NovelToon NovelToon
Rasa, Rana Dan Lara

Rasa, Rana Dan Lara

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO / Single Mom / Anak Genius / Hamil di luar nikah
Popularitas:2.9M
Nilai: 4.7
Nama Author: Restviani

Ijab qabul yang diucapkan calon suaminya, seketika terhenti saat dirinya pingsan. Pernikahan yang diimpikan, musnah saat dirinya dinyatakan hamil. Terusir, sedih, sepi, merana dan sendirian. Itulah yang dirasakan oleh Safira saat ini.

Dalam keputusasaan yang hampir merenggut nyawanya, Safira dipertemukan dengan sosok malaikat dalam wujud seorang pria paruh baya. Kelahiran anak yang tidak diharapkan, justru membuat kehidupan Safira berubah drastis. Setelah menghilang hampir 6 tahun, Safira beserta sepasang anak kembarnya kembali untuk membalas orang-orang yang telah membuatnya menderita.

Satu per satu, misteri di balik kehamilan dan penderitaan Safira mulai terkuak. Lalu, siapakah ayah dari si kembar jenius buah hati Safira?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Restviani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Terbongkar

"Baiklah, mungkin hanya itu yang bisa saya sampaikan," pungkas Safira di akhir presentasinya.

Semua orang tampak bertepuk tangan untuk presentasi yang telah dia persembahkan. Bahkan Datuk Sungkar sebagai owner PAMI pun, memberikan standing applause untuk Safira. Sehingga membuat sang istri mendelik ke arahnya.

Ya, bukan rahasia lagi jika Datuk Sungkar merupakan pengusaha tersohor yang selalu memuja wanita cantik. Sikapnya yang sedikit genit, juga sudah menjadi rahasia umum. Sehingga sebagai seorang istri, Faiza harus sering mengusap dada atas sikap suaminya itu.

"Saya tertarik dengan produk Anda, Nona Safira. Silakan Anda buat draft kontrak kerja samanya. Kalau telah selesai, Anda bisa langsung mengirimkannya ke e-mail saya," tutur Datuk Sungkar.

"Baik, Tuan!" jawab Safira yang merasa heran dengan ucapan Datuk Sungkar.

"Bu, kenapa harus dikirim ke e-mail Datuk Sungkar? Bukankah kerja sama ini hanya melibatkan perusahaan Rafila dengan hotel milik istrinya?" bisik Sarah di telinga atasannya.

Safira hanya menggedikkan kedua bahunya menanggapi pertanyaan dari Sarah.

Setelah rapat selesai, Datuk Sungkar pamit undur diri karena masih harus terbang ke Dubai untuk urusan bisnisnya. Sedangkan Safira dan Faiza, mereka harus menunggu sekretaris mereka untuk membuat draft kontrak kerja sama.

"Bisa kita bicara sebentar, Fei?" tanya Safira, "saya harap kamu tidak keberatan jika aku memanggil kamu seperti biasanya. Bukankah urusan pekerjaan telah berakhir?" imbuh Safira.

"Te-tentu sa-ja aku tidak keberatan, Fir. Kamu ini bicara apa, sih? Mana mungkin aku keberatan kamu memanggil namaku seperti biasanya," tukas Faiza yang belibet berbicara karena menduga-duga apa yang sebenarnya ingin dibicarakan sahabatnya itu.

"Bisakah kita bicara empat mata saja?" pinta Safira.

Deg!

Jantung Faiza seakan berhenti berdetak mendengar permintaan Safira. Entah kenapa, hatinya langsung merasa tidak nyaman berhadapan dengan sahabat masa kuliahnya dulu.

"Bagaimana, Fei? Bisa?" lanjut Safira.

"Ba-baiklah, Fir. Ki-ta bicara di ruangan pribadi saya saja," balas Faiza.

Safira mempersilakan Faiza untuk berjalan terlebih dahulu.

🌷🌷🌷

Di kantor Willy's Group.

Willy tersenyum lebar ketika membuka pesan dari sahabatnya.

"Uuh, kamu memang jeli, Ken," guman Willy sesaat setelah membuka pesan dari Kenzo.

Tak lama berselang, Willy kemudian melanjutkan pesan tersebut ke nomor ponsel Opa Hadi.

Hmm, sepertinya harga untuk sebuah miniatur mansion ini pasti dipatok fantastis. Ketik Willy untuk sahabatnya.

It's not big problem, Man! Selama gue puas, berapa pun harganya, itu tidak akan jadi masalah buat gue!

Willy tersenyum lebar membaca balasan pesan sahabatnya itu.

Ya-ya-ya ... apa sih, yang berat buat Sultan. gurau Willy kembali mengirimkan pesannya kepada Kenzo.

Tak lama kemudian, emot tertawa lebar pun tampak pada balasan pesan dari Kenzo.

🌷🌷🌷

Tiba di ruang pribadinya, Faiza mempersilakan Safira untuk duduk. Sesaat kemudian, dia membuka kulkas kecil yang berada di sudut ruangan.

"Softdrink atau mineral, Fir?" tawar Faiza.

"Air mineral saja, Fei," jawab Safira sembari meletakkan tas selempang di sampingnya.

Faiza mengambil dua botol air mineral. Tiba di sofa, dia mengulurkan salah satu air mineral yang dibawanya kepada Faiza.

"Thanks," ucap Safira.

"Sama-sama," balas Faiza.

Mereka membuka tutup botol air mineral tersebut dan mereguknya. Jantung kedua orang itu sebenarnya sama-sama berdegup tak beraturan.

Faiza merasa risau jika apa yang akan dipertanyakan Safira, ada sangkut pautnya dengan kejadian masa lalu. Sedangkan Safira, dia masih mencoba menguasai hatinya. Dia tidak ingin terlalu emosi dalam menghadapi sebuah kenyataan pahit. Ya, sebuah kenyataan atas kejadian yang telah membunuh harga dirinya di depan calon suami dan keluarga besarnya.

Setelah mampu menguasai degup jantungnya, Safira meletakkan botol air mineral di atas meja. Sedetik kemudian, dia menatap intens sahabatnya.

"Aku ingin tahu kebenaran dari kejadian di pesta Vino enam tahun silam," kata Safira, datar.

"Ma-maksud ka-mu, Fir?" tanya Faiza terbata.

Safira meremas ujung botol yang masih dipegangnya. Entah kenapa sahabatnya masih bisa bertanya seakan-akan tidak tahu apa-apa. Padahal sudah jelas, Adelia menyebutkan nama Faiza sebagai dalang dibalik jebakan untuk dirinya.

Safira menarik napasnya. Dia masih berusaha untuk bersikap waras dan tidak memancing keributan di tempat orang. Derita yang menderanya, membuat Safira semakin dewasa dalam menghadapi sebuah permasalahan.

"Apa aku perlu memanggil Adelia untuk bersaksi?" tekan Safira.

Tubuh Faiza pun langsung lemas. Seperti dugaannya, Safira memang telah mengetahui perbuatannya enam tahun yang lalu.

"Ma-maafkan aku, Fir. Aku ... aku ... terpaksa melakukan semua itu." Lirih Faiza.

"Jadi benar, kau yang telah menjebak aku?" tanya Safira tanpa ekspresi.

"Maafkan aku, Fir. Aku terpaksa melakukan semua itu," tutur Faiza mengulang permintaan maafnya.

"Tapi kenapa, Fei? Apa yang mendasari kamu melakukan semua itu padaku? Apa masalahmu denganku? Kenapa kamu tega menghancurkan hidupku? Kurang baik apa aku terhadap kamu? Jika memang ada dari sikapku yang tidak berkehendak di hati kamu, seharusnya kamu memberi tahu aku, bukan memberikan kehinaan seperti ini kepadaku, Fei. A-apa terlalu besarkah kesalahan aku pada kamu, hingga kamu tega meluluhlantakkan kehidupan aku?" cecar Safira yang sudah tidak mampu membendung emosinya lagi.

"Ka-kamu ti-tidak salah, Fir. Tidak ada satu pun kesalahan kamu kepadaku," tutur Faiza yang mulai menitikkan air matanya.

"Lantas kenapa, Fei? Kenapa kamu tega menghancurkan pernikahan aku dengan mas Adam? Kenapa kamu tega menjebak aku sekeji itu? Kena–"

"Safina!" teriak Faiza yang langsung menghentikan pertanyaan Safira.

"Iya, Fir. Se-semua ini atas permintaan Safina, sepupu kamu," sambung Faiza.

"Jangan gila kamu, Fei! Safina sahabat kamu juga. Tega-teganya kamu melibatkan dia hanya karena sudah terpojok," geram Safira.

"Aku tidak melibatkan dia, Fei!" Kali ini, Faiza meninggikan suaranya, "justru dia yang telah melibatkan aku!" tegasnya.

Melihat kesungguhan di kedua bola mata Faiza, Safira pun semakin ingin tahu semua kebenaran yang menyangkut hidupnya.

"Katakan yang sebenarnya!" titah Safira, meminta Faiza untuk menguak semua kebenarannya.

"Saham perusahaan papaku anjlok karena kecurangan yang telah dilakukan anak buah oma kamu. Sayangnya, papaku tidak bisa membuktikan kecurangan tersebut. Dia merasa terpukul karena di saat yang bersamaan, aku pun harus melanjutkan kuliah S2-ku di sini. Tiba-tiba, Safina datang menawarkan bantuan. Dia meminta aku untuk bisa membuat kamu tidur dengan Vino. Jika aku berhasil, dia akan menjamin semua biaya kuliah S2 aku, dan menstabilkan kembali kondisi perusahaan papa. Karena ambisiku melanjutkan S2 terlalu tinggi, akhirnya aku menerima tawaran Safina," tutur Faiza panjang lebar.

Kedua lutut Safira bergetar hebat tatkala semua kebenarannya terbongkar. Dia bahkan tidak menyangka jika dalam dibalik penjebakan itu, adalah sepupunya sendiri. Namun, apa alasan Safina melakukan semua ini? Bukankah selama ini hubungan mereka baik-baik saja? pikir Safira.

"Apa kamu tahu alasan Fina melakukan semua ini padaku?" Safira kembali bertanya.

Faiza menggelengkan kepalanya.

"Lalu punya alasan apa kamu memfitnah dia?!" bentak Safira yang masih menganggap jika kebenaran yang dituturkan Faiza hanya sebuah pepesan kosong belaka.

"Satu-satunya yang aku tahu, dia mencintai kekasihmu!" teriak Faiza sembari berdiri.

"Apa?!" pekik Safira.

Brugh!

Faiza menjatuhkan tubuhnya di samping sahabat yang sudah dikhianatinya.

"Ya, Fira. Dia mencintai mas Adam-mu. Bahkan sangat mencintainya." Lirih Faiza

Kembali tubuh Safira terasa lemas mendengar satu lagi fakta tentang sepupunya.

Untuk sejenak, keheningan tercipta di antara mereka. Faiza tenggelam dalam rasa bersalahnya. Sedangkan Safira, dia hanyut memikirkan siapa laki-laki yang telah menggaulinya.

"Apa Vino ayah biologis anakku?"

1
Ayu
trs kisah cinta rana sm mey gimana. kok cuma lara nikah sm antara aja. kelanjutan nya rana nikah sm mey atau anna thor. lanjut dong crita nya
مي زين الش
safira idiot...
مي زين الش
sama" bodoh Mutia da Safira. gak tau berterima kasih sdh ditolong opa Adrian...
مي زين الش
Safira bodoh...
مي زين الش
Safira dan Mutia bikin gedek...
Agustina Agrety Muntu
Luar biasa
Ayu
si antara kan jht tuh thor. di buat meninggal aja gimana. biar lara sm reno hidup bhgia
Ayu
kasihan lara harus mengalami nasib sama bunda nya. coba jangan di buat hamil lara nya thor. biar kluarga nya bhgia trs
Khusnul Fatonah
Kecewa
Khusnul Fatonah
Buruk
Ayu
sepertinya anak safina di suruh kakeknya bls dendam sama safira lewat lara ni
Ayu
crita nya kok jadi berbelit belit ya. tokoh utama jadi tersingkir sm crita hidup safina yg gak tau dr awal nya bisa punya anak trs bisa nikah sm adam jg.. huuu jadi bingung jg
Ayu
crita nya kok jadi membingungkan ya.. ada tokoh baru lagi. pemeran utama jadi bisa tersingkir lg. ada mahardika. ada casandra. siapa lg mereka
Ayu
kurang suka sama safira. sdh di tolong opa hadi. di angkat jadi anak sampai bertahun tahun malah bela ibu penggantinya yg blm lama di temukan. kurang puas jg sm mutia. melunjak tidak punnya perasaan buat orang yg sdh menolong nya. jadi sebel bgt ya
Ayu
opa hadi yg tk lain adrian gk bisa jujur sm mutia klau sebenar nya dia adrian. payah opa hadi ini(adrian)
Ayu
gimana sih.. kok bu mutia bisa ngomong klau safira bkn keturunan nya. pdhl ibu mutia yg mengandung selama 9 bln jg menyusui selama 6 bln.
Isabell Serinah
lanjut lagi plseeee cerita pasal rana lagi
Ayu
yg meninggal hadi adik adrian. mgkn demi keselmtn adrian yg suami dr clara ayah kenzo. jadi yg meninggl di ganti nm adrian. skrg nm hadi di pkai kk nya yaitu adrian. mgkn gitu crita nya ya
Ayu
mungkin kenzo ayah biologisnya twin.mgkn safina yg menjebak nya karena diam2 safina cinta sm adam. btl gk ya
Ayu
masih bingung jg ya crita nya. safira sm safina kdg tertukar nm nya. dari awal nm safina yg yatim piatu. tapi tk tau nya safira yg yatim piatu. salah tulis kali ya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!