NovelToon NovelToon
Putri Yang Terbuang

Putri Yang Terbuang

Status: sedang berlangsung
Genre:Peran wanita dan peran pria sama-sama hebat / Mengubah Takdir / Menyembunyikan Identitas / Putri asli/palsu
Popularitas:3.4k
Nilai: 5
Nama Author: Meta Janush

Brielle dibuang keluarganya saat masih bayi dan ditemukan kembali setelah bertahun-tahun, namun diperlakukan sangat buruk. Hingga akhirnya dia menemukan sebuah rahasia besar dibalik alasan dia dibuang sejak bayi. Dia bahkan dibenci oleh orang tua dan saudara-saudaranya. Mereka lebih menyayangi anak angkat yang licik dan manipulatif.

Untuk meluapkan kebencian mereka, saudara laki-lakinya sengaja menyertakan Brielle dalam sebuah program televisi untuk menyingkirkannya. Dalam variety show yang disiarkan secara langsung, para tamu kehilangan kontak dengan tim program. Perla yang terkenal sebagai selebriti yang baik hati dan lemah lembut mencoba untuk mengisolasi Brielle Camelia.

Saat menghadapi pengganggu, Brielle menyerang semua orang tanpa pandang bulu. Ia melepaskan diri di dalam hutan, mengaum bak singa, mengguncang akar pohon yang merambat, merangkak, mencuri pisang dari monyet, memukuli setiap hewan yang ditemuinya. Namun dia tidak tahu bahwa hutan itu penuh dengan kamera tersembunyi. Segala sesuatu yang terjadi di hutan direkam oleh kamera dan disiarkan secara langsung.

Brielle membalas semua perlakuan buruk keluarganya dan bahkan menghancurkan mereka dengan cara yang luar biasa. Seorang pria tampan dan kaya, ternyata selalu mendukungnya di balik layar. Bagaimanakah kisah akhir Brielle? Rahasia apa yang ditemukannya? Akankah dia memiliki akhir yang indah dan menemukan cinta sejati setelah dendamnya terbalaskan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Meta Janush, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 19.

“Hmmm……bagaimana jika malam ini biarkan saja Brielle beristirahat. Ini sudah larut, para penonton pun akan beristirahat.” ujar staf itu.

“Lihat jam berapa sekarang? Apa kau tidur seawal ini?” tanya pimpinan acara melirik tajam staf itu. Staff itupun melihat ponselnya dan matanya membulat melihat waktu di ponselnya.

“Hah? Kenapa masih jam 8:30pm? Brielle tidur terlalu awal.”

“Dia tidak punya ponsel dan alat komunikasi lain. Wajar jika dia tertidur lebih awal.” ucap pimpinan acara lagi. “Baru jam 8:30 malam dan biasanya ini waktunya para penonton ramai. Tapi lihatlah jumlah penonton merosot drastis. Itu pasti ada hubungannya dengan Brielle yang tidak terlihat lagi.”

“Baiklah pak. Aku mengerti sekarang. Aku akan menghubungi orang kita dilapangan dan meminta mereka bertindak besok.” jawab staff itu.

Keesokan harinya. Sinar mentari baru saja muncul ketika Brielle terbangun Dia keluar dari tenda sambil menutup matanya dan menarik napas dalam-dalam. Dia menghirup udara segar pagi hari yang terasa menyegarkan. “Ahhhh udara disini segar sekali.”

Dia mengambil perlengkapan lalu pergi menuju ke sungai untuk mandi. Setelah mandi dia berlatih sejenak didepan tenda. Latihan ini diajarkan oleh kakeknya ketika dia tinggal diluar. Kakeknya mengatakan jika dia rutin melakukan latihan ini maka dia bisa menyembuhkan berbagai macam penyakit.

Ruangan siaran langsung kembali ramai, ketika para penonton menyalakan TV mereka dan menyaksikan Brielle yang sedang berlatih. “Wow, kebetulan sekali. Aku baru saja menyalakan TV dan melihat Brielle!”

“Baru pukul 5.30 pagi! Brielle sudah bangun seawal ini. Kenapa dia bangun awal sekali?”

“Semalam Brielle tidur jam 8.30pm. Wajar jika dia bangun awal pagi ini.”

“Ya, dia tidak punya jam atau ponsel. Dia tidak tahu jam berapa sekarang. Dia hanya tidur ketika malam gelap dan bangun ketika diluar sudah terlihat cahaya mentari.”

“Latihan bela diri apa yang sedang dilakukan Brielle? Dia sangat terampil. Berapa tahun dia sudah berlatih bela diri? Pantas saja dia lincah dan terampil, pasti dia sudah berlatih sejak kecil.”

“Kalau aku tidak salah, itu adalah teknik bela diri delapan Cakra. Kakekku dulu berlatih itu setiap hari selama bertahun-tahun. Sekarang kakekku berumur 99 tahun dan tubuhnya masih sehat dan kuat. Tak kusangka Brielle yang masih muda sudah berlatih teknik bela diri ini.”

“Ahhh Brielle cantik sekali. Gerakan tubuhnya indah dan menyenangkan untuk dilihat.”

Dalam sekejap ruangan siaran langsung kembali ramai. Bahkan siaran langsung itu dibagikan ke semua media sosial. Bertahan hidup di hutan belantara, Brielle sudah bangun. Begitu laman pencarian semakin memanas, jumlah penonton siaran langsung  pun melonjak drastis. Tepat pada pukul 6 pagi, jumlah penonton mencapai 5 juta.

Para staff yang memperhatikan layar pun terkejut, “Wow! Brielle benar-benar luar biasa!”

“Baru pukul 6 pagi dan penonton sudah seramai ini. Darimana datangnya orang-orang ini semua menonton siaran langsung sepagi ini? Ini bukan data palsu kan? Itu semua adalah penonton asli kan?”

“Tenda milik Brielle harus dihilangkan. Semua yang menghalangi wajahnya harus disingkirkan. Penonton hanya tertarik menonton Brielle saja!”

Setelah Brielle selesai berlatih, dia mengambil pisau lipat dan mengambil ranting panjang lalu berjalan kedalam hutan. Dia meninggalkan semua perlengkapannya di tenda.

Dia percaya bahwa Perla dan yang lainnya tidak akan berani mencuri barang-barangnya lagi. Jika dia kehilangan barang lagi maka dia akan menghajar mereka sampai mati.

Ketika pimpinan acara melihat Brielle masuk kedalam hutan, dia segera menghubungi tim khusus yang bersembunyi di hutan. “Brielle baru saja pergi dan masuk kehutan. Bersiaplah sekarang kalian curi tenda dan peralatannya.”

“Baik pak. Perintah siap dilaksanakan!” sahut tim khusus. Tim khusus itu berjumlah seratus orang. Mereka bersembunyi dibeberapa tempat didalam hutan untuk menghalangi binatang buas memasuki area syuting. Ada beberapa anggota tim khusus yang mengikuti para peserta dari jauh untuk memastikan keselamatan mereka.

Di tempat Brielle berada, ada tiga orang tim khusu. Setelah mereka menerima perintah dari pimpinan acara, mereka mulai bergerak untuk melaksanakan tugas. “Kita tidak bisa melakukan itu. Jika tendanya menghilang tiba-tiba maka Brielle pasti akan mencarinya. Dia pasti akan mendatangi peserta lain.” tim 1 berbicara.

“Ya benar juga. Kita tidak bisa mencuri tenda itu.” ucap tim no. 2.

Tim no. 3 bertanya dengan bingung, “Kalau kita tidak mencuri tenda itu, bagaimana caranya kita melenyapkan tenda itu?”

Tim 1 dan 2 saling bertatapan dan tersenyum. “Apa kau ingat gerombolan monyet yang kita temui ketika kita baru masuk kehutan?”

“Hah? Kalian mau mengarahkan monyet-monyet itu untuk merusak tenda?”

“Ya betul sekali.” sahut tim 1 dan 2 bersamaan. Mereka pun menghubungi rekannya yang lain dan menyampaikan rencana mereka.

Sementara Brielle sama sekali tidak tahu apa-apa. Dia sudah masuk kedalam hutan untuk mencari hewan buruan. Brielle berjalan selama setengah jam dan melihat seekor ayam yang sedang berdiri diatas tumpukan ranting.

Ketika ayam itu melihat kedatangan Brielle, ayam itupun langsung melompat dan lari. Brielle melihat ke tumpukan ranting dan ada beberapa telur ayam disana. Dia mengambil telur-telur yang masih terasa hangat itu. Setelah itu Brielle berjalan lebih dalam lagi. Hanya telur saja tidak akan cukup untuk dimakan.

Dia masih harus mencari beberapa makanan lagi. Setelah berjalan beberapa saat, dia melihat jamur. “Makan ayam dipagi hari tidak baik untuk pencernaan. Kalau aku memasak sup jamus dan telur lebih baik. Aku akan menangkap ayam untuk makan siang.” Brielle berjongkok dan mulai mengambil jamur.

Setelah selesai memunguti jamur, dia mengambil beberapa ranting kering, lalu membuat keranjang sederhana dan berjalan keluar dari hutan. Dalam perjalanan pulang dia menemukan beberapa butir telur lagi. Brielle merasa senang karena dia mendapatkan bahan makanan cukup untuk pagi ini.

Namun begitu dia keluar dari hutan, pemandangan dihadapannya membuatnya mematung. Dia melihat gerombolan monyet yang berlarian dari berbagai arah. Ada sekitar tiga puluhan monyet yang berlarian merusak tendanya dan memanjat ke bukit. Tenda dan kasur lipat koyak dan tak tersisa.

Sedangkan barang-barang didalam tas ranselnya juga berhamburan di tanah. Sebagian besar barang miliknya sudah hancur. Wajah Brielle membeku, kegembiaraannya mendadak berubah. Tekanan darahnya naik dan detak jantungnya kencang karena amarah. Darimana datangnya monyet-monyet itu?

Tenda dan tas ranselnya hancur lebur. Ketika gerombolan monyet itu melihat kedatangan Brielle, dengan angkuhnya mereka memperlihatkan taring mereka dan menunjukkan wajah marah pada Brielle. Ketika monyet paling besar melihat ada keranjang ditangan Brielle, monyet itu dengan cepat berlari menghampiri.

Dengan cepat moneyt itu merebut keranjang dari tangan Brielle. Namun setelah dia memakan telur yang rasanya tidak enak, monyet itu melemparkan keranjang dengan marah. Semua telur pecah dan hancur ditanah membuat kemarahan Brielle semakin memuncak. “Monyet sialan! Kubunuh kau!”

Brielle berteriak dengan marah dan menyerang kearah gerombolan monyet.Gerombolan monyet itu tidak menunjukkan rasa takut. Mereka bahkan menunjukkan gigi taringnya pada Brielle untuk menakutinya. Namun Brielle sudah kehilangan akal sehatnya dan dikuasai amarah. Dia ingin menghajar semua monyet sialan itu.

“Pergi ke neraka! Aku akan mengirim kalian semua ke neraka! Dasar monyet sialan!” Brielle berteriak lalu menangkap seekor monyet lalu memukuli wajahnya. Monyet itu terkejut dan terdiam.

Lalu Brielle melemparkan monyet itu untuk menangkap monyet lainnya. Ketika monyet-monyet itu melihat apa yang dilakukan Brielle, mereka pun menyerang Brielle.

Gerombolan monyet ingin membantu temannya untuk membalas dendam. Dengan satu pukulan kuat, Brielle mengirimkan satu monyet terlempar jauh dan menghanntam pohon. Ketika raja monyet datang, Brielle langsung memukulnya dua kali membuat raja monyet pusing dan sempoyongan.

Gerombolan monyet terkejut. Raja monyet adalah yang terkuat dan memiliki kemampuan bertarung terbaik. Melihat situasi, raja monyet mengirimkan sinyal pada gerombolan monyet untuk mundur dan berhenti menyerang.

Namun Brielle enggan melepaskan mereka, tenda dan barangnya sudah rusak dan dia harus menghajar monyet sialan itu.

“Hei jangan lari! Kalian menghancurkan tenda dan barang-barangku. Jangan pikir kalian bisa pergi begitu saja! Aku akan menghancurkan kalian semua, monyet sialan!” maki Brielle marah.

Brielle berlari kearah hutan, kecepatan larinya bagaikan hembusan angin. Dibandingkan dengan kemampuan berlari monyet tidak seimbang. Brielle bahkan lebih cepat dan lebih kuat dibandingkan gerombolan monyet itu. Melihat Brielle yang semakin mendekat, gerombolan monyet itu menjerit ketakutan dan berlari menaiki pohon.

1
Sri Rahayu
ditunggu lanjutannya Thorr 😘😘😘
Meta Janush IG@Meta_Janush: hari ini update banyak ya
total 1 replies
Eemlaspanohan Ohan
lanjut menarik ceritanya
Sri Rahayu
bodoh Briella kl mau menerima kontrak kerja yg dibetikan 😇😇😇
Sri Rahayu
keren kamu Brielle....bisa mengakali ayah dan sdr2 mu....tp hati2 meteka pasti tdk akan tinggal diam terhadap mu 😇😇😇
Sri Rahayu
gila ya kel Galasti....masa tega akan membunuh anak pr kandung nya demi saham dan anak angkatnya 😡😡😡
Soraya
semoga aja Brielle peka tau klo dijebak
Soraya
semangat
Soraya
apa Kaiden gak ingat Brielle
Soraya
ini cerita hampir sama sama novel yang pernah aku bc, yang akhirnya anak nya memaafkan semua kesalahan keluarga nya, semoga aja beda cerita nya ya thor
Meta Janush IG@Meta_Janush: maaf ya cerita ini alurnya jauh beda ya dari novel yg pernah kamu baca. ikutij terus kelanjurannya
total 1 replies
Soraya
mampir thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!