Menjadi Figuran

Sementara itu mari kita beralih ke Raina

Raina, gadis cantik dengan hati yang lembut, tumbuh dalam keluarga yang harmonis dan penuh kasih sayang. Dia dulu memiliki segalanya: orang tua yang mencintainya dan seorang tunangan, Arya, yang selalu tampak peduli padanya. Namun, keadaan telah berubah. Arya tidak lagi memberikan perhatian yang sama dan tampak tak peduli pada Raina. Kehidupan cintanya yang dulu begitu cerah kini menjadi bayangan suram dari masa lalunya.

Tetapi, Raina tidak membiarkan perubahan ini merusak semangatnya. Dia tetap tegar, menemukan kebahagiaan dalam kehangatan keluarga yang selalu mendukungnya. Setiap kali dia pulang ke rumah, dia disambut oleh senyuman dan pelukan dari ibu dan kakaknya. Ini yang memberinya kekuatan untuk tetap bertahan meskipun hatinya terluka.

Di hadapan orang lain, terutama Arya, Raina sering mengenakan topeng keberanian. Dia tidak ingin terlihat lemah di depan Arya, jadi dia memilih untuk menunjukkan sisi kuatnya. Meski dia harus bersikap dingin dan kadang terlihat jahat, itu hanyalah cara untuk melindungi dirinya dari rasa sakit yang lebih dalam. Terutama ketika Ruby, yang selalu mencari-cari masalah, menuduhnya melakukan hal-hal yang tidak pernah dia lakukan.

Setelah meminta Arya untuk mengakhiri hubungan mereka, Raina menghadapi kenyataan pahit bahwa Arya tidak mau berpisah. Arya terus mengganggunya dengan janji-janji manis, mengatakan bahwa dia tidak bisa hidup tanpa Raina, sementara di saat yang sama dia tetap berhubungan dekat dengan Ruby.

Hal ini membuat Raina ragu dan kecewa. Arya sering mengatakan bahwa Raina adalah dunianya, tetapi tindakannya menunjukkan sebaliknya. Bagaimana mungkin seseorang yang mengklaim bahwa pasangannya adalah segalanya bisa begitu mengabaikannya?

Raina pun memutuskan untuk berbicara dengan orang tuanya tentang masalah ini. Dia menceritakan semuanya, mulai dari bagaimana Arya tidak pernah datang ke rumah lagi bukan karena kesibukan, tetapi karena dia lebih memilih menghabiskan waktu dengan Ruby. Mereka berdalih bahwa hubungan mereka hanyalah persahabatan, tetapi Raina tahu lebih baik. Tidak mungkin seorang teman menghabiskan begitu banyak waktu bersama sampai mengabaikan tunangannya sendiri.

Setelah banyak berpikir dan merasakan sakit yang terus-menerus, Raina akhirnya mengatakan kepada ibunya bahwa dia ingin membatalkan pertunangan ini. Dia tidak bisa lagi menanggung penderitaan yang datang dengan setiap tindakan Arya yang mengkhianatinya. Dia merasa muak dengan alasan-alasan yang Arya berikan. Arya berkata bahwa Raina adalah segalanya baginya, tetapi tindakannya berbicara sebaliknya.

Raina merasa sangat miris. Dia dan Arya telah bersama sejak kecil. Mereka memiliki banyak kenangan indah bersama. Arya pernah berjanji bahwa dia akan selalu menjaga dan tidak akan pernah menyakitinya. Namun, semua janji itu kini terasa seperti kebohongan besar.

Sambil melihat foto-foto masa kecil mereka yang tersusun rapi dalam album keluarga, Raina merasakan luka di hatinya semakin dalam. Foto-foto itu dulu penuh dengan kebahagiaan dan janji akan masa depan yang cerah.

* ini saat pertama kali kami bertemu dan aku langsung menciumnya

*ini saat keluarga kami sedang berlibur bersama dan saat itu dingin dan kebetulan ibun membelikan kami jaket yang sama

* kata ibun ini kami ketiduran abis maen kejar kejaran

* kita main ditaman dan arya metik bunga buat aku

* arya menggenggam tanganku karna takut aku terjatuh, jalannya licin

* kita lagi makan diluar

* kami masuk sekolah dasar

*saat ulang tahunku

* aku main kerumahnya karna dia sakit kata mami, tapi ternyata dia sakit boongan

* kita udah remaja dan lagi main dipantaii

* kita berdua rayain ulang tahun bareng walaupun beda tanggal haha

* kita udah bukan remaja lagi

* disini muka arya ngeselin

Tapi sekarang, setiap gambar hanya mengingatkannya pada kebohongan dan kekecewaan yang telah dia alami.

"Betapa mirisnya hidupku," pikir Raina sambil menyeka air mata yang mulai mengalir. "Dulu, aku pikir Arya adalah pahlawanku. Tapi sekarang, aku hanya merasa terluka."

Mungkin melupakan Arya akan susah karna kami sudah bersama dari kecil dan sebagian cerita hidup Raina ada Arya didalamnya dan ikut adil. Namun Raina akan mencoba untuk melupakannya.

Meski rasa sakitnya begitu dalam, Raina bertekad untuk melangkah maju. Dia tidak ingin masa lalunya terus menghantuinya. Dia tahu bahwa dia pantas mendapatkan kebahagiaan yang sejati, dan meskipun itu berarti melepaskan Arya, dia siap untuk menghadapi apapun yang datang di masa depan.

Raina berdiri dengan tegak, memandang masa depannya dengan mata yang berkilauan penuh tekad. Dia tahu bahwa dengan dukungan keluarganya, dia bisa menghadapi apapun. Perjalanan ini mungkin sulit, tetapi dia percaya bahwa akhirnya dia akan menemukan kebahagiaan yang sejati.

...****************...

Menurut kalian raina mending balikan sama arya? Apa aku cariin yang baru aja?

Secarakan yang ganteng banyak wkwk