🌹Update setiap hari min 1 episode🌹
Berlyan menyamar sebagai Hana sahabatnya untuk menghadiri sebuah kencan buta. Akan tetapi hal tak terduga malah terjadi. Ternyata pria yang akan dia temui di kencan buta tersebut adalah Presdir di tempat kerjanya, yaitu seorang Argantara Mahesa.
Mau tau gimana kisahnya? Yuk langsung disimak saja kisahnya! ^_^
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mayraa Ibnurafa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ch 26 Sweet Love
“Hei kurang ajar, tanganku bisa terluka! Astaga dasar menantu tak berguna!” Suara tv menggema disetiap sudut ruangan itu.
“Astaga ya tuhan,” ucap Kakek Yaris yang saat ini tengah duduk santai di depan tv menonton drama tv kesukaannya.
“Mereka kira orang kaya itu setan atau iblis ya? Kenapa dalam drama ini mereka selalu berteriak? Seakan-akan menggambarkannya seperti seorang penjahat saja,” gerutu Kakek Yaris kesal dengan karakter orang kaya yang digambarkan dalam drama tersebut.
“Aku pulang!” Arga tiba-tiba muncul dan berjalan tanpa menoleh melewati sang Kakek.
“Eh tunggu dulu!” Kakek Yaris segera beranjak dan mencegat jalan Arga.
“Apa kamu sudah membuat janji temu untukku bertemu pacarmu?”
“Apa?” Arga terkejut.
“Loh kenapa ekspresimu seperti itu? Apa ada masalah?” Kakek Yaris mengerutkan dahinya.
“Hmm, tidak! Jangan khawatir Kakek pasti akan segera bertemu dengannya,” ucap Arga tersenyum dengan percaya diri.
“Benarkah? Kalau begitu bagus!” Kakek Yaris menatap kepergian sang cucu.
***
Berlyan tengah sibuk mengerjakan proposal kerja di laptop dalam kamarnya. Namun, tiba-tiba saja ponselnya berdering. Matanya sontak melotot melihat tanda burung bangau yang tertera disana.
“Astaga, apa lagi sekarang ini?” gerutunya dengan urat leher yang berdenyut, sembari menggeser tombol terima di ponselnya itu.
“Ya halo?”
“Kamu dimana?”
“Memangnya kamu pikir aku ada dimana di jam segini? Tentu saja aku dirumah,” jawab Berlyan, suara ketikkan jari di keyboard laptopnya terdengar.
“Cepat turun! Sekarang aku ada di depan rumahmu,” ucap Arga yang kini tengah berada didepan kedai orang tua Berlyan, menggunakan mobil sport biru miliknya.
“APA? KAMU ADA DI DEPAN RUMAHKU? SEKARANG?” Berlyan menggenggam ponselnya dan menatap lebar dengan alis yang terangkat.
“Tunggu sebentar, tapi kenapa?” Berlyan berlari menaiki meja kecil yang berada dibawah jendela kamarnya dan mengintip keadaan diluar rumah. Mulutnya terbuka lebar dan matanya melotot melihat mobil Arga yang terparkir rapi didepan rumahnya saat ini.
“Kenapa kamu datang selarut ini sih? Tanpa mengabariku sama sekali? Aku mengantuk dan sudah mau tidur!” tolak Berlyan mentah-mentah sambil mengusap bibirnya yang gemetar.
“Tapi aku lihat lampu kedai masih menyala?”
Berlyan menepuk jidadnya dan bergumam, “Benar juga.”
“Apa sebaiknya aku masuk dan menyapa?” ucap Arga nekat.
“TIDAK! Kamu diam saja disitu, aku akan segera keluar.” Wanita itu tersenyum tanpa alasan seperti orang gila sebelum akhirnya menutup panggilan.
“Dasar pria ini keras kepala sekali!” Berlyan memaki sambil menatap kontak panggilan Arga.
“Tunggu dulu? Apa yang harus aku lakukan sekarang?” Berlyan panik menatap kebingungan cermin yang memantulkan dirinya.
Dia pun segera meraih rambut palsu yang tergantung dan mengambil kaca mata koleksinya didalam laci meja, lalu keluar dari kamar memakai jaket bulu yang tebal. Sambil mengendap-endap dia keluar melewati ayah dan ibunya yang tengah sibuk melayani para pelanggan di kedai.
Di luar kedai, dia berlarian kecil menghampiri mobil Arga. Mengintip seperti maling, sebelum akhirnya masuk kedalam mobil tersebut. Sedangkan disisi lain, Arga menyipitkan mata dan dahinya berkerut melihat kelakuan Berlyan.
Arga menggerakkan kepalanya untuk bisa menatap wajah Berlyan. Wanita itu tersentak dan memalingkan wajahnya dengan cepat. Karena semakin gugup dibalik kaca mata hitam yang dia pakai.
“Apa kamu benar-benar bisa melihat?” tanya Arga menatap intens dengan dahi berkerut.
Berlyan pu segera melepaskan kaca matanya. Tapi tetap tidak mau berkontak mata langsung dengan Arga yang saat itu penampilannya jauh berbeda dari biasanya yang dia lihat. Jika biasanya dia memakai setelan kerja dengan rambut yang tertata rapi. Tapi kini dia memakai pakaian kasual yang santai dengan rambut hitamnya yang ikal dibiarkan berantakan.
“Ku kira tadi kamu sudah mau tidur, tapi kenapa masih memakai riasan? Apa tidak masalah dengan kulitmu?” tanya Arga.
“Aku tidak mau orang lain melihatku tanpa riasan wajah. Karena itu aturan ku sebagai seorang wanita.” Tingkahnya semakin aneh, terlebih saat tersenyum tanpa alasan dengan kontak mata yang berubah-ubah.
“Dari caramu berpakaian, sepertinya peraturan itu tidak konsisten,” protes Arga terus menerus seperti polisi yang sedang menginterogasi penjahat.
Arga mengambil sesuatu dari bangku belakang mobilnya. Lalu memberikannya kepada Berlyan. Wanita itu mencengang meraihnya.
“”Aku sudah membuat surat kontrak, bacalah. Hafalkan semua yang ada di profilku sebelum bertemu dengan kakekku nanti. Karena dia adalah orang yang teliti,” jelas Arga.
Berlyan tersentak kaget dan sontak mendorong kembali barang itu yang beruba berkas dokumen kepada Arga lagi. “Aku bilangkan akan memikirkannya dulu, tidak pernah bilang menyetujuinya kan. Kamu ini pemaksa sekali!” gerutu Berlyan.
.
.
BERSAMBUNG.
Note: maaf ya Author baru bisa update segini, lanjut besok lagi ya ditunggu double up nya untuk mengganti up yg hari ini Cuma satu, mohon pengertiannya. Terima kasih.
tetap semangat selalu ya...
c4 selidiki donk Rey..
mampus lho dimas,yaqin deh, sbnrnya dimas jg udh suka ma berlyan.
cm g nyadar aja...
mkch double upnya thor...
lanjut....
mkch double upnya thor/Pray//Pray//Pray/
tetep semangat n lanjut Thor ...
tp tak apalah...AQ suka crtnya...
lanjut..thank 's bgt double upnya thor/Pray//Pray//Pray/
sama bgt sma film korea cerita nya . apa gitu judul nya lupa lg hehe
smgat thor