Mertua Egois Dan Suami Hebatku.

Setelah selesai dengan aktifitas malamnya Kevin segera berjalan ke suatu ruangan yang cukup luas ( walk in closed )untuk memakai pakaian santainya, agar nyaman di pakai saat tidur nanti.

Setelah beberapa menit kemudian Kevin yang sudah selesai memakai pakaian tidurnya menatap heran ke arah sova di mana sang istri yang saat ini sudah terlelap sangat pulas dan tak terusik sama sekali dengan ke hadiran dirinya.

Kevin yang merasa tidak tega pada sang istri pun segera berjalan menuju di mana sang istri yang masih setia dengan mimpinya. Dengan berhati-hati Kevin berusaha mengangkat tubuh sang istri dalam gendongan nya agar tidak membangunkan Keira.

Perlahan tapi pasti, Kevin sudah berhasil memindahkan Keira ke atas ranjang yang berukuran cukup besar bagi dua orang.

"Syukurlah, 'Dia tidak bangun! Dengan memperbaiki selimut sang istri, tak sengaja Kevin melihat lengan baju sang istri yang sebelah di gulung ke atas.

Betapa terkejutnya Kevin saat ingin memperbaiki lengan baju sang istri melihat sebuah luka lebam yang cukup besar.

"A-apa, apaan ini? Heran Kevin, dan langsung beranjak dari sisi ranjang menuju sebuah laci.

 Dengan mengambil kotak P3K untuk memberi obat salep pada lengan sang istri yang sudah membiru.

Sebelum Kevin mengoleskan salep, Kevin terlebih dahulu mengambil batu es untuk mengompres lebam yang cukup lebar di lengan istrinya.

Beberapa menit kemudian, Kevin sudah kembali dari dapur dengan membawa sebuah mangkuk yang berisi batu es dan sebuah sapu tangan untuk mengompres lengan Keira yang sudah membiru.

"Ku harap dia tak bangun!?. Dengan meletakkan saputangan yang berisi batu es Kevin menatap sendu ke arah wajah sang istri yang terlihat sangat kelelahan.

Akh,,,, rintihan kecil berhasil lolos keluar dari mulut sang gadis yang saat ini sedang merasa sakit di bagian lenganya. Keira yang merasa ada yang aneh dengan lengan nya pun seketika membuka matanya, betapa terkejutnya Keira yang melihat sang suami sudah duduk di sampingnya dengan kepala yang menunduk.

Kevin yang tak menyadari sang istri sudah terbangun pun masih setia mengompres luka lebam yang ada di lengan Keira.

Setelah mengompres, Kevin kembali mengoleskan salep ke lengan sang istri agar lukanya bisa berangsur pulih tampa bekas.

"Ternyata dia pemuda yang sangat baik, di balik sifat dinginya dia masih menyimpan rasa simpati!. Batin Keira sambil menatap sendu ke arah sang suami.

"Mas! Panggil Keira yang merasa bahwa suaminya itu sudah sangat kelelahan namun masih saja mengobatinya.

Kevin yang mendengar suara sang istri yang sudah terbangun pun segera mengangkat kepalanya dan menatap intens ke arah sang istri.

"Maaf, jika aku sudah mengganggumu!. Luka mu harus segera di obati, besok pergilah ke rumah sakit ( RS ) bersama pak Eko. Karena aku tidak bisa mengantar mu!. Jelas Kevin dan segera berjalan ke arah sova di mana sang istri tadi sedang tertidur cukup pulas.

"Terima kasih mas!. Ucap Keira dan segera kembali memejam kan matanya yang kantuk.

"Hm. Kevin hanya menjawab sang istri dengan deheman saja.

"Tidurlah besok pagi kalian akan ke rumah sakit! Jelas Kevin sebelum dirinya beristirahat.

"Tidak-- belum juga Keira menjawab penuturan sang suami, Kevin segera memotong pembicaraan nya.

"Jangan banyak alasan. Aku tidak menyukai seseorang membantahku!. Ancam Kevin.

Keira yang mendengar perubahan nada suara sang suami pun hanya bisa menjawab iyah, takut akan kena marah suami dingin nya itu.

"Syukurlah, mas Kevin tidak menanyakan siapa penyebab luka lebam ini!? Batin Keira.

"siapa yang sudah berani memberikan luka ini pada nya!?. Batin heran Kevin. yang melihat luka lebam yang baru saja di dapat sang istri.

☆☆☆☆☆

Pagi pun sudah tiba, di mana seorang gadis cantik yang baru saja menyandang gelar sebagai seorang istri. Keira saat ini sedang memasak menu sarapan pagi untuk seluruh penghuni mansion itu, dengan di bantu Tania sang sahabat.

"Kei! Panggil Tania yang melihat sahabatnya suka sekali menggunakan baju lengan panjang akhir-akhir ini, cuaca di kota cukup terbilang panas, akibat faktor polusi udara yang di akibatkan beberapa proyek besar yang memang memakan banyak asap dan kendaraan yang sering berlalu lalang membuat suasana kota sedikit panas dan gerah.

"Ada apa Tan! Jawab Keira yang masih setia dengan pekerjaan nya.

"Tumben kamu pakai baju panjang? Tanya selidik sahabatnya itu.

"Oh, ini aku sengaja pengen ajah pakai baju lengan panjang!. Jelas Keira yang sudah menyajikan beberapa masakan yang baru saja di masak nya ke dalam beberapa mangkuk.

Kevin yang sudah terbangun dari tidurnya, karena terusik dengan adanya sinar matahari yang menerobos masuk melalui jendela kamar miliknya.

Dengan menatap ke seluruh ruangan Kevin tidak melihat wanita yang sudah menempati kamar nya selama dua hari terakhir.

"Di mana dia? Batin Kevin yang melihat ke seluruh ruangan tidak ada sang istri sama sekali.

Dengan berjalan menuju kamar mandi Kevin segera bergegas melakukan aktifitas paginya untuk menyegarkan kembali fikiran, tenaga. Agar tubuhnya fres kembali saat memulai pekerjaan nya nanti.

Setelah beberapa menit kemudian Kevin sudah keluar dari dalam kamar mandi dan berjalan menuju walk in closed untuk memakai pakaian nya.

Saat dirinya ingin menyentuh sebuah jaket yang sempat di pakai kan nya pada tubuh sang istri, saat di pinggir kolam Kevin membayangkan betapa lucunya gadis yang baru saja menjadi istrinya itu.

"Sangat lucu! Ucap Kevin seraya mengukir senyuman di sudut bibir ranum nya.

Setelah meletakkan kembali jaket yang di sentuhnya tadi Kevin kembali memakai pakaian kantor nya, dan segera berjalan ke arah nakas yang terdapat beberapa jam mahal untuk melengkapi penampilan tampan nya.

Tak,,,,, tak,,,,, langkah kaki seorang pria tampan yang sedang menuruni anak tangga dengan penampilan nya yang sangat begitu sempurna bagi siapa saja yang memandang nya. Dengan langkah tegapnya Kevin berjalan ke arah meja makan yang saat ini ingin melakukan sarapan paginya, tak sengaja atensi matanya melihat sosok gadis yang sedang menyajikan makanan di atas meja makan dengan sesekali menahan sakit di bagian lengan nya.

Hm. Deheman Kevin membuyarkan semua orang yang saat ini sedang menunggu kehadiran nya.

"Sayang tolong pasangkan dasi ku! Pinta Kevin yang saat ini sedang berjalan menuju ke arah Keira yang sudah membulatkan matanya karena shok dengan panggilan yang baru saja keluar dari mulut sang suami dingin nya itu.

Tuan Danil, nyonya Magdalena, Tania dan bibi Darmi yang mendengar penuturan seorang pemuda tampan itu seketika melotot tak percaya atas apa yang baru saja di ucapkan seorang Kevin.