NovelToon NovelToon
Di Tandai Duda Ganas

Di Tandai Duda Ganas

Status: tamat
Genre:Tamat / Duda
Popularitas:367.1k
Nilai: 4.9
Nama Author: Yulianti Oktana

Pertemuan pertama di toko roti, membuat hidup Anjani selalu dihantui oleh seorang duda dingin bernama Kendra.
Anjani tak tahu bahwa Kendra adalah atasannya di tempat Anjani bekerja sebagai office girls.
Kendra yang kesal pada Anjani karena mengatainya pria impoten ketika sedang berebut sepotong roti, membuat Kendra bertekad akan balas dendam pada gadis berlesung pipi itu. Apalagi dia tahu bahwa Anjani adalah karyawan di kantornya.
"Akan ku buat kau seperti di neraka, kucing kecil" seringai mematikan dari bibir Kendra.
Akankah Anjani bertahan bekerja di kantor milik Kendra??...
Ataukah akan terjadi bibit cinta antara keduanya???
Baca terus ya novelku..

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yulianti Oktana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Edward Bertemu Ayah Kandungnya

Elizabeth Harun kini sudah hendak meninggalkan rumahnya yang ada di London, tekadnya sudah bulat ingin mengejar cinta dari Kendra kembali. Hal itu membuat kemarahan Emma meledak-ledak. Emma tidak menyangka bahwa Elizabeth masih berpikiran seperti itu.

"Bagaimana dengan kami berdua apalagi Edward?" tanya Emma dengan tidak percaya melihat kelakuan sang putri.

"Mama bisa ikut aku, sementara untuk Alien ini Mama bisa tinggalkan di Panti sosial" balas Elizabeth.

"Apa alien? Alien kau bilang? Ini anakmu sendiri Ellie! Anak yang keluar dari rahim mu, dia tidak bersalah yang bersalah itu engkau" geran Emma pada sang putri.

"Aku masih mencintai Kendra, tidak ada yang bisa melarang ku untuk menemui dia" ucap Elizabeth dengan ngototnya.

"Tapi Mama tidak mengizinkanmu pergi selangkah pun dari rumah ini. Mama tidak rela kamu pergi ke Jakarta menemui mantan suamimu" ucap Emma.

"Aku tidak peduli Ma" Elizabeth pun lalu meninggalkan rumah itu, meninggalkan Emma Yang meraung-raung karena begitu sedihnya melihat sang putri seperti itu.

"Tega sekali kau Ellie meninggalkan anakmu, Mama harap kau akan menyesal" ucap Emma.

"Nenek kenapa menangis?" Edward yang tiba-tiba datang dengan mendorong kursi rodanya seorang diri.

Ema pun seketika menghapus air matanya karena tidak ingin terlihat rapuh di depan sang cucu.

"Tidak, Nenek hanya kelilipan saja. Edward mau main di taman? Ayo Nenek antarkan" ucap Emma yang tidak ingin menangis terlalu larut.

Edward pun senang dan ingin jalan-jalan di taman.

"Nenek Maafkan Edward yang selalu merepotkan nenek" ucap bocah-bocah kecil itu.

Ema ,lalu berjongkok di depan Edward dan mengelus tangan bocah itu.

"Edward tidak pernah sekalipun merepotkan nenek, Edward adalah sumber kebahagiaan nenek. Nenek sayang sekali pada Edward" ucap Emma sembari memeluk sang cucu.

"Edward mau sembuh Nek, Edward mau normal seperti teman-teman Edward" harapan bocah itu.

"Edward Pasti sembuh nak, Edward pasti normal. Percayalah pada Nenek" ucap Emma.

Ketika Edward sedang asyik didorong oleh Emma, tiba-tiba seseorang menghentikan langkah mereka berdua.

"Tunggu!' ucap pria itu.

"Kau" gumam Emma.

Emma pun seketika merasa enggan untuk bertemu dengan pria itu yang tak lain tak bukan adalah Rumanov. Emma pun langsung buru-buru mendorong kursi roda yang dinaiki Edward agar tidak bertemu dengan Rumanov. Jujur saja karena ia masih benci dengan pria itu yang sudah menjadi selingkuhan sang Putri.

"Tunggu Bu, tunggu" ucap Rumanov mengejar mereka.

"Pergi, mau apa lagi kau jangan ganggu aku" ucap Emma dengan wajah yang tidak ramah.

"Tunggu Bu, kita perlu bicara mana Elizabeth?" tanya Rumanov.

"Untuk apa kau menanyakan Elli, anakku? Kalian sudah usai!" balas Emma.

Rumanov pun melirik pada Edward si bocah kecil, hatinya seketika merasa teriris kala melihat bocah lelaki yang sangat mirip dengan dirinya. Matanya yang biru, rambutnya yang pirang Jari tangannya yang lebih satu membuat Rumanov perlu tahu siapa Edward sebenarnya.

"Dia siapa Bu?" tanya Rumanov.

"Dia cucuku! Sudah jangan ganggu kami, kami ingin pulang!" ucap Emma.

"Tidak Bu, Aku harus tahu karena anak ini sangat mirip denganku! Apakah ini anak Ellie?" tanya Rumanov.

"Iya ini anak Elizabeth dan kamu tidak perlu tahu silsilah dari anak ini" Emma pun langsung kembali lagi mendorong kursi roda tetapi Rumanov tetap kekeuh menghentikannya.

"Bisa minggir tidak?" tanya Emma kesal.

"Jawab dengan jujur, apakah ini anakku?" tanya Rumanov.

Emma pun diam, ia tidak kuasa untuk menjawab pertanyaan yang Rumanov tanyakan.

"Bu jika aku ayahnya, aku berhak tahu dia anak siapa. Jujur saja aku dan Ellie sering melakukan itu dulu ketika kami masih menjalin hubungan dan tiba-tiba Ellie pun memutuskan hubungan kami. Dia bilang akan bersatu dengan suaminya tetapi aku tidak yakin bahwa suaminya mau menerima Ellie kembali dan sekarang aku disuguhkan fakta bahwa cucu yang ibu bawa sangat mirip denganku. Tolong Bu jujurlah padaku, jika dia anakku, aku ayahnya berhak tahu" papar Rumanov dengan nada sendu.

Pria bule itu memohon kepada Emma dan Emma pun akhirnya luluh.

"Iya dia anakmu, anak yang selalu Elizabeth sia-siakan karena mengandung darah dagingmu, bukan darah daging mantan suaminya. Kau tahu selama hidup cucuku ini Elizabeth tidak pernah memberikan cinta apapun pada dia, dia selalu hidup bersamaku siang dan malam" ungkap Emma dengan kegetiran.

Rumanov langsung terduduk di lantai dengan wajah yang sangat menyedihkan. Ia tidak menyangka bahwa Elizabeth akan mengandung dan melahirkan anaknya.

"Maafkan aku Bu, aku tak tahu" ucap lesu Rumanov.

"Sekarang kau sudah tahu anak ini anak siapa, biarkan kami pergi" ucap Emma.

"Tidak Bu, dia sudah jadi tanggung jawabku. Aku akan menafkahi dia sekalipun Ibu menolak, aku ini sekarang sudah menjadi seorang ayah itu adalah kewajibanku menafkahi anak ini" balas Rumanov.

"Tapi Elizabeth tidak akan menerimanya" ucap Emma sedih.

"Aku tidak peduli karena aku hanya menyayangi anakku, sekalipun Elizabeth membenciku dan tidak pernah ingin bertemu ku seumur hidupnya" ucap Rumanov.

Rumanov lalu menyentuh tangan Edward, Ia pun menangis di sana.

"Maafkan Papa Nak, Papa tak tahu kau ada" tangis Rumanov.

"Apa kamu Papi ku?" tanya Edward dengan polosnya.

"Benar Nak, ini Papi. Sekarang kamu tidak boleh pisah lagi dengan Papa, Papi tidak mau kehilangan kamu lagi" balas Rumanov.

Ia pun lalu memeluk Edward dan memangku anak itu.

Pria bule nampan tampan itu sangat senang karena ia mempunyai keturunan meskipun keturunannya tidak sempurna dan lebih senangnya lagi anaknya keluar dari rahim Elizabeth wanita yang begitu ia cintai sampai saat ini.

"Kenapa kaki anakku bisa seperti ini Bu?" tanya Rumanov.

"Elizabeth membantingnya ketika dia baru lahir" jawab Ema dengan suara Getir.

Rumanov merasa marah pada Elizabeth, ibu gila macam apa seperti dia? Walaupun dia tidak menginginkan Edward tetapi tidak sepantasnya dia melukai anaknya.

"Aku akan membawa Edward ke Prancis. Aku akan membawanya ke dokter supaya kaki Edward bisa dioperasi dan berjalan dengan lancar" ucap Rumanov.

Emma pun diam seperti tak rela karena ia begitu keberatan jika harus berpisah dengan sang cucu.

"Ibu ikut aku ke Prancis dengan ku, karena di sana juga aku sudah tidak punya orang tua. Apakah ibu mau demi Edward?" tanya Rumanov.

Emma pun tak ingin egois akhirnya mengizinkan Rumanov membawa Edward ke negara asal Rumanov untuk mengobati kaki Edward.

"Sayang kamu ingin sembuhkan?" tanya Rumanov pada Edward.

"Iya Pi, aku ingin sembuh. Aku ingin bisa berjalan" jawab Edward senang.

"Besok ikut Papi ke Prancis ya sayang, kita akan berobat kakimu" ucap Rumanov.

Edward pun senang karena kakinya akan di obati. Emma lalu mengajak Rumanov Ke rumahnya, ia akan beres-beres barangnya terlebih dahulu dan akan ikut ke Prancis.

"kau akan menyesal Ellie, karena Edward sudah menemukan kebahagiaannya" ucap Emma dalam hatinya.......

....

Paginya sahabat Elizabeth sudah yang bernama lyodra menjemputnya di bandara.

"Welcome to Jakarta baby!" ucap Lyodra senang sembari memeluk Elizabeth.

"Senang sekali Akhirnya bisa bertemu dengan kamu lagi" ucap Elizabeth.

Ia pun melihat kota ke Jakarta yang selama 7 tahun ia tinggalkan terasa ber atmosfer beda.

"Lebih banyak pembangunan ya!" kelakar Elizabeth.

"Ya sekarang Jakarta sudah maju!" jawab Lyodra.

Lyodra pun lalu membawa Elizabeth memasuki mobilnya.

"Langsung ke apartemen saja" ucap Lyodra.

"Ya ke apartemen saja, aku tak punya rumah di sini semua aset sudah ku jual dan ku pindahkan ke London, hanya saja warga negara masih disini" balas Elizabeth.

Mereka pun lalu pergi menuju apartemen milik Lyodra.

1
Bulan Bintang
Kya ank ABG manggil ny loe gue pd hal udh d sebut bpk2, ga cocok sih sbner ny mh hadehh 🤦🙏
Happy Family
tu la tu.... nikah cuma mau sedap anu anu.... mental tak siap komitmen... masih bodoh kawal perasaan... masih dungu soal kepekaan...pokoknya TIDAK DEWASA ... 9AKAL yg diguna pakai 1 nafsu aja.... miris..... jangan beralasan kerana pernah diselingkuhi... tindakan kamu tidak dibenarkan . titik tidak pakai koma. sakit hati aku... hahahahahha
Yulianti Oktana: sabar kak sabar...😂😂
total 1 replies
susi ana
thor, aq ngakak dewe baca nama pesantrennya. hehehehe
Rafilah Ariefiansyah
Luar biasa
Duda Fenta Duda
waduh thor
Ida Miswanti
Lumayan
shadowone
hahahahhahaha
Karil Laviqne
otak mereka berdua pada gresek y....
Karil Laviqne
begini nih anak zaman sekarang pacaran pantas banyak yang hamil duluan
mau smp/sma sama saja
Elly Rasmanawati
Luar biasa
Anie Baelah
Cukup bagus
shadowone
astaga jahatnya...
shadowone
hahahahahhahahaha
shadowone
whahahahahaha
Yulianti Oktana
itu sebagai perumpamaan saja kak
rama
air mata kejantanan?
rama
Luar biasa
rama
/Curse//Curse//Curse/
rama
bab pertama yg bagus, dan penggunaan bahasa sehari-hari yg mudah dicerna
Yulianti Oktana: terimakasih kakak... Sengaja Author tidak menggunakan banyak bahasa yang level tinggi, karena author ingin menciptakan novel yang bahasanya ringan saja....
total 1 replies
rama
bisa aja otor ini
Yulianti Oktana: hehehe.....
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!