Ryn Moa, wanita dari tahun 2025, tiba-tiba saja mengalami kejadian aneh setelah mencoba sebuah jam tangan yang ada dipameran seni dan budaya. Ia terlempar kembali kemasa lalu, tepatnya saat musim dingin ditahun 2013 disebuah taman dikota seoul. disana ia bertemu dengan Namjoon dan Yoongi yang bersedia menolongnya. suatu hari, tanpa sengaja Yoongi menemukan catatan bahwa Ryn Moa datang dari masa depan dan selama ini dia selalu mencari cara agar bisa kembali ke masa depan. Namjoon yang mengetahui hal itu dari Yoongi, segera meminta penjelasan dan Ryn moa mengakui semuanya. Namjoon dan Yoongi memintanya untuk tetap tinggal, Namun Ryn Moa menolak, karena tidak ingin merubah garis waktu yang sudah ada. Setelah Ryn Moa kembali ke masa depan, Namjoon mulai mencari Ryn Moa yang ada dimasanya sekarang, dimana Namjoon berusaha meyakinkan wanita itu jika dia adalah jodohnya.
Bagaimana usaha Namjoon ? Dan apa yang dia lakukan agar Ryn Moa bisa terkoneksi dengan dirinya ?
ikuti ceritanya disini.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rania Venus Aurora, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 13
Park Yang Soo, yang kebetulan berdiri di dekat toko mengedarkan bola matanya memandang disekeliling. Matanya tidak sengaja melihat Namjoon dan Ryn Moa berjalan bersama dengan senyum yang bahagia di wajah mereka. Dia tidak bisa percaya apa yang dia lihat. Kim Namjoon, mantan kekasihnya, baru saja berjalan keluar dari sebuah toko perlengkapan bayi. Yang Soo merasa seperti telah disambar oleh petir. Apakah Namjoon sudah menikah ? Apa dia sudah membatalkan impiannya untuk menjadi idola ?. Yang Soo bertanya-tanya dalam hatinya. Dia tidak bisa percaya bahwa Namjoon telah melupakannya dan menemukan wanita lain. Yang Soo memandang Namjoon dan Ryn Moa dengan mata yang penuh kecemburuan, melihat bagaimana Namjoon memperlakukan Ryn Moa dengan penuh kasih sayang, dan bagaimana Ryn Moa tersenyum dengan bahagia di samping Namjoon. Yang Soo masih memusatkan kedua netranya pada Namjoon dan Ryn Moa dengan lebih teliti lagi. Terlihat dengan jelas betapa romantisnya Namjoon dan memandang wanita itu dengan penuh cinta.
Kali ini, Yang Soo akhirnya cemburu pada Namjoon. Dia tiba-tiba merasa sedih dalam hatinya. Kehadiran Ryn Moa bersama Namjoon membuatnya merasa seperti dia telah kehilangan sesuatu yang sangat berharga. Yang Soo merasa sakit hati, dia tidak bisa menyangka jika ada wanita yang bisa mencintai dan membuat Namjoon jatuh hati hingga ke titik bahagia itu. Yang Soo hanya menebak jika mereka hanyalah pasangan kekasih, dan tidak mengetahui tentang hubungan mereka yang sebenarnya bahwa Namjoon dan Ryn Moa telah menikah. Karena masih penasaran, Yang Soo memutuskan untuk mengikuti Namjoon dan Ryn Moa dari jauh. Dia ingin tahu lebih banyak tentang hubungan mereka berdua. Dia ingin tahu apakah Namjoon benar-benar mencintai Ryn Moa atau hanya sekedar bermain-main dengan perasaan wanita itu.
...***...
Yang Soo berjalan di belakang Namjoon dan Ryn Moa, menyaksikan mereka berdua dengan penyesalan yang sangat besar . Dia tidak bisa percaya bahwa dia telah dengan bodohnya melepaskan Namjoon, pria yang dulu begitu mencintainya. Dan kini ia melihat sang mantan bahagia bersama wanita lain. Dia teringat kembali saat Namjoon masih mencintainya, dan bagaimana dia telah menolak cinta itu. Dia merasa sangat bodoh dan begitu menyesal karena telah melepaskan kesempatan untuk memiliki cinta yang sejati. Yang Soo juga teringat saat mereka masih berpacaran, bagaimana dirinya yang menjadi pusat perhatian dari Namjoon. Yang Soo menyesali perbuatannya dahulu pada Namjoon. Namjoon begitu mencintai dirinya, tapi dia malah melukai cinta itu hanya karena penampilan Namjoon yang tidak sesuai dengan ekspektasinya. Namjoon memiliki penampilan yang tidak biasa, dengan rambut dreadlock yang membuatnya terlihat seperti pria jalanan. Sebenarnya Yang Soo tahu bahwa Namjoon melakukan itu karena permintaan dari manajemen musiknya dan bagaimanapun dia merasa tidak nyaman dengan penampilan tersebut. Namjoon Rela melakukan itu semua untuk karirnya, dan untuk membuat Yang Soo bahagia bersamanya jika nanti dia sukses di industri tersebut. Namun Yang So tidak menghargai usaha Namjoon, Dia tidak bisa menerima penampilan Namjoon yang seperti itu dan merasa malu untuk berjalan bersama Namjoon di depan umum. Yang Soo malah membuat Namjoon cemburu dengan sengaja, agar bisa mengakhiri hubungan mereka dan Namjoon yang merasa sakit hati akhirnya memutuskan untuk berpisah. Disaat itu, Yang Soo merasa lega karena tidak perlu merasa bersalah atas hubungan mereka yang telah berakhir. Dia tidak pernah berpikir bahwa Namjoon akan menemukan wanita lain yang mencintai dia apa adanya.
Sekarang, Yang Soo melihat bahwa Namjoon telah menemukan wanita lain yang mencintainya. Dia tidak bisa mempercayai penglihatannya bahwa ada wanita yang bisa menerima Namjoon apa adanya, bahkan dengan penampilannya yang tidak biasa, yang tidak sesuai dengan ekspektasi Yang Soo. Ia merasa iri dengan Ryn Moa, yang bisa mendapatkan cinta dan kasih sayang dari Namjoon. Dia tidak bisa memahami, mengapa dulu dirinya tidak bisa menerima Namjoon seperti itu.
"Mengapa aku tidak bisa melihat kebaikan Namjoon dahulu? Mengapa aku tidak bisa mencintai dia apa adanya?" pikir Yang Soo dalam penyesalannya.
Yang Soo terus memperhatikan Namjoon dan Ryn Moa, Dia tidak bisa percaya bahwa dirinya telah melepaskan pria yang dulunya begitu mencintainya, dan sekarang dia melihat Namjoon begitu bahagia bersama wanita lain. Namjoon memandang Ryn Moa dengan penuh cinta dan kasih sayang dan Ryn Moa membalas cinta itu dengan sama besarnya. Terbersit rasa iri yang berkecamuk dalam hati Yang Soo karena Ryn Moa lah yang kini mendapatkan cinta dan kasih sayang dari Namjoon. Tiba-tiba air mata Yang Soo jatuh. ia tidak bisa menahan perasaannya, Dia merasa sangat sedih dan kehilangan, karena telah melepaskan kesempatan untuk memiliki cinta yang sejati seperti Namjoon. Sebenarnya Yang Soo menyukai dan masih memiliki perasaan pada Namjoon. Ia bahkan pernah berniat untuk kembali bersama Namjoon, jika pria itu merubah penampilannya. Namun sampai saat ini, penampilan pria itu masih sama.
Semakin Yang Soo memperhatikan mereka, semakin pula ia merasakan sakit hati. menyadari dirinya menangis, Yang Soo pun berhenti mengikuti mereka. Dia lalu pulang dan merenungkan kembali perasaannya pada namjoon. Bahkan diperjalanan pulang ke rumahnya tadi, Dia tidak bisa berhenti memikirkan Namjoon dan wanita tersebut. Setibanya di rumah, Yang Soo langsung duduk di sofa, ia memejamkan kedua matanya dan mulai berpikir tentang perasaannya pada Namjoon, apakah pria itu masih memiliki perasaan yang sama terhadapnya ?.
"Apakah Namjoon benar-benar mencintai wanita itu? Ataukah dia hanya pelampiasan untuk melupakan aku?"
Dia kemudian berpikir tentang kemungkinan untuk kembali menjalin hubungan dengan Namjoon. "Jika Namjoon tidak benar-benar mencintai wanita itu, maka aku akan mencoba untuk kembali menjalin hubungan dengannya"
Yang Soo merasa sedikit lebih baik setelah berpikir tentang kemungkinan itu. Dia merasa bahwa masih ada harapan untuknya dan Namjoon, dan dia tidak harus menyerah pada cinta yang sejati. Yang Soo juga tahu bahwa dirinya harus berhati-hati, ia harus memastikan tidak akan membuat kesalahan yang sama lagi.
...***...
Hari itu saat Yang Soo memang segaja melewati asrama bighit tempat Namjoon selama ini menjalani training sebagai idola. Ia melihat Namjoon dan Yoongi keluar dari sana, dan mengikuti mereka dari jauh karena tidak ingin mereka menyadari bahwa dia sedang mengikuti mereka. Mereka berdua berjalan menuju ke sebuah apartemen yang tak begitu jauh dari asrama Bighit Entertainment. Yang Soo menyadari bahwa apartemen itu ternyata tempat tinggal wanita yang bersama Namjoon kemarin. Dia merasa sedikit terkejut dan penasaran tentang apa yang sedang terjadi. Mengapa Namjoon dan Yoongi datang ke apartemen tersebut?
Yang Soo memberanikan diri untuk masuk ke apartemen tersebut. Dia berjalan ke pintu apartemen dan menekan tombol bel. Setelah beberapa detik, pintu apartemen terbuka dan Yang Soo melihat Ryn Moa berdiri di depannya dengan senyum yang ramah.
"Halo, apa yang bisa saya bantu?" tanya Ryn Moa dengan suara yang lembut.
