PARTNER

...~•Happy Reading•~...

Ophelia sedang duduk di atas tempat tidur, dalam ruangan yang kecil dan sederhana. Sangat berbeda dengan kamar tidurnya di rumah yang luas. Dia mulai mengatur hidupnya setelah tiba di tempat tujuan. Dia sudah mengganti nomor telpon dan tidak menggunakan nama Ophelia untuk bertransaksi, agar Ayahnya tidak tahu keberadaannya dan tidak bisa menghubunginya.

^^^Selama dalam perjalanan dengan kereta api, Ophelia mempelajari semua kemungkinan untuk bekerja. Dia putuskan ke Bali, sebab wisata kuliner sangat menjanjikan di sana. Jadi saat tiba Surabaya, dia langsung menuju Bali.^^^

^^^Setelah tiba di Bali, dia tinggal di salah satu hotel di Kuta. Kemudian dia pindah ke tempat penginapan yang disediakan untuk wanita di Jimbaran. Penginapan tersebut seperti tempat kost, semua keperluan sudah disediakan oleh pemilik penginapan. Sehingga dia tidak perlu membeli perabot untuk keperluannya.^^^

^^^Penginapan tersebut bisa dibayar per'hari, per'minggu, atau per'bulan sesuai dengan kebutuhan penghuni. Ophelia memilih per'minggu, karena belum tau apa yang akan dikerjakan dan berapa lama akan tinggal di tempat tersebut. Dia terus mensurvei tempat tinggal yang baik baginya, jika mau menetap.^^^

Setelah beristirahat yang cukup dan menata hati juga pikirannya, Ophelia mulai keluar untuk melihat-lihat situasi dan lingkungan di sekitar tempat penginapannya.

"Astaghfirullah... Maaf." Tiba-tiba seorang wanita menyenggolnya, karena membawa tas sambil berlari kecil. Membuat Ophelia terkejut dan melihatnya.

"Maaf, saya terburu-buru. Sudah terlambat. Nanti malam kita bicara, ya. Saya tinggal di kamar itu." Wanita itu berkata cepat tanpa melihat, dan menunjuk salah satu kamar di penginapan tersebut. Lalu dia memanggil ojek yang mangkal di depan penginapan mereka.

^^^Ophelia hanya mengangguk sambil mengelus lengannya yang tersenggol lalu kembali ke kamarnya. Dia mengganti celana panjang, lalu ambil topi dan tas kecil berisi tanda pengenal dan dompet, lalu keluar dari kamarnya. Dia meneruskan niatnya untuk melihat-lihat pantai yang terdekat dengan tempat tinggalnya, sekalian mencari tempat makan siang.^^^

^^^Setelah puas melihat pantai yang indah dan ramai dengan para wisatawan, Ophelia mencari restoran yang cocok untuk tempat makan siangnya. Dia melihat sebuah restoran cukup bersih dan nyaman, yang menyediakan makanan laut. Dia memutuskan untuk makan siang di tempat itu.^^^

"Selamat datang di restoran kami." Ophelia disambut oleh seorang pelayan wanita, membuat dia terkejut.

"Terima kasih, Mba. Kita bertemu lagi." Ophelia tersenyum senang, sebab mengenal orang yang menyambutnya. Ucapan Ophelia membuat wanita yang sedang menyambutnya terkejut. Dia jadi memperhatikan Ophelia dengan serius sambil mengingat.

"Tadi yang senggol saya di depan tempat penginapan." Ophelia berkata pelan, sebab melihat wanita di depannya tidak ingat padanya. Kemudian dia membuka topi dan melepas kaca mata yang dipakainya.

"Astaghfirullah. Maaf, tadi gak sempat perhatikan. Jadi gak terlalu kenal. Silahkan...." Ophelia dipersilahkan masuk dan melilih tempat duduk.

"Gak papa, Mba. Mungkin karena saya pakai ini." Ophelia menunjuk topi dan kaca mata di tangannya, lalu masuk dan pilih tempat duduk yang bisa melihat ke arah laut dari jendela restoran.

"Ini, daftar menunya. Kalai sudah, panggil saya, ya." Sambil meletakan daftar menu di depan Ophelia.

"Mom..." Tiba-tiba ada seorang pelayan pria memanggil ke arah mereka.

"Saya di sini dipanggil Mom. Maklum, lebih senior dari yang lain. Nama saya Ruyzz."

"Oh, iya. Senang berkenalan Mba, eh, Mom. Saya Nathania." Ophelia menyebut nama keduanya, agar tidak muda ditemukan oleh Ayahnya.

"Ok, Mba Nathania. Nanti baru kita ngobrol, ya. Sekarang aku siapkan pesanan dulu." Ophelia mengangguk dengan hati senang, sudah ada teman yang bisa diajak ngobrol.

^^^Sambil menunggu menu pesanannya, Ophelia memperhatikan ruangan restoran dan juga kesibukan para pegawai dan pengunjung yang datang makan di restoran tersebut.^^^

"Mom, restoran ini sedang cari pegawai baru?" Tanya Ophelia kepada Ruyzz yang sedang menyajikan menu pesanannya di meja. Dia tanyakan itu sebab melihat ada tulisan lowongan di depan kasir.

"Iya, Mba Nathania. Berminat?" Ophelia mengangguk, pelan.

"Makan dulu, setelah makan, aku antar ke manager." Ruyzz berkata senang, sebab akan punya teman berangkat dari tempat penginapan. Ophelia kembali mengangguk, mengiyakan.

^^^Setelah Ruyzz meninggalkan tempatnya, Ophelia cukup puas dengan penampilan menu yang disediakan untuknya. Cukup menggugah selera.^^^

^^^Namun dia terkejut saat mencicipi menunya. 'Bumbunya kurang menyatu dengan ikan yang dibakar, begitu juga dengan sambal pendampingnya kurang cocok.' Sontak Ophelia melihat ke arah Ruyzz yang sedang melayani di meja lain.^^^

^^^Ophelia sudah terbiasa dengan makanan yang disediakan oleh Akasa Catering, jadi dia bisa tahu jika ada bumbu yang kurang dalam suatu masakan. Atau ada bumbu yang tidak cocok kalau digunakan pada ikan, ayam, daging atau lainnya.^^^

^^^Ophelia memberikan isyarat untuk Ruyzz, agar biasa mendekatinya lagi. Dia mulai berpikir dan menimbang untuk mau bekerja di restoran itu atau tidak.^^^

"Mom, boleh minta rawit dan kecap manis?" Ophelia berkata, pelan setelah Ruyzz mendekatinya.

"Boleh. Ini kurang pedas? Mau tambah sambal?"

"Gak Mom, aku pingin makan dengan rawit." Ophelia tidak enak mengatakan menunya kurang sedap. Dia berusaha menghabiskan menu pesanannya dengan minta rawit dan kecap manis untuk membuat sambal racikannya sendiri.

Selesai makan dan membayar pesanannya, Ophelia mengikuti Ruyzz untuk bertemu manager restoran. Setelah wawancara, dia langsung diterima bekerja di restoran tersebut. Hal itu membuat Ruyzz tersenyum senang dan menyalaminya.

...~°°°~...

Seiring waktu berlalu, Ophelia yang sudah terbiasa bekerja, mudah menyesuikan diri dengan pegawai restoran yang lain. Apalagi dibantu oleh Ruyzz dan pegawai lainnya, dia bisa bekerja dengan baik. Tanpa terasa, Ophelia sudah bekerja lebih dari tiga minggu di tempat itu.

^^^Restoran perlahan mulai ramai dikunjungi oleh para wisatawan. Sehingga koki, manager dan para pegawai jadi bekerja keras. Semua itu disebabkan Ophelia minta ijin kepada koki untuk bantu menyiapkan bumbu sebelum diolah oleh koki.^^^

^^^Tanpa diketahui koki, ada beberapa bumbu yang dikurangi dan diganti dengan bumbu yang lain, sehingga rasa menu lebih sedap dan banyak yang suka dengan cita rasa menu yang baru.^^^

^^^Apa yang dilakukan Ophelia menyebabkan banyak wisatawan lebih memilih makan siang atau makan malam di restoran tersebut. Sehingga semua pegawai bekerja keras dan sibuk sepanjang hari.^^^

"Apple, tolong antar minuman ini, ya. Aku yang bantu di sini." Ruyzz minta tolong Ophelia mengantar pesanan wisatawan bule yang sedang berjemur di pinggir pantai. Ophelia mendapat nama panggilan baru, sesuai dengan kue buatannya yang sangat lezat, Apple, dari Apple pie.

"Siap, Mom." Jawab Ophelia riang, lalu mengambil minuman dingin dari tangan Ruyzz. Dia segera keluar dari restoran menuju tempat si pemesan yang sedang berjemur di pantai.

^^^Setelah memberikan minuman, Ophelia berjalan kembali ke restoran, sebab pengunjung masih datang untuk makan dan minum di dalam restoran. Dia harus membantu yang lain.^^^

Saat berbalik hendak meninggalkan pantai, Ophelia terkejut melihat seorang pria tampan sedang berjalan ke arahnya setelah berbicara dengan beberapa orang. Penampilannya membuat banyak orang tidak tahan untuk tidak melihatnya. Bagi Ophelia yang sudah terlanjur melihatnya, langsung terdiam di tempatnya berdiri. Waktu seakan berhenti saat tahu pria itu semakin dekat dengannya.

...~°°°~...

...~●○♡○●~...