Citra lerasati wanita cantik, yang di nikahi oleh Dimas putra 3 tahun silam, citra membantu Dimas berjuang dari nol dengan bekerja keras tanpa lelah dan akhirnya mereka pun sukses membangun sebuah perusahaan tapi disaat bersamaan citra pun hamil, bukan kebahagian yang di terima ternyata penghianat suaminya dengan sahabat baiknya dan itu semua di dukung oleh mertuanya, saat akan melahirkan tidak ada seorang pun yang mau menolong citra dan akhirnya bayi citra meninggal saat dilahirkan karena benturan yang dialami citra terjatuh saat akan pergi ke rumah sakit , karena ketidak Adilan ini citra memiliki dendam sangat besar pada suaminya, ibu mertuanya dan juga sahabat nya, yang malah tertawa bahagia disaat dia kehilangan anaknya, "Dimas putra, aku citra Larasati bersumpah akan membalas rasa sakitku dan aku juga menyumpahimu kau tidak akan pernah jadih ayah karena kau tidak pantas dan untuk mu sahabat penghianat aku menyumpahi mu tidak akan pernah merasakan menjadi ibu seumur hidup mu karena
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ANATA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
26
"Citra lihat tuh, mereka berjalan kesini. Apa kamu siap!" Tanya Bianca dengan berbisik.
"Siap dong," Ucap Citra dengan wajah yang tenang.
"Bagus, kamu tenang aja. Aku akan selalu ada untuk kamu." Ucap bianca. Citra merasa sanagt beruntung masih ada orang yang selalu ada untuknya.
"Selamat malam, tuan manuel. Perkenalkan saya, Dimas putra dari perusahaan D.C dan ini istri saya Anita." Ucap dimas menjabat tangan Manuel. Dimas belum menyadari jika disamping Manuel adalah Citra. Manuel pun membalas jabat tangan dimas dan anita.
"Malam, tuan Dimas. Senang bisa mengenal anda." Ucap manuel. Manuel setelah mendengar sedikit cerita papanya tadi dia jadi yakin bahwa didepanya saat ini adalah mantan suami citra. Manuel sesaat menatap Citra, yang terlihat tenang. Dia cukup kagum, dengan citra karena saat dekat dengan mantan suaminya wajahnya tampak tenang saja. Tidak memiliki reaksi apa pun.
"Tuan Carlos senang bisa bertemu anda kembali." Ucap dimas sambil berjabat tangan dengan papa manuel.
"Iya tuan dimas. Oh iya apa anda tidak menyapa mantan istri anda tuan dimas. " Ucap tuan Carlos menyeringai.
"Hah,," Dimas dan Anita bersamaan.
"Iya, mantan istri anda Citra Larasati juga ada disini. Itu sedang berdiri disamping putraku." Ucap tuan Carlos sambil menunjuk dengan tatapan mata arah ke Citra berada. Seketika Dimas dan Anita menoleh kearah yang dimaksud.
"Citra." Ucap dimas dan Anita bersamaan lagi dengan wajah kaget.
"Kita bertemu kembali tuan Dimas dan Nona Anita." Ucap Citra.
"Kenapa kamu bisa disini! " Tanya Anita dengan kesal.
"Tentu saja dia ada disini, karena dia teman baikku dan dia tamu special disini." Jawab Bianca.
"Kamu bukannya wanita yang waktu itu." Tanya Anita menatap lekat wajah Bianca.
"Iya, kenapa!" Ucap Bianca kesal.
"Kamu, kenapa bisa disini. Apa kamu kesini bersama Om-om." Ejek Anita berbisik ketelinga Citra dan itu masih bisa didengar bianca. Karena bianca berdiri disamping Citra.
"Hei jaga bicara kamu." Sentak Bianca. Tidak terima saat Citra dihina.
"Udah tahan Bianca jangan emosi." Ucap Citra pelan dan menenangkan bianca. Citra bergantian berdiri tepat dihadapan Anita lalu berbisik.
"Seharusnya kata-kata itu cocok untukmu. Apa perlu aku menyebar foto dan Videomu saat bersama pria tua itu." Ucap Citra lalu sedikit menjauh dari hadapan anita sambil menyeringai, melihat perubahan wajah Anita. Yang menjadi pucat, dan penuh kegelisahan.
"Kalau begitu kami permisi dulu tuan dimas." Ucap Manuel meninggalkan dimas yang masih berdiri diam menatap Citra.
Tuan Carlos sudah pergi sejak tadi karena ada beberapa rekan bisnisnya yang mengajak berbicara.
"Dasar landak yang penuh duri. Ayo Citra, kita pergi dari hadapan mereka." Ucap bianca.
"Iya ayo, selamat bertemu kembali para penghianat." Ucap Citra menjauh dari dimas dan anita.
" Citra tunggu." Panggil dimas, namun percuma panggilannya tidak didengar oleh Citra. Lalu Dimas ingin mengejar Citra namun tanyanya di tarik dan ditahan.
"Mas mau kemana, kamu mau nyamperin dia gitu. Iya!" Ucap Anita menahan amarahnya.
"Jangan gila kamu mas, gak liat apa disini sangat ramai. Nanti akan banyak gosip jika kamu mengejar mantan istrimu itu. Dan setidaknya kamu hargai perasaan aku mas," Ucap Anita kesal.
"Maaf..." Hanya kalimat itu yang dapat dimas katakan.
Saat ini Citra, Bianca dan Manuel serta tuan Carlos sedang berkumpul di salah satu meja dan mereka menikmati makan, sambil bercengkrama dan terlihat seperti satu keluarga. Dimas sejak tadi tidak berhenti menatap kearah Citra berada. Menurut Dimas saat ini Citra terlihat berbeda dengan sebelumnya. Saat ini Citra terlihat begitu cantik, sehingga sulit sekali mengalihkan pandangannya dari Citra. Dan Dimas sangat ingin berbicara sesuatu dengan Citra. Namun saat ini sangat sulit, tidak memungkinkan bisa berbicara. Berdua dengan Citra. Akhirnya didalam hatinya dimas memutuskan akan membicarakannya dilain waktu.
Sedangkan Anita saat ini sedang kesal karena melihat Citra ditambah perubahan dalam penampilan Citra yang cantik dan anggun. Saat sedang menatap sekeliling Anita tiba tiba tertegun saat melihat seseorang. Dan dia menjadi terlihat begitu gelisah.
"Kamu kenapa Anita, kamu terlihat gelisah?" Tanya Dimas
"Aku mau ketoilet dulu iya mas," Ucap anita.
"Apakah kamu sakit, ayo mas antar. " Ucap dimas khawatir.
"Tidak mas, biar aku sendirian aja. Aku cuma ingin buang air kecil." Ucap Anita.
"Baiklah, jangan terlalu lama iya." Ucap dimas.
Anita menganggukan kepala dan berjalan menuju ketoilet.
:::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::
Terimakasih telah membaca novel ini. Sebagai penyemangat dan dukungannya, jangan lupa beri bintangnya ya.
yg bener yg mana KK?