Istri Hasil Rampasan
Kisah memilukan dari seorang gadis biasa yang harus menikah dan hidup bersama orang yang tak pernah ia kenal dan tak pernah ia cintai.
Ia ditinggalkan oleh calon suaminya dipelaminan tepat dihari pernikahannya.
Dalam kehidupan rumah tangganya selalu dipenuhi derai airmata dan rasa sakit.
Akankah dia berakhir bahagia dengan pernikahannya yang diawali dengan keterpaksaan?
Yuh baca sampai habis ya ikuti kisahnya..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Atha Diyuta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 26
Dua Minggu sudah berlalu dan kini Mesty tampak lebih menawan dengan kulit yang lebih cerah,wajah glow up ,tak hanya itu badannya sudah lebih bagus karna diet ketat yang ayu sarankan tentunya atas perintah sang majikan.
Dret dret dreet
Saat tengah asik menikmati segelas jus buah buatan ayu ponsel Mesty berdering.
Dilayar ponsel tertera nama My' Hubby,seketika membuat tangan Mesty bergerak cepat lantaran ia ingin menagih janji suaminya.
" Heii kapan pulang apa kamu mau jadi bang Toyib yang gak pulang tiga kali solat Jumat tiga kali malam Minggu? Ini sudah malam Minggu kedua,apa masih ada malam Minggu ke tiga! Miris sekali nasibku,aku seperti bukan seorang istri,tapi aku juga bukan janda yang lebih parahnya lagi aku masih gadis namun aku sudah menikah dan masih memiliki suami.Lalu apa statusku?"
Cerocos Mesty tanpa jeda,namun satu hal yang membuat Arya sangat senang bahkan berbunga-bunga lantaran dari kata-katanya saja sudah terlihat jika sang wanita sangat menginginkan kehadirannya disana.
" Heii apa nyonyahku sedang rindu?"
ucap Arya sembari terkekeh membuat Mesty memutar bola matanya dengan malas seolah suaminya tau dan melihat ekspresi wajahnya.
Tapi Mesty memang lupa jika gerak geriknya memang selalu diawasi oleh sang suami.
" Tersenyumlah karna kamu lebih terlihat cantik saat tersenyum."
" Heii memangnya kalau begini aku jelek Hem?"
" Tidak sayang,hanya saja jika kamu tersenyum akan jauh terlihat lebih cantik."
Tanpa sadar panggilan sayang lolos begitu saja dari mulut Arya membuat Mesty mengeluarkan semburat merah diwajahnya.
Tuuuuut tuuut
Merasa malu Mesty lantas mematikan sambungan telfonnya secara sepihak.
Dari layar ponselnya Arya tersenyum melihat wajah istrinya yang sudah semerah tomat.
" Kamu memang wanitaku."
Gumam Arya,kemudian laki-laki dengan jas hitam itu turun dari mobilnya ,tak lupa kacamata hitam juga ia pakai.
Drap drap drap
Cklek
Arya masuk kedalam rumah membuat beberapa pelayan yang tengah bebenah menundukkan wajahnya kala melihat sang tuan pulang keistananya.
" Waaw kamu sudah sampai rupanya,kamu pasti akan puas dengan hasil kerjaku Arya."
Ucap Sasi sembari bergelayut manja ditangan Arya membuat ayu yang tak sengaja melihatnya merasa jengah.
" Ck,jaga sikapmu Sasi! Sikapmu bisa membuat istriku salah faham,perlu saya tekankan jangan berani kamu mengusik istriku apa lagi rumah tanggaku dengan sikapmu.Ingat kamu hanya aku anggap sebagai sahabat,tak lebih dari itu faham!"
Ucap Arya dengan tegas dan penuh penakanan,kamudia Arya menghempaskan tangan Sasi sedikit lebih kasar hingga membuat Sasi hampir terjerembab.
Sasi yang kesal akan sikap Arya pergi kekamar dengan menghentakan kakinya.
" Cih,jijay banget liat dia mba ayu.Gatel banget jadi cewe,apa dia mau jadi jalang!"
Cibir Susi yang memang tengah bersama ayu.
" Sssstttt diam sus! Yang penting tuan kita tidak meresponnya,kita hanya perlu mengawasi saja.Jika dia berulah maka kita harus turun tangan.Tapi kamu tenang aja,waktu dia disini hanya sampai malam ini.Besok dia sudah pergi dari rumah ini!"
Papar ayu membuat Susi mengangguk patuh.
...****************...
" Papah harap kamu akan serius dalam menjalani rumah tanggamu nanti.Renungkan baik-baik nasehat papah.Jangan sesekali menyakiti Arini apa lagi mengungkit tentang masalalu kamu dengan Mesty karna papah tidak akan membiarkan hal itu sampai terjadi!"
Ancam Sanjaya pada putranya dimalam persiapan pernikahan antara Bagas dan Arini.
Ajeng pun tak luput dari ancaman Sanjaya,entah mengapa kekasih gelap indah itu seperti merasakan ketidak sukaan Ajeng terhadap rencana pernikahan yang akan dilakukan oleh Arini dan Bagas.Padahal sebelumnya Ajeng pun ikut membujuk bagas agar mau menikah dengan Arini.
" Kenapa papah begitu menggebu,ada apa dengan papah,mengapa sikapnya tampak lain!"
Gumam Ajeng yang hanya ia ucapkan dalam hati.
Sementara Bagas sendiri hanya mampu diam dan mendengarkan apa yang tengah ayahnya ucapkan.Raganya memang duduk diantara kedua orangtuanya namun hati dan fikirannya tertuju pada mantan kekasih yang ia tinggalkan dipelaminan.
" Mesty aku belum minta maaf sama kamu.Apakah kamu mau memaafkan ku saat kita bertemu suatu hari nanti?"
Lirihnya dalam hati.
...****************...
Ditempat lain abaz semakin merasa bosan dan juga ingin sekali bebas dari ruang penyekapan Arya.
Ia terus memikirkan acara yang tepat agar ia bisa keluar dari kurungan Arya.Memang waktunya tidak lama lagi,namun Abas merasa sudah sangat ingin bebas dari hukumannya.
Brak brak brak
" Arya keluarkan aku dari sini! Mantu kurang ajar!"
Teriak abaz dari dalam.
Ceklek ceklek
" Apa anda bisa diam! Sudah bosan hidup atau mau mencoba mendekam dibalik jeruji besi yang sebenarnya!"
Bentak dua orang bodyguard yang ditunggaskan Arya menjaga abaz.
" Aku merasa pengap bodoh! Setidaknya buka pintu ini,aku tidak akan bisa kabur karna jeruji sialan ini!"
celetuk abaz yang tanpa ia sadari sudah menyulut emosi kedua bodyguard itu.
Kraka
Satu tangan Abas ditarik melalui celah jeruji membuat Abas mengerang kesakitan.
" Sa-sakit,kalian mau membuat tanganku patah!Ini sudah masuk keranah penyekapan,penganiayaan dan penyiksaan.Apa kalian mau saya laporkan kepenjara?"
Namun ancaman Abas justru seprti lelucon bagi kedua bodyguard tersebut.
" Hahahaha,orang gila mana yang menghayal memasukan penjara orang lain padahal dirinya dalam ancaman masuk penjara!"
ucap salah satu bodyguard yang berbadan tinggi dengan kulit hitam mengkilat.Sangat menyeramkan apa lagi kumisnya yang lebat menutupi bibir atasnya.
" Sudah kita tutup saja lagi pintunya,biarkan dia mengoceh.Jangan bagi jatah makan malam jika dia tidak mau diam!"
Pintu kembali ditutup membuat abaz semakin memberontak dan mengumpat!
...****************...
Ceklek
Mesty melonjak kaget karna seseorang masuk kekamarnya padahal kamar itu dalam keadaan terkunci.
Selepas mengabiskan jusnya Mesty memang langsung masuk kedalam kamar dan mengunci semua pintu kemudian mematikan lampu kamarnya.
Entah bagaimana caranya seseorang tersebut bisa masuk.
" Siapa disana?"
Teriak Mesty , suasana kamar memang hanya ada cahaya temaram dari lampu tidur karna semenjak Mesty tau jika suaminya mengawasinya melalui kamera tersembunyi ia sengaja mematikan lampu utama dikamar tersebut.Ia lebih suka suasana tamaram dari cahaya lampu tidur.
Langkah kaki semakin terdengar mendekat namun tak ada sahutan dari orang tersebut membuat Mesty merasa panik dan ketakutan.
" Siapa disana?"
Mesty beranjak dari ranjang dan kemudian ia berjalan menuju ketempat dimana saklar lampu utama.
Langkah Mesty terhenti kala ia melihat bayangan sosok yang berdiri didekat tembok.
Degup jantungnya mulai tak beraturan,kakinya gemetar dan peluhnya mulai membasahi keningnya.
Perlahan Mesty mundur namun salah satu tangannya ditarik begitu kuat hingga tubuhnya terhempas.
Greep