NovelToon NovelToon
AKU JATUH CINTA KEPADA CEO KU

AKU JATUH CINTA KEPADA CEO KU

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / CEO
Popularitas:2k
Nilai: 5
Nama Author: Lim Kyung rin

He Ma Li, seorang wanita muda yang penuh semangat, baru saja diterima sebagai karyawan di sebuah perusahaan besar. Berbekal mimpi besar dan tekad kuat, Ma Li berusaha menyesuaikan diri dengan lingkungan kerjanya yang penuh tekanan. Namun, ada satu sosok yang selalu menguji ketenangannya—CEO Zhang Xiang Li, seorang pria keras kepala dan penuh aturan. Dikenal sebagai pemimpin yang ambisius dan tegas, Xiang Li menjalankan perusahaannya dengan tangan besi, tidak memberi ruang untuk kesalahan.

Awalnya, Ma Li menganggap Xiang Li hanya sebagai bos yang sulit didekati. Namun, semakin lama bekerja di dekatnya, Ma Li mulai melihat sisi lain dari pria tersebut. Di balik sikap dingin dan tatapan tajamnya, Xiang Li memiliki cerita hidup yang sulit, yang perlahan membuat Ma Li semakin tertarik.

Tanpa disadari, perasaan cinta mulai tumbuh di hati Ma Li. Namun, cinta ini bukanlah sesuatu yang mudah. Bagi Xiang Li, cinta dan pekerjaan tidak pernah bisa bercampur, dan dia bersikeras menahan perasaannya agar tetap profesional. Mampukah Ma Li menembus dinding yang dibangun oleh Xiang Li? Apakah cinta Ma Li cukup kuat untuk membuat CEO keras kepala ini membuka hatinya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lim Kyung rin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

EPISODE 26

Beberapa minggu setelah kelahiran bayi perempuan mereka, keluarga kecil itu mulai menyesuaikan diri dengan kehadiran anggota baru. He Ma Li, meski lelah karena peran barunya sebagai ibu dari dua anak, merasa sangat bahagia. Setiap hari, ia menghabiskan waktu bersama bayi kecilnya yang berjenis kelamin perempuan dan mereka beri nama Zhang Yue, sementara Tian Qi dengan penuh kasih sayang membantu ibunya mengurus adiknya. Meskipun masih kecil, Tian Qi sudah sangat perhatian terhadap adiknya, sering memberikan mainan atau menghibur Yueli yang baru lahir dengan suara lembutnya.

Zhang Xiang Li, yang semakin menikmati peran ayah, bekerja keras untuk memastikan bahwa keluarga mereka merasa aman dan bahagia. Setelah pulang dari kantor, ia akan langsung beralih ke tugasnya sebagai ayah. Ia mengganti popok bayi, menidurkan Yueli dengan penuh kelembutan, dan tak lupa memberikan perhatian ekstra kepada Tian Qi. Setiap malam, sebelum tidur, Xiang Li akan duduk bersama keluarga kecilnya, merencanakan masa depan mereka dengan harapan yang penuh.

Suatu hari, ketika Tian Qi pulang dari sekolah, ia mendekati He Ma Li yang sedang menyusui Yueli. "Ibu, aku ingin membuat sesuatu untuk Yueli," kata Tian Qi dengan antusias.

He Ma Li tersenyum dan mengangguk. "Apa yang ingin kamu buat, sayang?"

Dengan mata berbinar, Tian Qi membawa kertas dan pensil warna. "Aku ingin menggambar gambar keluarga kita. Aku ingin Yueli tahu, betapa beruntungnya dia punya keluarga yang penuh cinta."

He Ma Li merasa terharu mendengarnya. "Itu ide yang sangat bagus, Tian Qi. Yueli pasti akan sangat senang melihat gambar itu ketika dia besar nanti."

Zhang Xiang Li yang mendengar percakapan mereka, masuk ke ruang tamu dengan senyum di wajahnya. "Kalian berdua luar biasa," katanya. "Yueli akan sangat beruntung memiliki kakak yang begitu penyayang seperti Tian Qi."

Beberapa bulan berlalu, dan Zhang Yueli tumbuh sehat dan ceria. Kini ia mulai bisa tersenyum dan merespon suara, membuat seluruh keluarga semakin jatuh cinta padanya. Tian Qi sering menghabiskan waktu bermain dengan adiknya, berusaha mengajari Yueli untuk meraih mainannya atau menyanyikan lagu-lagu lembut agar Yueli tidur nyenyak.

Meskipun kadang-kadang merasa lelah, He Ma Li merasa sangat puas dengan hidupnya. Ia merasa diberkahi memiliki keluarga yang penuh cinta dan kebahagiaan. Ia tak lagi merasa sendiri dalam perannya sebagai ibu rumah tangga, karena suami dan anak-anaknya selalu ada untuk mendukungnya. Dan meskipun tantangan akan selalu ada, He Ma Li tahu bahwa mereka akan menghadapinya bersama sebagai keluarga yang tak terpisahkan.

Zhang Xiang Li pun semakin merasa bangga dengan keluarganya. Sebagai seorang suami dan ayah, ia selalu berusaha memberikan yang terbaik untuk istri dan anak-anaknya. Ia sering meluangkan waktu untuk bercengkerama bersama keluarga, menikmati kebersamaan yang sederhana namun penuh makna.

Kehadiran Yueli menguatkan ikatan keluarga mereka, membawa kebahagiaan yang lebih dalam. Mereka semua belajar untuk saling mendukung, merayakan setiap momen bersama, dan menghadapi segala rintangan hidup dengan senyum dan rasa syukur. Di tengah kesibukan dan tantangan hidup, Zhang Xiang Li, He Ma Li, Tian Qi, dan Yueli tahu bahwa mereka adalah keluarga yang tak tergoyahkan, saling menguatkan dalam cinta dan kebersamaan.

Hari demi hari berlalu, dan meskipun mereka tahu bahwa perjalanan hidup mereka tidak selalu mulus, mereka yakin bahwa dengan cinta dan dukungan satu sama lain, mereka akan selalu mampu melewati apapun yang datang.

Seiring berjalannya waktu, kehidupan keluarga Zhang semakin harmonis dan penuh dengan kebahagiaan. Tian Qi, yang semakin besar, tumbuh menjadi anak yang sangat perhatian terhadap adiknya, Yueli. Setiap pagi, ia bangun lebih awal dan membantu He Ma Li menyiapkan susu untuk Yueli, atau menenangkan adiknya yang terkadang rewel. Yueli yang semakin cerdas mulai menanggapi perhatian kakaknya dengan senyum dan tawa, yang membuat seluruh rumah dipenuhi kebahagiaan.

He Ma Li merasa semakin percaya diri dengan perannya sebagai ibu dari dua anak. Meskipun hari-harinya terasa sibuk, ia merasa sangat diberkati memiliki keluarga yang begitu penuh dengan kasih sayang. Ia juga mulai meluangkan waktu untuk dirinya sendiri—berjalan-jalan di taman atau menikmati secangkir teh di pagi hari—agar bisa menjaga keseimbangan antara menjadi ibu dan menjaga dirinya. Terkadang, ia merasa sedikit cemas tentang masa depan, tetapi suaminya, Zhang Xiang Li, selalu ada untuk memberikan dukungan dan meyakinkan bahwa mereka akan menghadapi segalanya bersama.

Zhang Xiang Li, yang terus berfokus pada pekerjaannya, mulai mendapatkan lebih banyak waktu untuk keluarga. Ia mengurangi jam kerja dan berusaha lebih hadir di rumah, mengajak Tian Qi bermain basket di halaman rumah atau membacakan cerita untuk Yueli sebelum tidur. Meskipun kesibukannya sebagai seorang profesional sangat besar, Xiang Li tahu bahwa keluarganya adalah prioritas utamanya. Malam-malam mereka sering diisi dengan obrolan ringan di ruang keluarga, berbicara tentang hari-hari mereka, berbagi cerita dan tawa.

Suatu hari, ketika mereka merayakan ulang tahun pertama Yueli, keluarga Zhang berkumpul bersama untuk merayakan momen spesial tersebut. Tian Qi dengan bangga memotong kue ulang tahun kecil untuk adiknya, sementara Zhang Xiang Li dan He Ma Li memandang dengan penuh kebahagiaan. Yueli yang baru saja mulai bisa berdiri dengan bantuan, tersenyum lebar saat melihat lilin di atas kue yang dinyalakan.

"Ayo, Yueli, tiup lilinnya!" ujar Tian Qi dengan gembira. Yueli, meskipun tidak mengerti, ikut meniup dengan bantuan kakaknya, dan seluruh keluarga tertawa riang.

"Selamat ulang tahun, Yueli," ucap He Ma Li dengan penuh kasih, mencium pipi Yueli setelah ia meniup lilin. "Semoga kamu tumbuh menjadi anak yang sehat dan penuh kebahagiaan."

"Semoga kita selalu bersama dan penuh cinta," tambah Zhang Xiang Li, matanya penuh cinta saat memandang istri dan anak-anaknya.

Saat itu, He Ma Li merasa seolah-olah waktu berhenti sejenak. Melihat suami dan anak-anaknya yang sehat dan bahagia, ia merasa bahwa semua pengorbanannya sebagai ibu rumah tangga selama ini telah terbayar dengan kebahagiaan yang luar biasa. Mereka adalah keluarga yang saling mencintai dan saling mendukung, dan ia tahu bahwa kebahagiaan mereka akan selalu menjadi prioritas dalam hidup mereka.

Beberapa bulan kemudian, ketika musim panas tiba, keluarga Zhang merencanakan liburan kecil bersama. Mereka pergi ke pantai untuk menikmati waktu bersama, merasakan pasir di kaki mereka dan menikmati suara deburan ombak. Tian Qi bermain bola pantai bersama ayahnya, sementara Yueli bermain di bawah naungan payung dengan ibunya. Suasana penuh kebahagiaan itu memberi mereka kesempatan untuk beristirahat dan menikmati kebersamaan tanpa gangguan.

He Ma Li merasa sangat bersyukur. Setiap kali ia melihat senyum di wajah anak-anaknya atau mendengar gelak tawa keluarga mereka, ia merasa bahwa hidupnya sangat lengkap. Dengan cinta dari Zhang Xiang Li, Tian Qi, dan Yueli, ia tahu bahwa mereka bisa menghadapinya semua—kehilangan, tantangan, dan apapun yang datang ke depan.

Kehidupan mereka mungkin tidak selalu sempurna, tetapi cinta yang mereka miliki satu sama lain adalah kekuatan yang tak terhentikan. Meskipun setiap hari penuh dengan tantangan, mereka tahu bahwa selama mereka bersama, mereka akan selalu bisa menghadapinya bersama. Dan itulah yang membuat keluarga mereka semakin kuat dan penuh dengan kebahagiaan.

Seiring berjalannya waktu, kebahagiaan keluarga Zhang semakin berkembang. Meskipun kehidupan mereka penuh dengan rutinitas harian, setiap momen bersama tetap terasa istimewa. Tian Qi yang kini berusia lebih besar semakin menunjukkan rasa tanggung jawab sebagai kakak, selalu memperhatikan adiknya dengan penuh kasih sayang. Yueli, meskipun masih kecil, mulai menunjukkan perkembangan yang cepat, berbicara beberapa kata pertama dan dengan cermat mengikuti setiap gerakan yang dilakukan kakaknya.

Zhang Xiang Li dan He Ma Li, sebagai orangtua, merasa bahwa kedekatan keluarga mereka semakin kuat. Meski terkadang mereka merasa lelah, baik di tempat kerja maupun dalam mengurus rumah, mereka selalu menemukan kebahagiaan dalam kebersamaan. He Ma Li, yang awalnya hanya seorang ibu rumah tangga, mulai menemukan cara untuk menjaga keseimbangan antara pekerjaan domestik dan peran sebagai ibu. Ia mulai meluangkan waktu untuk mengikuti kelas memasak atau mengikuti kegiatan di komunitas sekitar, agar dirinya tetap berkembang di luar peran sebagai ibu rumah tangga.

Zhang Xiang Li juga semakin sadar akan pentingnya peran sebagai suami dan ayah. Setelah melihat bagaimana He Ma Li bekerja keras untuk menjaga keluarga, ia berusaha untuk lebih sering membantu pekerjaan rumah dan memastikan bahwa waktunya dengan keluarga tidak terganggu oleh pekerjaan. Ia bahkan mulai lebih sering merencanakan kegiatan-kegiatan keluarga, seperti piknik atau liburan singkat, untuk memastikan bahwa mereka memiliki waktu untuk bersantai dan menikmati kebersamaan tanpa tekanan.

Suatu hari, saat keluarga Zhang berkumpul di ruang tamu, Tian Qi yang sudah duduk di sekolah dasar menyampaikan sebuah kejutan. "Ibu, Ayah, aku ingin membuatkan kalian sebuah kejutan," kata Tian Qi, matanya berbinar. He Ma Li dan Zhang Xiang Li saling bertukar pandang, penasaran.

Tian Qi pergi ke meja, mengambil kertas besar dan mulai menggambar dengan penuh semangat. Setelah beberapa saat, ia kembali dengan sebuah gambar keluarga mereka yang sangat indah. "Ini gambar kita semua," kata Tian Qi dengan bangga.

He Ma Li dan Zhang Xiang Li terharu melihat gambar tersebut—sebuah keluarga yang saling merangkul dengan senyum lebar di wajah masing-masing. "Ini luar biasa, Tian Qi! Terima kasih," ujar Zhang Xiang Li, memeluk putranya dengan bangga.

"He Ma Li, lihat," tambah Zhang Xiang Li dengan senyum, "Kita sudah membentuk keluarga yang indah. Aku sangat bersyukur atas segalanya."

He Ma Li mengangguk, matanya sedikit berkaca-kaca. "Kita memang keluarga yang lengkap, Xiang Li. Terima kasih telah selalu ada untukku, untuk kita."

Hari-hari mereka berlalu dengan penuh kebahagiaan. Meskipun tantangan hidup datang, mereka menghadapi semuanya bersama. Ketika Yueli tumbuh lebih besar, ia mulai memasuki usia kanak-kanak yang aktif, dan Tian Qi dengan bangga mengajarinya banyak hal. Mereka bermain bersama, berbagi cerita, dan belajar bersama-sama. Kehidupan mereka mungkin tidak selalu sempurna, namun kebersamaan dan kasih sayang yang mereka miliki menjadikan setiap tantangan terasa ringan.

Setiap kali ada kesempatan, keluarga Zhang merayakan momen-momen kecil yang penuh makna—ulang tahun, liburan, atau bahkan sekadar makan malam bersama. Mereka belajar untuk tidak hanya merayakan pencapaian besar, tetapi juga menghargai hal-hal kecil yang membuat hidup mereka lebih berwarna.

Beberapa tahun kemudian, ketika Yueli mulai bersekolah, He Ma Li merasa senang melihat bagaimana kedua anaknya tumbuh menjadi pribadi yang baik dan penuh perhatian. Tian Qi semakin dewasa, dan Yueli dengan segala keceriaannya menyebarkan kebahagiaan di rumah. Mereka semakin mengerti arti dari cinta dan pengorbanan.

Kehidupan mereka tak terhindar dari tantangan—terkadang ada masalah pekerjaan, atau masalah-masalah kecil lainnya yang datang, tetapi Zhang Xiang Li dan He Ma Li tahu betul bahwa selama mereka tetap bersatu dan saling mendukung, mereka akan mampu menghadapinya. Cinta mereka, yang telah tumbuh bersama keluarga yang mereka bangun, adalah fondasi yang kokoh dan tidak tergoyahkan.

Pada akhir hari, ketika mereka duduk bersama sebagai keluarga, menikmati waktu yang sederhana namun penuh makna, mereka tahu bahwa mereka telah menciptakan sebuah kehidupan yang penuh cinta dan kebahagiaan—sebuah perjalanan yang tak ternilai harganya. Dan meskipun dunia terus berubah, keluarga mereka tetap menjadi tempat yang aman dan penuh kasih.

1
yanah~
mampir kak 🤗
Alika Nasywa: thank you udah mampir ya
total 1 replies
Rini Rudiyanto
semangat thor /Good/
Alika Nasywa: Terima kasih tante atas komentar nya😍
total 1 replies
Wenchetri
lanjut Thor,,, 💓
Farldetenc: Ada karya menarik nih, IT’S MY DEVIAN, sudah End 😵 by farldetenc
total 1 replies
Wenchetri
Lanjut Thor
Alika Nasywa: baik, terimakasih telah mampir di novel ku untuk selanjutnya di tunggu aja ya hehe😁😘
total 1 replies
Laysa Candikia
Aku Mampir, semangatt Ci/Angry/
Laysa Candikia: Sama-sama, Ci
Alika Nasywa: xie xie ya
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!