NovelToon NovelToon
Asmara Dua Sisi

Asmara Dua Sisi

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:11.3k
Nilai: 5
Nama Author: Rens16

Kalian pernah terjebak dalam hubungan friendzone nggak guys? Rasanya tuh tak enak banget, mau mengakui dia sebagai pacar tapi si doi belum pernah bilang cinta, mau mengakui dia teman tapi perlakuannya semanis pacar. Sebuah hubungan itu kan sejatinya perlu penegasan agar tidak ada rasa kesalahpahaman. Hal inilah yang dialami oleh Violet Cahaya Syailendra, selama dua tahun hubungannya dengan Dante tak pernah keluar dari hubungan teman tapi mesra itu, dan jujur ini melelahkan buat Vio karena ia tak bisa mengklaim Dante sebagai miliknya. Hingga akhirnya seorang pria tampan bernama Amarta Yasa Mahendra datang menawarkan rasa yang selama ini dirindukan oleh Vio, lalu akankah Vio menerima cinta itu atau bertahan dengan Dante yang telah merajai hatinya? Here we go... perjalanan cinta Vio dimulai.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rens16, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 26 : Mobil misterius

"Sa... ayo dong Sa," rengek Vio sambil memegangi jaket adik semata wayangnya itu.

"Nggak ah Kak, aku takut diomelin Bunda kalo ngebonceng Kakak," tolak Asa sambil menatap garang ke Vio.

"Ke depan doang, aku pengen makan ice cream di kedai ice cream depan komplek itu." rayu Vio tak mengenal kata penolakan dari adiknya itu.

"Ngrepotin aja lo! Ngajakin pacar lo aja sana!" omel Asa sebal.

"Mas Amar lagi terbang! Ayo dong Sa." Vio menarik-narik lagi jaket Asa.

"Punya Kakak satu nyusahin banget sih! Sana ambil helm!" perintah Asa menirukan gaya Vio saat menyuruh dirinya.

"Aelah ke depan doang pakai helm!" gerutu Vio.

"Ya atau nggak sama sekali!" ancam Asa membuat Vio mau tak mau mengambil juga helm yang tertata di lemari khusus helm yang diletakkan di pojokan garasi.

Asa membantu mengaitkan helm yang dipakai Vio, lalu membantu Vio naik ke atas boncengan motor gedenya.

"Sengaja banget beli motor kayak beginian, biar kalo ngeboncengin cewek bisa cari-cari kesempatan ya!" celetuk Vio sambil memajukan kepalanya di samping telinga Asa.

"Belum ada cewek yang aku ijinin ngebonceng aku kecuali kamu sama Bunda," sahut Asa.

Vio mencibir mendengar ucapan Asa barusan, anak baru gede setampan dan sepintar Asa, ya kalik belum punya gebetan, bohong banget kan.

"Ya udah kalo nggak percaya!" Motor pun sampai ke kedai Ice cream yang dimaksud Vio.

"Jajanin ya Kak." Asa membuntuti Vio memasuki kedai tersebut.

"Ice cream aja ya, jangan sama yang lain!"

"Sama waffle juga dong," pinta Asa sambil merangkul kakaknya itu, sepintas kalau orang lain yang melihat pasti mengira mereka sepasang kekasih, nyatanya memang Vio wajahnya masih terlihat muda dari umur sebenarnya.

"Ngelunjak lo!" sahut Vio ketus, tapi meskipun begitu, Vio tetap membelikan adiknya itu ice cream dan juga waffle.

"Eh Kak, kamu tahu mobil yang ada di seberang rumah kita nggak?" tanya Asa.

"Ya mana?" Vio mengernyitkan kening bingung.

"Yang warna hitam itu Kak, aku perhatiin beberapa hari ini suka parkir di depan rumah dokter Lukas."

"Dokter Lukas kan jarang pulang ke rumah itu Sa," Vio menggumam sambil memasukan ice cream vanilla ke mulutnya.

"Aku rasa itu lagi mantau rumah kita deh Kak."

Vio tersedak mendengar perkataan Asa tersebut, otaknya langsung merangkai peristiwa yang barusan terjadi.

"Kamu berfikiran sama nggak sih Sa sama aku?" Vio menatap Asa dengan wajah pias.

"Mas Amar secemburu itu hingga menyewa orang untuk memata-matai Kakak," jawab Asa membuat Vio tertawa masam.

"Aku justru berfikir Dante," ucap Vio.

"Nggak mungkin! Dante itu cemen, wajahnya aja kemayu kayak gitu, mana berani dia main detektifan kayak gitu!" ledek Asa sambil terbahak.

"Njir, ngeledek banget sih!" Vio pun tertawa lepas.

Ponsel Vio dan Asa berbunyi bersamaan, ada nama Ayah di layar Asa dan ada nama Bunda di layar Vio.

"Ayah!"

"Bunda!"

Mereka mengangkat ponsel mereka dan menunjukkan nama penghubung di ponsel masing-masing.

"Ya Yah." Asa menerima panggilan itu.

"Hallo Bun." Vio menyapa sang Bunda yang meneleponnya.

Mereka mendengar perkataan ayah dan bundanya, lalu mematikan sambungan telepon mereka.

"Curiga!" ucap keduanya bersamaan.

"Iya ya Sa, kok Bunda sampai panik kayak gitu?" Vio menggumam.

"Pasti gara-gara mobil misterius itu Kak," bisik Asa.

"Ya udah yuk pulang, tadi Bunda nyuruh kita cepet pulang!" Vio bangkit meninggalkan ice cream yang masih bersisa separuh itu dan Asa pun mengikuti dari belakang.

"Pegangan yang kenceng, kalo ada yang narik dari belakang tetep aja pegangan aku ya!" Mulailah Asa bertingkah konyol, menempatkan dirinya seperti detektif kelas kakap yang sedang diincar sama lawan.

"Ngaco!" Vio menepuk punggung Asa dengan gemas, ada saja yang dipikirkan sama pria tanggung berstatus adik itu.

Motor melaju dengan kecepatan di atas rata-rata, dengan dada berdetak kencang, Vio memeluk perut Asa dengan erat.

Saat mereka tiba di rumah mereka, mobil misterius itu sudah pergi dari seberang rumah mereka.

Vio membuka pagar dengan cepat, mobil ayahnya terparkir manis di urutan paling belakang.

"Ayah sama Bunda udah balik Kak." Asa melajukan motornya masuk ke dalam garasi berdampingan dengan mobil ayahnya.

"Rencananya dua hari lho Ayah sama Bunda ke Semarangnya, kok ini udah nyampai aja," gumam Vio sambil menunggu Asa berada di sisinya.

Vio dan Asa berjalan berdampingan, dari ruang tengah terdengar Ayah dan Bunda sedang berbincang.

"Aku kepikiran banget deh Mas." Itu suara Rissa.

"Udah Yang, nggak usah kebanyakan mikir, belum tentu dia kan?" ucap Rama menenangkan istrinya itu.

"Tapi aku yakin itu dia Mas, masak Mas lupa kejadian waktu itu? Aku trauma Mas, takut Vio kenapa-napa. " Rissa masih saja khawatir, meski Vio sudah dewasa, tapi bagaimana kalau adegan penculikkan yang pernah ia alami saat kecil dulu terulang kembali.

"Mas jamin Vio aman Sayang, udah ah, takut anak-anak denger nanti," tegur Rama lembut.

Asa dan Vio saling tatap, Vio tentu masih ingat saat ia masih duduk di sekolah dasar waktu itu, ia sempat dibawa kabur oleh ibu kandungnya sendiri.

Beberapa hari ia berada di rumah sang ibu kandung, bahkan suami barunya ibu kandungnya Vio itu sempat akan membuang Vio karena tidak setuju Vio berada di rumah mereka.

Untung saja ayahnya datang tepat waktu dan bisa membawa Vio kembali ke pelukan ayah Rama dan bunda Rissanya.

Peluh membasahi kening Vio, kenangan buruk itu kembali melintas di pikirannya, hingga membuat tubuh Vio bergetar dengan hebatnya.

Lalu bruk, Vio terkulai dan ambruk di pelukan Asa.

"Yah, Bun!" Asa berteriak sambil membopong Vio masuk ke ruang keluarga.

Rama dan Rissa sempat terkejut, tak menyangka Vio mendengar pembicaraan mereka.

"Bawa masuk ke kamar Dek." Rissa berjalan mendahului Vio dan membukakan pintu kamar Vio untuk Asa.

Asa meletakkan tubuh Vio dengan lembut. "Kak... " Rissa menerima minyak oles dari Rama dan mulai mengoles minyak tersebut di lubang hidung Vio.

"Kak, bangun Sayang." Rissa mencoba membangunkan Vio dengan lembut.

"Bun, Kak Vio kenapa Bun? Apa yang terjadi sama Kak Vio waktu kecil dulu? Kenapa Bunda sama Kak Vio sampai trauma kayak gitu?!" Asa mencecar bundanya dengan banyak pertanyaan.

Asa takut teramat takut, takut kalau kakaknya itu pernah jadi korban kejahatan hingga ia bisa seperti ini.

Rama dan Rissa saling tatap, rasanya sekarang waktu yang tepat buat mereka bercerita tentang masa lalu mereka yang selama ini mereka tutupi dari Asa.

Asa sudah besar, mungkin beban di pundak keduanya bisa sedikit berkurang andai mereka membaginya kepada Asa.

Yah Asa, anak lelaki mereka satu-satunya itu yang bisa menjaga dan melindungi Vio dari orang yang ingin berbuat jahat kepadanya.

1
Rens16
Buat kalian semua, terimakasih terus support aku ya, maaf belakangan hari ini aku sibuk banget sampai mau nulis aja nggak ada waktu, Aku usahakan update sesering yang aku bisa, salam sayang semua 😍😍
Surya Ningsih
bagus jalan ceritanya, keren👍🏻
semoga banyak yang baca , like, n koment🤲🏻
Rens16: Terima kasih support nya/Drool/
total 1 replies
Rissa Rusmayanti
up lagi kakak
Rens16: otw ya yang /Drool/
total 1 replies
Indah MB
kasihan deh Vio di kacangin gitu... kerasa bgt sih kesal dan malu bercampur
GET MARRIED WITH UNCLE ARKHAN, mampir
Indah MB
baru bab pertama dah syuka... kasih 🌹ah buat Vio dan Dante siapa tau jodoh... tapi baca harus nyicil ya Thor mo on ma ap.. soalnya aku juga nulis 🥺
GET MARRIED WITH UNCLE ARKHAN, mampir
Rens16: Oh oke, nanti ya 👍
total 1 replies
Indah MB
mending tanya aja deh Vio.. klo dante mau syukur, klo gak setidaknya kita tahu hatinya dari pada berharap terus... soalnya aku kayak gitu... capek berharap terus.. mending tanya walaupun dari pesan soalnya klo langsung mulutnya kayak di lem🤣🤣
Indah MB
ya emang gitu. lebih peka temen dari pada pacar 🤭 ...
Indah MB
typo kak... mungkin "makan sih" 😁
Indah MB: ma sama ... hehehe ..
Rens16: Ya ampun aku cari kok nggak ketemu yang typo ya /Grin/ btw makasih udah kasih koreksi an /Heart/
total 2 replies
Surya Ningsih
bagus cerita nya 👍🏻
Rens16: Terima kasih support nya/Drool/
total 1 replies
Aurora
Luar biasa
Rens16: Terima kasih sudah support aku /Drool/
total 1 replies
Rien
/Drool//Drool//Drool//Drool/
Rens16
Semoga banyak yang suka
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!