NovelToon NovelToon
Benih Sang Cassanova

Benih Sang Cassanova

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO / Lari Saat Hamil / One Night Stand / Hamil di luar nikah
Popularitas:45.8M
Nilai: 4.7
Nama Author: D'wie

Rainero yang tampan dan kaya memiliki pesona bagi para wanita, semua yang ada disekelilingnya dapat diatur olehnya dan mengikuti jejaknya.

Namun kehidupan sempurnanya ternodai oleh diagnosasi kemandulan. Dia ditinggalkan oleh calon istrinya, dia menjadi lelaki yang mempermainkan berbagai wanita.

Suatu hari, sebuah malam penuh gairah yang dia lewatkan dengan sekretarisnya Shenina, memunculkan perubahan kedua dalam kehidupannya-- Shenina hamil.

Shenina cantik, cerdas dan baik hati, Rainero tidak bisa mengendalikan hatinya yang terus memperhatikan dia.

Namun Rainero yang mandul bagaimana bisa membuat orang hamil ? Dia mengusirnya dengan marah.

Kebenaran terungkap ...
Shenina sedang mengandung anaknya...
Rainero menjadi gila, namun wanita yang dicintainya menghilang tanpa jejak.

Akankah mereka bertemu kembali ?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon D'wie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BSC 13

Hati Shenina begitu hancur akibat penolakan Rainero terhadap bayi yang ada di dalam kandungannya. Tapi yang lebih membuatnya hancur, pernyataan Rainero yang menyatakan kalau dirinya mandul. Bagaimana mungkin laki-laki itu mandul, sedangkan di perutnya saja telah tumbuh janin yang merupakan hasil perbuatan laki-laki itu. Tapi di dalam surat itu memang ia dinyatakan sulit untuk memiliki keturunan alias tidak subur akibat suatu kondisi yang disebut oligospermia. Hal ini juga yang membuat batinnya berkecamuk. Kalau benar laki-laki itu mandul, lantas bagaimana mungkin dirinya hamil. Dirinya tak pernah sekalipun tidur dengan laki-laki lain. Hanya Rainero, hanya laki-laki itu saja, pertama dan satu-satunya yang pernah menyentuhnya. Bahkan dengan Theo pun ia hanya sekedar berciuman, tak lebih.

Shenina kalut. Membayangkan dirinya hamil seorang diri, tanpa ada seseorang di sampingnya membuatnya kian nelangsa. Meskipun di negaranya banyak single parent yang membesarkan anak seorang diri tanpa masalah, tanpa cemoohan apapun, tapi entah dirinya sanggup atau tidak.

Dengan hati yang hancur berkeping-keping, Shenina membawa box berisi barang-barangnya keluar dari gedung bertingkat itu. Air matanya masih saja terus mengalir, meski tidak berderai, hanya titik-titik saja sebab sebisa mungkin ia menahan derai itu, tapi tetap saja, bulir itu memaksa meringsek. Bulir itu menjadi saksi kalau batin wanita itu sedang tidak baik-baik saja. Dia benar-benar terpukul dengan apa yang ia alami kini.

Beberapa pasang mata tampak memperhatikan Shenina yang melangkah gontai dengan mata memerah. Semua karyawan di perusahaan Rainero tentu saja mengetahui siapa itu Shenina. Apalagi hanya Shenina sekretaris yang sanggup bertahan lama di perusahaan itu, tidak seperti sebelum-sebelumnya yang hanya mampu bertahan dalam hitungan bulan saja.

Kasak-kusuk mulai terdengar. Meskipun dahulu pemandangan seorang sekretaris dipecat begitu saja sudah sering terjadi, tapi tidak dengan Shenina. Shenina memecah rekor sebagai sekretaris yang mampu bertahan lama. Oleh sebab itu, mereka pun jadi penasaran apa yang sebenarnya terjadi? Dan kenapa Shenina sampai keluar dari perusahaan itu? Ia dipecat atau mengundurkan diri? Kalau dipecat, apa permasalahannya?

"Aku harus apa? Aku harus bagaimana? Tidak mungkin aku menggugurkan kandungan ini? Tapi apa kata Daddy? Entah apa yang akan ia lakukan kali ini saat tahu aku hamil. Pasti dia akan makin mengejekku jalaang," batin Shenina berkecamuk. Kepalanya yang makin terasa berat membuat jalannya sedikit terhuyung hingga box yang ia bawa jatuh dan barangnya pun berserakan.

"Aakh ... " desis Shenina sambil memegang kepalanya yang berdenyut nyeri.

"Shen, kau kenapa?" panik Axton saat melihat Shenina menjatuhkan barang-barangnya lalu memegang kepala.

"Eh, Pak ah maksudku Axton," lirih Shenina. "Aku ... aku tidak apa-apa," kilah Shenina.

"Kau sakit? Kenapa kau membawa barang-barang mu?" cecar Axton penasaran.

"Ah, maaf, aku harus segera pergi!" tak ingin menjawab pertanyaan Axton, sambil menahan sakit di kepalanya, Shenina segera memunguti barang-barangnya yang jatuh berserakan dan memasukkannya kembali ke dalam box. Lalu dengan langkah panjang, ia pergi dari hadapan Axton yang masih mematung dengan pikiran bertanya-tanya.

Penasaran, Axton pun gegas naik ke lantai 13 dimana Rainero berada.

"Rain ... what the hell? Apa yang terjadi? Kenapa ruangan mu begitu kacau seperti ini?" pekik Axton terkejut. Padahal ia ingin menanyakan apa yang terjadi pada Shenina, tapi ia justru dikejutkan dengan keadaan ruangan Rainero yang tampak benar-benar kacau. Cangkir kopi pecah dengan beling berserakan, pun berkas, vas bunga, bahkan laptop pun jadi sasaran amukan laki-laki tersebut.

Sedangkan Rainero tampak duduk di kursi kebesarannya dengan kaki berada di atas meja. Matanya terpejam sambil menenggak bir langsung dari botolnya.

Penampilan laki-laki itu benar-benar kacau. Hal ini mengingatkan Axton pada Rainero setahun yang lalu. Dimana laki-laki itu benar-benar hancur dan kacau balau karena ditinggalkan Delianza begitu saja setelah mengetahui hasil pemeriksaan kesuburannya.

"Rain, kenapa? Ada apa ini? Apa yang terjadi?" Axton masih berusaha bertanya. Ia yakin, ada sesuatu yang sangat serius yang Rainero alami.

Rainero lantas membuka matanya. Matanya merah, sangat merah. Axton sampai tertegun di tempat saat melihat sorot mata itu.

"Rain ... "

Bukannya menjawab, Rainero justru melemparkan botol bir yang telah kosong ke lantai. Kemudian ia mengambil lagi minuman yang lain.

"Rain, kau kenapa? Apa ini ada hubungannya dengan Shenina? Apa yang telah ia lakukan? Apa yang telah terjadi? Apa kau memecatnya? Cepat cerita, Rain! Jangan hanya diam! Kau apakan Shenina, hah?" sentak Axton tak sabar. Ia yakin telah terjadi sesuatu diantara keduanya.

Tiba-tiba Rainero tergelak kencang. Dari sudut matanya mengalir setetes embun bening membuat Axton tertegun.

Rainero menangis?

Kenapa?

Ada apa?

Apa yang sebenarnya terjadi?

"Kau tahu, aku telah memecat sekretaris tak tahu diri itu," ucapnya tiba-tiba.

Axton terhenyak, "kenapa? Apa salah Shenina sampai kau memecatnya?" desis Axton tak terima.

Rainero tersenyum sinis, "kau tanya kenapa? Karena dia telah mencoba menipuku. Dia ingin menipuku. Dia ingin mengambil keuntungan dariku. Kau tahu, dia itu penipu."

Brakkk ...

Amarah Rainero kembali memuncak. Namun ada sudut hatinya yang merasa sakit saat mengingat Shenina.

"Menipu apa? Jangan bertele-tele, katakan menipu apa? Aku yakin, ini hanya kesalahpahaman. Shenina gadis yang baik, ia tidak mungkin melakukan apa yang kau tuduhkan." Axton tetap kekeh berpihak pada Shenina.

Tiba-tiba Rainero maju dan meringsek Axton, membuat laki-laki itu tertegun untuk kesekian kali. Lalu Rainero mencengkeram kerah baju Axton sehingga laki-laki itu sedikit tercekik.

"Jujur padaku, apa kau yang telah meniduri Shenina?"

Mata Axton seketika membulat saat Rainero menuduhnya tanpa alasan seperti itu.

Bugh ...

Axton mendorong tubuh Rainero sampai terjungkal ke belakang. Kemudian kini berbalik, Axton yang berjongkok dan mencengkeram kerah kemeja Rainero.

"Jangan samakan Shenina dengan jalaang yang suka kau tiduri, sialan!" Pekik Axton kesal.

"Lantas, dengan siapa dia hamil, hah? Kau tahu, dia tadi mengatakan kalau dia hamil anakku. Kau dengar, anakku. Bagaimana bisa? Sedangkan aku baru satu kali menidurinya dan jangan lupakan fakta kalau aku tidak bisa memberikan keturunan. Lantas, bagaimana mungkin dia bisa hamil anakku? Apa namanya kalau bukan dia mencoba menipuku?" pekik Rainero sambil mendorong tubuh Axton hingga kini ia yang terhuyung ke belakang dan terduduk dengan sorot mata yang sulit diartikan.

"Apa katamu? Dia hamil? Kalian ... kalian ... jangan bilang malam itu kau ... "

"Ya, malam itu aku tanpa sadar telah menidurinya. Aku pikir ... dia Anza," aku Rainero pada akhirnya membuat nafas Axton tercekat.

Lalu dengan emosi ia mendekati Rainero dan memukul wajahnya.

Bugh ...

"Kurang ajar. Dasar bajingaan!" teriak Axton murka.

"Yang kurang ajar itu dia. Dia yang mencoba menipuku."

"Tapi kenapa kau langsung mengusirnya? Seharusnya kau buktikan dahulu, siapa tahu anak yang dia kandung benar-benar anakmu, brengsekk!"

"Jangan gila kau! Apa kau lupa hasil pemeriksaanku tempo hari? Bagaimana aku bisa menghamilinya?"

"Dokter juga manusia. Bisa melakukan kesalahan. Bagaimana kalau Shenina benar-benar mengandung anakmu? Apa kau tak menyesal telah membuang darah dagingmu sendiri?"

"Aku mandul, brengsek. Dia menipuku, tapi kenapa kau lebih memihak dia daripada aku, sahabatmu?"

"Aku tidak memihak siapa-siapa, sialan. Tapi aku tidak ingin kau salah langkah. Meskipun aku belum lama mengenal Shenina, tapi aku tahu, dia bukan perempuan seperti yang kau pikirkan."

"Aaargh ... ," Rainero memekik sambil meremas rambutnya kasar. Lalu ia mengalihkan pandangannya pada Axton, "jangan-jangan kalian bersekongkol ingin menjebakku?"

Bugh ...

Axton kembali melayangkan tangannya ke pipi Rainero hingga laki-laki itu terjerembab ke belakang.

"Sepertinya otakmu benar-benar sudah rusak. Aku?" tunjuk Axton pada dirinya sendiri, "ingin menjebakmu? Untuk apa? Sudahlah. Terserah kau saja. Aku harap kau tak menyesali keputusanmu hari ini."

Usai mengucapkan itu, Axton pun segera keluar dari ruangan Rainero meninggalkan laki-laki itu yang masih terkapar dengan pikiran berkecamuk.

"Menyesal? Akankah aku menyesali keputusanku hari ini?" lirihnya kemudian matanya pun terpejam.

...***...

...HAPPY READING 🥰🥰🥰...

1
Cindy Cindy
Luar biasa
salmah asri
🥳🥳🥳❤️❤️❤️
Wiwinsutarsih Winsu5282
kasian s Jesica SDH jatuh tertimpa tangga pula🤦
salmah asri
rain ngidam🤭
salmah asri
kasihan shenina😥
chan
Detektifnya abal2 sih.Harusnya dari awal pencarian,cari kesana juga.
chan
panggilannya ganti ke AX aja yah thor seperti awal baca, kalau TON itu bacanya kurang pas githu😁
Aisyah Isyah66
Luar biasa
Wiwinsutarsih Winsu5282
paling muak SMA cewe bermuka 2 kaya s Jesica 😏bpknya bodoh mau aja d bodohi SMA pembantu SMA anknya😏🤦
Sumiati 32
perusahaan Mark nih
Adisti mark
Sumiati 32
cleaning service , pasti Rose
Nur Rahmawati
kesian
Sri Astuti
keren Jen.. luarbiasa
Sri Astuti
okelah klo bgt
Sri Astuti
hahaha... naik trail otomatis membantu terbukanya jln lahir.. untung ga brojol di jln.. 🤣🤣🤣🤣
Sri Astuti
setidaknya Eve menyadari kesalahannya dan menrbus dgn memberi kehidupan pd anak semata wayangnya...
Nur Rahmawati
heh gak tunggu pembalasn nya
Sri Astuti
semoga saja Jeffri tertolong..
Sri Astuti
ada aps dgn Jeffri
Sri Astuti
hehehe.. kacang yg dimakan Rose jd adik Jeffri.. keren ya Jeff.. selamat
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!