NovelToon NovelToon
RM 2 : Wanita Kesayangan Mafia Beristri

RM 2 : Wanita Kesayangan Mafia Beristri

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Mafia / Selingkuh / Romansa / POV Pelakor
Popularitas:10.1k
Nilai: 5
Nama Author: Agnes Fetrika

Cerita penuh adegan sadis, kekerasan mohon bagi pembaca menyesuaikan usia !!

RM 2, Kisah sang Raja Mafia kedua.

Sehari sebelum pertunangannya, Joella mendapatkan kejutan yang tidak dia inginkan. Di hari bahagia dengan kekasihnya, Maximillian. Tiba-tiba saja, Isabella, istri sah Maximillian datang dan membawa anak.

Joella yang merasa sakit hati dan kecewa, berencana akan pergi meninggalkan kekasihnya, tapi dengan segala kegilaannya, Maximillian terus menahan Joella.

“Sejak kita bertemu, kau adalah milikku, dan wanita kesayanganku, Joella. Aromamu seperti alkohol yang memabukkanku, tubuhmu adalah bentuk terindah yang pernah aku lihat.”

“Kau mencintaiku, atau terobsesi padaku ??”

Maxi menyeringai licik, “Both.”

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Agnes Fetrika, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

3. RM2 : keputusan Maximillian

Joella yang sudah menangis cukup lama, kini tertidur karena merasa lemas menangis di bahu Maxi. Lelaki itu sengaja terus menahan, dan membiarkan Joella menangis di tubuhnya, dia tidak masalah pakaiannya basah, yang dia inginkan adalah wanita itu tidak meninggalkannya setelah mengetahui fakta yang ada. Maximillian hanya tidak menyangka, jika Isabella mendatanginya.

Wanita j*l**g itu pasti mendengar kabar pertunanganku, karena itu dia mencariku. Dia pikir, sudah berhasil menggagalkan rencanaku ?? Lihat saja !! Batin Maximilian dengan geram.

Maxi kemudian menangkat, menggendong tubuh Joella, dan membaringkannya di tempat tidur. Maxi mengecup kening Joella dengan perlahan.

“Maafkan aku, aku egois.. Tapi aku benar-benar tidak ingin kehilangan cinta darimu.. Setelah ini, aku berjanji akan menjelaskan semuanya, antara aku dan Isabella.. Kita akan tetap melangsungkan pertunangan besok.” Ujar Maxi berbisik lembut, tapi terlihat begitu memohon, seakan dirinya terus menahan agar Joella tidak pergi darinya.

Maximillian kemudian bangkit dari tempat tidurnya, memanggil tangan kanan kepercayaannya itu.

“Alban !!”

Kebetulan lelaki itu, selalu bersiaga di sekitar sana, karena Maxi sudah memanggilnya sedari tadi. Lelaki itu kemudian muncul dari sana, dan memberikan hormat kepada tuannya.

“Iya, Tuan Maximillian ??”

“Siapkan mobilku, kita akan pulang sekarang !!”

“Baik, tuan.”

“Suruh mereka membawakan barang-barangku dan Joella, aku akan membawa Joella pulang !”

“Baik, tuan.”

Apakah Tuan Maximillian serius saat ini ?? Membawa Joella ke rumahnya ?? Bagaimana reaksi Nyonya Isabella dan Nyonya Besar Sophia ?? Batin Alban, tapi ya dia hanyalah anak buah, meskipun dirinya menjadi orang kepercayaan dari Maximillian, tapi dia tetap harus menyadari posisinya yang berada di bawah Maximillian.

Maximillian menyeringai licik, melihat rencananya sudah sesuai dengan keinginannya, tinggal memberikan kejutan bagi keluarganya itu.

...

Disisi lain, seorang perempuan menangis berbicara kepada wanita yang lebih dewasa dan lebih tua. Perempuan itu Isabella menceritakan bagaimana dirinya bertemu dengan Maximillian di taman, dan bagaimana lelaki itu memperkenalkan tunangannya kepada dirinya. Dia menangis, seakan tidak percaya dengan semua itu. Sementara wanita yang lebih dewasa itu, Sophia George adalah Nyonya besar keluarga George.

Tidak jauh dari sana, adalah lelaki yang cukup tua, tapi masih terlihat tampan dan menawan, seorang kepala keluarga George, yaitu Marcelo George, ayah dari Maximillian. Marcelo tampak tidak terganggu akan perkataan dari menantunya, dan memilih mengacuhkan dan meminum minuman di tangannya sembari menikmati suasana malam yang sunyi ini. Satu-satunya yang akan membuatnya bergerak atau terganggu hanyalah kehadiran putra semata wayangnya saja.

“Aku akan berbicara kepada Maxi nanti.” Ujar Sophia dengan sedikit marah, tapi dia juga tidak menggunakan nada tinggi karena menantunya ada di depannya.

“Marcelo, kapan Maxi akan datang ??” Shopia melihat suaminya terlihat acuh tak acuh dengan cerita ataupun tangisan sedih dari Isabella, membuat wanita itu kesal, apakah suaminya tidak memperdulikan menantunya ?? Ataukah cucunya itu ?!

“Apakah wajahku terlihat seperti peramal ??” Bukannya menjawab, Marcelo malah bertanya dengan ekspresi wajahnya yang datar dan dingin.

“Tidak-”

“Kalau begitu jangan bertanya.” Ujar Marcelo dengan dingin, lalu melanjutkan menikmati minumannya, Sophia hanya menghela nafasnya, melihat tingkah dari suaminya itu.

Tidak lama, seorang penjaga gerbang datang menghadap ke arah mereka.

“Tuan Marcelo dan Nyonya So-” Perkataan penjaga itu terhenti, tatkala Marcelo memberikan tatapan tajamnya, membuat penjaga itu meneguk salivanya, meskipun sudah lama bekerja di Keluarga George, dia tahu betapa menyeramkannya Marcelo saat marah, jadilah hanya dengan tatapan tajam dari Marcelo sudah membuat beberapa anak buahnya takut.

“Maksudku.. Tuan Maximillian datang kemari, Tuan.” Ujarnya melanjutkan dengan kaku, entah kenapa setiap menyebutkan Sophia dengan sebutan Nyonya, Marcelo langsung memberikan tatapan tajamnya itu.

Marcelo menyunggingkan senyumannya, “Putraku sudah datang ?? Baguslah. Kau membukakan pintu gerbangnya, bukan ??”

“Iya, Tuan Marcelo, dia sudah masuk-”

“Aku pulang !!” Belum sempat penjaga itu melanjutkan perkataannya, Maximillian sudah datang, masuk ke dalam rumah itu, dan membuat heboh seisi rumah, bagaimana tidak. Maximillian datang, sembari menggendong perempuan yang tidak sadarkan diri ala bridal, dan tersenyum dengan puas di sana. Marcelo memberikan senyuman miring kecil sebelum berekspresi datar lagi, seakan merasa puas dengan kehadiran putranya itu.

“Ma... Maximillian.. Si.. Siapa wanita itu ??” Ujar Sophia dengan bingung.

“Oh, ini.. Haruskah aku memperkenalkan ulang ?? Joella Rath Earlene, calon tunanganku, oh iya besok aku akan bertunangan, aku sudah mempersiapkan gedung, gaun dan lainnya. Kalian mau datang, atau tidak, itu urusan kalian. Acaranya akan dimulai sore.” Ujar Maximillian menjelaskan semuanya, sementara mereka berdiam diri, antara bingung, kaget, dan terkejut dengan perkataan dari Maximillian sangat berbeda jauh dengan Marcelo yang malah tersenyum di sana.

“Alban, suruh mereka membawa koperku dan koper Joella ke kamar pribadiku.”

“Baik, Tuan Maximillian.”

Lalu Alban menyuruh anak buah Maximillian untuk membawakan koper ke dalam kamar. Kenapa bukan pelayan saja ?? Karena Maxi lebih mempercayakan anak buahnya, daripada pelayan di rumah itu, memang ayahnya sendiri yang menjadi kepala di rumah itu, tapi tetap adanya Sophia sebagai nyonya di sana, membuat Maxi merasa tidak nyaman dengan pelayan suruhan Sophia.

“Apa-apaan ini ?!”

“Sstt.. Jangan berisik, apa kau buta, kekasihku sedang tertidur !!” Ujar Maximillian dengan ketus, dan kesal. Saat Isabella menaikkan nada suaranya.

Sophia hanya menggelengkan kepalanya melihat perilaku dari Maximillian. Sementara Marcelo sendiri malah tidak menggubris perkataan dari Sophia dan Isabella, dia memilih berbicara kepada Maximillian.

“Kau juga menyebarkan undangan itu kepada partner kerjamu.”

“Bagaimana Dad tahu masalah itu ??”

“Bukankah partner kerjamu juga sebagian adalah partner dariku.”

Bagaimana bisa Maxi melupakan hal itu, tapi... Ayahnya terlihat tidak marah, tidak emosi, bahkan terkesan biasa dan datar. Dia berfikir ayahnya juga akan marah, hingga dia mengingat... Ayahnya tidak mungkin akan marah begitu saja, Maxi sepertinya terlalu lama pergi dari rumah sehingga melupakan beberapa hal di sana.

“Apa kau benar-benar akan melupakan aku, dan anak-anakku demi wanita murahan itu ?!”

“Kita bicarakan besok, kekasihku tertidur dan dia kelelahan, begitu pula denganku.” Ujar Maximillian dengan ketus di sana. Dia tidak memperdulikan dengan Isabella yang sepertinya terus ingin mendesaknya.

“Tidak bisakah, kau memikirkan ulang keputusanmu ini ?! Demi anak-anak !!”

“Tidak, keputusanku sudah bulat. Dan aku tidak mau merubah keputusanku hanya karena mulut kalian !!” Ujar Maxi dengan dingin.

Tidak lama, Alban datang menghadap ke arah tuannya.

“Tuan Maxi, kamar anda sudah siap, saya sudah menaruh barang anda di dalam kamar yang sudah anda pesan.”

“Hmm, aku harus mengantarkan kekasihku ke kamar, dia pasti tidak nyaman tidur dengan posisi seperti ini.” Ujar Maxi melihat Joella yang tertidur di gendongannya dengan sangat tidak nyaman di sana. Tapi sebelum berlalu dari sana, Maxi sempat melirik ke arah Sophia dan Isabella dan berbicara dengan nada ketus.

“Jika, ada yang berani menyentuh, atau menyakiti Joella saat dia berada disini. Maka aku tidak akan segan-segan membunuh dan menyiksa mereka yang mengusik calon tunanganku !!”

Lalu Maximilian pergi berlalu dari ruangan itu.

1
joulee
/Kiss/
Agnes Fetrika: 😉😉😉 terima kasih atas komentarnya kak 😁😁
total 1 replies
joulee
🥰
Agnes Fetrika: terima kasih atas komentarnya, semoga suka ya sama cerita ini 😁
total 1 replies
amateur dara
mirip cerita sebelah yang lagi aku ikutin... tapi pemeran utamanya protagonis. di sini isabellanya antagonis ya
Agnes Fetrika: Hahahaha iya, disini antagonis.. cuma gak tau, udah kelihatan jahat banget atau gak 😅😅
total 1 replies
Amelia
halo salam kenal ❤️🙏
Agnes Fetrika: Iya, salam kenal jugaa 😁😁 jangan ragu berikan komentar ya, dan semoga terhibur dengan cerita ini 😁😁
total 1 replies
joulee
semangatt 🥰
Agnes Fetrika: Terima kasih kak 😍👍🏻 buat komentarnya.. 😁😁
total 1 replies
Umisah Asther
janganlah Thor masak Freya sama bapaknya Maxim .... cariin jodoh yg imbang kasian lah
Agnes Fetrika: Hahahahaha.. Jadinya kaya Sugar Daddy, sama Sugar Daddy 🤣😂
total 1 replies
Umisah Asther
suka karter tegas maxi...buat joella jd wanita kuat tidak mudah di tinndas...biar imbang
Agnes Fetrika: Hahahaha iya, aku sendiri gak suka karakter terlalu mencla-mencle, bosenin banget 🤣😂
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!