Dom and Pip Stories
- Dominic Blair O'Connor ( Dom menolak memakai O'Grady karena lucu O'Grady O'Connor sebagai nama belakang ) adalah seorang pilot pesawat tempur dan juga anggota junior Navy Seals, dikirim ke daerah konflik di Libya. Tanpa diduga, timnya menemukan bahwa terjadi korupsi dan pengkhianatan dari kontraktor militer Amerika Serikat yang membahayakan para tentara yang bertugas disana. Dom yang satu tim dengan pilot cantik Gizem Karaman, harus berjibaku melawan anggota mereka sendiri.
- Philip Blair O'Grady adalah fotocopy opanya Bayu O'Grady dengan gaya dan sifatnya yang mirip. Bahkan seleranya pun sama dengan wanita. Pip, biasa dia dipanggil, jatuh cinta dengan sekretarisnya sendiri, Liora Nayla, gadis blasteran Indonesia Perancis yang super koplak macam Oma Ajeng nya. Saking koplaknya, Pip sampai meragukan apakah Liora memiliki perasaan yang sama dengannya atau tidak.
Generasi ke delapan klan Pratomo
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hana Reeves, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ancaman Hisyam Al Khalifa
Jang Corp Poughkeepsie NY
"Pip diculik ?" seru Duncan saat mendapatkan kabar dari Hunter McDouglas. "Sama siapa?"
"Anak buahnya Dourdan lah D!"
"Bukan, Pip diculik sendirian atau ada temannya ?"
"Pip sama Hayden," jawab Hunter.
Duncan melongo. "Ya Allah, Hisyam kan di Washington DC !"
"Makanya ngamuk tuh anak Bahrain ! Malik juga sudah ribut !"
"Aku berangkat ke Massachusetts ! Jangan salahkan aku jika akan brutal ! Kurang ajar menculik Pip !" geram Duncan.
"Aku ikut !"
Duncan melihat di pintu ruang kerjanya terdapat sosok istrinya yang sudah mode siap hajar bleh.
"Tidak ada seorang pun yang boleh menghajar Pip kecuali Ibunya !" ucap Serena Kirrin O'Grady dingin.
Duncan tersenyum. Susah kalau punya istri mantan agen MI6.
***
Boston Massachusetts, pabrik bir O'Grady
Shane hanya mengangguk saat Doogie O'Leary menghubungi dirinya untuk menolong Philip dan Hayden.
"Apa mereka tidak takut insiden internasional? Okelah kalau Pip tidak termasuk tapi Hayden? For God's sake, dia urutan keempat menjadi Sheikh Bahrain !" omel Shane.
"Biar aku yang maju Dad. Pip dan Hayden pastinya sudah berusaha melawan tapi pasti kalah jumlah," ucap Jordan O'Grady, putra sulung Shane sambil membuka lemari besi di ruang kerja ayahnya untuk mengambil senjata disana.
"Jangan lupa pakai kevlar, Jordan."
"Absolutely." Jordan mencium pucuk kepala ayahnya. "Berikan koordinat Pip, Oom Doogie."
***
Sebuah helikopter canggih, mendarat di sebuah lapangan dekat dengan pelabuhan. Tampak Duncan turun bersama dengan Serena dan langsung memeluk Jordan O'Grady, sepupunya.
"Bang Savero," sapa Duncan ke Savero Victor yang datang bersama dengan anak buahnya. Pengusaha perhiasan itu juga seorang Mafioso di Milan dan bersahabat baik dengan Alessandro dan Asher Moretti.
"Halo D. Andaikata kita bisa bertemu di situasi yang lebih elegan," senyum pria itu sambil menyiapkan Glock nya.
Duncan terbahak. "Sorry, bang. Sepertinya kalau bersama keluarga aku, jarang yang elegan."
Savero tersenyum. "Touché."
"Oke. Bagaimana rencananya?" tanya Jordan.
"Mana blueprint?" pinta Duncan yang kemudian salah seorang pengawal Savero memperlihatkan denah gudang tempat Philip dan Hayden disekap.
"Ini Mr O'Grady."
Duncan, Serena, Savero dan Jordan membuat rencana bersama dengan semua anak buah Jordan dan Savero serta para anggota Boston PD yang datang saat tahu cucu Shane O'Grady menjadi korban penculikan.
"Sekarang, earpiece. Satu line." Duncan memberikan clear line agar mereka semua bisa berkomunikasi.
Kepala keamanan Savero Victor berada di mobil polisi bersama dengan letnan disana untuk mengawasi pergerakan mereka semua. Meskipun orang-orang itu termasuk VIP list, tapi sepertinya mereka tidak perduli dengan status dan kedudukan mereka di masyarakat.
"Be careful Sir," ucap Kepala Keamanan Victor Ltd.
***
"Dengar sayang, aku tahu kamu sudah lama tidak menjadi agen MI6 jadi kalau..."
"D ! He's my son ! Apapun akan aku lakukan untuk menyelamatkan putraku !" ucap Serena galak dan Duncan bisa melihat darah Irlandia nya keluar dari wajah istrinya.
"Oke sayang..."
Duncan menggenggam Glocknya dan mulai mengepung area itu bersama dengan Serena, anak buah Jordan dan beberapa anggota Boston PD yang datang membantu.
"Ada lima orang di sisi timur dan lima orang di sisi selatan, Mr Duncan O'Grady," ucap Letnan Polisi itu melalui drone.
"Oke. Siap-siap !"
***
Suara tembakan terdengar oleh tim Jordan dan Savero. Keduanya saling berpandangan lalu mereka pun mendekati sisi barat dan Utara. Jordan hampir maju saat seorang dari kelompok mereka melihatnya dan segera melepaskan tembakan. Beruntung Savero segera menarik baju Jordan hingga tidak terkena tembakan.
"Damn it ! Ketahuan !" umpat Jordan.
"Sabar Jordan." Savero memberikan kode pada anak buahnya untuk maju dan setelahnya kedua pria itu pun merangsek memberikan tembakan ke arah orang-orang itu.
Setelah semua orang terkapar akibat tembakan, Duncan dan Savero pun masuk ke dalam gudang itu diikuti oleh semua orang yang melihat dua anak itu dibawah todongan pistol di pelipis mereka.
Wajah Serena sudah tampak ingin membunuh semua orang melihat wajah tampan Philip dan Hayden, babak belur. Bagi Serena dan semua para ibu di klan Pratomo, hanya mereka yang boleh main tangan ke anak-anak mereka, bukan orang lain!
"Kalian maju, mereka tewas!" ancam pria itu.
"Mereka tewas, semua anggota keluarga kamu akan habis hingga ke kucing kamu !" ucap Savero dingin.
"Menyerahlah ! Kalian sudah terkepung !" ucap Duncan dengan tangan masih menodongkan pistolnya.
Namun pria-pria yang dihadapi bukanlah orang sembarangan. Mereka adalah orang-orang militer yang terlatih hingga mereka tidak mudah terintimidasi.
"Lepaskan todongan pistol kamu dari anakku !" ancam Serena.
"Atau apa ma'am?" tantang pria itu.
DOR!
Serena melepaskan tembakan hingga headshot ke pria yang menodongkan pistolnya di pelipis Philip dan pria itu pun roboh dengan kepala bolong.
Sebelum semua orang bereaksi, terdengar tembakan dari kaca yang pecah menembak empat orang sisanya dari sniper.
Duncan, Savero dan Jordan juga menembak orang-orang itu. Serena segera menghampiri Philip dan memeluk tubuh putranya.
"Are you okay? Gigi kamu baik-baik saja ?" tanya Serena sambil memeriksa putranya. "Hayden ? Baik-baik saja?"
"We're fine Ma. Don't worry..." senyum Philip.
"Siapa yang menembak?" tanya Duncan ke Savero dan Jordan.
"Sniper dari Boston PD dan Nick," jawab Jordan.
"Nick?" seru Duncan dan Savero.
"Apakah kalian lupa kalau adik iparku mantan sniper yang banting setir menjadi pemilik restauran?" senyum Jordan. "Thanks Nick !"
"Anytime Jordan. Ternyata aku masih bisa ya?" jawab Nick sambil membereskan senjatanya.
( Kisah Nick akan ada di upcoming novel Joy and Jessica Stories ).
Serena segera mencari kunci borgol di mayat penodong Philip dan Hayden. Setelah bebas, ibu dan anak itu saling berpelukan.
"Mama masih hebat saja menembak nya," puji Philip.
"Tidak ada orang yang boleh menyentuh kamu sampai babak belur seperti ini selain Mamamu !" ucap Serena judes.
Hayden langsung memeluk Serena. "Mommy tidak apa-apa kan, Tante ?"
"Well, mommy kamu sudah menyiapkan semua tuntutan sedangkan daddymu minta mereka semua dihabisi. So, what do you expect?" jawab Serena santai. "Oh, Pip, hubungi Opa kamu. Sudah ngereog di DC." Serena memberikan ponselnya ke Philip.
"Haaaiissshhh. Opa kapan sih nggak ngereog?" gerutu Philip.
***
Washington DC, Kantor Kedutaan Besar Qatar
"Alhamdulillah. Ambil semua bukti para kutu kupret itu ! Cari koneksi mereka dengan keluarga Dourdan atau apapun yang berhubungan dengan mereka sebagai tambahan bukti !" perintah Bayu.
"Pip selamat?" tanya Ajeng sambil memeluk Bayu.
"Selamat semua, sayang."
Ajeng tersenyum lega. "Tapi si Dourdan belum selamat dari Ajeng Pratiwi O'Grady !"
***
Kantor Kedutaan Besar Bahrain
Hisyam Al Khalifa langsung menghubungi Mentri Pertahanan Amerika Serikat.
"Jangan dikira anda akan lolos dari ini, Pak Mentri. Saya tahu anda terlibat dengan semua kekacauan di Libya, juga dengan korupsi sejak awal anda menjabat sebagai menteri pertahanan," ancam Hisyam Al Khalifa.
"Saya tidak tahu soal penculikan putra anda, tuan Emir Al Khalifa," jawab Mentri Pertahanan itu.
"Saya tidak perduli ! Putra saya diculik di negara anda ! Dan saya nyatakan mosi tidak percaya pada negara anda dan Bahrain akan menarik semua ekspor minyak ke negara anda !" ucap Hisyam dingin.
***
Yuhuuuu Up Malam Yaaaaaaaa
Thank you for reading and support author
don't forget to like vote and gift
Tararengkyu ❤️ 🙂 ❤️
mlai jjur kn tu presiden geblek....cba dia ngoceh apa pgi nnti,yg psti smua kjhtannya bkln trungkap.....
nah kan dah mulai nyanyi tuh Eagle One😏 lagi mbak, penasaran banget dengan kelanjutan cerita'y..
ayo keluarkan semuanya dengan sejujur-jujurnya dan tanpa sadar eagle one mengungkapkannya😅😅😅
habis sudah. senjata bya Nyunyun emang ga ada matinya. keren dach
bktinya,pda rela bolos dmi ikut ggeran...yg psti y,mreka tu kl slh stu kna snggol yg mju s'kbupaten.....
🤣🤣🤣