Buku itu, buku yang tidak sengaja ku temukan di sebuah rumah kosong peninggalan nenek ku berhasil membawaku ke dunia asing yang tidak pernah masuk kedalam wish list hidup ku selama ini. Entah apa yang sebelumnya terjadi padaku sehingga aku bisa berada di tempat yang ku sebut gila ini. dunia yang penuh dengan makhluk-makhluk aneh yang belum pernah ku temui, juga hewan-hewan serupa seperti didunia asliku berasal namun mereka bisa bicara.
siapa dia sebenarnya? kucing putih yang ku beri nama Noir itu? dia sedikit misterius. Namun meski begitu berkatnya aku bisa memahami sedikit demi sedikit mengenai dunia ini.
next story? ikuti cerita ini selanjutnya.
see you next story
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gytftrr, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAGIAN 25 : MENANTANG GERALD
"kau kira kaisar Kendrick semudah itu untuk dikalahkan oleh Glean sebagai kaum terlemah di immorland?" Gerald terkekeh, "kaisar Kendrick memang sempat terluka sedikit, sehingga kaisar Kendrick di bawa lari oleh para penyihir." jelas Gerald.
""lalu mereka mengumumkan bahwa kaisar Kendrick telah mati? Atas perintah kaisar sendiri?" tanya Jean penasaran.
"bukan kaisar yang meminta bahwa kematiannya diumumkan, tapi aku yang memerintah para penyihir". Ucapnya menjelaskan.
Jean menautkan kedua alisnya. "tapi saat itu Yang Mulia Lord Gerald dibuang kebumi". Bingung Jean.
"aku memerintah tangan kananku, Deril". jawab Gerald yang berhasil menjawab kebingungan Jean.
.................
"panggil Brice ke hadapan ku sekarang!" perintah Glean dengan intonasi tinggi.
Prajurit yang berjaga di aula istana segera berlari mencari Brice. Tak berselang lama, Brice tiba di hadapan Glean.
"Hormat Hamba kepada Yang Mulia Lord Glean". Ucap Brice sembari bertekuk lutut dihadapan Glean yang sedang duduk di singgasana kebesarannya.
"tantang Gerald berduel hidup dan mati!" perintah Glean membuat Brice terdiam sejenak.
"tapi Yang Mulia-"
"aku akan mengirimkan surat kepada kerajaan anggel untuk menantang Gerald berduel hidup dan mati dengan mu." lanjut Glean dengan rahang yang mengeras. sorotan matanya terlihat seperti api yang menyala dan mampu membakar immorland secara keseluruhan.
Brice menunduk, tidak berani menjawab. mengingat kekuatan Gerald saat berduel dengannya kemarin benar-benar jauh lebih besar dari kekuatannya. Brice tidak yakin bahwa dia akan keluar hidup-hidup saat menentang Gerald berduel hidup dan mati. sudah pasti ia yang akan menjadi debu nanti.
"kenapa kau diam saja? Kau tidak yakin bisa mengalahkan si bajingan Gerald?" geram Glean yang melihat Brice diam seribu bahasa.
Brice mendongakkan kepalanya, menatap Glean yang kini sedang terbakar api amarah. "bukan begitu Yang Mulia, tapi-" ucapan Brice terpotong.
"tapi apa?!" tanya Glean emosi.
"Gerald bukan lah tandingan yang mudah dikalahkan. mengingat duel hamba kemarin dengannya, kekuatan Gerald tidak bisa diremehkan, hamba harus mempersiapkan diri untuk bisa melawannya". Jelas Brice
"Cih!" Glean berdecih tepat di hadapan Brice yang menunduk. "kau takut dengannya bodoh?" tanya Glean berjalan turun menghampiri Brice.
"bukan begitu Yang Mulia, hamba hanya butuh waktu mempersiapkan diri untuk melawan musuh besar seperti Gerald". Ucap Brice.
Glean berjalan kearahnya, mensejajarkan dirinya dengan Brice yang bertekuk lutut kemudian menarik dagu Brice dengan kasar. "aku sudah berusaha memperjuangkan mu untuk hidup, memberikan tetesan-tetesan darah dari seluruh kaum ke tubuh mu, dan kini hanya untuk melawan Gerald kau takut?" ucap Glean membuang kasar dagu Brice sehingga membuat wajah Brice ter tulak kesamping.
"maaf kan hamba, Yang Mulia Lord Glean". Ucap Brice sembari memperbaiki posisi berlutut nya dengan satu kaki dilipat.
Glean bangkit, "kau sudah berani menentang ku sialan!"
BRUKKKK
Glean menendang Brice, hingga tubuh Brice terjatuh mengenai meja yang berada disampingnya.
"ampun Yang Mulia, hamba bersedia melakukan perintah dari Yang Mulia Lord Glean". Ucap Brice sembari bersujud memegang kaki Glean.
Glean tertawa keras, sorot matanya menunjukkan keyakinan bahwa anak hasil percobaannya akan berhasil membunuh Demon yang akan merebut kerajaan yang sudah susah payah ia dapatkan.
"persiapkan diri mu Brice, kau harus menang melawannya esok!" ucap Glean dengan percaya diri.
Brice hanya menunduk, ia tidak yakin bisa mengalahkan Gerald dengan mudah. Ia harus memikirkan cara melawan Gerald agar dapat mengalahkan nya.
"KIRIM SURAT TANTANGAN BERDUEL HIDUP DAN MATI DENGAN KERAJAAN ANGGEL DAN TUJUKAN PADA GERALD!"
kayak Mak lampir sih Elena. giliran ditinggal malah sad
bener gak nih Thor?
untung gak di kuliti hidup-hidup