ADILA ARSYAF
Setelah semua yang ku korbankan ternyata hanya sakit yang aku dapatkan. Semuanya meninggalkan aku ketika aku tidak punya apa apa lagi. Hingga akhirnya aku hanya bisa menunggu malaikat mau menjemput ku.
Tapi ternyata tuhan masih memberikan aku satu kesempatan lagi.
pengen tau bagaimana perjalanan Adila menjadi wanita kuat, cuss baca👉👉
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fitria ardila, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 26
Wajah Joan menggelap seketika dia mengepalkan tangan dan mencoba untuk tidak meledak saat ini karena kafe ini sangat ramai orang.
"Kalian putus?" tanya Molly menambah bumbu kemarahan Joan.
"Iya." Jawab Adila dengan santai sambil mengambil sebuah kukis yang terletak di piring Molly.
"Kita tidak pernah putus dan tidak akan pernah." ucap Joan dengan penuh penekanan, sedangkan di depan Joan ada wanita yang menatap dia tajam.
"Kita sudah putus dan itu adalah keputusan yang mutlak. Aku tidak memerlukan keputusan kamu karena ini semua terjadi juga karena kamu yang bertindak semaunya." Adila berucap dengan suara yang tidak terlalu besar tapi dapat di dengar orang di sampingnya.
"Adila kok kamu gitu sih, Joan yang dari dulu bantu kamu dari nol loh. Dia yang bantu kamu saat kamu depresi, masa setelah kamu berhasil dia malah kamu tinggalkan." Dengan suara yang lembut Molly mulai menghasut Adila.
Senyuman di wajah Adila semakin lebar dan ia menatap Molly dengan senyuman itu. Adila kembali mengambil kukis yang ada di piring Molly hingga hanya tersisa satu kukis di piring tersebut.
"Itu karena saat aku memiliki uang, logika ku mulai berjalan dan sekarang aku tau mana orang yang benar benar sayang atau hanya sekedar memanfaatkan." Adila lalu bangkit berdiri dengan santai.
Lalu Adila menunjuk kukis yang tinggal satu itu sembari berkata kepada Molly,
"Aku tau kukis itu adalah kesukaan kamu, kamu selalu memberikan aku kukis itu karena dalam pikiran kamu, aku bisa membelikan lebih banyak lagi jika kamu memberikan itu. Sekarang aku sudah mengerti maksud kamu Molly."
Adila menatap Joan sekilas lalu ia kembali menatap Molly dan melanjutkan ucapannya.
"Sekarang aku menyisakan satu untuk kamu dan terserah kamu mau mengambilnya atau tidak karena setelah ini tidak adalah lagi sahabat kamu yang dengan senang hati membelikannya. Hanya tersisa satu kukis ini dan jika tidak kamu ambil maka dia akan berpindah ke mulut orang lain."
Setelah mengatakan itu Adila langsung beranjak pergi meninggalkan Joan yang terdiam dan Molly yang gelisah sambil sesekali melihat Joan.
Molly paham apa maksud perkataan Adila.
.
.
Di toilet, Adila mencuci tangannya sambil tersenyum senang. Akhirnya dia bisa mengatakan hal itu pada Molly, orang yang menjadi sahabatnya sedari kecil, wanita yang selalu ada di manapun ia berada.
Sebenarnya hanya satu kesalahan Molly tapi itu berhasil berimbas kemana mana. Molly adalah wanita yang lahir dari orang tua kurang mampu dan orang tuanya sudah berpisah sedari kecil hingga molly tinggal dengan ibunya yang selalu berkerja keras mencari uang.
Ibu Molly selalu menekan Molly untuk bisa mendapatkan uang sebanyak mungkin dan selalu membandingkan Molly dengan anak tetangga rumah mereka.
Memang di samping rumah Molly ada rumah Adila yang rumahnya jauh lebih besar.
Sejak saat itulah Molly mulai tergila gila untuk menjadi jauh lebih baik dari Adila dan dia selalu menginginkan apa saja yang ada pada Adila karena bagi Molly keberhasilan terbesarnya adalah mendapatkan apa yang Adila miliki.
Itulah kenapa Molly mengambil Joan dan kekayaan yang di miliki Adila hingga membuat Adila terpuruk dan berakhir mati dengan segala rasa sakit di tubuh serta mentalnya.
.
.
.
bersambung.
jangan lupa like and vote ya.
salam hangat dari author
udh d ksh ksmptan lg,msa ga d mnfaatin.....ga ush tkut,lwan aja mreka yg mnindasmu.....smngttt.....
udh mmpir....slm knl y....
aku ko gmes sih sm adila...pdhl udh d ksh ksmptan kedua,tp msh aja mau pduli sm joan....mngkn krna msh pnya hti nurani,mkanya dia jd labil....
crazy uup dong thoor 😢