Istri Kedua Mas Dokter

Istri Kedua Mas Dokter

*Part 1

"Apa? Bagaimana mungkin aku bisa menikah dengan wanita yang tidak aku cintai? Dan lagi, di hatiku hanya ada satu wanita hingga aku mati. Yaitu, Lestari."

"Tapi Tari sudah tiada, Sagara. Sampai kapan kamu mau hidup sendirian, ha?"

"Sampai aku mati, Ma. Aku tidak akan pernah menikah dengan orang lain selain Tari. Karena dalam hatiku, hanya ada Tari seorang. Wanita manapun tidak akan pernah bisa menggantikan Tari dalam hatiku."

"Omong kosong apa itu, Sagara! Kau adalah anak satu-satunya keluarga Sanjaya. Jika kamu tidak menikah lagi, maka keluarga Sanjaya tidak akan pernah punya keturunan lagi selanjutnya. Apa kau tidak memikirkan hal itu, ha?"

"Kalau begitu, papa minta mama hamil lagi saja. Dengan begitu, keluarga Sanjaya akan punya pewaris lain selain aku."

"Sagara!" Kesal sang papa bukan kepalang. Matanya sampai melotot lebar sambil bangun dari duduk manisnya.

Sang mama yang melihat kemarahan suaminya segera membujuk sang suami agar tidak terlalu terbawa emosi. Sementara Saga, dia masih diam tanpa bergeming sedikitpun saat menyaksikan kemarahan dari papanya itu.

"Tenang, Pa. Tenang. Jangan terlalu emosi. Ingat kesehatan papa sekarang."

"Bagaimana papa bisa tenang dengan ulah anakmu ini, Ma? Dia sangat keras kepala."

"Saga. Tidak perduli apapun pilihanmu, keputusanku sudah bulat. Kau dan Lusiana akan tetap aku nikahkan dalam waktu dekat. Aku sudah membicarakan prihal pernikahanmu ini dengan orang tua Lusi kemarin."

"Apa!"

Kali ini, Saga pula yang bagun dari duduknya. Wajah terkejut dan kesal tergambar dengar jelas di raut wajah Saga sekarang. Ada banyak hal yang membuatnya terkejut. Salah satunya adalah, calon istri yang papanya bicarakan adalah Lusiana. Gadis agresif yang sangat tidak ia sukai sejak lama.

"Kenapa Lusiana, Pa?"

"Tidak. Aku tidak akan pernah menikah. Apalagi menikah dengan perempuan itu. Tidak akan pernah."

Tatapan tajam langsung papanya berikan.

"Lusi adalah pilihan terbaik. Dan kamu tidak punya pilihan lain selain menerima pernikahan yang telah aku runding kan dengan kedua orang tua Lusi. Atau jika tidak, akan aku ratakan makan Lestari dengan tanah, Saga."

"Apa!" Membelalak mata Saga mendengar ancaman sang papa.

Satu setengah tahun yang lalu, ia menikah dengan gadis cantik pilihan hatinya. Dia adalah gadis sederhana dari keluarga yang sangat sederhana pula. Dialah, Lestari Amalia.

Pernikahan Sagara dan Lestari sangat bahagia pada awalnya. Namun, pernikahan itu tidak berjalan lama. Setengah tahun menikah, Lestari malah meninggalkan Saga buat selama-lamanya dalam sebuah kecelakaan mobil.

Lestari pergi bersama bayi dalam kandungannya yang baru berusia tiga bulan. Saga terpuruk selama hampir setengah tahun setelah kepergian Tari. Namun, keterpurukannya mampu ia atasi enam bulan yang lalu. Dan sekarang, dia sudah bisa beraktifitas seperti sebelumnya.

Sudah satu tahun berlalu. Meskipun Saga mampu mengatasi keterpurukan yang menghampiri hati. Tapi tetap saja, luka dalam hatinya masih terasa basah. Luka itu masih terasa perih. Saat kehilangan itu menyapa, setiap waktu terus saja terasa.

Cintanya buat Lestari memang sangat besar. Hingga setelah setahun berlalu, dia masih tidak bisa melupakan keberadaan Tari di rumah mereka. Saga tetap menjaga setiap kenangan bersama Tari. Bahkan, dia juga berjanji kalau dirinya tidak akan pernah menikah dengan wanita lain manapun setelah kepergian Tari.

Tapi sekarang, janji itu, malah terpaksa ia langgar akibat ancaman papanya yang tidak punya hati menurut Saga. Sang papa malah dengan tidak berperasaan ingin menghancurkan makam wanita yang ia cintai jika ia tidak mau menikah.

"Papa kejam."

"Biarkan aku kejam. Selama ini, aku sudah terlalu banyak bersabar dalam menghadapi mu, Saga. Sejak kecil hingga dewasa, kau tidak pernah mau mendengarkan apa yang aku katakan. Aku inginkan kamu belajar untuk mengambil alih perusahaan keluarga. Tapi kamu malah ingin menjadi dokter. Aku biarkan kamu mengambil langkah yang kamu inginkan. Lalu, setelah kau dewasa, saat kau ingin menikah aku ajukan calon istri untukmu. Tapi kau tidak bersedia. Kau ingin menikah dengan pilihan hatimu. Aku mengalah lagi. Aku turuti mau mu. Aku biarkan kau menikah dengan wanita yang kau inginkan. Dan sekarang, aku sudah tidak lagi bisa bersalah. Aku sudah capek mengalah. Jika kau tidak bersedia menikah dengan Lusi, maka aku akan bertindak kejam. Camkan itu, Sagara Wijaya."

Setelah berucap panjang lebar tanpa memberikan jeda untuk anaknya. Papa Saga langsung beranjak meninggalkan ruangan keluarga. Dia pergi tanpa menunggu Saga menjawab apa yang ia katakan. Sungguh, hatinya saat ini juga sangat kesal akan ulah anaknya itu.

Sementara itu, Saga terdiam membatu sambil memikirkan apa yang baru saja papanya katakan. Memang benar ucapan papanya itu. Selama ini, memang dia selalu menyanggah apa yang papanya inginkan. Sang papa memang pernah mengajukan calon istri untuknya sebelum ia menikah dengan Lestari. Tapi, dia menolaknya dengan tegas. Karena memang, dia tidak suka menikah jika itu bukan karena cinta.

Sentuhan sang mama menyadarkan Saga dari apa yang ia pikirkan sekarang. Dia menoleh ke arah di mana mamanya berada. Senyum kecil terlihat dari bibir mamanya itu.

"Saga. Maafkan mama, Nak. Tapi kali ini, mama juga sependapat dengan papamu. Kamu butuh teman untuk berbagi perasaan dan cerita dalam hidupmu kedepannya. Jadi, menikahlah dengan Lusi. Lusi juga anak yang baik, Saga. Untuk saat ini, Lusi adalah pilihan terbaik bagi mama."

"Tapi, Ma."

"Saga. Pikirkanlah lagi, Nak. Jangan buat papa kecewa setiap saat. Papa adalah orang tua yang sangat sabar selama ini, bukan? Sekarang, jika papa marah, itu adalah hal yang wajar."

Saga tidak tahu harus bicara apa. Bibirnya terbuka tapi tidak bisa ia gerakkan lagi. Sementara itu, sang mama malah langsung beranjak untuk menjauh dari dirinya. Kini, dia benar-benar di tinggalkan sendiri oleh kedua orang tuanya di ruang keluarga yang cukup luas dan terasa sangat sepi.

Saga pun langsung menghempaskan bokongnya setelah dirinya ditinggalkan sendiri. Pikirannya kacau saat ini. Hatinya terasa sangat kesal juga bingung. Ingin menolak, tapi dia tidak diberikan pilihan itu. Ingin menerima, tapi hati sangat ingin menolak. Sungguh, dia berada dalam dilema yang mengesalkan sekarang.

....

Kantor Sanjaya Grup. Gadis cantik dengan rambut hitam bergelombang sedang fokus dengan laptopnya di salah satu ruangan. Dia adalah Lusiana. Sudah hampir satu tahun ia bekerja di kantor ini, menjadi wakil direktur kebanggaan papa Saga.

Ya. Sejak awal, dialah gadis pilihan papa Saga untuk calon istri anaknya. Karena papa Saga dan papa Lusi berteman, mereka sangat ingin menyatukan kedua keluarga dengan cara pernikahan. Sayang, Saga menolak saat itu. Sementara Lusi, dia yang sudah jatuh cinta pada Saga sejak masih anak-anak, lalu menyadari perasaan setelah remaja, memilih untuk mengalah karena tahu cintanya tidak mendapatkan balasan.

Terpopuler

Comments

Zainab Ddi

Zainab Ddi

author ditunggu updatenya selalu untuk kelanjutannya 🙏🏻😍💪🏻

2024-07-24

1

Zainab Ddi

Zainab Ddi

apa yg dipilih mama dan papanya bener Lusi anak yg baik

2024-07-24

1

Yulia Irawan

Yulia Irawan

awalan yg menarik. kayaknya bagus nih... bakal nangis2 enggak ya...
kirain mau lanjut zaka zaki...🤭🥰🥰

2024-07-21

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!