NovelToon NovelToon
TERLANJUR TERLUKA

TERLANJUR TERLUKA

Status: sedang berlangsung
Genre:Selingkuh / Pelakor
Popularitas:148.4k
Nilai: 5
Nama Author: SiswantiPutri

Maya dan Rangga adalah pasangan suami istri yang menjalin pernikahan karena cinta. Menghabiskan waktu dengan kehangatan dan keharmonisan walaupun tanpa adanya anak. tapi itu hanya 'awalnya' sebelum salah satu dari mereka menemukan cinta lain.

Rangga yang mulai jengah dengan hubungan tanpa tujuan perlahan terkecoh dengan hadirnya sosok baru. Pengganti istrinya yang membutuhkan perhatian lebih dari semua orang karena memiliki tubuh yang rapuh. Sosok baru yang merupakan adik kandung istrinya sendiri.

Setelah Maya tersisihkan dari keluarganya, apa pada akhirnya dia juga terbuang dari hati suaminya? Kembali mengalah pada sosok yang menjadi pemenang di hati semua orang sejak kecil!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SiswantiPutri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

13

POV NAYA

Berita itu terlalu cepat, aku tak tau apa yang ku rasakan saat ini. Rasanya tak jelas, tapi satu yang aku pastikan. Lagi-lagi aku sendirian. Seperti yang terjadi pada hidupku sejak dulu. Ada atau tak adanya kak Maya sekalipun aku merasa tak dibutuhkan. Musibah yang dialami kak Maya membuat keberadaanku kembali dilupakan, bahkan oleh Mama yang tampak syok dan berlari kesetanan keluar bersama Papa.

Aku cemburu, untuk semua yang tak aku miliki dan malah dimiliki kak Maya. Kesehatan, bahkan semua pria menatapnya kagum. Orang yang bahkan dari dulu aku inginkan tak pernah melihatku, padahal kami sudah lama mengenal. Tapi dengan kak Maya dia dengan mudah menaruh hati, terpesona begitu saja. 

Aku hanya ingin ditatap sama, bukan tatapan kasihan dan iba. Dianggap menyusahkan oleh semua orang karena kondisiku. Sama rata dengan kak Maya yang memiliki kebebasan atas dirinya sendiri. Bukan keluar masuk rumah sakit dan terbaring di kasur pesakitan.

Andai perbedaan itu tak ada, mungkin aku tak akan memporak-porandakan hidup kak Maya. Bahkan menjadi orang ke tiga dalam rumah tangganya. Aku hanya ingin kami sama, kalau aku tak bisa bahagia dan sebebas dia, maka dia harus sakit dan tertekan sepertiku. Bukannya itu yang dinamakan saudara? Saling berbagi.

"Aku gak salah, aku hanya ingin menjemput kebahagiaan dengan caraku sendiri."

Kondisi yang membuatku harus melakukan ini. Jika kebahagianku bisa dirampas paksa, maka mereka juga harus merasakan apa yang terjadi pada hidupku. Sakit, walau dengan kesakitan yang berbeda. Aku tak mau sakit sendirian.

...***...

FLASBACK NAYA

"Gak dirasa kita udah lulus sekolah, dan kamu bilang akan kuliah ke luar negeri kan? Di mana? Terus kenapa gak kuliah di sini aja, paling enggak di luar kota, yang dekat aja."

"Gak ada alasan kuat."

Aku mengangguk pelan, meremas tangan kuat karena terlampau gugup. Perasaanku tak bisa berbohong jika dia di sampingku. Mencium aroma tubuh itu dari sedekat ini, degup jantungku menggila tak berirama. Belum lagi aku tak tau apa ada kesempatan lain mengatakan hal ini jika bukan hari ini. Aku harus mengatakannya sekarang juga.

"A--Ada yang ingin aku katakan."

"Apa?"

"Sebenarnya aku suka sama kamu." 

Satu tarikan nafas akhirnya berhasil mengeluarkan perasaan yang selama ini ingin aku sampaikan. Pandanganku tertunduk, memandang rumput liar dengan tubuh panas dingin. Aku takut kecewa, tapi ucapan itu sudah terlanjur keluar dari bilah bibirku.

"A--aku gak bohong."

Hening terjadi beberapa saat, aku perlahan menoleh. Bertepatan dengan tawa renyah yang tiba-tiba keluar. Sesaat aku terdiam, melihat gurat tak terbaca dari wajah itu. Memang apa yang salah dengan penuturanku? Apa perasaanku dianggap sebagai lelucon olehnya?

"A--Ada apa?"

"Lucu."

Aku tertegun, berusaha mencari makna kata yang baru saja keluar. Tolong jangan mengecewakan perasaanku ini, tolong!

"Pernyataanmu membuatku geli."

Deg.

"Kenapa kamu bisa memiliki perasaan itu, jujur Naya. Sampai saat ini sikapku padamu sama dengan sikapku pada semua perempuan. Apa kamu gak bisa menahan diri seperti perempuan lainnya jika aku bersikap baik?"

"Aku---a--aku..."

"Menggelikan."

Aliran darahku terhenti mendengar semua penekanan yang keluar dari mulutnya. Persendian pun kian melemas melihat tatapan remeh yang tertuju padaku setiap detiknya. Apa aku salah menyatakan perasaanku?

"Aku hanya bilang apa yang ku rasakan, bukannya selama ini kamu selalu membantuku, baik padaku bahkan setiap saat kita hampir bersama jika di sekolah, dari banyaknya orang hanya kamu yang peduli padaku. Apa aku salah jika suka padamu?" tanyaku dengan pelan.

"Tidak, tapi akan salah kalau kamu berfikir aku membalasnya. Itu baru benar-benar salah."

Deg.

"Ja--jadi..."

"Mustahil aku memiliki perasaan itu."

"A--apa selama ini hanya aku yang merasakan hal lebih? Itu artinya kamu gak pernah lihat aku lebih dari seorang teman. Aku kira kamu juga memiliki perasaan yang sama..."

"Jangan berfikir jauh Naya, selain sebagai teman mustahil aku bisa melihatmu sebagai perempuan yang menarik. Jadi sepertinya kamu harus memeriksakan kondisimu, aku cukup terkejut mendengarmu mengatakan hal yang sangat menggelikan. Itu benar-benar lucu. Perutku tergelitik mendengarnya."

Ucapan itu terdengar penuh ejekan. Nafasku terhenti beberapa saat, menahan tangis mendengar penolakan yang terdengar tajam. Aku salah menyampaikan hal ini, terlebih untuk pria sesempurna dia. Hatiku terlalu mudah berlabuh pada seseorang. Hingga akhirnya terluka sedemikian rupa karenanya.

"Tapi jika kakakmu yang mengatakan ini, mungkin aku cukup senang. Dan gak akan merasa menggelikan karena dia menarik."

Kakakku? Kak Maya?

"Apa maksudmu?"

"Perempuan yang aku inginkan adalah kakakmu. Dia sempurna, menawan dan indah. Aku tertarik padanya saat pertama kali kamu memperkenalkannya padaku."

Bibirku tiba-tiba keluh.

"Andai saja yang sekarang berada di sampingku itu dia. Tapi yah, dia susah didekati, berbeda denganmu yang hanya dengan satu kali perlakuan baik langsung luluh gitu aja."

"Ka--kamu..."

"Kamu terlalu gampang didapatkan, dan kamu bukan kriteria perempuan yang pantas menjadi kekasihku. Ini memang terdengar kejam, tapi aku gak bisa berbohong hanya untuk menyenangkan hatimu. Walaupun kasar, tapi itu lebih baik dari pada kebohongan."

Kulit tubuhku berubah dingin, bergetar menatap rumput untuk mengalihkan pandangan yang kini mengulitiku. Menatap seolah aku tak pantas untuk pria mana pun di dunia ini.

"Kamu menyukai kakakku?" tanyaku lirih.

"Mungkin lebih."

"Kamu mencintainya?"

"Iya, bahkan lebih dari itu. Sebenarnya aku sangat menginginkannya, tapi aku gak punya keberanian mendekati secara agresif perempuan sesempurna dia. Aku cukup malu."

Lagi-lagi aku tertegun, dari sekian pria yang menginginkan kak Maya. Kenapa salah satu dari pria itu harus seseorang yang aku inginkan. Ini tak adil, aku rela kalau itu kakak kelas yang pernah aku kagumi, atau mantan idola yang berhasil membuatku terpukau. Bahkan aku tak masalah jika mantan kekasihku yang lagi-lagi mengedepankan kak Maya.

Tapi tidak untuk sekarang, seseorang yang sangat dekat denganku juga berubah. Hanya karena perempuan yang sama, saudariku sendiri. Aku benar-benar tak rela.

"Apa aku gak pantas untukmu?"

"Ini terdengar jahat, tapi tidak. Kamu memang gak pantas untukku. Bahkan dilihat dari segi manapun aku gak tertarik padamu."

Nafasku tercekat, meremas jari kuat dengan liquid bening yang tak bisa aku hentikan.

"Apa yang kurang padaku?"

"Banyak."

Satu kata tegas mampu menampar wajahku secara tak langsung. Perkataan itu berhasil menguliti perasaanku, mencabiknya hingga terpisah menjadi potongan kecil. Perasaan sesak ini semakin menyiksa setiap kali netraku melirik wajah yang tampak tenang seolah tak terbebani sudah menghancurkan perasaanku.

"Apa yang ada padamu dimiliki semua oleh Maya, tapi apa yang ada pada Maya gak ada satupun ada padamu. Itu masalahnya."

DEG.

"Apa ini karena aku penyakitan..."

"Mungkin itu salah satunya---"

"Aku membencimu Geral!!" pekikku, pergi dari tempat itu dengan langkah tergesa-gesa. Sudah cukup aku menahan sakit dari penyakit ini. Luka goresan dari ucapan itu kembali membuatku tak bisa bernafas bebas. Aku membenci diriku sendiri, dan aku membenci kak Maya karena terlahir sempurna. Aku membenci semua kesempurnaan yang dimilikinya.

FLASBACK NAYA END

Bersambung

Instagram: siswantiputri3

Facebook: Siswanti putri

1
Ervina Pratyahastri
Luar biasa
Akbar Razaq
jangan satu ginjal harusnya kamu kasih dua duanya biar sempurna kamu menebus kesalhan.mu pada Maya.😁 heran gaka ada cara lain apa.enak di naya dong
Akbar Razaq
Helahh...masak kalian maya,geral dan kamu menyusul mau bertengkar di alam ghoib?
Akbar Razaq
Yah...ternyata Geral yg nolong Maya sedang depresi berat.
Smoga selamat tp makin panjang nih cerita
Akbar Razaq
keren maya.biarkan tangan Tuhan yg bekerja tinggal tunggu hasil akhirnya.
berusahalah utk ttp bahagia
Akbar Razaq
ini si Naya sdh mao modar saja masih jadi perusak rumahtangga kakaknya padahal darah kakaknya hampir tiap saat mengalir di tubuhnya.paraah...hh.
keluarga toxic pergi saja maya.
Akbar Razaq
Pingin aku geprek tu mulut suami dan adik laknatnya sdh mau terkubur juga masih berbuat dosa metasa jadi korban lagi.
Weni Munadhiroh
mana) anju
Tabina Rubi
lanjut kak
Elok Pratiwi
buruk
aca
g setuju mereka balikan ksih mYa jodoh lain
Jue
Aku harap Tasya tidak terluka seperti Maya kelak , Kerana memutuskan suatu hubungan tanpa berfikir panjang .
Anonymous
rada meragukan hub karel-tasya....ada kisah kah dibalikny...
Jue
Rangga kamu sentuh atau tidak Naya tak ada beza bagi ku kerana kamu tetap pernah curang dan paling menjijikkan sekali dengan adik ipar sendiri yang hukumnya haram bermadu ketika di dunia , Tidak masalah kalau kamu sudah tidak lagi mencintai Maya masa tu kamu boleh aja berterus-terang kemudian bercerai cara baik kenapa harus curang terlebih dahulu ,
Maya telah bahagia Hidup di kampung perangai mu tidak berubah memaksakan kehendak sehingga sanggup memfitnah Maya , Bukannya berubah tapi sikap mu semakin menjijikkan ,
Aku harap setelah Maya dapat harta warisan maka selamanya Maya dan Rangga tidak bertemu lagi atau pun berjodoh kembali , Jodoh Maya biarlah orang lain jauh dari lingkungan manusia-manusia toksik seperti Naya , Ibu mu dan juga Rangga .
Nurhayati
oooh jd CRT na NaYa iRi ma MaYa toh
Chintya Wijaya
bulet thorr alur cerita mu bosen baca ny
Queen kayla
si Rangga benar" menakutkan thor
Mesra Turnip
pengen tak'colok mata si ranggong ini, dulu aja songong, sekarang licik, maaf Thor, geram aku. sungguh outhornya hebat ! sehat dan bahagia slalu ya !
Jue
Tasya sepatutnya fikir dahulu untuk bersama dengan Doktor Karel , Kerana dia sepupu Lastri yang terlalu banyak makan budi dengan keluarga tersebut , Aku takut nanti Tasya makan hati .
Adi Nugroho
kayaknya Rangga sudah tahu keadaan Maya yg sekarang dengan luka bakar yg ada d tubuh Maya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!