NovelToon NovelToon
I Love You, Bestie!

I Love You, Bestie!

Status: sedang berlangsung
Genre:Teen / Romantis / Cintapertama / Teen School/College / Persahabatan
Popularitas:825
Nilai: 5
Nama Author: EuRo40

Dua orang sahabat yang terbiasa bersama baru menyadari kalau mereka telah jatuh cinta pada sahabat sendiri setelah jarak memisahkan. Namun, terlambat kah untuk mengakui perasan ketika hubungan mereka sudah tak seperti dulu lagi? Menjauh tanpa penjelasan, salah paham yang berakibat fatal. Setelah sekian tahun akhirnya takdir mempertemukan mereka kembali. Akankah mereka bersama setelah semua salah paham berakhir?
Ikuti lika-liku perjalanan dua sahabat yang manis dalam menggapai cinta dan cita.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon EuRo40, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 18

Selesai sarapan Ana langsung pergi untuk berangkat sekolah. Ia melihat Angga mengeluarkan motornya, Ana bermaksud menghampiri Angga untuk meminta maaf. Namun, ia berhenti melangkah begitu melihat seorang gadis ikut keluar dari rumah Angga lalu mendekati lelaki itu.

“Gendis? Ngapain dia di rumah Angga pagi-pagi. Mereka janjian pergi sekolah bareng?” tanya Ana pada dirinya sendiri.

Angga menyalakan motornya lalu Gendis naik ke atas motor Angga dan satu tangannya memeluk pinggang Angga. Ana melihatnya dengan bola mata membesar.

“Hubungan mereka sudah sangat dekat, tapi Angga tidak pernah cerita apa pun,” gumam Ana.

Ana bersembunyi membalikkan badannya menghadap dinding begitu motor Angga melintas. Setelah yakin motor Angga sudah jauh, Ana kembali berbalik badan. Ia menatap ke arah motor Angga melaju meski kini motor itu sudah tak terlihat lagi.

“Kenapa gue nggak suka lihat Angga dekat sama Gendis? Kenapa gue sedih lihat Angga dekat dengan cewek lain?” Ana bingung sendiri. Ia tidak bisa menilai isi hatinya.

Akhirnya Ana memutuskan untuk pergi ke sekolah sendiri. Ia memesan motor ojek lewat aplikasi di ponselnya.

“Lho, An. Kok belum berangkat?” tanya ayahnya Ana yang baru keluar rumah.

“Ini lagi nunggu yang jemput,” jawab Ana.

“Tadi katanya mau bareng sama Angga, mana Angganya?” tanya Ayahnya lagi.

“Angga udah duluan,” jawab Ana.

“Oh, mau bareng Ayah sekalian?” Walaupun sekolah Ana tidak searah dengan kantornya, tetapi demi anak ayah Ana rela harus bolak-balik.

“Aku udah pesan ojek. Lagian sekolah aku nggak searah sama kantor Ayah, kasihan Ayah bolak-balik.” Tentu saja Ana tidak mau merepotkan orang tuanya.

Ojek yang ditunggu akhirnya datang. Ana lalu pamit pada ayahnya dan berangkat ke sekolah.

***

Sampai di sekolah Ana langsung ke kelas. Di kelas sepi, memang tidak semua sekolah. Yang datang ke sekolah biasanya karena ingin latihan untuk mengisi acara di proses wisuda nanti. Ada juga yang latihan di rumah.

Ana tidak melihat Angga, tetapi ia melihat Elin. Ana tersenyum pada sahabatnya itu, ia menyapanya ketika Elin bangkit dan melangkah ke arahnya.

“Hai, ....” Ana terdiam ketika Elin melewatinya begitu saja dengan wajah ketus.

Ana tidak akan tinggal diam kali ini. Sudah cukup Elin mendiamkannya. Ia butuh penjelasan.

“Lin, lo, kenapa, sih?” tanya Ana sambil mencekal tangan Elin.

“Lepas!” Elin menepis kasar tangan Ana.

“Salah gue apa? Sampai lo jauhin gue. Gue bingung?”tanya Ana. Bukan jawaban yang didapat melainkan tawa dari Elin.

“Munafik! Lo, itu munafik! Lo tahu gue suka sama Seno, tapi kenapa lo deketin dia?” tanya Elin sambil berteriak.

“Gue, deketin Seno?” Ana tertawa tak habis pikir dengan prasangka Elin. Terdengar lucu di telinganya.

“Lin, lo, Seno, itu sahabat gue. Dari dulu kita juga dekat, bukan? Terus kenapa sekarang jadi masalah? Gue ke Seno dari dulu nggak berubah, Lo yang berubah, kenapa jauhin gue?”

“Lo itu buta atau pura-pura nggak lihat? Perlakuan Seno ke lo itu beda. Dia suka sama lo dan lo juga suka ama dia ‘kan? Padahal lo tahu kalau gue suka sama Seno,” timpal Elin. Perdebatan mereka menjadi tontonan murid yang ada di kelas, termasuk satu orang lelaki yang berada di dekat pintu.

“Gue nggak suka Seno. Gue cuma anggap dia sahabat doang sama kayak lo dan Angga. Kita itu sahabat Lin. Kenapa jadi kayak gini, sih?” Ana terlihat frustasi.

“Kalau lo anggap gue sahabat lo harusnya ngerti perasaan gue, nggak dekat-dekat dengan Seno, lo juga nggak akan mengabaikan Angga kalau Lo merasa dia sahabat lo, dari dulu lo itu egois! Cuma mentingin diri sendiri, nggak pernah mau mengerti orang lain, tapi nuntut pengertian dari orang lain. Mulai sekarang gue bukan sahabat lo!” Elin lalu pergi keluar dari kelasnya.

Di dekat pintu ia bertemu Seno. Beberapa detik mereka saling tatap. Elin menatapnya dengan pandangan terluka dan kecewa. Ia lalu membuang muka dan beranjak pergi.

Sementara itu, Ana hanya terpaku. Tidak peduli pada sekitar yang mulai berbisik-bisik. Hatinya sakit mendengar yang Elin katakan. Benarkah ia egois?

Seno menghampiri Ana. “An,” panggilnya lembut.

Tidak ada sahutan. Ana pasti terguncang saat ini. Seno lalu menarik tangan Ana keluar dari kelas. Pikiran Ana seperti melayang. Ia tidak sadar mengikuti ke mana Seno membawanya. Mereka berhenti di taman belakang.

“An, hei, Ana!” Seno mengguncang tubuh Ana. Akhirnya Ana tersadar.

“Jangan bengong lama-lama, nanti kesambet baru tahu rasa!” kelakar Seno mencoba untuk menghibur.

“Sen, emang gue egois, ya?” tanya Ana dengan suara lemah.

“Jangan dengerin yang Elin bilang. Dia hanya sedang merasa kecewa dan cemburu makanya ngomongnya sembarangan. Dia sengaja pengen bikin lo sakit hati. Lo itu nggak egois, justru gue dan Elin juga Angga yang egois,” ucap Seno. Elin diam mendengarkan. Matanya fokus menatap Seno.

“Maafin gue, karena gue maksa deketin lo, meski gue tahu lo cuma nganggap gue sahabat, gue nggak puas hanya dengan gelar sahabat dan pengen lebih. Elin juga egois marah sama lo karena gue suka lo, kita semua sahabat dan seharusnya di antara kita semua nggak ada rasa suka. Elin suka gue, gue suka lo, parahnya gue paksain perasaan gue dan bikin Elin cemburu akhirnya jadi kacau semua.” Seno sadar semua dimulai darinya.

“Nggak, lo nggak salah, Elin juga. Cinta nggak ada yang tahu tumbuh untuk siapa, tapi memang benar antara sahabat tidak boleh ada rasa suka. Semua pasti akan berbeda tidak lagi sama. Gue juga harus jauhin lo karena gue nggak mau bikin Elin tambah salah paham.” Ana sudah memutuskan untuk menjauh dari semua. Setidaknya mereka tidak akan saling benci walau persahabatan mereka kini hancur.

“Gue ngerti, maafin gue, juga Elin. Kalian adalah sahabat terbaik gue. An, ingat baik-baik, lo nggak egois, lo sahabat yang baik. Jadilah Ana yang ceria dan energik seperti biasa. Lupakan semua yang bikin lo sakit, tapi gue mohon kalau kita ketemu tetap tersenyum ya, jangan seperti orang asing,” ucap Seno. Suaranya bergetar.

Ana mengangguk. Inilah akhirnya persahabatan mereka. Hancur di penghujung masa SMA.

“Boleh gue peluk lo untuk terakhir kali?” tanya Seno.

Ana mengangguk. Mereka lalu berpelukan. Dari jauh Angga yang sedang mencari Ana melihat gadis itu berpelukan dengan Seno. Kakinya berhenti melangkah lalu ia terpaku.

“Gue harusnya senang lihat sahabat gue bahagia,” ucap Seno pelan.

Ia lalu mundur dan berbalik badan. Angga meninggalkan tempat itu. Hatinya tidak bisa berbohong, ia merasa tak rela melihat Ana dengan Seno. Namun, ia tak layak memiliki perasaan ini, bukan?

...----------------...

1
Realrf
usaha Angga, coba kontak lagi. Terkadang semua tidak seperti yang kita pikirkan, ce ilah bijak amat gue kwkkwkw
Realrf: /Determined//Determined//Determined//Determined/
EuRo: terima kasih kak. ❤️
total 2 replies
AFat
saya suka, alurnya ringan tapi saya menikmatinya. Kata-katanya simple dan jelas saya bisa membayangkan seolah-olah sedang menonton drama remaja. Keren, semangat terus thor!
AFat
jadi ingat masa SMA dulu. Ah emang masa SMA penuh warna.
EuRo: Ya, masa yang tak bisa terulang dan penuh kenangan, terima kasih banyak, kak. baca terus sampai tamat ya, kak. terima kasih juga like nya.
total 1 replies
Realrf
next thor
EuRo: Terima kasih banyak kak, sudah like. berarti banget buat aku. jadi penambah semangat!,🥰🥰❤️❤️
total 1 replies
Haryanti Rayyan
lanjut akak
EuRo: Terima kasih, Kak.
total 1 replies
Nazwatalita
Lanjut Thorr
EuRo: Terima kasih, Kak.
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!