yori... merupakan sosok laki laki yang bersifat lemah lembut. namun kebanyakan orang menyepelekan sifat lemah lembut nya. yori pun sering di intimidasi dan di bully oleh anak anak seumuran nya. hingga suatu saat Yori harus kehilangan kedua orang tua nya. dan iya juga mengakhiri hidup nya. namun takdir berkata lain. iya malah di pertemukan dengan seseorang yang bisa merubah kehidupan nya. namun ada hal yang harus iya tepati di kemudian hari
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon D and j, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
awal perjalanan
Setelah cukup jauh memasuki hutan, Temari akhirnya menemukan tumbuhan langka yang iya cari.
"akhirnya... Aku menemukan tanaman ini, dengan tanaman ini aku bisa membuat obat untuk penyembuhan ayah". Gumam Temari sambil memetik tanaman tersebut.
Pada saat Temari sedang memetik tanaman obat langka tersebut. Iya mendengar suara pertarungan yang tidak jauh dari tempat iya berada.
Temari pun menjadi penasaran, dan ingin melihat siapa yang sedang bertarung di sana. Setelah memetik cukup banyak tanaman obat langka, perlahan lahan Temari pun berjalan menuju sumber suara pertarungan tersebut.
Di sana Temari melihat sesosok wanita yang sedang terpojok karena berhadapan dengan monster ular sisik biru.
"gawat... Dia bakal bisa terbunuh oleh monster ular itu...". Gumam Temari.
Tanpa basa basi Temari pun langsung membantu wanita tersebut. Mereka berdua bekerja sama buat mengalahkan monster tersebut.
Namun monster ular sisik biru tersebut bukanlah lawan mereka berdua. Sehingga Temari membuat siasat untuk melarikan diri dari sana bersama dengan wanita tersebut.
Hingga akhirnya mereka berdua berhasil lolos dari monster ular tersebut, walau mereka berdua mengalami sedikit luka.
"akhirnya... Kita bisa kabur juga... Dari monster itu...". Ujar Temari sambil menghela nafas.
"iya... Terimakasih karena telah membantu ku..." saut wanita yang di bantu oleh Temari.
"kenalin aku Temari...". ucap nya sambil mengulurkan tangannya. "aku... Hana... Salam kenal juga". Hana pun menjabat tangan Temari.
"luka kamu itu lumayan parah kelihatan nya...?". ucap si Hana. "tidak juga... Hanya tergores saja, terkena sisik ular tadi...". Jawab Temari.
Hana pun langsung memegang tangan Temari dan iya pun mengeluarkan sihir penyembuhan nya buat mengobati luka di tangan Temari.
melihat itu Temari pun merespon. "kamu tipe support kenapa berburu sendiri...?" tanya Temari yang heran dengan Hana. Karena Temari jarang melihat tipe support berburu monster sendiri.
Hana pun menjelaskan bahwasanya dia sebenarnya berburu bertiga, mereka memasuki hutan buat berburu kelinci bertanduk. Namun naas, mereka malah bertemu dengan ular sisik biru. Sehingga kedua temannya pun telah tewas terbunuh oleh monster ular tersebut.
Mendengar cerita dari Hana, Temari pun sedikit prihatin atas teman temannya Hana.
"sudah kalau begitu... Ayo kita pergi dari sini, sebelum monster itu menemukan kita". ucap Temari.
Mereka berdua pun pergi keluar dari hutan tersebut. Dan mereka segera melapor ke guild petualang. Di sana mereka bertemu dengan jiro.
"jiro... kamu bisa membantu kami...?". ucap Temari memohon bantuan ke jiro.
"bisa... Emang kamu mau di bantu apa...?". Tanya balik jiro.
Temari pun menjelaskan apa yang telah terjadi. Iya pun meminta jiro untuk membawa mayat kedua teman Hana.
"seperti itu... Memang monster ular sisik biru itu merupakan monster yang kuat. Paling tidak monster tersebut memiliki kekuatan setara tingkat A lanjutan". Ucap jiro memberi tahu Temari dan Hana.
"pantas saja aku tidak bisa melukai nya sedikit pun". Ujar Temari. "ular itu terkenal dengan pertahanan sisik nya yang begitu keras. Bahkan infonya sisik ular itu lebih keras dari baja". ucap jiro menjelaskan perihal monster ular tersebut.
"terus bagaimana... Apakah kamu bisa membantu ku, buat mengambil mayat teman teman ku...?". Tanya Hana ke jiro.
"maaf kan aku... aku juga bukan tandingan monster itu... Untuk di desa ini susah mencari petualang tingkat A lanjutan". Ujar jiro.
"jadi bagaimana ini...?". Tanya Hana yang kebingungan. "mau gak mau kita harus mengikhlaskan teman teman mu itu...". Kata jiro.
mendengar itu Hana pun menangis sedih karena tidak dapat berbuat apa apa. Temari pun membantu menguatkan jiwa Hana yang hancur. Dan Temari pun mengantar Hana untuk pulang.
***
Keesokan harinya, Temari mendatangi kediaman Hana. Hana hanya tinggal sendiri di sebuah penginapan.
"tok...tok...". Suara pintu kamar Hana.
"Hana... Apakah kamu ada di dalam...?". ucap Temari sembari mengetok pintu kamar Hana.
Namun tidak ada respon dari dalam kamar.
Hingga akhirnya Temari mencoba membuka pintu kamar tersebut, yang ternyata tidak di kunci.
Temari pun melihat Hana yang sedang duduk sambil melamun menatap jendela. Temari pun menghampirinya.
"kamu kenapa Hana... Apa kamu masih memikirkan tentang kejadian kemarin...?" tanya Temari yang prihatin dengan kondisi Hana saat ini.
Namun Hana hanya diam saja tak menjawab pertanyaan dari Temari.
"aku tau ini semua berat buat mu, tapi apa kamu akan seperti ini terus selama nya. Dan tidak melakukan apa apa. Bukan itu yang di harapkan teman teman mu... Kamu harus bangkit, dan berjuang...". Ucap Temari menyemangati Hana.
Mendengar perkataan Temari, perlahan lahan Hana mulai sadar dan bangkit dari keterpurukannya.
"kamu benar... Aku harus bangkit dan berjuang. Agar suatu saat nanti aku bisa mengalahkan monster itu. Agar arwah teman teman bisa tenang". ucap Hana.
"bagus... Seperti itulah Hana yang teman teman mu inginkan".
Temari pun mengajak Hana untuk keluar dan berlatih bersama jiro. Dan akhirnya mereka membuat squad bersama.
"jadi hari ini kita telah resmi membentuk squad. Aku telah mengisi data nya tadi guild. Mari kita berjuang bersama menjadi petarung dan petualang hebat". Ucap jiro.
***
di tempat Yori...
Terlihat Yori sedang berkeliling di istana tempat iya terbangun.
"modeus... Ini istana siapa ya... Kok sepi sekali. Dan rasanya seperti sudah di tinggalkan sangat lama...?". Tanya Yori ke modeus.
"ini merupakan kerajaan ku dulunya... Namun setelah aku di segel... Semua terbengkalai... Dan hanya menyisakan satu orang saja yang masih setia kepada ku. Yang mengurus tempat ini". Jawab modeus.
"tapi dari tadi aku tidak melihat siapa siapa...?". "itu karena orang tersebut telah tewas sepuluh tahun lalu". Jawab modeus.
"seperti itu... Terus langkah awal kita sekarang bagaimana...?".
"untuk sekarang kamu harus berlatih lagi, sampai kamu benar benar bisa menguasai seluruh nya" ucap modeus.
Yori pun berlatih di bawah arahan modeus. Hari demi hari berlalu, tanpa terasa sudah berjalan dua tahun modeus berlatih di bawah arahan modeus.
"latihan hari ini cukup sampai di sini... Kita lanjutkan besok latihan terakhir kita". ucap modeus.
seperti biasa Yori pun langsung membungkuk kan badannya seraya berkata. "terimakasih banyak atas bimbingan nya".
Keesokan harinya Yori pun berlatih kembali. Namun latihan nya kali ini lebih berat dari sebelumnya. Namun Yori pun berhasil melewatinya.
"seperti nya... sudah saat nya kita bergerak... Yori...". Ucap modeus. "baik... Aku rasa juga seperti itu...". ucap Yori.
"kalau begitu persiapkan semua nya, kita mulai dari mendaftar menjadi petualang".
Yori pun segera berjalan dan menuju guild petualang bersama modeus yang terbang di samping Yori...
Yori pun... akhirnya sampai di kerajaan water. Di benua merah. Sebelah benua Britania tempat kerajaan dhursa dan ghotam berada.
