Niel Vilet adalah seorang pangeran dari kerajaan Loginia yang memiliki reputasi buruk sepanjang kerajaan berdiri, hanya dalam masa menjabatnya 3 tahun sebagai raja, dia telah memicu pemberontakan terhadapnya yang dipimpin oleh empat pahlawan reformasi yang terdiri dari pahlawan pedang, tombak, perisai dan gadis suci.
Keempatnya berhasil membunuhnya setelah menggabungkan seluruh kekuatan dalam peperangan panjang, dalam penyesalan itu Niel berharap bisa mengulang kembali semuanya dari awal hingga akhirnya dia menyadari telah kembali ke sosoknya di masa lalu 10 tahun yang lalu. Di kesempatan keduanya ia ingin menghindari eksekusinya dengan berbagai cara yang dapat ia lakukan
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Isekai Fantasy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 33 : Kediaman Count Margarev
Sebelum mengunjungi rumah bangsawan aku dan Amnesti mengunjungi sebuah toko buku luas di kota ini. Mereka menjual berbagai hal yang cukup menguras kantong. Bahkan di sini juga harganya lumayan tinggi.
"Dua anak muda berkunjung ke toko, apa yang kalian butuhkan?"
Seorang wanita tua berkata demikian. Amnesti sendiri tidak tertarik dengan buku karenanya hampir dia menyerahkan semuanya untuk aku urus sendiri.
"Aku ingin beli banyak buku, apa ada yang lebih murah?"
Wanita tua itu menggelengkan kepalanya.
"Harganya sudah seperti itu, aku tidak bisa menguranginya lagi. Sudah lima tahun semenjak buku ini dikirim dari ibukota aku tidak yakin ada orang-orang yang masih menginginkannya juga."
Amnesti menyela.
"Nenek tua, jika tidak laku kenapa kau tidak menutupnya saja."
"Aku tidak bisa melakukannya, lagipula ini toko satu-satunya yang orang tuaku wariskan, untuk bertahan hidup aku juga menjual beberapa manisan untuk anak-anak."
Aku bisa melihat hal itu berada di sudut ruangan.
Satu buku yang paling murah seharga 5 koin emas, itu sama saja untuk hidup untuk orang biasa selama beberapa bulan. Ketika aku memilah-milah buku yang berguna seorang gadis berambut pirang panjang telah memasuki toko dengan tubuh penuh salju.
"Nenek aku ingin beli buku lagi."
"Nona Luna, silahkan dipilih."
Ketika Luna mengalihkan pandangan padaku, ekpresinya terkejut.
"Hmm itu, apa kita pernah bertemu sebelumnya?"
Sudah aku duga dia pasti tidak ingat padaku, aku bertemu dengannya terakhir kali saat usiaku 5 tahun.
"Kamu tumbuh jadi gadis yang cantik Luna?"
Amnesti di sebelahku tersenyum jijik, tapi beginilah sikap bangsawan saat mereka bertemu satu sama lain khususnya terhadap seorang gadis. Kuharap dia tidak memberikan protes apapun.
"Itu.."
Amnesti menyela.
"Pangeran, lebih baik Anda memperkenalkan diri langsung saja, membuat gadis ketakutan karena disapa orang asing cukup meresahkan."
"Ugh, pangeran Niel?"
Tiba-tiba saja kedua orang di toko ini berlutut.
"Kenapa kalian?"
"Maafkan atas ketidaksopanannya."
"Aku juga, aku merasa malu karena tidak langsung mengenali Anda."
"Jangan terlalu dipikirkan, ayahmu ada di rumah? Aku hendak pergi ke sana setelah membeli beberapa buku di sini."
"Soal itu.."
Aku merasakan firasat buruk namun lebih baik tidak bertanya lebih saat kami berada di sini, Aku membeli 20 dari mereka sebelum menyimpan buku itu di dalam sihir penyimpanan.
Luna dengan gugup mulai memandu kami ke arah kediamannya yang merupakan rumah besar di atas bukit.
"Jika aku akan bertemu dengan pangeran seharusnya aku mencoba merias diriku dulu, ini memalukan."
"Kamu terlihat cantik meski tanpa riasan."
"Tolong jangan menghiburku."
Para pelayan menyambut kami dengan ekpresi terkejut dan heran, rumor tentangku pasti sudah menyebar ke tempat ini juga jadi tidak aneh mereka waspada sekaligus was-was di saat bersamaan.
Kami memasuki rumah dan seorang wanita mirip Luna namun terlihat lebih tua menyambut kami dengan berlutut.
Ayolah kenapa semua orang menunjukkan sikap berlebihan padaku? Aku segera memintanya bangun, dia bernama Layla Von Margarev, ibu Luna.
"Sebuah kehormatan saya bisa bertemu dengan pangeran, saya sudah mendengar Anda mengelola wilayah di perbatasan, kami berfikir akan mengunjungi Anda saat musim dingin ini berakhir."
"Tolong jangan terlalu formal, lalu tuan Margarev ada di mana?"
"Suami saya sakit cukup lama dan hanya bisa terbaring di tempat tidur saja, para dokter sudah memeriksanya namun sayangnya..."
"Sepertinya kondisinya tidak dalam baik yah."
Aku meminta izin untuk melihatnya.
