NovelToon NovelToon
Istri Kedua Mas Dokter

Istri Kedua Mas Dokter

Status: tamat
Genre:Tamat / Duda / Berbaikan / Selingkuh / Cinta Paksa / Dijodohkan Orang Tua / Pelakor jahat
Popularitas:43k
Nilai: 5
Nama Author: Rani

Jatuh cinta sejak masih remaja. Sayangnya, pria yang ia cintai malah tidak membalas perasaannya hingga menikah dengan wanita lain. Namun takdir, memang sangat suka mempermainkan hati. Saat sang pria sudah menduda, dia dipersatukan kembali dengan pria tersebut. Sayang, takdir masih belum memihak. Ia menikah, namun tetap tidak dianggap ada oleh pria yang ia cintai. Hingga akhirnya, rasa lelah itu datang. Ditambah, sebuah fitnah menghampiri. Dia pada akhirnya memilih menyerah, lalu menutup hati rapat-rapat. Membunuh rasa cinta yang ada dalam hatinya dengan sedemikian rupa.

Lalu, apa yang akan terjadi setelah dia menutup hati? Takdir memang tidak bisa ditebak.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

*Part 26

"Si, kamu baik-baik aja?"

"Apa?"

"Kamu gak papa, kan? Gak lagi sakit kan sekarang?"

"Gak liat aku baik-baik aja kamu? Jangan modus. Keluar sekarang atau-- "

"Si aku datang ke kamar ini karena ucapan papa yang bilang kamu lagi gak enak badan. Aku datang untuk memastikan kalau kamu baik-baik saja atau nggak."

Lusi baru sadar sekarang. Dia baru ingat kalau memang itu akan terjadi setelah putusan sandiwara yang dia lakukan pada papa mertuanya itu dia ucapkan.

Napas berat dia lepaskan.

"Aku baik-baik aja. Gak papa. Kamu bisa pergi sekarang."

"Tapi kata papa-- "

"Iya aku bohong. Aku bohong sama papa soal aku yang gak enak badan. Aku terpaksa melakukan hal itu supaya kamu gak dapat masalah."

"Apa? Kamu bilang apa barusan?"

"Si, kamu bohong sama papa? Yang benar saja kamu. Papa cemas lho sama kamu, Lusi."

Seketika, tatapan tajam Lusi perlihatkan.

"Jika aku tidak bohong, bagaimana dengan pernikahan kita, Saga? Aku yakin kalau papa akan bilang pada semua orang bahwa kita sudah menikah. Jika kamu tidak datang, papa akan marah padamu, bukan? Jadi, aku cari aman dengan kebohongan ini. Dengan begitu, baik aku dan kamu, gak akan dapat masalah."

Sontak, Saga langsung terdiam. Tatapan matanya sayu melihat ke arah Lusi yang ada di hadapannya kini.

"Apakah karena takut rahasia pernikahan kita terungkap kamu sampai rela tidak datang ke acara kantor yang cukup penting itu, Si?"

"Tentu saja. Kamu lebih tahu jawabannya, Saga."

"Tapi, Si-- "

"Aku lelah, Sagara. Pembahasan ini sepertinya tidak bisa kita lanjutkan. Sebaiknya kamu keluar dari kamarku sekarang juga."

"Baiklah. Kalau itu mau kamu, tapi aku berharap, kamu bisa memikirkan lagi tentang niat untuk membatalkan kepergianmu ke acara makan malam kantor. Karena aku siap untuk menghadiri makan malam itu bersama kamu, Si."

"Hah? Kamu siap? Yakin kamu dengan jawabanmu itu, Ga?"

"Ah! Tapi jangan deh. Karena kita tidak bisa ambil resiko sekarang."

"Maksud kamu?"

"Ya, seperti yang sudah aku janjikan padamu waktu itu, kita akan berpisah setelah aku berhasil meyakinkan kedua orang tua kamu akan kita yang tidak cocok. Jadi, lebih sedikit yang tahu kalau kita menikah akan lebih baik, Sagara."

Deg. Hati Saga semakin merasa tidak nyaman. Dia susah berusaha sebisa mungkin untuk merendahkan diri, meruntuhkan ego hanya untuk memperbaiki hubunganya dengan Lusi. Tapi sepertinya, Lusi sama sekali tidak berniat melakukan hal yang sama.

"Lusiana. Aku ingin-- "

"Sagara. Kita memang tidak cocok. Aku sudah berusaha mengejar kamu sejak lama tapi tidak ada hasilnya, bukan? Sekarang, aku sudah menyerah. Tinggal menunggu waktu aku akan pergi dari dunia mu."

"Maafkan aku, Si. Aku-- "

"Gak papa. Jangan dibahas lagi karena aku sudah menutup lembaran lama. Sekarang, aku sedang membuka lembaran baru dalam hidupku. Karena itu, aku ingin fokus dengan hal-hal yang ada di sekitar hidupku yang baru saja. Aku sudah sadar dengan pengorban yang sia-sia sebelumnya."

Hati Saga yang terasa semakin tidak nyaman membuat Saga tidak lagi bisa tetap bertahan di hadapan Lusi. Pria itupun memilih beranjak dengan menyeret kakinya yang terasa sangat berat.

"Baiklah kalau gitu. Sekali lagi, aku ucapkan kata maaf karena sudah mengecewakan dirimu, Lusi."

....

Keadaan yang semakin tidak membaik membuat Saga memilih pasrah. Dia kembali menjauh dari rumah untuk menenangkan diri. Saga terus tinggal di rumah sakit sejak sehari setelah obrolannya dengan Lusi terjadi.

Sementara itu, dua pria yang sedang mengejar Lusi dengan brutal sama-sama sedang berusaha keras. Saga yang pasrah sama sekali tidak mengetahui akan hal tersebut.

"Kak Saga."

"Hm."

"Apa kakak tahu di mana ada jual benih bunga tulip?"

Saga yang awalnya sibuk dengan beberapa berkas pasien langsung mendongak untuk melihat lawan bicaranya. Di depannya, Rizky sedang sangat antusias menatap Saga dengan penuh harap.

Belum pula sempat Saga menjawab apa yang adik dari sahabatnya itu tanyakan, si sahabat malah sudah muncul di depan pintu masuk dari ruangan tersebut. Dengan wajah penuh selidik, Karya melangkah masuk.

"Kalian sedang ngomongin apa?"

"Kak Karya. Ya Tuhan, kok bisa tiba-tiba datang sih? Gak sibuk sama kerjaan ya?"

"Hei, harusnya aku yang nanya sama kamu, dokter bawel. Kok bisa-bisanya kamu ada di ruangan ini? Ngga sibuk sama pasien kamu ya?"

"Ya aku lagi punya waktu luang. Lagian, aku juga ada perlu datang ke ruangan kak Saga."

"Ssst! Kalian berdua kok malah ribut sih? Berisik aja kerjaanya," ucap Saga sedikit kesal.

"Kak Karya nih yang bikin ulah. Mm ... aku akan pergi, tapi kak Saga punya jawaban tidak atas pertanyaan yang tadi itu?"

"Apa yang dia tanyakan, Ga?" Karya malah terlihat sangat penasaran saat ini.

"Apaan sih, kak? Ganggu aja."

"Hei! Aku ini sangat penasaran dengan apa yang kalian bicarakan. Lagian, aku gak ingin kamu aneh-aneh ya, Ky. Belakangan ini, aku sudah sangat repot dibikin ulah kamu yang mendadak jadi pria gila cinta itu. Jadi tidak ada salahnya kalau aku sangat ingin tahu apa yang sudah kalian bicarakan," kata Karya panjang lebar dengan wajah yang memang sedang menahan emosi.

Saga hanya bisa menggelengkan kepalanya pelan. Dia perbaiki kaca matanya putihnya dengan satu jari.

"Apa salahnya dia jatuh cinta, Karya. Lagipula, dulu kamu yang sangat ingin dia mengenal cinta pada lawan jenis, bukan?"

"Ya-- "

"Untuk pertanyaan kamu itu, Ky. Aku hanya tahu satu toko bunga yang menjual berbagai macam tanaman bunga. Mungkin, di toko itu juga menjual tulip hidup. Tapi gak tahu ada benih atau nggak di sana."

Senyum Rizky terkembang setelah Saga mengatakan alamat dari toko bunga yang Saga katakan barusan. "Terima kasih banyak, kak Saga. Doain aku berhasil dalam mengejar gadis impian yah."

"Tentu saja." Senyum Saga langsung terkembang. "Doa terbaik buat kamu. Semangat."

"Yap!"

Rizky pun langsung beranjak meninggalkan ruangan tersebut dengan penuh semangat. Setelah si adik pergi, Karya malah memperlihatkan wajah cemas pada Saga.

"Tuhan, apa yang bisa aku lakukan sekarang? Adikku tidak lagi bisa aku nasehatin."

"Kamu juga, Ga. Ya elah ... malah ikut-ikutan gila lagi. Bukannya nasehatin supaya dia jangan jadi manusia gila cinta. Eh ... malah kamu semangatin. Gimana kalau yang dia cintai itu cewe gak jelas?"

Saga tidak langsung menjawab. Dia terdiam sesaat sebelum matanya dia tatap lekat ke arah Karya.

"Karya. Memangnya, sampai detik ini kamu masih tidak tahu siapa yang adikmu sukai?"

"Belum. Semua tentang wanita itu terlalu sulit untuk ditembus. Sedangkan Iky malah tidak pernah mau terbuka pada kami. Dia malah sangat suka main sembunyi-sembunyi. Dia bilang, dia akan memperkenalkan wanita itu jika dia sudah berhasil mengejarnya. Aku jadi semakin cemas akan dirinya sekarang."

1
RieNda EvZie
/Good//Good//Good//Good//Good/
D_Mayanti
Luar biasa
Rani: makasih banyak. yuhu....
total 1 replies
Wisteria
si authornya g adil banget masak cuman segitu pembalasan buat si saganya. peran ceweknya gampang mleot
Rani: anu, aku nya lagi gak mood soale. maaf yah
total 1 replies
Angga Gati
bagus thor karyamu
Rani: makasih banyaj❤❤❤❤😘
total 1 replies
Dewi S Ayunda
berkurang lg deh.. novell ksukaan ak. moga sukses selalu thor
Rani: hiks, suka kah kamu sama karya aku ini? 😭😭 makasih buanyak lho
total 1 replies
Dewi S Ayunda
yah udah tamat saja.. kak.. lusi saja masih bersegell.haha
Rani: hiks, lagi gak mood atuh aku kemarin.
total 1 replies
mama fia
suka sama saga - lusi - Marsel..
mama fia
semangat Thor..
Bunda
Kaget baca endingny...
Tapi thank's ya thor buat tulisannya. tetep semangat menulis
Nurfaikoh Ikoh
bagus novelnya
Patrick Khan
. makasi ceritanya y kak
. q tunggu cerita br nya🥰
Patrick Khan
. biasa nya klo tamat ginie.. pasti ara cerita baru☺☺
Zainab Ddi
Ya author kok Uda tamat 😭😭😭 padahal suka ceritanya Krn memberikan pelajaran yg bagus buat kita para pembaca bahwa kita harus bisa menghargai orang yg mencintai kita jangan mengabaikan ketulusan nya ,makasih author 💪🏻💪🏻💪🏻 selalu untuk bekarya 😘😘😘ditunggu cerita selanjutnya
Yuli Ana
sehat2 terus ya kk... semangat berkarya...
sebenernya masih kurang sih... he he..
tpi kalau emang kk author lelah, y udh berhenti aja jngn dipaksakan...🥰🥰🥰
ditunggu karya barunya..🥰😍
Yuli Ana
woww.... cpt bngt tamatnya...
pdahal blm puas... he he... effort saga buat deketin lusi masoh kurang...😢
Yuli Ana
entar saga langsung tau kalau biang keroknya si hana... 🤣
Zainab Ddi
author ditunggu updatenya selalu untuk kelanjutannya 😘🙏🏻💪🏻
Zainab Ddi
dasar si saga pria bodoh istrinya jd berita trending topik malah ngak tahu sih mending cerai tuh sama suami ngak peka
Nayla Arshaka
papa Saga.. cari tau siapa org yg buat menantu mu malu di dunia ini... jgn beri ampun.. menantu kesayangan kmu lagi di fitnah..
dan satu... kmu menghukum saga aja bsa knp kmu gak bsa mnghukung org yg telah mmfitnah menantu mu itu... ayooookkk begerak cepat papa... jgn mw kalah ma cewek2 ular itu
sella surya amanda
lanjut kak
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!