NovelToon NovelToon
Sensasi Duda Seksi

Sensasi Duda Seksi

Status: tamat
Genre:Tamat / One Night Stand / Beda Usia / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:54.6k
Nilai: 5
Nama Author: Lyaliaa

Seorang wanita mandiri yang baru saja di selingkuhi oleh kekasihnya yang selama ini dia cintai dan satu-satunya orang yang dia andalkan sejak neneknya meninggal, namanya Jade.
Dia memutuskan untuk mencari pria kaya raya yang akan sudah siap untuk menikah, dia ingin mengakhiri hidupnya dengan tenang. Dan seorang teman nya di bar menjodohkan dia dengan seorang pria yang berusia delapan tahun lebih tua darinya. Tapi dia tidak menolak, dia akan mencoba.
Siapa sangka jika pria itu adalah kakak dari temannya, duda kaya raya tanpa anak. Namun ternyata pria itu bermasalah, dia impoten. Dan Jade harus bisa menyembuhkan nya jika dia ingin menjadi istri pria itu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lyaliaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 26

Di dalam kesunyian malam, aku terjaga dalam kegelapan kamar yang kosong. Hanya suara nafasku yang memenuhi ruangan, di mana hanya aku yang menempati ruang kosong itu. Aku mencoba untuk kembali tidur, sendirian. Dan bangun juga sendiri, serasa seperti rutinitas yang membuatku merasa terasingkan.

Hari ini, aku bersiap untuk pergi bekerja ke cafe, tempat yang sering membuatku merasa seperti bagian dari dunia yang tidak sepenuhnya milikku ini. Di sana, kebisingan dan keramaian cafe membungkus ku dengan suasana yang hampir membunuh semangatku.

Namun, kehadiran Hana yang menyambut ku dengan pelukan hangat, seakan menyegarkan hari-hariku yang kering. Dia langsung menanyakan keadaan ku yang pulang tak sadarkan diri malam itu. Dia mencemaskan ku. Kami tak bisa banyak mengobrol karena harus menyiapkan pesanan pelanggan, sibuk dengan pekerjaan masing-masing.

Seperti biasa, menjelang sore saat pekerjaan di Cafe berakhir, kami bersiap menuju pantai. Namun tepat sebelum kami akan berangkat, Ryan datang ke arahku dengan langkah tergesa-gesa. Dia meminta izin pada Gea agar bisa membawaku bersamanya. Gea mengizinkan.

Gea dan Hana berangkat ke pantai meninggalkan ku, aku masih di Cafe. Aku duduk dengan Ryan di dalam kafe, meja yang paling dekat dengan pintu masuk. Udara di sekitar kami terasa berat, seperti mendung yang mengancam hujan. Bukan langitnya, tapi aku.

Ryan berbicara dengan nada yang penuh penekanan."Aku rasa kau sebaiknya mempertimbangkan kembali hubunganmu dengan Rhine," katanya.

"Kenapa? Dia sungguh akan kembali dengan mantan istrinya?" tanya ku lesu, aku sungguh sudah tak bertenaga sejak semalam. Dan energiku juga sudah banyak terkuras sejak aku datang bekerja hari ini.

"Tidak. Mereka tidak mungkin rujuk kembali, Lea sudah punya anak. Dan rumah tangganya baik-baik saja." Rhine memberikan ponselnya padaku, memperlihatkan foto keluarga yang manis. Ibu, ayah dan anak. Keluarga mantan istri Rhine.

"Bukankah itu berarti semua baik-baik saja?" Aku mengembalikan ponselnya lega.

"Jade, ini tak sesederhana itu. Rhine bahkan membayar orang untuk mengikutinya, dia tak pernah bertindak sejauh itu untuk seorang wanita. Aku tak mau kau patah hati lagi, aku tak ingin melihatmu menangis lagi. Kalian belum jauh."

Ryan menggenggam tanganku, bulat dalam kepalannya. Ekspresi wajahnya menuntunku untuk mengikuti ucapannya.

Kata-katanya seperti hujan lebat yang tiba-tiba turun, membanjiri pikiranku dengan keraguan dan ketidakpastian. Dalam keraguan, aku terdiam. Aku masih ingat betapa semangatnya dia saat menjodohkan ku dengan Rhine. Tapi sekarang dia ingin memisahkan kami karena sikap Rhine yang belum pasti.

Aku menarik tanganku darinya, "Ryan. Aku tak ingin memikirkan ini, tapi aku merasa seperti itu. Apa kalian memanfaatkan ku karena aku sebatang kara? Aku tak punya keluarga sehingga kalian berniat membuang ku setelah ini?"

"Jade, ada apa denganmu. Kita sudah mengenal lama, kau tahu aku tidak mungkin melakukan itu padamu." Ryan terkejut mendengar ucapanku.

"Aku, aku sungguh tak tahu harus bagaimana," aku menunduk. Air mataku perlahan menetes membasahi pipiku, mengalir begitu saja. Ryan menggeser kursinya, dia memelukku dalam dekapannya. "Semuanya pergi meninggalkan ku, hiks. hiks, " Aku menangis di dadanya.

Ryan mengelus-elus pundak ku lembut, dia mencoba untuk menenangkan ku. Tapi bukannya tenang air mataku malah bertambah deras keluar. Ryan berbisik padaku, "Kau tak sendirian, ada aku, Hana dan Gea. Bukankah kami terus denganmu. Tenanglah."

Aku menyusul Hana dan Gea ke pantai begitu aku sudah merasa tenang. Rhine mengantarku, kami memilih untuk jalan kaki agar aku bisa menenangkan diri lama. Rhine menyamakan tiap langkahnya denganku, dia sungguh berada di sampingku.

"Jade..," Rhine memanggil namaku begitu kami keluar dari gang dan sampai di jalan beraspal.

"Ya?"

"Aku hanya akan bertanya sekali, kau menyukainya?"

"Rhine? Jangan bercanda, tentu tidak. Kau juga tau tujuanku," aku menjawab sambil menyeka air mataku, berharap tangisanku tadi tak meninggalkan bengkak di mataku.

"Ya, aku tau. Karena aku terlibat dalam rencana mu itu. Tapi perasaan seseorang bisa merubah, kan?" Rhine terus berjalan maju dengan tangan yang berada dalam saku celananya sedari tadi.

"Hemmm, seperti itu tak berlaku padaku."aku terus berjalan mencoba untuk terus mengiringi langkah Ryan yang lebar.

"Katakan keputusan mu, apapun pilihan mu nanti aku akan mendukungmu. Dan kau bisa kembali padaku, kita bisa mencari orang kaya lain. Tapi jangan coba-coba lupakan aku setelah itu."

"Haha, Ryan kau harus segera menikah agar tidak menjadi Mak comblang lagi." Aku berjalan selangkah di depannya, menghadap padanya dengan tersenyum ceria. "Sudah ada yang menunggumu," Aku melirik ke arah pantai, ke stand minuman yang mataku sebenarnya tertuju khusus pada Hana.

Ryan hanya membalas ku dengan tawa kecil di wajahnya. Aku kembali tertawa padanya sebelum menyeberang jalan, dia membalas senyumanku dan melambaikan tangannya begitu kami berada jauh. Berseberangan.

Aku sudah membaik.

Sepertinya aku akan pulang terlambat. Pantai yang biasanya riuh kini tampak sepi, seolah tersingkir dari dunia. Gea berniat menunggu hingga matahari terbenam, karna masih tersisa banyak minuman di stand.

Hari sudah mulai gelap, kami kembali ke Cafe saat matahari benar-benar sudah tenggelam. Ini pertama kalinya, aku dan Hana terkapar sebentar di meja saat sampai di Cafe. Kami lelah, berbeda jauh dengan Gea yang tampak masih dalam energi yang prima.

Kring. Kring.

Ponselku berdering.

"Halo?" jawab ku tanpa melihat siapa yang menelpon. Aku terlalu lelah untuk menegakkan kepalaku hanya untuk melihatnya.

"Apa kau sudah makan?"

Suara seseorang di seberang telepon langsung membuat badan ku berdiri tegap. Aku langsung mengecek siapa pemanggil ini.

"Rhine?" batinku. Aku termenung setelah mengetahuinya.

"Aku ingin mengajakmu makan malam di luar, tapi aku tak bisa menjemputmu jadi aku akan mengirimkan alamatnya nanti. Tempatnya tidak jauh dari Cafe."

Suara Rhine terdengar lebih lembut dari biasanya, aku terkesima karenanya. Aku terdiam tak menjawab. Aku masih tak menyangka dia akan menelpon ku.

"Jade, Jade? Kau masih disana? Halo?!"

Hana menyadarkan ku dengan tepukan lembut di lenganku.

"Kau baik-baik saja?" tanya Hana karena aku tampak bingung menjawab teleponnya.

"Ah, ya?" aku menjawab gugup.

"Kau masih di Cafe? Kalau begitu aku menjemputmu saja."

"Tidak, jangan. Aku ingin pulang dan mandi, kau tidak akan nyaman jika aku datang seperti ini." Aku menolaknya dengan sopan.

"Baiklah, kau tidak perlu buru-buru. Pulanglah, aku akan mengirim alamatnya. Oke, bye."

Tut.

Panggilannya berakhir belum sempat aku membalas salam penutupnya.

"Hooo, apa kalian ingin makan malam romantis?" goda Hana.

"Tidak Hana, kami hanya akan makan malam biasa."

"Ohh, benarkah?" Hana menyipitkan matanya tak percaya, dia masih mencoba untuk menggodaku saat aku akan pulang setelah berpamitan pada Gea. Aku hanya bisa membalas godaan Hana dengan senyuman saat aku pergi meninggalkan Cafe.

...----------------...

1
Isna mansur
ceritanya singkat...tapi keren..../Good//Good//Good/
Lina Yulianti
cerita yg cukup singkat thor. tetap semangat untuk berkarya
julia
Bagus
dita18
yahhh thoorrr kok udh END aja sih😭😭rasanya sebentar bngt cerita kisah cinta mereka thoorrr
gk rela sebenarnya klo hrus pisah sm mereka.. 😢😢
dita18: smngt trusss ya thoorrr,,, ditunggu karya2 othoorrr selanjutnya /Smile/
love: Kita akhiri dulu ya kisah mereka disini.. 🥰
Novel berikutnya akan rilis dengan kisah cinta yang tak kalah menarik hati, di tunggu yaa..
happy reading, thank you 😍❤️‍🔥🌹
total 2 replies
dita18
gk berasa udh gede aja anak nya Rhine&Jad😁
kira2 Ryan&Hana udh ada anak jg blm ya🙈😅
dita18
akhirnya Ryan&Hana sah jg selamat ya😊😊
dita18
kan bener dy ,,,,krn dy gak terima Rhine nikah lagi dg Jade & nolak dy berkali2
dita18
pasti Zarra pelaku nya atas kecelakaan yg di alami Rhine
dita18
penasaran Zarra ini ada hubungan apa dg Rhine & Hana ya?
dita18
ihhh thoorrr kok Rhine gtu sih sm Jade😕 jgn buat Jade sedih & patah hati thoorrr kasian
klo emg Rhine bkn jodoh nya,,, kasih Kade jodoh yg lebih baik lagi thoorrr
dita18
Jade pingsan krn Rhine abis minum alkohol kadar tinggi jd Jade kena efek nya
dita18
Luar biasa
dita18
akhirnya udh sah jg ya Jade😅
dita18
thoorrr knp msh bnyk bngt teka-teki nya🙈aku capek berpikir nya 😂😂
dita18
apakah Ryan pacaran sama Hana?
dita18
adik kakak kyk nya misterius bngt yah..
dita18
sbnrnya crta nya bagus thoorrr😊
dita18
ternyata bener Rhine impoten😅
dita18
ohh ternyata diluar dugaan mereka adik kakak
dita18
jgn bilang Rhine ini impoten ya thoorrr 🙈😂
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!