NovelToon NovelToon
Cinta Jingga

Cinta Jingga

Status: tamat
Genre:Tamat / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Diam-Diam Cinta / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu / Romansa
Popularitas:14.2k
Nilai: 5
Nama Author: ENMom

Jingga merasa dihianati dan dibodohi selama bertahun tahun, hati nya hancur.

Tidak mudah untuk mengembalikan kepercayaan nya terhadap orang baru.

Satu nama yang ada dibenaknya "Jimmi"
apakah dia mampu mengembalikkan kepercayaan nya Jingga??

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ENMom, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

iparku

"Luar biasa Jingga Laurencia anak ayah, sekali ngomong langsung ok, i love you mba" Barra membentuk love dari tangannya seperti di drama korea.

"barangmu kamu taruh dimana?"

"aku cuma bawa tas ini, jadi aku belum kemana²" ucap barra sambil menunjuk sebuah tas ransel buluk miliknya.

Jingga melirik tas Barra " iish, coba diganti tas mu itu, buluk banget, aku sudah belikan kamu yang baru, tapi ngga kamu pakai, kamu jual lagi kah tas itu??".

"mana mungkin aku berani menjualnya, itu kan tas pemberian tuan putri, jadi masih aku simpan di lemari" jawab Barra

Kali ini Jingga tidak bisa berkata², dia memegang kepalanya, dan menghela nafas panjang.

Air di infus pun habis, Jingga sudah di perboleh kan pulang. Mereka bersiap² untuk pulang.

"kak nanti tolong anterin aku ke apartemen ya"

pinta Jingga. Ayah Jingga sebenarnya memiliki apartemen di Jogja untuk persinggahannya jika dia berkunjung ke jogja, ayah nya pun menyuruh Jingga untuk tinggal disitu, akan tetapi Jingga tidak mau karena menurut Jingga tinggal disana sepi, dia tidak memiliki teman.

Mereka pulang menuju kos untuk menggambil acces card apartemen dan ponsel Jingga. Setelah Jingga mengambil apa yang diperlukan, mereka pergi menuju apartemen, dalam perjalanan Jimmi sesekali memegang dahi Jingga, dia masih khawatir dengan keadaan Jingga " Tadi pagi sudah sarapan?" tanya Jimmi.

Jingga menggelengkan kepalanya "bangun tidur tadi pagi sudah pusing dan pingsan, jadi belum sempat sarapan"

"mampir beli makan dulu ya, atau mau take away aja?"

"take away aja, aku masih mau rebahan kepala ku masih sedikit pusing"

"mba, boleh minta duit?" Barra mulai bicara lagi

Jingga sekali lagi menarik nafas panjang dan memejamkan matanya. Jimmi mengelus kepala Jingga sambil tertawa kecil. "sabar sabar" ucap Jimmi kepada Jingga.

"mau buat apa?" tanya Jimmi kepada Barra.

"beli sandal jepit, aku ngga bawa sandal cuma bawa sepatu yang aku pakai sekarang." Barra nyengir.

Jimmi menepikan mobil nya ke mini market dan memberikan uang pada Barra.

Jingga melarang nya memberi uang pada Barra tapi Jimmi memaksa " udah, ngga apa², nih Bar ambil". Barra mengambil uang tersebut dengan cepat. "thanks kaka ipar" Barra pun keluar mobil dan membeli sandal.

"Jangan lagi ya kasih dia uang, nanti kebiasaan"

Jimmi mengelus pipi pacarnya "ngga sering², aku juga kan jarang ketemu dia". "oiya kamu punya apartemen?" pertanyaan Jimmi yang sedari tadi ingin ditanyakan olehnya, tapi segan untuk bertanya.

"itu punya ayah, ayah beli untuk persinggahan nya jika dia dan keluarga datang kesini" jelas Jingga.

"oh, pantes kamu tidak menggunakannya" Selama ini Jimmi masih belum mengenal latar belakang Jingga, dan dia juga tidak mementingkan hal tersebut bagi nya bersama Jingga sudah cukup.

"aku juga kurang nyaman tinggal sendiri disana, kaka nanti menginap lah disana, temani Barra"

Jimmi mendekatkan bibirnya ke telinga Jingga dan berbisik "aku mau menemanimu bukan Barra" jimmi menggoda Jingga.

Jingga melirik dan mencubit pipi Jimmi. "eh iya, ayah tau kamu loh, dia tau darimana ya?"

Jimmi mengeryitkan dahi nya, "Hah kok bisa? Ayahmu ngomong apa? Jimmi penasaran

"salam ya buat calon mantuku" Jingga menirukan ayahnya berbicara.

Jimmi tersenyum senang mendengar nya. Jingga melihat hal tersebut " iih senyum² " dan mencubit pipi kekasihnya kembali.

Barra pun datang dengan membawa kantong belanjaan yang lumayan besar.

" ukuran sandal mu besar kah? Kenapa plastiknya besar juga?"

"iparku memberikan ku uang yang lumayan banyak dan harga sandal nya murah jadi sisa duitnya aku belikan cemilan aja, ngga apa² kan iparku?" Barra menaik turunkan alis nya.

Jimmi tertawa mendengarnya. Sedangkan Jingga melihat tajam adiknya tersebut.

" tenang nanti aku bagi mba" sambil mencolek kakanya.

"ngga usah pegang" Jingga kesal melihat kelakuan adiknya.

Jimmi pun melanjutkan perjalanannya dengan tawa yang lebar.

1
Wiji Lestari
seru looo bikin penasaran
Gái đảm
terpukau dengan plot yang rumit namun teratur.
Badpeople﹎Ψ
Beberapa hari sudah bersabar, tolong update sekarang ya thor!
Hiro Takachiho
Terselip kebijaksanaan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!