Arya Bima

Bima mencekal pergelangan tangan alea saat gadis itu memutuskan untuk pergi dan tidak menanggapinya,,kedua rekan Tiara sedikit canggung melihat keadaan itu,, seperti sebuah alarm yang sengaja di pasang,, mereka berdua dengan segera mengerti situasi nya.

" kami tunggu di bawah pohon sana ya Al " ucap salah satu rekan alea bernama Siska dan gadis satu nya bernama Rani pun hanya bisa mengikuti temannya saja.

" alea sama saya pulang nya " ucap bima menegaskan, pandangan nya masih tertuju pada objek di hadapannya, mendengar itu kedua rekan gadis itu pun meninggalkan bima dan alea untuk memberikan ruang.

" ngga,,, aku bisa pulang sendiri,,, silahkan pulang ,,, kami masih ada tugas " ucap Lea tanpa melihat wajah bima,,yang ia tau masih menatap gadis itu begitu intens.

Alea berusaha melepaskan cekalan tangan bima,namun tenaga nya tak sebanding, karena tidak ingin menghabiskan banyak energi akhirnya ia mendongak menatap bima yang masih di posisi terus memandanginya.

" lepas " desis alea

" kita ngobrol sebentar ya " ucap bima selembut mungkin.

" aku nggak mau lagi ngobrol sama situ "

" Abang Lea "

" situ bukan siapa siapa saya ,,, jadi jangan sok ngatur "

" calon istri " ucap bima ,,merasa jengah dengan ucapan bima ,,alea mengunakan tangan sebelah nya untuk mendorong dada bima dengan sekuat tenaga,

bima mundur satu langkah, cekalan nya pun terlepas, sengaja bima lepaskan karena tidak mau alea ikut terhuyung ke arah nya.

" enak banget ya nge klaim aku calon istri,,trus besok sama cewek lain,, tidur bareng,,,lupa udah punya pacar,,,trus gitu minta maaf,,,waw,,,aku boleh tepuk tangan ngga" alea dengan senyum getir nya sambil ber tepuk tangan pelan,, namun syarat makna.

Wajah sendu alea berubah merah menahan tangis,,, lelaki di depannya ini seakan tidak perduli dengan kesalahan fatal nya,, tidur dengan wanita,,, sampai hamil anak mereka pikir alea dalam hati.

Namun,, kenapa alea merasa sakit dan ingin menumpahkan air mata,,alea sendiri bingung menggambar kan perasaan nya,,jika bima menginginkan ia kembali,,bukan kah itu sesuatu yang baik,,, tanpa meminta bima datang dan mengulurkan tangannya.

Selama Lea memutuskan untuk menyudahi hubungan nya,,alea seakan hidup dengan sayap yang patah,,tak ada semangat untuk menjangkau sesuatu pencapaian yang tinggi demi masa depan.

Impian dan rencana yang mereka susun pun tak lagi menjadi tujuan,,saling berkesinambungan jika kelak suatu komitmen rumah tangga terkabul,,ada janji janji yang saling berkaitan yang akan mereka rangkai pun tak lagi jadi prioritas jika kelak bersama.

Alea sebenarnya sedikit lelah,,namun,, apakah karena satu pria yang menyakiti ia akan dengan mudah menyerah,, tidak akan,, mungkin butuh waktu,,,dan Lea akan melewati itu dengan sebaik mungkin.

" pliss,,,aku cape,,, jangan lagi datang dengan janji manis ,,,aku udah muak,,,bukan sebulan dua bulan aku menjalani dan berusaha ngerti,, biarin aku istirahat,,, tolong,,, tolong dengan sangat,,, jangan ganggu aku lagi " ungkap alea sambil menyatukan kedua tangan nya di dada,,bibir nya sedikit bergetar,,namun ia tahan agar air mata nya tidak jatuh ke pipi.

" Lea,,, aku bukan menyuguhkan janji,,,ini cara aku untuk minta maaf ke kamu,,,soal calon istri,,,aku serius,,,tapi aku nggak akan maksa Lea,,, kapan pun kamu siap "

" aku nggak mau,,, sekarang dan selamanya,, silahkan cari kandidat lain,,,bukan aku " setelah mengatakan itu alea lekas meninggalkan bima yang masih syok,bima ikut berbalik dan berusaha mengejar nya,,

" Lea tunggu,,,ok,,,aku nggak akan ngomongin apapun,,, janji" bima berhasil mencekal lengan Alea hingga gadis itu berbalik badan dan tubuh nya sedikit bersentuhan dengan dada bidang bima.

bima menunduk menatap gadis yang amat ia cintai,namun sayang dengan waktu bersamaan juga ia hianati.

" kamu ingin aku kayak gimana Lea " tanya nya lembut

" pergi " ucap gadis itu juga masih menatap bima

" aku nggak bisa ,,,Lea,,aku nggak mau lagi ngelakuin kesalahan,, dengan cara jauhi kamu"

" ngga mau tau dan nggak peduli "

" bilang kalau kamu nggak cinta lagi sama aku"

" aku memang nggak cinta " ucap Lea mendorong tubuh bima hingga pegangan mereka terurai.

" alea,,, aku Masih sangat mencintai mu ,,, sampai kapanpun" ucap bima sedikit keras karena gadis itu meninggalkan nya begitu saja

" aku akan terus memperjuangkan kamu Lea " ucap bima yang hanya bisa ia dengar sendiri,,bima menatap punggung alea yang semangkin menjauh pergi mengendarai sepeda motor nya,bersama kedua rekan kerja gadis itu.