NovelToon NovelToon
Suami Pilihan Ayah

Suami Pilihan Ayah

Status: tamat
Genre:Tamat / cintapertama / Cinta Paksa / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:10.9k
Nilai: 5
Nama Author: Inisial EY

Karena begitu dimanja oleh Ayah dan kedua Kakaknya, Rara--Clara Pramudita tidak mau membuka diri untuk melihat ke arah laki-laki yang akan menjadi pasangannya yang ia yakini belum tentu sesayang Ayah dan kedua Kakaknya padanya.

Sang Ayah pun akhirnya turun tangan, memilihkan suami untuknya, yang kebetulan Rara pun memilih sosok yang sama. Riko Rahardian.

Bagaimana pernikahan Rara dan Riko nantinya?



Dibaca ya guys.

#dramapernikahan #nikahpaksa #stratasosia

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Inisial EY, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Phobia Rara

"Minum obatnya, Lis." Riko mengalihkan bahasan saat melihat mangkuk berisi bubur ayam yang dipegang Lisna sudah habis isinya.

"Iya bang." Lisna meminum air putih, lalu mengambil obat yang sudah dibuka bungkusnya oleh Riko.

"Gue ke toilet dulu ya, Lis." Rara tiba-tiba berdiri, lalu keluar dari kamar Lisna.

Menjadi sahabat Lisna bertahun-tahun, dan sering main ke rumah ini, membuat Rara tau letak toilet ada di mana tanpa harus bertanya.

"Istirahat ya, Lis. Biar cepat sehat. Abang nyusul Rara dulu." Riko berkata sembari merapikan selimut adiknya, dan memastikan jika kompresnya sudah diganti.

"Semangat ya, bang! Dengan Rara yang mau kesini bareng abang aja itu udah kemajuan lho." seru Lisna yang membuat Riko mengangguk menatapnya.

**

"Ke kamar saya saja, Ra. Di sana ada kamar mandi juga. Lebih bersih daripada yang biasanya dipakai Lisna dan teman-temannya." ujar Riko menghentikan Rara yang baru saja memasuki ruang dapurnya dengan memegang lengannya.

"Saya enggak berbohong." ujar Riko lagi menyakinkan saat Rara hanya menatapnya.

"Kenapa harus ke kamar kamu? Kan aku juga temannya Lisna. Enggak apa-apa kan kalau di toilet itu juga?" tanya Rara akhirnya.

"Kamu istri saya. Saya ingin yang terbaik untuk kamu, Ra." akhirnya Riko pun mengungkapkan keinginannya yang kini dijawab anggukan pelan oleh Rara.

"Kenapa?" tanya Riko saat Rara terus menatapnya.

"Di sebelah mana kamar kamu abangnya Lisna? Kenapa enggak jalan-jalan dari tadi?" keluh Rara yang membuat Riko langsung berjalan di depannya agar Rara mengikutinya.

"Di sini, Ra." jawab Riko setelah ia membuka pintu untuk istrinya.

Dan setelah menemukan kamar Riko, Rara baru tahu jika kamar yang terlihat agak besar yang terletak di ujung kanan rumah Lisna merupakan kamar Riko.

Selama ia main ke rumah Lisna, memang kamar itu sering tertutup dan ia kira gudang karena di sebelah kamar Lisna juga ada kamar yang ternyata tidak kamarnya Riko.

"Boleh aku masuk?" tanya Rara yang membuat Riko langsung menganggukkan kepalanya.

"Bahkan saya masuk kamarmu tanpa permisi dulu, Ra." jawab Riko pelan saat Rara sudah masuk ke dalam kamarnya.

"Kamar mandinya ada di sebelah sana." Riko menunjuk pintu berwarna abu-abu yang ada di kamarnya.

Rara menganggukkan kepalanya, lalu masuk ke dalam kamar mandi untuk membuang hajatnya yang sedari tadi ia tahan.

Dan

Tiba-tiba..

"Argh! Tolong! Tolong!" teriak Rara dari dalam kamar mandi saat lampu tiba-tiba padam.

Riko yang sedang merapikan tempat tidurnya karena sudah seminggu tidak ditempati pun kaget saat mendengar Rara berteriak.

"Abangnya Lisna! Tolongin aku!" teriak Rara lagi yang membuat Riko langsung membuka pintu kamar mandi tanpa mengetuknya terlebih dahulu.

Untunglah, Rara sudah selesai membuang hajatnya dan sudah memakai celana jeansnya dengan benar walaupun ia sedang dalam kondisi berjongkok sembari menutup wajahnya dengan kedua telapak tangan.

"Ra! Saya disini, Ra!" ujar Riko saat mendekati Rara yang sedang tergugu di tempatnya.

Rara menurunkan telapak tangannya lalu mendongak menatap Riko dalam keadaan lampu padam.

"Kamu di mana? Kenapa enggak kelihatan? Aku takut!" ucap Rara gemetaran yang membuat Riko langsung memegang kedua lengannya dan menuntunnya keluar dari kamar mandi.

Salah Riko yang lupa tidak membawa hapenya, namun sedetik kemudian ia terkesiap saat Rara tiba-tiba memeluknya begitu erat.

"Tolong! Tolong aku! Aku takut gelap abangnya Lisna!" lirih Rara masih gemetaran sembari terus meneteskan air mata yang membuat Riko mengajaknya berjalan agak cepat untuk mencari hapenya untuk penerangan sementara.

"Ssstt! Udah. Jangan takut ya. Ada saya disini." ujar Riko seraya mengusap punggung istrinya dengan lembut guna menenangkannya.

Riko pun dengan sigap menyalakan senter hapenya untuk penerangan, "udah ada senter, Ra. Udah enggak terlalu gelap sekarang." ujar Riko yang membuat Rara menganggukkan kepalanya tapi badannya masih gemetar hebat.

"Kamu belum bisa tenang?" tanya Riko yang membuat Rara menggelengkan kepala seraya meneteskan air mata.

Wanita itu belum mau melepaskan pelukannya dengan Riko.

"Aku pasti kayak gini kalau lampu padam. Aku enggak bisa kalau lampu padam abangnya Lisna. Makanya di rumah lampu selalu hidup." Jelasnya.

Riko menganggukkan kepalanya samar, Diam-diam dia berterimakasih dengan lampu yang tiba-tiba padam karena dia bisa berpelukan dengan istrinya, kontak fisik lebih dari pegangan tangan dan lengan saat ada Leon ke rumah Rara.

Bahkan saat ini, dengan kurang ajarnya, Riko mengucap syukur dengan sakitnya Lisna karena tanpa sengaja ia bisa begini dengan istrinya karena andilnya Lisna.

Oh Tuhan.. Jahatkah Riko jika mensyukuri itu? Walaupun kenyataannya, ia tetap berdoa agar adiknya lekas diberi kesembuhan.

"Di lepas dulu ya pelukannya." ujar Riko yang membuat Rara mendongak menatapnya.

"Enggak mau! Aku takut! Please! Tolong aku abangnya Lisna! Aku belum bisa ngendaliin diri aku sendiri kalau lampu padam. Badanku masih gemetaran hebat." tolak Rara yang membuat Riko tersenyum mendengarnya.

"Saya mau mencoba melakukan sesuatu biar badan kamu tidak gemetaran terus kayak gini." ujar Riko yang membuat Rara melepas pelukannya, namun tidak benar-benar melepasnya demi bisa mendongak menatap wajah Riko.

"Apa? Kamu mau melakukan--"

"Maaf." Pertanyaan Rara terpotong dengan satu kata milik Riko yang membuat Rara mengerutkan dahinya heran namun sedetik kemudian ia terkesiap saat sesuatu yang kenyal kini menempel di bibirnya.

Ya, bibir Riko kini bukan hanya menempel, tapi juga melumatnya perlahan dengan begitu lembut namun tidak begitu menuntut yang membuat Rara terbuai dan mengikuti alur yang dibuat Riko dan ternyata dengan perlahan mampu membuat dirinya tenang.

Dalam pikiran Rara ingin sekali menolak, namun hatinya berkata menerima saja sapuan bibir Riko di bibirnya karena mau bagaimanapun mereka adalah pasangan yang sah secara agama dan negara walaupun dalam hati tentu Rara bertanya-tanya 'kenapa Riko berani sekali mencium bibirnya hanya karena ingin menolongnya? Apa tidak ada hal lain kah?'

"Gimana? Udah tenang?" tanya Riko saat ia sudah melepas ciumannya seraya mengusap bibir Rara perlahan dan merasai jika Rara sudah tidak gemetaran badannya.

Rara hanya mengangguk perlahan mendapat pertanyaan tersebut.

Bahkan ia langsung menunduk karena malu tidak menolak ciuman dari Riko yang bahkan jelas-jelas adalah suaminya.

Riko menyentuh dagu istrinya dengan jari telunjuknya, agar istrinya itu mau mendongak dan menatap wajahnya.

"Ra.. Maaf kalau saya lancang. Saya hanya ingin kamu bisa mengalihkan pikiran takut kamu ke hal lain." ujar Riko yang membuat Rara hanya menganggukkan kepalanya sebagai jawaban.

"Kamu enggak marah kan?" tanya Riko hati-hati bertepatan lampu yang tiba-tiba hidup kembali.

Rara menggelengkan kepala sebagai jawaban. "Aku yang harusnya bilang makasih. Makasih ya udah nolongin aku dan mau aku bikin repot abangnya Lisna." ujarnya sembari melepas pelukan yang membuat Riko lega.

"Saya enggak berasa repot dan sudah semestinya saya selalu ada di sisi kamu, Ra." jawab Riko tersirat yang mana dalam hatinya ia berdoa agar Rara memahami perkataanya, bahkan perasaannya yang mungkin tumbuh secara tiba-tiba.

Pernikahan mereka baru seminggu, dan wajar sekali bukan jika Rara masih meragukannya dan memberi batas untuk dirinya?

"Kamu mau langsung tidur?" tanya Riko saat Rara hanya diam saja di tempatnya.

"Kita kesini buat nemenin Lisna yang lagi sakit kan?" Rara memberi alasan agar tidak sekamar berdua dengan Riko, bagaimanapun dia masih malu dengan kejadian tadi.

"Lisna sudah tidur, dan saya enggak mau kamu sakit karena enggak bisa tidur."

'Aku malah enggak bisa tidur kalau harus sekamar sama kamu abangnya Lisna. Apalagi kasurnya enggak king size lagi, enggak ada pembatas dong tidur kita nanti.' keluh Rara dalam hatinya.

"Kamu mau tidur sendiri biar nyaman?" tawar Riko saat melihat Rara terus menatap tempat tidurnya.

"Saya bisa tidur di luar kalau kamu enggak nyaman tidur satu kasur sama saya." tawar Riko lagi yang bertepatan dengan lampu yang tiba-tiba padam lagi.

"Argh! Tolong!" teriak Rara yang membuat Riko tanpa berpikir panjang langsung memeluknya.

Ternyata semesta memang sedang merestui perkembangan hubungan Riko dan Rara, dan Riko harus patut mensyukurinya.

"Sst! Jangan takut, saya di sini nemenin kamu, Ra." ujar Riko sembari menyalakan senter hapenya kembali, seraya menuntun Rara untuk tidur di ranjangnya.

"Tidur ya. Udah malem juga. Saya temenin." titahnya yang membuat Rara langsung merebahkan tubuhnya sembari terus memeluk tubuh Riko.

"Jangan kemana-mana!" pinta Rara memelas yang membuat Riko mau tidak mau ikut merebahkan tubuhnya dan untuk pertama kalinya mereka tidur dengan berpelukan begitu erat di bawah selimut yang sama.

Bersambung..

1
Cut shaliha
hai baru mampir
Inisial EY: makasih😍
total 1 replies
Noniesal
semangat yahhh/Kiss/
Inisial EY: semangat!!!
total 1 replies
Noniesal
jgn lama2 updatenya yah...sayangku
Noniesal
semngat thor
Inisial EY: siap😍
total 1 replies
Noniesal
sedih kok😢
Inisial EY: kasihan Riko😌
total 1 replies
Noniesal
/Shhh//Shhh/
Inisial EY: 😁😁😁😁😁😁😁😁
total 1 replies
Noniesal
Kok..ayah, bisa ya bocorin rahsia..ku aduin sama bonda/Joyful/
Inisial EY: 🤣🤣🤣🤣🤣
total 1 replies
Jumi
lanjut dong
Inisial EY: okay😁
total 1 replies
Inisial EY
eaaaa... manis banget ya Mas Riko. mana nih like nya kakak-kakak readers? author yang nulis aja baper, masa kalian enggak sih? hehehe
Noniesal: semangat thor..itu JODOH TERBAIK mmg udh ngak update ya thor..keren kok..critanya..masa gntung gitu ajah..kutunggu yah .updatenya..sayangkuuuu/Kiss//Kiss//Kiss//Kiss/
Inisial EY: sudah update kak.
tapi masih nunggu review. ditunggu ya😘
total 4 replies
Noniesal
thor..ooo...thor..
aku suka jln critanya..semangat ya thor..
utk terus berkarya
Inisial EY: siap😍😍😍😍 terimakasih akak
total 1 replies
Noniesal
dalamnya cinta mas riko...setulus itu cintanya..susah mau ketemu lelaki yg menagis..kerana CINTA..Semangat abangnya lisna
Inisial EY: semangat!!!
total 1 replies
Noniesal
mertua yg prihatin amat..segitunya plan mereka ../Facepalm/
Inisial EY: 🤣🤣🤣🤣🤣
total 1 replies
Noniesal
Luar biasa
Noniesal
kasian sama abangnya lisna/Grin/
Inisial EY: iya, kasihan banget ya kak😁 ikuti kelanjutan ceritanya terus ya kak. makasih😍
total 1 replies
Andriani Andriani
up yg byk dong min
Inisial EY: insyaAlloh ya kak.. soalnya 2 yang on going☺
total 1 replies
Inisial EY
Hai guys.. ini novel ketigaku. ya, walaupun yang kedua belum aku lanjutin sih🤣 semoga kalian suka ya. jangan lupa like, subscribe, vote, dan kasih hadiah biar aku semangat ngetik ya😍 love kalian sekebooon
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!