Semua terjadi karena kesalahan ku sendiri yang tergiur akan uang taruhan, tanpa aku menyadari, kalau aku sedang mempertaruhkan masa depan ku!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Salsabilah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kemurkaan Abnan
Akira kaget entah apa kesalahannya sehingga keluarga dari Abnan pada berteriak.
Jisya yang menyadari kalau Akira kaget, segera mengubah ekspresi wajahnya.
"Ah, maaf. Itu hanya refleks kami lakukan." Kata Jisya merasa tidak enak karena dia sudah buat calon menantunya terperanjat.
"Kenalkan saya Mamanya Abnan. Kamu pasti kekasih Abnan kan?" lanjut Jisya pada Akira sembari tersenyum.
Akira melirik Abnan yang sudah bertukar status menjadi suaminya. Wanita itu heran karena sepertinya keluarga dari Abnan belum ada yang mengetahui tentang pernikahan dia dengan Abnan.
"Bukan Ma. Dia itu Akira, menantu Mama, kami baru saja pulang dari KUA melaksanakan pernikahan di KUA. Maaf, Abnan tidak bilang-bilang sama Papa dan Mama dulu," kata Abnan berterus terang jika dia sudah menikah dengan Akira.
Jisya dan suaminya dibuat melongo tak percaya kalau Abnan ternyata sudah menikah dengan wanita yang dia bawa datang bertemu keluarganya.
"Jadi kalian berdua sudah menikah?" Tanya Arga menatap tajam putranya karena menikah tanpa ada perundingan dulu.
"Sudah, tidak usah terlalu diperpanjangkan. Toh kau juga seperti itu dulu Rega, kau menikah dengan Jisya tanpa ada perundingan dari pihak keluargamu. Ya jangan salahkan putra mu kalau dia mengikuti jejakmu." Ujar Oma menengahi karena terlihat kalau Papa Arga marah karena putranya menikah diam-diam.
"Ck!" Arga hanya bisa berdecak membenarkan ucapan Oma.
"Anim tidak setuju! Masak iya Kak Abnan menikah dengan seorang janda! Masih banyak loh wanita lain di luar sana! Kenapa harus menikah dengan janda sih!" Ketus Anim tidak terima Akira sebagai kakak iparnya.
Syana hanya diam melihat kakaknya yang marah tidak terima Abnan menikahi seorang janda.
Zeera yang dapat merasa keadaan mulai genting, gadis itu segera memegang lengan Bundanya. Zeera merasa kalau keluarga dari laki-laki yang dia anggap Ayah sambungnya tidak menerima kehadiran dia bersama Bundanya di rumah itu.
"Anim..." Mama Jisya menatap putrinya seolah mengatakan untuk berhati-hati dalam berbicara.
"Tidak bisa Ma! Aku tidak bisa terima wanita itu menjadi kakak ipar aku! Kita tidak tahu kan bagaimana cara wanita itu bercerai dengan suami sebelumnya! Bisa saja kan wanita ini adalah seorang pelakor atau sebagainya! Atau jangan-jangan anak itu, anak haram lagi!" Anim semakin menjadi-jadi.
"Diam Anim! Kalau kau tidak bisa menerima Akira dan Zeera, itu sama saja kau tidak bisa menerima ku!" Bentak Abnan memarahi adiknya yang menurut Abnan terlalu bersikap berlebihan.
Kedua mata Anim berkaca-kaca tak menyangka kalau kakaknya akan membela wanita yang baru saja dia nikahi sampai sebegitunya.
"Apa kakak sadar? Kakak itu memarahi aku hanya untuk wanita seperti dia! Aku ini adik mu kak! Belum tahu juga wanita itu seperti apa latar belakangnya!" Ujar Anim dengan air mata yang tumpah tanpa permisi dari kedua matanya tak terima Abnan lebih membela Akira dibandingkan dia.
"Diam! Kalau kau tidak mau diam! Aku akan menikahkan mu dengan seorang sopir! Mengerti kamu!" Abnan benar-benar dibuat marah oleh adiknya.
"Kehidupan mu yang terlalu mewah dan terlalu dimanjakan! Membuat kau tidak bisa menghargai kehidupan orang yang ada di bawah mu!" Tambah Abnan dengan rahang yang mengeras.
Arga yang melihat keadaan anak-anaknya mulai memanas. Berusaha untuk mereda pertengkaran yang terjadi di hadapan mata.
"Anim, naik ke atas kamar. Hargai pilihan kakakmu, jika dia merasa wanita itu yang terbaik untuk masa depannya. Kenapa kita harus menghalangi? Sudah lah Anim, dengarkan Papa, naiklah ke kamar mu," Ujar Papa Arga pada putrinya.
"Tidak! Pokoknya aku tidak mau wanita itu masuk ke dalam keluarga kita! Aku tidak mau, Pa!" Anim bersikeras ingin kalau Akira bersama putrinya keluar dari rumah Papa Arga.
"Anim.." Oma juga coba menenangkan gadis itu. Tapi sepertinya Anim memang tidak bisa di ajak bicara baik-baik.
"Tidak Oma! Pokoknya Kak Abnan harus cerai dengan wanita itu!" Kekeh Anim.
Abnan benar-benar sudah muak dengan sikap adiknya.
"Dzaki!" Panggil Abnan dengar suara lantang memanggil salah satu sopir muda.
Terlihat pria bernama Dzaki itu bergegas masuk ke dalam saat namanya dipanggil.
"Iya, Tuan muda." Sopan Dzaki sedikit menunduk.
"Sekarang juga kau nikahi wanita angkuh itu! Dan jika kau tidak mau, maka kau juga akan ku pecat dari pekerjaanmu!" Tegas Abnan benar-benar murka pada Anim.
Anim sampai melebar kedua mata menggeleng keras tidak mau menikah dengan seorang sopir.
"Tidak, aku tidak mau! Apa kau sudah gila, Kak!" Teriak Anim menggeleng.
"Abnan.." Arga menegur sikap putranya.
"Kalau Papa tidak mau menikahkan Anim dengan Dzaki, maka aku yang akan mengundurkan diri dari Perusahaan! Anak angkuh itu, harus di beri pelajaran!" tegas Abnan.
Deg
.knp bisa zera di culik..lewat mana kah🙃🙃😌
sebar aja sana,, jgn takut akira km msh punya saksi kunci yaitu Siska tinggal cari Siska buat bongkar kebusukan yumi
abis ini tinggal nunggu aja pembalasan dr yumi buat akira,, dia pst akan melakukan sesuatu buat celakai akira ato zeera,, dasar iblis betina