Mila tidak menyangka dengan kehidupan nya setelah kepergian kedua orang tuanya karena kecelakaan. Karena keadaan ia menerima tawaran dari seorang pria untuk menikah dengan perjanjian namun saling menguntungkan.
Setelah menikah, banyak hal yang tidak terduga terjadi.
Apakah Mila dapat bertahan dengan pernikahannya ? jawabannya ada di Novel Married By Agreement..
Selamat membaca semua.. 😘
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ayuni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 26
Mila sedang bersiap, ia akan pergi ke Singapura selama liburan semester ini, keputusan yang cukup berat menurut Mila karena ia harus meninggalkan beberapa masalah yang belum selesai.
Namun kepergiannya kali ini, dengan harapan ia bisa berpikir tenang sejenak setelah ia berada di Singapura nanti, karena ia sudah dihubungi oleh pihak perusahaan, jika perusahaan sangat menunggu kehadiran Mila disana sebagai pewaris tunggal keluarga Danu Wijaya.
Baju-baju sudah kembali ia masukkan kedalam koper, ia akan menggunakan penerbangan pagi hari, satu hari lagi ia akan bermalam di hotel.
Setelah merapikan beberapa barangnya, ia pun tidak sengaja melihat satu foto yang sempat ia simpan di binder yang selalu ia bawa, ia selalu mencatat beberapa kejadian yang menimpa dirinya di binder itu.
Terlihat dirinya dan kedua mertuanya ada pada foto itu.
" Mama Papa.. Terima kasih untuk kebersamaan yang singkat ini, terima kasih sudah menyayangi Mila.. " gumamnya sambil tersenyum, lalu ia kembali menyimpan foto itu di binder miliknya.
***
Keesokan harinya, Mila sudah check out dari hotel, ia sudah memesan taksi online untuk membawanya menuju bandara.
Tidak ada kata ijin dan pamit dari Mila kepada Dewa padahal status mereka masih suami istri, dari beberapa hari yang lalu Dewa terus menghubungi nya namun sama sekali tidak Mila hiraukan.
Karena dipikiran Mila semua sudah selesai, tidak ada lagi hubungan antara dirinya dengan Dewa.
Setelah 45 menit perjalanan, Mila tiba di bandara, setelah melihat papan keberangkatan sekitar 1 jam lagi keberangkatan nya menuju Singapura.
Ini kali pertama Mila, pergi jauh menggunakan pesawat terbang, benar-benar ia nekat kali ini, ia tidak malu untuk selalu menanyakan kepada petugas bandara. Disaat menunggu Mila mengirimkan pesan kepada Ara ia memberitahu jika ia akan berangkat sebentar lagi.
Tidak lama terdengar pengumuman dari pengeras suara jika waktu keberangkatan Mila ke Singapura sudah tiba.
Mila pun segera beranjak dari duduknya, ia melihat orang-orang yang berada di depannya, dengan tujuan yang sama dan naik pesawat yang sama pula.
Dilain tempat Ara yang baru saja membaca pesan dari Mila sedikit kaget, ia lupa untuk memberitahu Dewa jika Mila akan pergi ke Singapura.
Ara langsung menghubungi Dewa, ia berharap Dewa bisa mencegah Mila untuk pergi ke Singapura.
Ara : " Halo Pak Dewa, mohon maaf saya lancang "
Dewa : " Ya ada apa Ra "
Ara : " Pak Dewa, saya hanya ingin memberitahu jika Mila ......... "
Dewa : " Apa ? "
Ara : " Betul Pak "
Dewa : " Saya akan ke bandara sekarang "
Setelah mendapatkan telepon dari Ara, tanpa menunggu lama Dewa langsung menyalakan mobil, melajukan mobilnya menuju bandara, dengan kecepatan diatas rata-rata ia berharap bisa mencegah Mila, minimalnya ia bisa bertemu dulu dengan Mila.
Sesampainya di Bandara, Dewa langsung berlari menuju pintu keberangkatan, ia mengedarkan pandangan nya, tidak ada Mila disana. Ia lalu menanyakan ke petugas bandara.
" Pak, pesawat menuju Singapura sudah berangkat atau belum Pak ? " tanya Dewa.
" Sudah berangkat Pak, jadwalnya sekitar 15 menit yang lalu, jika bapak ketinggalan pesawat silakan hubungi maskapai penerbangan nya, untuk ganti jadwal Pak " jawab petugas bandara.
" Oh ya.. Terima kasih banyak Pak "
" Sama-sama Pak "
Dengan perasan tidak karuan Dewa kembali berjalan menuju parkiran.
" Shittt..... !!!! " Dewa terlihat kesal ia beberapa kali meninju angin.
" Mila ke Singapura mau ngapain sih ? " gumam Dewa.
Dewa tiba-tiba teringat.
" Papa.. Ya Papa pasti tahu alamat perusahaan Mila disana, Gue yakin banget Mila ke Singapura pasti mau ke perusahaan orangtuanya " gumam Dewa lagi.
Setelah ini ia akan ke rumah ke dua orangtuanya untuk bertemu Papa nya, ia sudah tidak peduli jika Mama dan Papa memarahinya. Yang terpenting sekarang ia mendapatkan alamat Mila di Singapura.
***
" Selamat siang benar dengan Bu Mila "
" Siang, ya betul "
" Perkenalkan saya Moldi, saya ditugaskan oleh perusahaan Karya Wijaya, untuk menjemput Bu Mila "
" Oh ya terima kasih "
Mila dijemput oleh karyawan perusahaan yang ditugaskan untuk menjemput nya di bandara. Mila diantarkan sampai hotel terlebih dahulu, karena ia dijadwalkan untuk bertemu dengan Arya, yang diberikan tugas untuk memegang sementara perusahaan Mila sebelum di berikan kepada Mila langsung.
Sesampainya di hotel, ia istirahat sejenak, masih tidak menyangka ia bisa menginjakkan kaki di Singapura.
" Ternyata Gue bisa juga pergi ke luar negeri sendiri " batin Mila sambil berjalan membuka gorden jendela kamar hotelnya.
Terlihat penampakan gedung-gedung bertingkat dari kamar hotelnya. Sedikit melupakan kemelut yang ia alami, dari rumah masa kecilnya yang tiba-tiba menjadi jaminan bank, tante dan sepupu nya yang tidak tahu dimana rimbanya sekarang hingga pernikahan pura-pura nya dengan Dewa.
" Gue bisa nyelesein ini satu-satu.. Oke Mila... Tenangin dulu pikiran Lo.. Setelah ini.. Selesein semuanya.. " gumam Mila sambil memandang ke arah gedung-gedung tinggi di hadapannya.
🌼🌼🌼
Jangan lupa untuk selalu dukung author dengan vote like dan komennya ya ❤️
Mila juga kemarin baru saja ngomong baik2 kenapa diulang lagi yang pernikahan bohongan 🙄
Apa kabar sehat?
semoga DEWA peka dengan keadaan MILLA