhead
O MY... Grey is that you
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!