Galaksi mahasiswa tajir, ganteng, banyak cewek di kampusnya yang berebut perhatiannya bahkan ada yang rela mengemis cintanya, namun Gala jatuh cinta dengan cewek yang bernama Melody gadis cantik adik sahabatnya yang jadi mahasiswa baru di kampusnya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anggun, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
MELODY PLIN-PLAN
“Kak. Boleh Gue ngomong sekarang?” tanya Melody.
Gala mengangguk pelan. “Iya, ngomong aja!” ucapnya lembut.
Melody memilin kedua tangannya karena rasa gugup berlebih yang dia rasakan “Soal semalam….”
“Kenapa?” Gala mulai penasaran. Sepertinya yang akan dikatakan Melody adalah hal yang sangat penting.
“Soal yang semalam,” Melody mengulang ucapannya. “Gue mau bilang sama Lo agar Lo menganggap kejadian semalam tidak pernah terjadi. Semalam Gue seolah diluar kendali makanya Gue kayak gitu,” Ungkap Melody.
Gala tidak membalas ucapan Melody. Dia sibuk mencerna kata-kata yang keluar dari mulut Melody.
“Gue harap Lo tidak usah memperlakukan Gue secara berlebihan karena kita enggak mempunyai hubungan apa-apa!”
Rahang Gala mengeras mendengar ucapan terakhir Melody. Semalam mereka baru saja sepakat untuk menjalin hubungan, tetapi mengapa Melody tiba-tiba mengatakan hal seperti itu.
“Apak amu lupa semalam kita sudah resmi jadian?” tanya Gala.
“Kan Gue bilang agar kakak menganggap kejadian semalam tidak pernah terjadi, termasuk perjanjian kita.
Semalam itu Gue diluar kendali kak,” mati -matian Melody menahan rasa takutnya untuk berbicara seperti itu di depan Gala.
Melody harus meluruskan semua sebelum Gala semakin berharap kepadanya. Melody yakin Gala mencintainya dengan tulus, maka dari itu Melody tidak ingin menjalin hubungan dengan Gala. Melody tidak ingin mempermainkan Gala, karena dia belum menyukai lelaki itu. Rasanya tidak afdol saja kalau mereka menjalin hubungan hubungan sedangkan rasa itu hanya berasal dari satu pihak.
“Kamu jangan becanda Melody!” rahang Gala semakin mengeras. Ia merasa dipermainkan oleh Melody. Gadis itu seolah mengangkatnya sangat tinggi lalu menghempaskannya tanpa perasaan.
Gala padahal sudah merasa sangat senang dari semalam karena merasa hubungan mereka ada kemajuan pesat, tapi nyatanya Melody hanya mempermainkannya.
Melody melangkah mundur saat Gala semakin mendekat ke arahnya. Melody terus melangkah sampai tubuhnya mentok di tembok.
Meski marah dan kecewa, dengan sigap Gala meletakkan telapak tangannya di belakang kepala Melody agar kepala gadis itu tidak membentur tembok.
“Kenapa kamu lakukan ini sama aku?” tanya Gala datar. Kali ini suaranya benar-benar datar. Selama mengenal Melody, baru kali ini dia berbicara dengan nada seperti itu kepada Melody. Hal itu membuktikan bahwa Gala benar-benar kecewa.
Melody menunduk takut. “Gue minta maaf, tapi Gue benar-benar tak punya perasaan apapun sama Lo”
Sebenarnya bukan tak ada, tapi Melody sendiri tidak tau perasaan aneh apa yang dia rasakan Ketika dia bersama Gala. Dia menganggap hal itu hanya rasa takut. Padahal sebenarnya bukan hanya itu, ada perasaan lain yang sulit diartikan.
Perkataan Melody benar-benar membuat hati Gala remuk. Gala tau Melody tidak mencintainya, tapi mendengar Melody berkata seperti itu, rasa sakit dihatinya tak dapat tertahankan.
Mata Gala memerah perasaannya campur aduk antara sedih, marah, dan kecewa. Andai saja Melody tidak ada di hadapannya mungkin dia sudah menangis dan juga mengamuk.
Gala mengepalkan tangannya. Napasnya mulai memburu. Dengan cepat dia membalik badannya meninggalkan Melody. Dia benar-benar emosi, dia tidak mau melampiaskan kemarahannya pada Melody.
Meski Melody sejahat itu padanya, dia tetap tidak bisa marah pada gadis itu. Gala segera melangkah pergi. Melody tersentak kaget saat Gala tidak sengaja membanting pintu kamar Melody. Melody pikir Gala sengaja melakukan itu karena marah.
“Kak Gala,” gumam Melody. “Maafin Gue!”
...ΩΩΩΩΩΩ...
Setelah kejadian itu, sudah tiga hari Gala dan Melody tidak berinteraksi meski mereka berpapasan. Mereka hanya sekedar bertukar pandang, tidak lebih.
Melody susah payah membawa tumpukan buku dari kelasnya Kembali ke perpustakaan. Tidak sengaja Melody menabrak seseorang yang berjalan dari arah berlawanan. Hal itu membuat buku-buku yang dia bawa menjadi jatuh berantakan. Melody juga hampir terjatuh kalau saja lelaki itu tidak menahan pinggangnya.
Jantung Melody berdetak kencang. Tatapannya terkunci oleh tatapan Gala. Lelaki itu menatapnya dengan penuh kerinduan, sayang sekali Melody tidak mengetahui arti tatapan lelaki itu.
“Ka-kak Gala” gumam Melody. Gadis itu sangat gugup.
Gala segera melepaskan tubuh Melody Setelah ia membuat tubuh Melody tegak Kembali. Setelah itu Gala langsung melangkah pergi tanpa berniat membalas ucapan Melody ataupun membantu gadis itu memungut buku- buku yang berserakan di lantai.
Melody menatap punggung Gala dengan tatapan nanar. Entah mengapa dirinya seperti ada yang kurang dalam hidupnya kala lelaki itu menjauh darinya selama tiga hari terakhir, padahal semua itu kan kemauan Melody sendiri. Namun, kenapa rasanya menyakitkan?
Melody menghela napas memungut buku-buku yang harus dia bawa ke perpustakaan. Tanpa Melody sadari dari kejauhan Gala memperhatikannya.
...ΩΩΩΩΩΩ...
“Kak Gala” panggil melody Ketika melihat Gala berjalan sendirian. “kak lo masih marah sama Gue?” tanya Melody
“Aku tidak marah tapi aku kecewa. Aku pikir malam itu kamu bersungguh- sungguh mau menjadi pacarku dan memberi tantangan untuk meluluhkan hati kamu namun nyatanya kamu hanya mempermainkan aku”
“Tapi tiga hari Lo gak nyapa Gue kak”
“Tapi bukannya itu yang kamu mau? Kamu suka kan kalau aku menjauh dari kamu?” tanya Gala.
Melody sontak menggeleng. Dia tidak suka, bahkan sangat tidak suka. Selama tiga hari terakhir
tidur Melody tidak nyenyak gara-gara memikirkan Gala.
“Gue enggak suka kalau Lo mejauh.”Melody merasa dirinya sangat plin-plan. Awalnya dia menyuruh Gala menjauhinya, tapi begitu lelaki itu menjauh Melody merasa tidak terima dan meras kehilangan.
“Kenapa kamu tidak suka?’tanya gala. Lelaki itu berusaha bersikap datar meskipun rasanya ia sangat ingin memeluk dan mencium Melody.
“Enggak tau, tapi intinya Gue gak mau Lo bersikap kayak tiga hari ini ke Gue. Dada Gue rasanya sesak,” ungkap Melody jujur.
Gala menggigit bibir bawahnya mati-matian menahan diri agar tidak tersenyum.
“Oke aku tidak akan bersikap seperti itu lagi. Tapi, ada syaratnya” ucap Gala sambil menahan senyum.
Melody tersenyum lebar mendengar perkataan Gala.”Syarat apa?” tanya Melody.
“Aku mau kamu tetap jadi pacarku selama tiga bulan sesuai dengan kesepakatan kita
malam itu!”
“Tapi Gue gak mau nyakitin hati Lo, Gue belum suka sama Lo” ucap Melody.
“Hati Gue akan semakin sakit kalau kamu berkata seperti tiga hari yang lalu saat kita dikamar kamu. Aku tidak peduli kamu suka aku tau tidak, yang jelas kamu milik aku, Melody!” tegas Gala. “Bagaimanapun caranya aku akan berusaha membuat kamu membalas perasaan aku.”
“kamu yakin tidak akan sakit hati atau merasa dirugikan kalau kita pacaran tapi aku belum suka sama kamu?” tanya Melody.
“Yakin, sayang” ucap Gala gemas.
Pipi Melody memerah mendengar Gala memanggilnya sayang. Ini bukan pertama kalinya, tapi entah mengapa efeknya masih begitu luar biasa . melody malu dan salah tingkah tentunya.
“Ya udah kalau gitu kita pacaran lagi. Tapi Lo harus janji jangan jauhin Gue lagi” pinta Melody.
“Iya, sayang.” Gala tidak tahan untuk tidak mengecup kening Melody
“Tuh kan Kak Gala mesum, suka main nyosor sana sini” Gerutu melody dengan pipi yang semakin memerah.
“Kamu jangan plin-plan lagi!”Balas Gala. Dia tau walaupun sudah mahasiswa tapi Melody itu masih sangat labil, dia mudah terpengaruh dan juga suka mengubah – ubah Keputusan yang telah ia ambil.
“Iya – iya Gue janji.” Melody mengangkat jari kelingkingnya.
Gala menyambut tangan Melody untuk menyatukan jari kelingking mereka
Ngakak aku di bab ini, Sekarang siapa yg ngerjain siapa nih..🤣🤣