NovelToon NovelToon
Dikejar Duda Kaya

Dikejar Duda Kaya

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO / Beda Usia / Romansa / Ibu Tiri
Popularitas:797.3k
Nilai: 4.8
Nama Author: cucu@suliani

Juara 2 YAAW 2024, kategori cinta manis.

Datang ke rumah sahabatnya malah membuat Jeni merasakan kekesalan yang luar biasa, karena ayah dari sahabatnya itu malah mengejar-ngejar dirinya dan meminta dirinya untuk menjadi istrinya.

"Menikahlah denganku, Jeni. Aku jamin kamu pasti akan bahagia."

"Idih! Nggak mau, Om. Jauh-jauh sana, aku masih suka yang muda!"

Akan seperti apa jadinya hubungan Jeni dan juga Josua?

Skuy pantengin kisahnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon cucu@suliani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Curhat

Juliette terlihat mabuk berat, bahkan gadis itu tidak lama kemudian nampak tidak sadarkan diri. Josua dengan cepat menggendong putrinya seperti menggendong sekarung beras menggunakan tangan kirinya.

Karena tangan kanannya dia gunakan untuk menuntun Jeni, wanita itu terlihat mabuk berat dan terus saja mengoceh. Namun, wanita itu masih kuat berjalan dan terus saja mengatakan hal yang tidak jelas.

Saat tiba di pinggir jalan, Josua langsung menidurkan Juliette di bangku penumpang. Sedangkan Jeni, Josua meminta gadis itu untuk duduk di samping kemudi.

Josua bahkan memasangkan seat belt untuk Jeni, karena wanita itu terus saja mengoceh seraya menatap wajah Josua lalu tertawa-tawa.

Setelah memastikan Jeni duduk dengan nyaman, Josua masuk dan duduk di balik kemudi. Lalu, dia mulai menyalakan mesin mobilnya. Pria itu langsung melajukan mobilnya menuju kediaman William.

"Ck! Merepotkan!" keluh Josua karena Jeni terus saja berbicara dengan tidak jelas.

Bahkan, sesekali wanita yang sedang mabuk itu akan mengusap leher Josua dan mencubit hidung Josua dengan gemas.

"Dasar orang mabuk," umpat Josua.

Tidak lama kemudian mobil yang dikendarai oleh Josua tiba di kediaman William, tentunya yang pertama kali dia lakukan adalah menggendong Juliette dan dengan cepat melangkahkan kakinya menuju kamar putrinya tersebut.

Pria itu menidurkan putrinya di atas ranjang, lalu dia meminta pelayan untuk mengganti baju Juliette dan juga wajah wanita itu dengan air hangat.

Setelah itu, dia kembali ke dalam mobilnya dan hendak menuntun Jeni untuk masuk ke dalam kamar putrinya. Karena gadis itu harus cepat beristirahat.

Namun, pada saat Josua membuka sabuk pengamannya, Jeni malah mendorong Josua hingga pria itu duduk. Lalu, Jeni naik ke atas pangkuan pria itu dan memukul-mukul pundak pria itu.

Akan tetapi, Josua tidak marah sama sekali. Karena pukulan tangan Jeni tidak begitu sakit karena dia dalam keadaan mabuk.

"Hai, Tuan Tajir! Anda itu aneh, masa tiba-tiba mengajakku untuk menikah."

Jeni tertawa setelah mengatakan hal itu, lalu dia mengusap-usap bibir Josua. Pria matang itu sampai menahan napasnya, karena Jeni melakukannya dengan begitu lembut.

Lagi pula, ini adalah pertama kalinya Josua kembali disentuh oleh wanita. Ada getaran aneh yang dia rasakan, tetapi dia tidak tahu itu apa.

"Anda tahu, Tuan Tajir? Aku itu tidak mau menikah dengan anda, karena sepertinya anda mengajak aku menikah karena aku memiliki kebiasaan yang sama dengan mendiang istri anda."

Jeni kembali tertawa, lalu dia mengusap-usap leher pria itu. Bahkan, tidak lama kemudian Jeni mengusap dada pria yang ada di hadapannya.

Josua sampai memejamkan matanya mendapatkan perlakuan seperti itu dari Jeni, karena tingkah dari wanita muda itu seperti sedang merayu dirinya.

"Anda tahu, Tuan Tajir? Aku tuh ingin dinikahi oleh pria yang aku cintai, minimal pria itu mencintai aku walaupun aku tidak mencintainya. Bukan karena aku ini dijadikan sebagai pelampiasan bayang-bayang mantan, oke?!" ujar Jeni.

Wanita yang sedang mabuk itu nampak mengeluarkan semua isi hatinya, Josua hanya terdiam seraya memperhatikan wajah Jeni yang kini semakin memerah karena mabuk berat.

Jeni memang terus saja mengoceh, tetapi matanya kini terlihat hampir terpejam. Sepertinya selain karena mabuk, gadis itu juga terlihat begitu mengantuk.

"Oiya, Tuan. Sebaiknya kamu antarkan aku pulang, karena aku tidak betah tinggal di rumah besar anda. Aku tidak bisa tidur," ujar Jeni dengan jujur.

Josua yang mendengar permintaan dari Jeni tentunya dia langsung menggelengkan kepalanya, karena tidak mungkin dia mengantarkan Jani yang sedang mabuk itu.

"Tidak bisa, kamu harus menginap di sini. Besok baru pulang," ujar Josua yang dengan cepat menggendong wanita itu dan turun dari mobil.

Josua takut jika nantinya akan terjadi sesuatu hal yang tidak diinginkan terhadap Jeni, karena wanita itu kini dalam keadaan mabuk.

"Anda itu kejam sekali, aku mau pulang tapi ngga boleh." Jeni terus melayangkan protesnya seraya menepuk-nepuk pipi pria itu.

Josua tidak marah, dia terus saja melangkahkan kakinya menuju kamar putrinya. Saat dia masuk, pelayan baru saja selesai menggantikan baju untuk Juliette dan juga mengelap wajah wanita itu.

"Bagaimana dengan Nona Jeni?" tanya Bibi.

Wanita paruh baya itu terlihat begitu khawatir dengan keadaan Jeni, terlebih lagi ketika mendengar Jeni yang terus saja mengoceh dengan tidak jelas.

"Keluarlah, biar aku yang mengurusnya."

"Ya, Tuan," jawab Bibi yang dengan cepat keluar dari dalam kamar tersebut.

Setelah kepergian bibi, Josua menurunkan Jeni dari gendongannya. Lalu, pria itu mendudukkan Jeni di atas kursi yang ada di depan meja rias.

"Mau mandi tidak?" tanya Josua.

"Nggak mau, Om. Jeni mau bobo, tapi kok gerah banget ya."

Jeni membuka gaun yang melekat di tubuhnya, Josua sampai memalingkan wajahnya karena kini wanita itu hanya memakai bra dan segitiga pengaman saja.

"Cepatlah tidur, sana naik ke tempat tidur dan tidurlah dengan Juli."

Jeni tertawa, lalu kembali wanita itu menepuk-nepuk pipi pria yang ada di hadapannya.

"Iya, Om tampan. Tapi inget, besok aku mau pulang dan Om nggak boleh ngajakin aku untuk nikah lagi. Jeni nggak suka," ujar Jeni seraya menggelengkan kepalanya.

"Hem! Cepatlah tidur," ujar Josua yang langsung mendorong wanita itu untuk merebahkan tubuhnya di atas tempat tidur.

Pria itu tidak berani berlama-lama di sana, bahkan hanya untuk memakaikan piyama tidur saja dia tidak berani. Karena entah kenapa tiba-tiba saja hatinya berdesir.

"Lama-lama aku bisa gila jika terus saja berdekatan dengan Jeni," ujar Josua seraya mengelus dadanya.

1
SiFa
Luar biasa
Dita Dwi
dari awal baca...baru ngeh..kenapa nama semua tokoh berawal huruf "J" ya?
Rynda Atmeilya
Luar biasa
Surya Handayani Almaida
Biasa
neny
Luar biasa
Lina Maulina
plng mles klo udah ada orang yg sok d atas belagu lg
v taehyung
bang Jo mint aj m John jadi mantu kamu
v taehyung
kayaknya pikiran AQ bener dech ,🥰🥰🥰
v taehyung
kukira John belum nikah ,,,
v taehyung
Thor bukannya tadi bang Jo bawa montor ya kok pulang bawa mobil ,,,, hayooooo
Cucu Suliani: Cius? Nanti aku edit, yes.
total 1 replies
v taehyung
🤣🤣🤣🤣🤣 gitu donk bang Jo cint m jeni karna jeni bukan karena jeni puny kemiripan m mending istri,,,,🥰🥰🥰
v taehyung
jangan mau Jen , kalau Josua suka m kamu , Josua harus bener2 cint m kamu bukan karena kamu mirip m mendiang istrinya
v taehyung
🤣🤣🤣🤣🤣 bikin sakit perut aj ni novel
v taehyung
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣 mau komen tapi komen apa jdi 🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣 aj dech
aca
kasian di nikahin karena mirip mantan istri
Vandosherlivando Vandosherli
jadi penasaran
Sharon
Jodoh jhon kaya nya juli nnti tp kasian kelihatannya jihan ada sakit😩
🌹🪴eiv🪴🌹
terimakasih untuk tulisan indah mu thor
Katherina Ajawaila
Juli bisa cmburu juga
Katherina Ajawaila
lampu hijau semua kel 😘
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!