PEMBALASAN SANG MONSTER

Tidak terasa lebih dari satu jam Mikey duduk di kursi kemudinya memikirkan apa yang akan terjadi. Lamunannya dibuyarkan karena suara wanita yang ia kenal.

Mikey melihat seseorang wanita sedang di ganggu oleh beberapa orang di basement toserba menuju ke arah mobilnya. Mikey pun langsung keluar dari mobilnya.

"Cewek.. Mau di bantuin sama abang tidak.." Ucap salah satu pria pengganggu itu.

Ratih tetap melaju dengan semua barang bawaannya yang cukup banyak.. Salah satu dari pengganggu itu sedikit lebih nekat dengan menarik tangan Ratih dengan kuat hingga tubuhnya ikut berbalik ke arah pengganggunya.

"Sombong kali wanita ini.." Ucap pria yang memegang tangannya.

"Maaf bang.. Aku buru-buru.." Ucap Ratih dengan singkat.

"Memang di tunggu siapa sih??" Tanya pria itu lagi.

"Di tunggu suamiku.." Jawab Ratih sambil mencoba melepaskan tangannya yang dicengkeram keras.

Tapi sepertinya laki-laki itu tidak ada niat ingin melepas tangannya dari Ratih. Teman-teman pria pengganggu mulai berdatangan. Mereka berjumlah lima orang.

"Sudah, suaminya biar tunggu dulu.. Kita senang-senang saja sebentar.." Ucap pria bertubuh tinggi.

"Cantik juga ini cewek.." Ucap pria berkulit hitam mendekat.

Ratih semakin ketakutan ketika mereka mulai mengepungnya dari segala arah.

"Maaf bang.. Bisa minggir sebentar.." Ucap Mikey sambil menarik Ratih mendekatinya.

"Jadi ini toh suaminya.." Teriak pria yang dari tadi hanya duduk dan menggunakan kacamatan hitam.

Ternyata pria yang duduk itu adalah salah satu dari empat orang kepercayaan dari Celestial Company. Dia bernama Horizon. Pria ini mengendalikan perusahaan konstruktor dan pertambangan milik Celestial Company. Pria yang melakukan banyak penculikan hingga pembunuhan musuh-musuh dari Celestial Company.

"Hmmm.. Petinggi Celestial Company ada disini.." Sapa Mikey.

"Anak Singa yang kehilangan induknya.. Pemilik dari AX Company musuh utama kami.." Ucap Horizon santai mendekati mereka.

Emosi Mikey meningkat setelah hinaan kepadanya. Ingin rasanya Mikey membunuhnya sekarang, tapi ini masih di area umum.. Terlalu terbuka untuk membunuhnya langsung disini.

"Aku bukan anak Singa.. Aku terlahir sebagai Beruang.. Dan Beruang tidak butuh teman untuk membunuh.." Ucap Mikey membalasnya.

"Hahaha.. Berani juga kau anak ingusan.. Kau menantangku??" Tanya Horizon.

"Apa kau tidak takut mati dengan anak ingusan ini??" Tanya balik Mikey dengan menantangnya.

"Sialan kau!!" Teriak Horizon mencoba memukul wajah Mikey tapi terhenti, ketika suara wanita menghentikan laju pukulannya.

"Hentikan Horizon!!" Perintah wanita itu.

"Maafkan saya nyonya.." Ucap Horizon pada wanita itu.

"Jadi wanita ini yang membuatmu membuangku.. Aku makin muak denganmu.." Ucap Meilinna. Melangkah pergi masuk ke mobilnya di ikuti dengan Horizon dan anak buahnya.

"Lain kali kau tidak akan seberuntung hari ini.." Teriak Horizon.

Mikey melihat Ratih menggenggam tangannya dengan erat dan berdiri mendekat di punggungnya. Mikey tahu Ratih pasti sangat ketakutan sekali.

"Mereka sudah pergi.." Bisik Mikey kepada Ratih.

Mikey melihat Ratih tetap memeluk erat tangannya, lalu Mikey mengambil barang belanjaan Ratih.

"Sekarang kita pulang.." Ucap Mikey.

"I-iya bos.. Siapa mereka??" Tanya Ratih gugup sambil berjalan mengikuti Mikey ke mobil.

"Sudah jangan di pikirkan.." Ucap Mikey.

Lalu Mikey mengendarai mobil menuju rumahnya dengan kecepatan yang sedang.

Di perjalanan Mikey dan Ratih merasakan mobilnya di ikuti oleh mobil di belakang mereka.

"Bos mobil merah di belakang terus mengikuti kita dari parkiran toserba.." Ucap Ratih terus memperhatikan ke arah belakang.

"Aku tahu.. Sepertinya hari ini, aku akan bersenang-senang.." Ucap Mikey ke Ratih.

Mikey mengarahkan mobilnya menjauh dari keramaian. Saat memasuki perkebunan yang cukup sepi, mobil di belakang mereja menyalip dan menghadang laju mobil Mikey dan ia langsung mengerem mobilnya.

"Ratih apapun yang terjadi jangan keluar dari mobil.." Ucap Mikey.

Dijawab dengan sebuah anggukan dari Ratih. Dari mobil merah itu keluar tiga orang yang pernah Mikey lihat. Mereka adalah tiga dari lima orang yang mengganggu Ratih saat di basement. Mereka bertiga berwajah sangat menyeramkan.

"Bos kita pergi saja dari sini.." Ucap Ratih.

Mikey tidak memperdulikan ucapan dari Ratih dan membuka pintu mobilnya lalu mendekati ketiga orang yang sangat menyeramkan itu.

"Punya nyali juga ini orang.." Ucap pria bertubuh tinggi.

"Aku sudah membiarkan kalian pergi.." Ucap Mikey.

"Hahaha.. Dia membiarkan kita pergi??" ucap si tubuh hitam.

"Kami ingin merasakan tubuh istrimu.." Ucap pria ketiga yang menepuk lengan Mikey.

"Sebaiknya kau serahkan istrimu baik-baik.. Kami akan mengampunimu.." Bisiknya menghina Mikey dan pergi melewatinya menuju lokasi Ratih yang berada di dalam mobil.

Mikey langsung menarik baju pria ketiga itu untuk menghentikan laju langkahnya.

"Kalian benar-benar ingin mati.." Ucap Mikey.

Di ikuti tertawa mereka bertiga.

"Luar biasa mulut orang kaya memang semaunya kalau bicara..." Ucap pria ketiga.

"Sudah hajar saja Jo, setelah itu kita hajar wanitanya.." Ucap pria tinggi di sampingnya.

"Kasih waktu aku dua menit untuk menjatuhkan pria manja ini.." Ucap Jo dengan angkuh.

Jo langsung Mikey menyerang dengan kedua tangan berotot. Dengan mudah Mikey menghindarinya lalu ia pun terus menghindar dari semua serangan Jo.

"Pengecut apa kau hanya bisa menghindar??" Tanya Jo mulai kesal di ikuti tertawa oleh dua temannya yang melihat Jo kesulitan menjatuhkan Mikey.

"Waktu dua menit mu habis.. Sekarang giliran dua menit ku.." Ucap Kharis.

Mikey lalu memukul dengan tangan kiri pada ulu hatinya hingga tubuh Jo terangkat dan mulutnya mengeluarkan banyak darah segar. Dia pun mulai kelimpungan.

Kemudian pukulan kanan Mikey tepat mengenai pelipis kirinya dan membuat Jo terdorong. Dilanjutkan dengan tendang keras Mikey ke perut Jo yang membuatnya langsung jatuh tidak bergerak.

Sontak membuat kedua temannya kaget melihat Jo sudah terkapar tidak bergerak dengan darah mengalir dari mulut dan hidungnya.

"Mood ku benar-benar buruk hari ini.. Apa kalian berdua bisa membuatku sedikit senang??" Tanya Mikey mendekati mereka berdua yang tersisa.

"Kita serang dia bersama.." Ucap pria tinggi.

"Baik, bersiaplah untuk mati.." Teriak pria hitam.

Mereka berdua mulai menyerang dari dua sisi kiri dan kanan Mikey. Mereka menendangkan kakinya kearah Mikey lalu dengan sigap menangkap kedua kaki mereka dengan tangannya. Di ayunkan kaki kanan Mikey menendang tumpuan kaki kiri si pria tinggi hingga terdengar suara renyah.

Kraaaccckkk..

Di ikuti jeritan si pria tinggi.

"Aaakkkhhh.. Kaki ku.." Membuatnya jatuh dan berguling memegangi kaki kirinya.

Pria hitam itu pun mengayunkan kaki kirinya untuk menendang Mikey. Dengan sigap Mikey menangkap kedua kakinya dan melemparnya ke kap mobil mereka yang membuat kaca depannya pecah akibat tabrakan tubuh pria hitam.

Mikey pergi ke mobil mereka membuka kap mobilnya dan menarik pria hitam yang merasa sakit di tulang punggungnya lalu ia membuka kap mobil kecil tersebut.

Diangkatnya tubuh pria hitam itu masuk ke dalam tempat mesin lalu di ayunkan kap mobil itu untuk menghantam tubuhnya yang terhimpit antara mesin dan kap mobil.

Braaakkk..

Braaakkk..

Braaakkk..

Mikey membenturkan kap beberapa kali ketubuhnya hingga membuat kepala pria hitam mengeluarkan darah.

Belum puas Mikey kali ini menarik kembali tubuh pria hitam yang tidak berdaya itu lalu membenturkan kepalanya di kaca pintu bagian depan hingga kaca mobil pun hancur.

Dibenturkannya beberapa kali hingga darah segar mengalir menutupi wajahnya. Mikey melepaskan tubuh tidak berdaya itu yang membuatnya jatuh seperti batang pisang yang roboh.

Bruuukkk..

Suara benturan tubuh mengantam tanah.

Sekarang Mikey mendekati pria tinggi itu yang terus meringis kesakitan di kaki kirinya yang patah. Ditariknya kerah baju pria tinggi lalu Mikey mendorongnya hingga membentur pohon.

"Saya menyerah.. Jangan bunuh saya.." Ucap pria tinggi itu menahan sakit.

"Sekarang pergilah dari sini.. Katakan pada tuanmu.. Untuk bersiap-siap menerima ajalnya.." Teriak Mikey.

Ditendangnya kembali kaki patahnya oleh Mikey hingga membuatnya menjerit kembali.

Mikey lalu menarik dan memasukannya ke dalam kemudi mobilnya. Ditarik dan dilemparkannya juga kedua temannya yang tidak sadarkan diri dan terluka parah ke jok belakang oleh Mikey.

"Pergilah dari sini.." Teriak Mikey.

Mobil itu langsung pergi. Untung mobil itu matic jadi dia tidak perlu menggunakan kedua kakinya dan mobil merah itu pun segera menjauh.

"Bos tidak apa-apa??" Tanya wanita yang menangis.

"Ratih.. Kalau kau ingin menjadi pendampingku kau harus kuat, jangan takut dan bisa menahan rasa sakit apapun.. Jika tidak, kau tidak akan pantas disampingku.." Ucap Mikey kepada Ratih.

"..." Ratih hanya terdiam saat Mikey melaluinya berjalan ke mobilnya

Tubuh Ratih menggigil ketika melihat mata Mikey dan merasakan aura jahatnya.

"Kenapa tanganku tidak berhenti bergetar.." Batin Ratih di dalam hati.

Ratih benar-benar merasa ketakutan karena orang yang di anggap baik bahkan dia mengira bosnya yang baik itu mampu membunuh orang.

Wajah lemah lembut bosnya pun berubah menjadi wajah yang menyeramkan. Cukup lama Ratih berdiri mematung di posisinya.

"Ratih, ayo kita pulang.." Teriak Mikey.

"I-iya Bos.." Teriak Ratih yang menggenggam tangannya sendiri yang terus bergetar.

Beberapa kali Ratih mencuri pandang ke arah Mikey.

"Kenapa Ratih??" Tanya Mikey.

"Tidak bos.. Kau hebat.." Ucap Ratih berusaha setenang mungkin menghadapi Mikey.

"Hehehe.. Maaf ya membuatmu takut.. Selama ada aku.. Kau akan ku lindungi.." Ucap Mikey mengusap kepala berjilbabnya.

"Maafkan aku bos.. Aku percaya.. Kau akan melindungiku.." Balas Ratih yang kembali merasa aura bosnya yang seperti biasa.

"Berapa banyak pakaian dan peralatan yang kau beli??" Tanya Mikey untuk mencairkan suasana yang tegang diantara mereka.

"Cukup banyak bos.. Maaf aku menghabiskan banyak uangmu.. Aku sedikit khilaf tadi.." Ucap Ratih sambil menyerahkan bukti pembayarannya dan kartu ATM Mikey.

"Hanya 2 juta saja??" Tanya Mikey.

"Maafkan aku.." Ucap Ratih mengiba.

"Hahaha.. Itu terlalu sedikit Ratih.." Ucap Mikey sambil tertawa.

Akhirnya mereka tiba dirumah lalu memasukan mobilnya langsung ke garasi. Mikey mengeluarkan semua barang bawaan Ratih dari dalam mobilnya.