NovelToon NovelToon
Bukan Wanita Simpanan

Bukan Wanita Simpanan

Status: tamat
Genre:Tamat / Balas Dendam / Cinta setelah menikah / Aliansi Pernikahan / Diam-Diam Cinta
Popularitas:32k
Nilai: 5
Nama Author: swetti

Revanni terjebak dalam situasi yang sangat rumit baginya dimana tiba tiba ia tertangkap bersama dengan seorang pria beristri. Naasnya lagi, saat istrinya melihat ia langsung tak sadarkan diri dan meninggal dunia sebelum sampai di rumah sakit. Berita pun tersebar hingga ke pelosok negeri karena rupanya pria tua itu adalah seorang ceo sebuah perusahaan ternama di kota ini.

Melihat kejadian ini, sang anak tidak terima. Ia ingin membalas dendam atas kematian ibunya dengan menikahi Revanni dan menyiksanya setelah pernikahan. Akankah Reval sadar jika bukan Revanni yang menjadi simpanan ayahnya? Ataukah Revanni akan terus berkorban demi karier pelaku yang sesungguhnya?

Dukung kisahnya di 'Bukan wanita simpanan'

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon swetti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BERKUNJUNG KE RUMAH VANNI

Tiga hari telah berlalu sejak pertemuan pertama Reval dan Vanni setelah lama berpisah. Malam ini dengan gagahnya Reval berkunjung ke rumah Vanni dengan penuh harapan. Ia berharap Vanni mau menerima kedatangannya dengan tangan terbuka, tanpa ada kebencian di dalam hatinya. Dengan memakai celana jeans panjang di padu dengan kaos oblong berwarna hitam membuat tampilan Reval nampak casual. Kadar ketampanannya bertambah sembilan puluh derajat. Ia berdiri di depan pintu rumah Vanni, tak lama ia pun mengetok pintunya.

Tok tok...

Jantung Reval berdetak kencang membayangkan pertemuannya dengan Vanni. Hatinya mendadak menjadi gelisah saat ia mendengar suara kunci terbuka.

Ceklek...

Pintu terbuka, Reval menatap gadis yang berdiri membukakan pintu untuknya.

Deg...

Jantung Reval berpacu dengan cepat, tubuhnya mematung menatap Vanni yang sedang berdiri di depannya saat ini.

" Sa... Sayang." Reval merentangkan kedua tangannya, ia maju hendak memeluk Vanni namun Vanni segera memundurkan tubuhnya menjauh dari Reval. Ia menatap Reval sambil tersenyum sinis mendengar Reval memanggilnya dengan kata sayang.

" Ada perlu apa kau kemari?" Tanya Vanni melipat kedua tanganya ke depan dadanya. Punggungnya ia sandarkan pada daun pintu yang terbuka.

" Aku merindukanmu." Ucap Reval menatap Vanni dengan tatapan semu.

" Atas dasar apa kau merindukanku? Dan ya... "

" Tolong jangan bahas masa lalu. Kalau tidak ada keperluan, kau bisa pergi. Aku mau istirahat." Vanni hendak menutup pintunya namun Reval mengganjal pintu dengan kaki kanannya.

" Aku ingin bertemu ibu." Ucap Reval.

" Baiklah, akan aku panggilkan." Sahut Vanni masuk ke dalam meninggalkan Reval yang mematung sambil menatap punggungnya.

" Aku tidak boleh terburu buru, biar aku dekati Vanni dengan pelan pelan. Semoga saja lambat laun dia mau memaafkan dan menerimaku." Gumam Reval.

Reval masuk ke dalam menuju ruang tamu. Sampai di ruang tamu ia duduk di sofa menunggu bu Meli yang sedang di panggil oleh Vanni. Tak lama bu Meli turun di temani oleh Vanni. Sebenarnya Vanni malas jika harus berada dalam satu ruangan dengan Reval, namun ibunya memaksanya dengan alasan agar jalinan silaturahmi kedua keluarga tidak terputus begitu saja meskipun mereka sudah berpisah.

" Nak Reval." Reval segera menyalami bu Meli dengan takzim. Ketiganya duduk di sofa bersebrangan.

" Bagaimana keadaanmu? Ibu dengar kau masuk rumah sakit. Maaf! Ibu tidak sempat menjengukmu, padahal selama ini kaulah yang mengurus ibu." Vanni terkejut dengan ucapan ibunya. Ia menatap ibunya seolah meminta penjelasan.

Bu Meli menjelaskan jika selama ini Reval lah yang selalu ada untuknya. Reval sering kali datang ke rumahnya hanya sekedar memastikan jika mantan ibu mertuanya baik baik saja. Mungkin Vanni memang berterima kasih kepada Reval namun ia tidak mau terperangkap oleh tipu daya Reval lagi.

Reval dan bu Meli saling menyahut obrolan sedangkan Vanni sama sekali tidak tertarik dengan obrolan mereka. Ia malah sibuk berbalas chat dengan Rayhan. Sesekali ia senyam senyum sendiri membuat Reval yang diam diam terus menatapnya, merasa kesal. Ia curiga jika Vanni punya pria idaman lainnya.

" Sama siapa sih dia senyam senyum gitu, apa mungkin dia sedang berbalas chat dengan kekasih barunya? Tidak... Ini tidak bisa di biarkan." Ujar Reval dalam hati.

Menyadari tatapan Reval tertuju pada Vanni, bu Meli pun pura pura ingin membuatkan minuman agar obrolan mereka lebih santai. Bu Meli beranjak menuju dapur. Kini hanya tinggal mereka berdua.

Hening

Tidak ada yang mau memulai obrolan baik itu Reval maupun Vanni. Reval merasa canggung sedang Vanni merasa tidak peduli.

" Ehm ehm." Dehem Reval membuat Vanni mengalihkan pandangannya dari ponselnya. Ia menoleh ke arah Reval.

" Bagaimana pekerjaanmu?" Tanya Reval basa basi.

" Aku sedang tidak ingin membahas pekerjaan, ini di rumah bukan di kantor." Sahut Vanni cuek kembali fokus pada ponselnya. Reval mengangguk anggukkan kepalanya.

" Emm Vanni." Reval memanggil Vanni.

" Hmmm." Sahut Vanni tanpa mengalihkan pandangannya dari ponsel. Seolah ponselnya lebih menarik daripada pria yang berada di depannya saat ini.

" Maafkan aku! Masalah Vlori aku sudah mengirimnya ke penjara dan aku pastikan, dia akan mendekam di dalam penjara sampai akhir hayatnya." Ujar Reval berharap Vanni tertarik dengan arah pembicaraannya.

" Aku tidak tanya, dan aku juga tidak mau tahu. Lalu kenapa kau mengatakannya padaku? Bukankah sudah tidak ada gunanya kau membahasnya lagi?"

Skak mat.

Jawaban Vanni membuat Reval mati kutu. Ia sampai kehabisan kata kata, tidak tahu harus berkata apa lagi.

" Aku tahu aku bersalah, untuk itu aku mohon! Tolong maafkan aku!" Ucap Reval dengan mata berkaca kaca. Seolah air mata dalam kelopak matanya hendak mencair siap membasahi pipi.

" Semua sudah masa lalu, mari kita lupakan. Mari kita... "

" Apa kau mau menerimaku sebagai suamimu lagi?" Tiba tiba Reval memotong ucapan Vanni.

Vanni menghembuskan kasar nafasnya. Ia menatap Reval begitupun sebaliknya.

" Sepertinya kau salah paham, tuan Reval. Aku ingin memberitahumu, jika sebaiknya kita kembali seperti dulu. Seperti saat saat kita belum di pertemukan satu sama lain. Anggap saja kita tidak pernah bertemu. Anggap saja tidak pernah ada hubungan seperti sebelumnya." Reval terdiam mendengar ucapan Vanni. Ia merasa kecewa dengan apa yang telah Vanni ungkapkan kepadanya.

" Aku pergi dulu." Vanni segera meninggalkan Reval sendiri, ia kembali ke kamarnya. Lebih baik gunakan waktu untuk istirahat daripada menghadapi Reval yang semaunya sendiri.

Reval menghembuskan kasar nafasnya menatap kepergian Vanni. Bersamaan dengan itu, bu Meli kembali dari dapur dengan membawa secangkir kopi di tangannya. Sebenarnya ia sengaja memberikan waktu untuk Vanni dan Reval berbicara, namun sepertinya usahanya sia sia.

" Minum dulu kopinya, kita bisa bicarakan ini perlahan." Ujar bu Meli meletakkan gelas kopinya di depan Reval.

" Terima kasih bu." Ucap Reval di balas senyuman oleh ibu mertuanya. Meskipun Reval pernah menyakiti Vanni, namun bu Meli tidak menaruh dendam padanya apalagi membencinya. Ia memang tidak membenarkan tindakan Reval, namun ia memaklumi jika sikap Reval kepada putrinya karena suatu kesalahpahaman belaka.

" Bersabarlah untuk memenangkan hati Vanni. Lambat laun pasti hatinya bisa luluh." Ujar bu Meli.

" Ibu, apakah Vanni sudah punya kekasih? Aku lihat tadi dia bertukar chat sambil senyam senyum." Tanya Reval.

" Ibu tidak tahu. Tapi kemarin Vanni cerita ke ibu kalau saudara angkatnya menyukainya. Bahkan dia sudah mengungkapkan perasaannya kepada Vanni."

Deg...

Mendengar bu Meli mengatakan itu saja membuat hati Reval merasa nyeri. Apalagi jika melihat Vanni bersama pria lain, apa jadinya coba? Pikir Reval.

" Lalu, apakah Vanni menerima perasaan pria itu?" Tanya Reval penasaran.

" Tidak." Sahut bu Meli membuat Reval tersenyum lebar.

" Tapi dia bilang tidak ada salahnya memberi kesempatan. Bukankah cinta akan hadir dengan sendirinya? Itulah yang coba Vanni pahami saat ini."

" Gawat!!! Aku harus melakukan sesuatu untuk mendapatkan Vanni kembali." Batin Reval.

Apa yang coba Reval lakukan demi mendapatkan Vanni? Simak di bab selanjutnya ya...

Miss u all...

TBC

1
VANESHA ANDRIANI
ceritanya menarik
Atmita Gajiwi
/Kiss//Rose/
VANESHA ANDRIANI: Terima kasih
total 1 replies
Atik R@hma
cpet men ka😃😃
VANESHA ANDRIANI: udah panjang ya.. makasih supportnya
total 1 replies
Rahayu Ayu
Vanny.... Vanny....nyesel kan????
gimana perasaan kamu setelah melihat Reval kecelakaan ?
sedih kan?? menyesal kan?? itulah buah dari keegoisan mu,
tapi apalah itu,semoga Reval selamat,walaupun mungkin nanti akan ada drama lupa ingatan,
itu jadi kesempatan Vanny untuk berjuang , mengembalikan ingatan Reval, memperbaiki & menunjukkan ke Reval kalau Vanny sangat mencintai Reval
VANESHA ANDRIANI: tidak perlu ada drama lah entar kelamaan Hi Hi biar langsung tamat sekalian
total 1 replies
Kasih Bonda
next thor semangat
sella surya amanda
lanjut
Atik R@hma
gantung🤔🤔🤔
Yeni Astriani
kayanya nunggu 3th baru bertemu lg thor
VANESHA ANDRIANI: Hi Hi Hi
total 1 replies
Kasih Bonda
next thor semangat
VANESHA ANDRIANI: siap makasih suportnya
total 1 replies
sella surya amanda
lanjut
VANESHA ANDRIANI: siap makasih suportnya
total 1 replies
Rahayu Ayu
Kelamaan sih Vanny, keburu di tinggal pergi Reval deh,
jangan salahkan Reval yg salah faham karna itu juga karna ke PLIN plan an kamu Vanny, , ya udah cepet kejar semoga belum terlalu jauh , ungkapkan rasa yg selama ini kamu rasakan terhadap Reval , selamat berjuang Vanny,
VANESHA ANDRIANI: oke Terima kasih kakak
total 1 replies
Kasih Bonda
next thor semangat
VANESHA ANDRIANI: siap makasih suportnya
total 1 replies
sella surya amanda
lanjut
VANESHA ANDRIANI: siap makasih suportnya
total 1 replies
Atik R@hma
jng donk
nanti aja endingnya.....
VANESHA ANDRIANI: he he makasih suportnya
total 1 replies
Nofita Sari
belum jngan ending dlu
VANESHA ANDRIANI: hh oke siap makasih suportnya
total 1 replies
sella surya amanda
lanjut
VANESHA ANDRIANI: siap makasih suportnya
total 1 replies
Kasih Bonda
next thor semangat.
VANESHA ANDRIANI: siap makasih suportnya
total 1 replies
Kasih Bonda
next thor semangat
VANESHA ANDRIANI: siap Terima kasih suportnya
total 1 replies
Atik R@hma
lha gitu plong rasanya😊😊😊😊
VANESHA ANDRIANI: udah g nyesek lagi ya... makasih suportnya
total 1 replies
Rahayu Ayu
Akhirnya Vanny berani jujur pada Reyhan tentang apa yg hatinya rasakan, akankah Vanny bisa jujur mengakui itu dengan semua anggota keluarga lainnya?
VANESHA ANDRIANI: berani g ya... hhh makasih suportnya
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!