NovelToon NovelToon
Terjebak Pernikahan Bisnis

Terjebak Pernikahan Bisnis

Status: sedang berlangsung
Genre:Aliansi Pernikahan / Percintaan Konglomerat / Cinta Seiring Waktu / Kaya Raya / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:8.5k
Nilai: 5
Nama Author: Tie tik

Akibat mengintai sang ayah yang dicurigai selingkuh, Freya justru berakhir di kamar hotel bersama seorang Pria. Namun, siapa sangka jika semua ini hanya jebakan agar Freya menerima perjodohan bisnis dari keluarganya. Lantas, bagaimanakah Freya menjalani pernikahannya, sedangkan Freya sedang memperjuangkan teman satu kampusnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tie tik, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Udang dan Air Laut

Lima belas menit telah berlalu begitu saja. Regulator belum terpasang dan Alexander pun hanya mengamati benda tersebut. Beberapa kali dia mencoba, tetapi hasilnya tetap nihil. Kompor belum bisa digunakan dan ejekan mulai dilayangkan Freya.

"Sok-sok an hidup sederhana, masang begitu saja tidak bisa," gumam Freya yang sejak tadi berdiri di belakang Alexander.

"Diam!" Alexander mulai kesal karena diremehkan oleh Freya.

Klek. Cesss.

"Suara apa itu? Bau apa ini?" Freya mendadak panik tatkala mencium bau gas di dapur.

"Keluar sekarang!" ujar Alexander. Dia pun terkejut saat mendengar suara gas yang bocor. Pria tampan itu segera memutar kembali gagang hitam yang ada di regulator dan mengembalikan ke posisi awal. "Sebaiknya aku minta bantuan saja," gumam Alexander seraya mengayun langkah menuju kamar.

"Tolong datang lagi ke sini. Saya tidak bisa memasang gas," ucap Alexander setelah panggilan terhubung dengan sopirnya. Ternyata sopir pribadinya masih standby di sekitar tempat tinggal Alexander. "Aku harus membawa Freya pergi dari rumah ini. Jangan sampai dia tahu jika bukan aku yang memasang gas nya," gumam Alexander saat berjalan keluar dari rumah.

"Bagaimana? Apa tidak meledak gas nya?" Freya terlihat panik saat menyambut kehadiran suaminya di teras rumah.

"Sudah. Tapi aku ingin makan di luar saja. Kalau nunggu kamu masak sepertinya terlalu lama. Ayo," ajak Alexander seraya meraih tangan Freya.

"Kita tidak ada mobil di sini. Mau jalan kaki?" Freya mengernyitkan kening.

"Naik motor itu lah!" ucap Alexander seraya menunjuk motor matic keluaran terbaru dari Yahama.

Freya berdecak kesal sambil memijat keningnya. Cuaca di luar sedang tidak bersahabat untuk kulitnya yang putih, mulus dan berseri. Freya hanya bisa bergumam tidak jelas sambil naik ke atas motor.

"Astaga ... kenapa pelan sekali sih! Lebih cepat sedikit dong! Kulitku bisa hitam kalau terlalu lama terpapar matahari," protes Freya sambil memukul punggung Alexander.

"Ini jalanan kampung. Kalau aku ngebut, bisa jadi masalah," jawab Alexander.

"Lah kenapa jadi masalah? Kita juga kan berhak memakai jalan ini. Kita juga bayar pajak 'kan?" sanggah Freya.

"Udahlah jangan banyak bicara! Aku mau fokus nyetir dan mencari tempat makan," pungkas Alexander.

Satu pukulan dilayangkan Freya di punggung Alexander karena kesal. Ekspresi wajah Freya pun semakin tak bersahabat. Dia murung selama dalam perjalanan. Hingga pada akhirnya Alexander menghentikan motor di depan kedai yang menjual aneka olahan seafood.

"Kamu mau pesan apa?" tanya Alexander sebelum masuk ke dalam kedai tersebut.

"Salmon," jawab Freya singkat.

"Jangan ngasal! Mana ada daging salmon di sini!" sanggah Alexander.

"Namanya kedai seafood ya pasti ada lah," ujar Freya sinis.

"Ini bukan restoran seperti di Jakarta. Cari yang ada saja." Alexander menyuruh Freya duduk di salah satu bangku dekat jendela.

Kehadiran Alexander dan Freya di sana tentu menjadi pusat perhatian beberapa orang di sana. Pasalnya, mereka berdua sangat berbeda dari penduduk di sekitar sana. Meski berpakaian sederhana, nyatanya mereka berdua tetap terlihat jika dari kalangan atas. Alexander akhirnya berdiri di depan etalase, di mana beberapa menu terpajang di sana.

"Udang asam manis dan nasi dua porsi. Minumnya air mineral saja dua botol," ucap Alexander setelah membaca menu yang ditempel di samping etalase.

"Silahkan ditunggu dulu ya, Bang. Nanti akan diantarkan," ucap seorang gadis yang bertugas di depan.

Setelah memesan makanan, Alexander kembali ke tempat di mana Freya berada. Dia duduk berhadapan dengan istrinya itu. Wajah murung Freya tak bisa disembunyikan lagi. Rentetan kejadian hari ini benar-benar membuat mood nya berantakan. Keduanya hanya diam saja sampai makanan yang dipesan tersaji di atas meja.

"Ini masakan apa?" Freya mengernyitkan kening setelah melihat piring berisi udang asam manis untuknya.

"Aku memesan udang asam manis. Cepat makan dan jangan protes lagi," ujar Alexander dengan suara lirih.

"Udang kok kecil begini? Kamu yakin ini udang? Perasaan udang gak segini deh," gerutu Freya sambil mengurai masakan tersebut dengan garpu.

"Sudahlah, Fee. Makan saja apa yang ada. Mungkin itu anaknya udang atau kalau tidak ya udang mini," ujar Alexander asal. Pasalnya selama ini dia juga belum pernah melihat udang kecil-kecil seperti yang saat ini dinikmati.

Pada akhirnya Freya menikmati makanannya meski sedikit ragu. Cita rasa dari makanan tersebut tentu jauh berbeda dari masakan di rumah atau di resto. "Akhirnya selesai juga," ujar Freya setelah menghabiskan makanannya dengan cepat.

"Mau nambah lagi? Sepertinya kamu kelaparan, Fee," tanya Alexander setelah melihat bagaimana cara makan Freya siang ini.

"Tidak. Aku hanya menyelesaikan kewajibanku menghabiskan makanan yang sudah dibeli ini. Sejujurnya aku tidak suka dengan rasanya," ucap Freya dengan suara lirih.

Hampir satu jam lamanya mereka menikmati makan siang bersama. Mereka berdua bergegas kembali ke rumah karena ternyata mendung telah menguasai cakrawala. Tak sampai sepuluh menit, mereka telah sampai di rumah. Freya bergegas masuk ke dalam rumah dan berlari menuju kamar. Tak lupa dia mengatur suhu AC paling dingin.

"Huuuuh. Akhirnya ketemu yang seger. Gila! Panas banget di luar padahal sedang mendung," gumam Freya setelah menghempaskan diri di atas tidur dan menikmati dinginnya AC di sana.

"Siapa yang nyuruh kamu tidur? Buatkan aku kopi dulu! Lanjutkan masakannya tadi," ucap Alexander saat menyusul Freya ke dalam kamar.

"Aku capek, Alex jelek! Nanti saja kan bisa. Kita baru selesai makan, masa iya kamu mau makan lagi. Perut atau rawa sih!" cerocos Freya sambil menatap Alexander.

"Istri yang baik itu tidak begitu, Freya. Ayo kita ke dapur. Aku ajari cara menghidupkan kompornya," ajak Alexander seraya menarik tangan Freya hingga sang empu terpaksa berdiri.

Kekesalan semakin menguasai diri. Rasanya Freya ingin menangis dan berteriak sekeras mungkin. Dia lelah dan sedih karena tidak tahu harus bagaimana menjadi pribadi yang sederhana dan serba bisa dalam situasi seperti ini.

"Aku tidak tahu cara meracik kopi. Bagaimana ini?" tanya Freya seraya menatap Alexander.

"Coba kopinya dua sendok teh dan gulanya satu sendok teh saja. Itu airnya sudah mendidih," ucap Alexander seraya menunjuk panci di atas kompor. "Biar aku yang mengaduk kopinya. Sekarang siapkan teflonnya dan goreng telur yang tadi sudah kamu racik." Alexander dengan telaten mengajari Freya bagaimana cara menggoreng yang benar. Tentu saja semua ini dia pelajari dari sopirnya.

Suasana di dapur menjadi gaduh setelah minyak panas tersebut meletup. Freya sampai mengambil tutup panci untuk melindungi diri seperti orang perang. Warna dari telur dadar itupun bukan lagi kuning kecoklatan melainkan cokelat gelap.

"Yaaa ... gosong," keluh Freya setelah telur dadar itu diangkat dan ditiriskan.

Alexander menahan tawanya saat melihat hasil karya istrinya itu. Sungguh, telur dadar itu adalah makanan yang paling buruk baginya. Akan tetapi dia tidak mau protes agar Freya tidak mogok masak. "Sepertinya itu enak, Fee. Jadi seperti telur crispy. Mari kita coba hasilnya," ucap Alexander setelah Freya memindahkan telur dadar tersebut di atas piring.

"Hoek! Telur dadar apa ini? Kenapa rasanya sangat buruk! Sangat asin seperti air laut!" Alexander memuntahkan potongan telur dadar yang baru dicicipi. "Bisa mendadak hipertensi aku kalau makan ini!" ujar Alexander.

Mendengar protes dari Alexander, Freya pun ikut mencicipi hasil masakannya itu. Sama halnya dengan Alexander, Freya pun langsung mual dan segera berlari ke kamar mandi. Dia muntah karena tidak tahan dengan cita rasa hasil masakannya sendiri.

"Ya Tuhan ... ini seperti racun! Sangat buruk!" ujar Freya setelah keluar dari kamar mandi.

...🌹TBC🌹...

Jangan lupa like dan komen ya sayangku🤩 Komentar kalian adalah semangat untukku💃

1
Bunda dinna
Alex memang sudah g brres Fee,,jadwal sama tempat KKN sdh di ganti..
Takut Freya terus barengan sama Rama dan g bisa mengawasi jarak dekat
Titik pujiningdyah: mulai bucin dia
total 1 replies
Bunda dinna
Kisah Alex Freya lebih unik,,honeymoon di kampung dan di rumah sederhana.
Pasti berkesan dan g bisa di lupakan
Titik pujiningdyah: itu si freya udah gk trima bund😄
total 1 replies
Ayu Syarifah
bgus sngt rmntis
Titik pujiningdyah: ditunggu next episode ya kakk
total 1 replies
Bunda dinna
Hujan petir membawa berkah buat Alex
Titik pujiningdyah: wkwkwkwkkw. akhirnya alex jun otw
total 1 replies
yani
akhirnya terjadi juga 😁
Titik pujiningdyah: goal ya bund
total 1 replies
Bunda dinna
Selamat hari raya Idul Adha juga thorr..
Titik pujiningdyah: jangan lupa bikin dendeng bund kalau dpt daging bnyk
total 1 replies
Bunda dinna
Kalau hidup sederhana memang sudah resiko pemadaman Free..bhkan signal ilang2..😂😂😂😂
Titik pujiningdyah: blm pernah ngerasain minta trasi
total 1 replies
Bunda dinna
Hidup sedeehana tapi makanan tiap hari beli,,duuhhh ada2 saja Alex sama Freya 😂😂😂😂😂😂
Bunda dinna
Sabar Alex,,sebelum berangkat pastikan dulu Alex sudah borong stok sabar sebanyak banysknya 😂😂😂😂
yani
nggak papa Al kn sdh halal
Idar Lalimat
mana up lagi dah nunggu ni 🤪
Titik pujiningdyah: sebentar lagi ya kak
total 1 replies
Bunda dinna
Harusnya pakai kayu saja pas masak,,g usah pakai kompor gas bahaya,,bisa meleduk 😂😂😂😂
Titik pujiningdyah: wkwkwkwwkk. mereka emang somplak
total 1 replies
yani
sama" nggak bisa masak /Facepalm/
Titik pujiningdyah: sama-sama kacaunya
total 1 replies
yani
ternyata sama" nggak bisa hidupkn kompor
Titik pujiningdyah: alex sok iyeee😀
Titik pujiningdyah: alex sok iyeee😀
total 2 replies
Bunda dinna
Alex sehari 3 kali makan masakan Freya langsung di larikan ke RS,,kalau g keracunan makanan ya tensi melonjak 😂😂😂😂😂😂
Titik pujiningdyah: hipertensi dadakan
total 1 replies
Bunda dinna
Sok2an belajar hidup sederhana,ujung2nya pada bingung keduanya 😂😂😂😂😂
Titik pujiningdyah: wkwkwkwkwk masang regulator saja tidak bisa. kalah sama emak emak
total 1 replies
Bunda dinna
Alex mau kasih kejutan lagi buat Freya..
Freya tetap jaga hati ya,,si Alex masih punya kekasih lain
Bunda dinna
Alex g lagi kesambet kan?? manis banget.
tumben
Titik pujiningdyah: salah makan bund
total 1 replies
Bunda dinna
Jika Alex bisa tegas memutuskan kekasihnya rumah tangganya bakal berjalan normal..
Mardiana Edi
nunggu pacar alex tau klo alex sudah menikah pengen tau reaksinya
Titik pujiningdyah: belum saat si laura keluar. sabar sabar
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!