NovelToon NovelToon
TEMAN GHAIBKU

TEMAN GHAIBKU

Status: sedang berlangsung
Genre:Spiritual
Popularitas:8.2k
Nilai: 5
Nama Author: anggara putra

Putra adalah salah satu anak yang mempunyai kelebihan bisa melihat bangsa jin. Dan kelebihan itu dia dapatkan di usianya yang masih 12 tahun.

"Yen dudu kowe, mbok menawe anakmu bakal oleh warisan ilmune mbah buyut"

"kau memiliki aura yang sangat positif, energi mu juga sangat besar. Itulah yang membuat bangsa seperti kami tertarik padamu"

"Aku yakin bahwa suatu saat nanti kau akan menjadi orang yang hebat kelak nanti. Jadi jika kau sudah berada di titik itu, aku minta kunjungi lah aku lagi nantinya" pinta lele truno pada putra.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon anggara putra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 26 perjalanan kemah

Seminggu berlalu, putra dan teman-teman nya kini tengah bersiap untuk mengikuti kegiatan berkemah yang di adakan oleh sekolah nya.

"Put besok bareng gak ke sekolah nya?" tanya raka.

"Boleh!" jawab putra.

"Kalian udah nyiapin barang-barang belum buat kemah besok?" tanya denis.

"Udah dong" jawab rangga.

"Aku juga udah" timpal reyhan.

"Aku juga" balas raka.

"Kalo kamu put?" tanya denis.

"Udah kok" jawab putra.

Cecep memang tidak tinggal sedesa dengan putra, denis, raka, rangga, dan reyhan. dia tinggal di kampung sebelah tempat mereka berlima tinggal. karena itulah mereka jarang bersama.

Setelah mereka berbincang-bincang, adzan isha pun berkumandang. putra dan teman-teman nya bergegas menunaikan shalat isha.

Putra dan teman-teman nya akan berkemah di dataran tinggi tepat nya di daerah jawa barat. dan tempat perkemahan itu tidak jauh dari sebuah danau keramat yang di percayai oleh masyarakat sekitar sebagai tempat tinggal dari seekor naga putih yang sangat besar.

Selain itu juga. di bumi perkemahan itu terdapat cerita yang masih simpang siur kebenaran nya tentang adanya siluman buaya putih yang sering meminta tumbal untuk di jadikan taman nya. dalam jangka waktu setahun sekali.

Setelah selesai menunaikan kewajiban nya, putra dan teman-teman nya pun pulang kerumah nya masing-masing.

"Put habis ini kita main yuk" ajak raka.

"Boleh! yang lain gimana" tanya putra.

"Ngikut aja" jawab rangga.

"Yaudah kita pulang dulu buat ganti baju, terus kita ketemuan di lapangan gimana?" tanya putra lagi.

"Setuju" jawab teman-teman nya bersamaan.

Mereka pun bergegas pulang ke rumah nya masing-masing untuk mengganti baju. setelah nya mereka pun bermain di lapangan.

Lapangan di desa putra memang tidak sebagus seperti lapangan yang ada di kota-kota besar yang terbilang rapih dan mewah. lapangan di desa putra terbilang sederhana dan tidak terlalu besar. tapi di situ selalu ramai oleh orang dewasa maupun remaja buat berjaga malam. karena di pinggir lapangan nya, terdapat sebuah pos ronda yang cukup nyaman untuk di tempati.

Setelah putra dan ke empat teman nya berkumpul di lapangan, mereka pun bermain bersama anak-anak yang lain di desa itu. bahkan anak-anak kampung sebelah pun ikut bermain bersama mereka, termasuk cecep.

"Cep kamu udah nyiapin barang-barang buat besok gak?" tanya putra.

"Oh udah kok put, kamu?" jawab cecep berbalik bertanya pada putra.

"Aman" jawab putra.

Mereka pun lanjut bermain sampai tidak terasa hari pun sudah semakin malam.

"Put aku sama denis duluan yah udah malem nih takut di cariin" ucap rangga.

"Oh yaudah kalo gitu aku juga pulang deh" balas putra.

"Aku juga deh" ucap reyhan dan raka bersamaan.

"Sampai ketemu di sekolah" ucap denis.

"Oke" jawab yang lain bersamaan.

***

Mentari pagi pun muncul menggantikan sinar sang rembulan malam.

"Raden bangun raden, tunaikan lah kewajiban mu" bisik nyai ambar.

Putra pun bangun dan menunaikan kewajiban nya.

Setelah selesai menunaikan shalat subuh, putra kembali melanjutkan tidur nya karena kecapean semalam.

"Put... putra, bangun nak ada raka di depan tuh" ucap ibunya membangunkan putra.

"Emh..." lenguh putra sambil mengucek mata nya.

"Ibu bilangin juga apa, kalo main pulang nya jangan malem-malem. jadi kesiangan kan kamu" ucap ibunya.

Akhirnya putra pun bangun dan bergegas mandi lalu berangkat kesekolah bersama raka.

Sesampainya mereka di sekolah, lapangan sekolah sudah ramai di penuhi dengan anak-anak kelas 5 dan 6 yang akan mengikuti kegiatan berkemah.

Mereka akan berkemah selama 3 hari

"Siap grak!" pak hanif selaku panitia.

Baik anak-anak sebelum kita berangkat, ada berapa hal yang akan di sampaikan oleh bapak kepala sekolah pada kalian. agar tidak terjadi hal yang tidak di inginkan saat kalian berada di bumi perkemahan itu. sambung pak hanif.

Beliau adalah seorang guru olahraga di sekolah putra.

"Silakan pak" ucap pak hanif sambil mempersilakan kepala sekolah untuk berbicara.

"Terimakasih pak hanif" balas pak kepala sekolah yang bernama ridwan widjaksono.

atau biasa di panggil juga dengan pak ridwan.

"Cek"

"Cek"

"Assalamualaikum wr ' wb"

"Yah sebelumnya bapak mau berterimakasih pada pak hanif, pak gugun, bu indri, dan juga bu putri selaku panitia kegiatan berkemah ini, dan juga anak-anakku sekalian karena sudah meramaikan kegiatan berkemah yang di adakan oleh sekolah kita" ucap pak kepala sekolah.

Saat itu anak-anak yang ikut berkemah berjumlah sekitar 63-65 murid karena hanya dua kelas saja. itupun ada beberapa yang tidak ikut.

Bapak tidak akan lama-lama berdiri di sini, karena hari juga sudah semakin siang.

bapak hanya akan menyampaikan beberapa hal saja pada kalian.

Yang pertama, selama kalian berada di bumi perkemahan, kalian harus menjaga sikap kalian, perilaku kalian, juga tingkah laku kalian. dan yang paling penting adalah jaga tutur kata kalian.

Kalian harus menerapkan itu di sana, karena kita berada di desa orang. jangan sampai karena tingkah lakunya kalian dan juga cara berbicara kalian, membuat warga sekitar menjadi risih. bapak harap kalian bisa mengerti perkataan bapak.

"Itu yang pertama"

Yang kedua, selama kalian berada di sana kalian harus menjaga kebersihan lingkungan sekitar dengan membuang sampah pada tempatnya.

Dan yang ketiga sekaligus yang terakhir, tolong patuhi peraturan yang berlaku di masyarakat sekitar, paham!?. seru pak kepala sekolah pada muridnya.

"Paham" jawab muridnya serentak.

"Oke, bapak harap kalian bisa menjaga nama baik sekolah kita" ucap pak kepala sekolah lagi.

Baik mungkin itu saja yang mau bapak sampaikan, semoga kalian semua betah di sana. sambung pak ridwan lagi.

"Nah berhubung bis yang akan mengantar kalian sudah sampai, silakan kalian naik dengan kelas nya masing-masing" ucap pak hanif selaku panitia.

Putra dan kelima teman nya pun naik ke dalam bis itu.

"Anak-anak, apa barang-barang kalian sudah di masukan ke dalam mobil pick-up?" tanya bu indri.

"Sudah bu" jawab putra dengan murid yang lain nya serentak.

"Coba cek lagi siapa tau ada yang ketinggalan" ucap bu indri lagi.

Semua murid pun mengecek kembali barang-barang nya termasuk putra.

"Bagaimana apa ada yang ketinggalan?" tanya bu indri.

"Tidak ada bu" jawab murid-murid itu lagi.

Putra dan teman nya berada di bis no 1 karena bis itu adalah bis yang di pakai untuk anak-anak kelas 6.

Sementara anak-anak kelas 5 ada di bis no 2.

Pihak sekolah total menyewa 3 mobil, dengan masing-masing 2 mobil bis, dan 1 mobil pick-up, untuk membawa peralatan kemah dan barang-barang murid.

Sementara bapak dan ibu guru yang ikut, menggunakan kendaraan pribadinya masing-masing, baik itu motor maupun mobil.

Dan di setiap mobil bis, ada satu atau dua guru untuk mendampingi murid-muridnya.

Mereka pun berangkat sekitar jam 10-9 pagi.

Di sepanjang perjalanan putra selalu berdoa meminta agar dia dan yang lain nya selamat sampai tujuan.

"Cep, kamu bawa tolak angin gak?" tanya reyhan membuyarkan keheningan.

"Enggak han, aku gak bawa" jawab cecep.

"Ini aku bawa han, kebetulan ibuku nyuruh aku buat bawa" timpal putra sambil membuka tas nya.

Nih. sambung putra sambil memberikan tolak angin itu untuk reyhan.

"Oh ya terima kasih put" jawab reyhan sambil mengambil tolak angin itu dari tangan putra.

Nanti aku ganti kalo udah sampai. sambung reyhan.

"Gak usah han, lagian aku juga gak terlalu suka itu" jawab putra.

"Tapi aku gak enak put" ucap reyhan lagi.

"Udah gak usah, lagian juga kayak sama siapa aja kamu han" balas putra.

"Yaudah makasih put" ucap reyhan.

Suasana pun kembali hening seperti semula.

Semua murid termasuk putra kini tertidur pulas karena lama nya perjalanan yang mereka tempuh.

1
Any
lanjut
anggara: okh kak di usahakan lebih cepat up nya
total 1 replies
Arya Saputra
ttep semangat... rejeki dari allah tdak akan tertukar.... mgkin 5-6 blan.. banyak yg baca..
anggara: mksh, saya usahakan ceritanya semakin menarik
total 1 replies
Ardi Provision
bagaimana caranya latihan pisik sedangkan yang latihan roh, apa bisa??
Titha S
Luar biasa
Pajar
Saya sangat menikmati ceritamu, jangan berhenti menulis ya author!
anggara: terima kasih
total 1 replies
juan carlos vasquez paredes
Aku sempet nggak percaya sama akhir ceritanya, tapi bener-bener bikin terkagum-kagum.💪
anggara: hehe makasih kak
total 1 replies
Xyn Anala
Makin penasaran dengan twist ceritanya.
anggara: tunggu kelanjutan nya ya kaka, masih banyak yang lebih menegangkan lho
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!