Pernikahan karena perjodohan nyatanya membuat Rani harus merasakan penderitaan. Suami yang tidak mencintainya ternyata menikah lagi dengan kekasih pilihan hatinya. Hidup Rani bagai neraka setelah suaminya menikah lagi. Bahkan ia harus tinggal seatap dengan madunya.
Ikuti cerita ini, bagaimana Rani menjalani hari-harinya yang menguras emosi.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon LaQuin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 26. Informasi Yang Mengejutkan
Bab 26. Informasi Yang Mengejutkan
POV Author
Damar serius terhadap ucapannya. Ia mempekerjakan dua orang informan untuk mencari informasi tentang Laura dan mengawasi Rani di rumahnya.
Damar mulai menyukai Rani, tetapi tidak ingin melepas Laura yang ia cintai. Untuk itu ia perlu informan untuk memperkuat penilaian keputusannya, siapa yang akan ia pilih nantinya.
Selama menunggu hari H itu, keadaan di rumah masih seperti biasa. Perang dingin juga terkadang perang adu mulut masih sering terjadi.
Ini pengalaman terbesar dalam hidup Damar. Dan ia berjanji dalam hatinya, untuk tidak akan memiliki dua istri lagi setelah ini.
Tomy mendatangi kantor Damar dengan langkah tegap. Ia datang membawa kabar yang sangat penting untuk sahabatnya itu.
"Lihat ini!" Ujar Tomi sambil mengulurkan sebuah flash disk pada Damar.
"Apa ini?" Tanya Damar masih dalam mode bingung.
"Buka saja, nanti Lo akan tahu isinya."
Karena rasa penasarannya yang tinggi Damar segera meraih flash disk itu lalu mencolokkannya ke laptop yang ada di depannya dan melihat isi file yang ada di dalamnya.
Awalnya dahi Damar berkerut melihat dan membaca isi file namun lama-kelamaan pandangannya berubah menjadi tajam dan sorot mata yang garang lalu perlahan nafasnya mulai menderu memburu dan wajahnya pun mulai memerah karena menahan amarah.
"Lo dapat dari mana?" Tanya Damar penasaran.
"Tidak penting Gue dapat dari mana. Yang jelas sekarang Lo sudah tahu apa yang membuat feeling Gue berat untuk menyukai istri kedua Lo itu."
Damar mengusap wajahnya dengan kasar dan mengalihkan pandangnya ke arah lain sambil berkaca pinggang. Ia benar-benar terkejut melihat isi file itu. Dan sekarang emosinya sedang naik sampai ke ubun-ubun.
"Gue juga sedang mencari informasi tentang Laura. Semoga saja apa yang Lo tunjukkan ini tidak sama dengan apa yang Gue dapatkan." Kata Damar.
Tommy terkekeh Getir.
"Lo masih mengharapkan wanita itu?!"
"Mungkin sekarang tidak. Tapi Gue berharap itu tidak benar-benar terjadi." Ujar Damar yang masih tidak dapat menerima kenyataan yang baru saja ia ketahui.
"Tidak ada baiknya mempertahankan yang buruk lebih lama. Dan Gue rasa, Nyonya Kemala mungkin sudah tahu lama mengenai ini."
Damar menghela nafas berat apa yang dikatakan Tommy bisa saja itu adalah kebenaran yang disembunyikan oleh Ibunya. Jika memang itu kebenarannya, tentu Damar merasa bersalah kepada ibunya.
"Boleh Gue yang pegang file ini?" Tanya Damar pada Tommy.
"Ambil saja karena itu hanya salinan buat Lo. Gue sudah punya aslinya."
"Thanks bro."
"You're welcome."
Damar menghela napas berat dalam diamnya. Tidak menyangka orang yang sangat ia cintai memiliki rahasia besar di belakangnya.
***
Kian hari Laura semakin acuh pada Damar. Alasannya karena Damar belum membuat keputusan untuk menceraikan Rani, begitu katanya. Namun berbeda dengan Rani yang tetap bersikap seperti biasanya. Hal itu membuat Damar kesal karena Laura sama sekali tidak berusaha untuk merubah diri dalam mengambil hatinya.
Beberapa hari kemudian, para informan yang dipekerjakan oleh Damar pun berkumpul di kantornya. Masing-masing dari mereka sudah siap memberikan laporan kepada Damar, hasil selama seminggu mereka mengamati kedua istri Damar.
Damar mengamati, melihat, dan membaca isi berkas-berkas yang dilampirkan oleh mereka,. Mulai dari catatan nama-nama orang yang mereka temui, lokasi keberadaan, serta foto-foto yang diambil oleh mereka. Kemudian beberapa video dalam sebuah flash disk juga Damar buka dari laptopnya.
Informasi milik Rani hanyalah status dirinya, keadaan keluarganya, catatan kedua orang tuanya yang telah meninggal, serta kehidupan hari-hari yang mungkin Damar sudah hafal dan memang itu terlihat sama dengan apa yang ia alami selama tinggal bersama Rani. Tidak ada yang aneh maupun yang berbentuk rahasia.
Namun ketika melihat catatan infomasi milik Laura sorot mata Damar mulai terlihat tajam, sama ketika ia melihat file milik Tommy yang di berikan kepadanya.
Hasil penyelidikan informannya mengatakan kalau Laura sering pergi bersama atasannya dan dijemput pula oleh atasannya yang merupakan teman dari Damar. Pergi berbelanja barang-barang mewah juga merupakan salah satu yang terdapat dalam catatan informan tersebut. Dan yang membuat Damar berang adalah temannya itu memberikan sebuah perhiasan mewah kepada istrinya. Lalu foto yang terlampir adalah istrinya memberikan kecupan mesra tanda terima kasih telah diberikan perhiasan mewah itu.
Beberapa kesamaan yang terdapat dalam file Tommy salah satunya adalah infomasi itu. Yang tidak terdapat adalah sebuah fakta bahwa pria yang ditemukan tewas oleh Damar adalah mantan kekasih Laura.
Setelah diusut lebih lanjut ternyata oleh informan Tomy di luar negeri, ternyata mantan kekasih Laura itu adalah pria kaya yang sudah bangkrut. Lalu kebangkrutan usaha milik Laura karena di balas oleh keluarga mantan kekasihnya itu.
Laura sengaja mendekati Damar yang sudah di selidiki memiliki latar belakang sebagai pengusaha kaya. Dengan tujuan untuk menopang usaha milik keluarganya, Laura pun menikah dengan Damar.
Di awal pertemuan Laura memang tulus mencintai Damar. Namun ketika suatu hari Ibu Kemala mengunjungi Damar di luar negeri sana, Ibu Kemala bertemu dengan Laura dan mengatakan kalau Damar sudah ada jodohnya. Tentu saja hal itu membuat Laura kecewa dan patah hati karenanya.
Seperti itulah penjelasan dalam data-data yang diberikan oleh Tomy. Dan yang membuat Damar marah adalah kebohongan Laura yang seolah-olah tidak mengenal pria yang tewas itu. Damar merasa itu hanya jebakan untuknya.
"Terima kasih atas informasi dari kalian. Ini upah yang aku janjikan."
Damar memberikan masing-masing kedua orang itu sebuah amplop berisikan uang. Mereka pun tersenyum menerima upah dari hasil kerja mereka.
"Kalau butuh bantuan lagi, kata saja Pak." Ujar salah seorang dari mereka.
"Ya, nanti kalau butuh, aku akan menghubungi kalian lagi. Terima kasih ya."
"Baik Pak. Kami permisi."
Damar merespon dengan menganggukkan kepala kedua informan itu pun beranjak dari duduknya dan melangkah keluar dari ruangan Damar.
Terlintas di pikiran Damar untuk menghampiri Laura di tempat kerjanya. Sebagai i rekan bisnis temannya tentu Damar tidak akan ditolak keberadaannya di sana walaupun tidak ada urusan apa-apa.
Damar segera meraih kunci mobil dan melangkah cepat untuk segera sampai ke tempat tujuannya. Namun langkahnya terhenti sesaat di depan meja Dela sang sekretaris.
"Dela, tunda pertemuan ku dengan Pak Surya siang ini, dan alihkan ke besok saja ya." Perintah Damar pada sekretarisnya.
"Baik Pak."
Damar kembali melanjutkan langkahnya menuju lift, dan turun ke lantai basement, ke tempat di mana mobilnya terparkir. Begitu mengendarai mobilnya, Damar pun mulai melaju membelah jalan raya.
Tiba di kantor Yuda temannya, Damar tidak segera turun. Ia masih menyusun kata-kata jika nanti bertemu dengan Laura maupun Yuda. Namun saat pikirannya sedang melayang kemana-mana, matanya melihat dua orang yang sangat ia kenal masuk ke dalam mobil bersamaan.
Sorot mata Damar menjadi tajam dan ia pun mengikuti mobil berwarna hitam yang baru saja melintas tidak jauh dari mobilnya.
Bersambung...
Jangan lupa like dan komen ya, terima kasih 🙏😊
widya hati hati yudha licik mengambil hartamu lo.
Rasakan laura,mskanya jgn blagu loe