Zayana, seorang aktris papan atas, ia mengalami kecelakan pada saat ia syuting di sebuah film aksi. secara dia merupakan seorang yang sangat profesional, ia dengan beraninya melakukan aksi berbahaya yaitu terjun dari sebuah gedung yang sangat tinggi. Sayangnya tali yang menahan beban tubuh Zayana tiba-tiba terputus begitu saja. dan langsung tubuh Zayana jatuh bebas dan tidak bisa di selamatkan lagi. Zayana mati di tempat pada saat itu juga.
dikarenakan Zayana memiliki Bakat yang hebat dan sebuah keburuntangan yang tak terbatas. ia bertransmigrasi dan hidup kembali ke dalam tubuh gadis di dalam buku novel yang terakhir ia baca sebelum ia mati. Ia menjadi pemeran pembantu dan hanya di Episode 5 di akan mati karena kebodohanya sendiri. dia bunuh diri karena pria yang ia cintai memiliki kekasih lain dan suaminya yang di jodohkan paksa tak pernah ia lihat sekalipun itu selalu mengabaikanya.
bahkan matipun tidak ada yang memperdulikannya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sayida, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 21
Malam harinya, di rumah Karina. Jenna sudah berada di sana, ia disambut dengan hangat oleh kedua orang tua Karina.
Mereka semua sudah berkumpul di ruangan makan sederhana, mereka duduk tanpa menggunakan kursi melainkan lesehan di lantai rumah mereka yang sangat sederhana itu. dan Jenna sudah tidak bisa menghitung ucapan maaf dari mereka yang sudah keberapa kali karena ikut duduk bersama mereka.
"mohon maaf nak Jenna, kami yang terlalu tidak tau diri mengajakmu makan tapi lupa kalau nanti kamu juga akan ikut duduk seperti ini bersama kami. mohon maaf... yah nak Jenna"ucap ibu Karina merasa bersalah.
"tidak apa-apa bibi, ini akan menjadi pengalaman pertama saya, dan ini terasa hangat, aku jarang sekali makan dengan keluarga sehangat ini, jadi jangan selalu minta maaf..., aku jadi merasa tidak enak"ujar Jenna dengan senyuman yang tulus di wajahnya.
"taraaaa makanannya sudah siap...,"seru Karina memegang 2 piring besar di kedua tanganya. Dua piring tersebut berisikan sayur dan ikan saus pedas. "Haaah adek awas, jangan berlari-larian seperti itu, kamu hampir saja menabrak aku"sentak Kirana karena adiknya yang baru mendapatkan mainan dari Jenna langsung dengan sangat bersemangat memainkannya di dalam rumah dan hampir menabrak Kirana.
"paman baru habis memancing ikan, dan berhasil membawa beberapa ikan kecil untuk kita makan bersama, semoga nak Jenna suka"ucap ayahnya Karina.
"ini lebih dari cukup paman! aku sangat bersyukur atas semua kebaikan kalian"seru Jenna dengan ceria.
"hahaha baiklah, tunggu apalagi makanannya sudah masak, ayok kita makan"ucap ayah Karina.
Mereka pun mulai makan bersama seperti sebuah keluarga yang sangat bahagia, terlihat jelas dari senyuman yang selalu terpampang jelas di bibir Jenna, ia terus di buat tertawa oleh sang paman yang bisa komedi, dia selalu merasa hangat karena bibi yang bersahaja, dan dia merasa tidak sendiri karena ada Karina dan adiknya yang berlomba merebuti dirinya bagaikan adik-adik yang berantusias merebut cinta sang kakak dan tidak mau berbagi.
Usai makan malam, Jenna memutuskan untuk menginap di rumah Karina, ia di tempatkan bersama dengan Karina di kamar Karina.
"apa kamu yakin ingin tidur di kamarku? Di kamarku tidak seluas dan senyaman kamarmu Jenna.."ucap Karina khawatir Jenna tidak akan nyaman beristirahat di kamarnya.
"tidak apaaaa... Aku ini cepat menyesuaikan tempat, dan jika begini kita berdua bisa punya gril time, aku sudah membeli banyak cemilan, minuman dan proyektor untuk nonton, kita akan begadang malam ini!!! HAHAHAHAHA"ucap Jenna penuh semangat, ia belum pernah merasakan waktu istirahat yang begitu banyak sebelum menjadi Jenna, apalagi tinggal 2 hari lagi ia akan syuting dan kembali masuk ke dunianya yang penuh kesibukan. itu sebabnya Jenna menggunakan waktu kosongnya untuk bersenang-senang dan bermalas-malasan sebaik mungkin.
"hahaha oke! sebentar aku akan menyiapkan semuanya dulu di kamarku, aku tidak akan lama"seru Karina, langsung membersihkan kamarnya, mengatur tempat tidur yang baik untuk Jenna, menyisakan tempat untuk nonton dan makan bersama.
Usai selesai Karina mempersilahkan Jenna untuk masuk. Saat Jenna masuk, semuanya sudah tersusun baik di tempatnya. Kamar Karin tidak terlalu kecil tapi juga tidak terlalu besar, di sana cukup untuk 2 atau 3 orang tidur.
"waah apa ini foto kamu dengan sahabat-sahabatmu waktu sekolah? Dimana mereka sekarang?"tanya Jenna saat ia mengelilingi pandanganya di seluruh kamar Karina, dan menemukan banyak foto tersusun rapi di dinding kamar Karina.
Mendengar itu, kegiatan Karina yang sedang menyusun jajan di meja mini terhenti sebentar.
"mereka. Mereka dulu memang sabahat baikku, tapi sekarang mereka memusuhi aku"jawab Karina ragu-ragu.
"kenapa!?"tanya Jenna penasaran.
"itu, dulu kita bertiga memiliki mimpi yang sama. yaitu berjuang mendapatkan paket beasiswa masuk ke universitas terbaik di kota ini. Tapi sayangnya cuman aku yang berhasil, mereka berdua meminta aku untuk tidak menerima beasiswa itu karena katanya susah senang harus bersama, namun aku menolak karena memikirkan kehidupan keluargaku, ayah dan ibu sangat bergantung dengan uang beasiswa ku sekarang, aku tidak bisa apa-apa, aku hanya bisa merelakan mereka membenci diriku"ucap Karina sambil tertunduk. dan tanpa ia sadar ada tangan yang cepat merangkul pundaknya.
"sudah... Itu masa lalu, sekarang ada aku! Oke apa yang akan kita nonton"tanya Jenna samil membuka mini_patnya.
Mereka berdua pun menghabiskan malam mereka, bersama-sama sambil canda tawa, hingga waktu menujukan 03.00 pagi, dengan wajah yang masih menggunakan masker, mereka berdua tertidur lelap karena sudah tidak kuat lagi menahan rasa ngantuknya.
...****************...
...Bersambung...
😍😘