SWEET LOVE
Note : Cerita ini bertema Cinta Manis, jadi hanya akan ada konflik ringan dan dipadukan dengan beberapa plot yang bisa bikin senyum-senyum sendiri, hehehe, semoga suka dengan ceritanya. Salam hangat dari Author ^_^
Tidak terasa dua tahun sudah berlalu dengan cepat. Setelah kepergiannya ke jepang. Untuk mengurus perusahaan sang kakek disana. Akan tetapi itu hanya sebuah alasan, karena yang sebenarnya adalah Arga pergi mengurus perusahaan dijepang karena cinta pertamanya yang bertepuk sebelah tangan. Seorang wanita cantik yang bernama Isyana, mereka sudah bersahabat sejak duduk dibangku SMA.
Saat Isyana cinta pertamanya itu bercerai dengan suaminya, Arga sempat berharap kalau ada kesempatan untuknya masuk kedalam hati Isyana. Akan tetapi sayang sekali, lagi-lagi Arga kalah dari seorang pria bernama Elvano yang ternyata sudah mengisi hati Isyana lebih dulu. Itulah yang membuat Arga memilih pergi ke Jepang untuk melupakan perasaanya terhadap Isyana.
Hari ini Arga balik ke Indonesia bersama dengan sekertaris pribadinya bernama Rey. Rey merupakan sekertaris pribadi sekaligus sahabat Arga sejak mereka kecil. Rey dianggap seperti cucu sendiri oleh Kakeknya Arga.
Bandara, pukul 9 pagi.
Ramainya orang-orang disana, tidak membuat langkah kaki Arga tidak terdengar. Malah sebaliknya saat dia melangkahkan kakinya melewati orang-orang sambil menyeret kopernya berwarna hitam. Semua pandangan mata berbinar kearahnya.
Arga merapikan rambutnya dengan menyibaknya kebelakang. Dengan sepatu kulit mengkilap, setelan celana jas hitam dan kemeja putih yang kini dia kenakan. Membuat pandangan mata orang-orang tidak berhenti menatapnya, terlebih para wanita.
Akan tetapi wajah Arga hanya datar dengan tatapan tajamnya seperti elang. Berjalan menyeret kopernya tanpa memperdulikan siapapun yang ada didepannya dan yang melewatinya.
“Sepertinya aku akan tiba dalam satu jam.” Seorang wanita berjalan dari arah depannya sambil bertelepon dan memegangi segelas cup kopi ditangannya.
“Ya, baik.” Kata wanita itu lagi pada orang diseberang panggilannya.
Tiba-tiba saja wanita itu terambung kedepan saat bahunya bertabrakan dengan Arga. Membuat kopi yang dia bawa tumpah kelantai. Wanita itu menggigit bibirnya karena kesal melihat kopinya yang tumpah. Dia pun menoleh kearah Arga.
“Hei, apa-apaan ini!” geram wanita itu seraya menegakkan pandangannya untuk menatap wajah Arga.
Akan tetapi saat tatapannya bertemu dengan Arga, dan wanita itu juga melihat wajah Arga. Dia malah membulat dan wajahnya memerah, dia jadi tersipu malu dan berkata, “Apa kau baik-baik saja?”
“Tadi aku sedang menelpon, jadi tidak melihat jalan dengan benar...,” lanjut wanita itu sambil tersenyum malu-malu.
“Dasar gila, ini sangat tidak masuk akal!” bentak Arga secara tiba-tiba.
“Hah? Apa?” Wanita itu tersentak kaget.
Arga pun berlalu begitu saja meninggalkannya.
“Hei, apa yang kau katakan tadi?” decak wanita itu dengan kesal menatap kepergian Arga yang menurutnya sangat kurang ajar.
“Maaf, jangan keliru, sebenarnya dia tidak sedang bicara denganmu,” kata seorang pria yang berjalan dibelakang wanita itu.
Wanita itu sudah sangat kesal akibat sikap Arga. Dia pun menoleh dengan perasaan marah kearah sumber suara yang bicara padanya dan berkata, “Kamu siapa? Tidak usah ikut campur—”
Saat dia melihat wajah pria itu lagi-lagi wajahnya memerah. Dan bibirnya yang cemberut jadi melengkung tersenyum. Berhadapan dengan seorang pria yang tak kalah tampan dari Arga, memakai setelan jas dan kaca mata yang bertengger dihidung mancungnya. Cara bicaranya lebih sopan dan ada senyuman saat dia bicara, membuat wanita itu tak bisa berkata-kata. Dia adalah Rey sekertaris pribadi Arga.
Rey pun berjalan melewati wanita tersebut yang terus terpaku dengan kedua pria itu.
“Woah, mimpi apa aku semalam sampai bisa bertemu dengan dua pria tampan sekaligus, meskipun yang satunya sangat menyebalkan...,” gumam wanita itu yang ditambah gerutuan diakhir kalimatnya.
Rey menghampiri Arga yang berdiri menatap baliho iklan yang berada disana. Tatapan matanya begitu kesal seperti ingin memangsa seseorang.
“Sebaiknya jaga bicaramu, Pak. Wanita tadi jadi salah paham...,” kata-kata Rey terputus.
“Rey lihatlah, apa iklan dibaliho ini masuk akal?” potong Arga.
Rey pun mengikuti arah mata Arga menatap, yaitu baliho iklan yang besar.
Sebuah iklan dari salah satu perusahaan makanan yang dipromosikan oleh seorang selebritas. Bertuliskan,
‘PANGSIT PREMIUM, YANG DIBUAT DENGAN BAHAN PREMIUM TERPILIH’
‘APA KALIAN INGIN MAKAN BERSAMAKU’
“Tulisan produk yang dipromosikan tidak jelas, hanya tertera nama selebritas yang tak terkenal saja!”
“Benar juga, aku tak pernah melihat dia.” Rey ikut mengomentari baliho iklan itu.
“Segera kamu cari tahu penanggung jawab yang membuat iklan ini,” perintah Arga.
“Baik, Pak,” jawab Rey seraya mengikuti langkah kaki Arga pergi.
.
Disisi lain didalam laboratorium penelitian bahan makanan. Seorang wanita yang tengah mengenakan pakaian khusus berwarna putih bertulisan Antara Group food, yang digunakan saat berada didalam laboratorium tersebut. tengah sibuk memotong-motong ikan makerel beberapa bagian dan memarinasinya dengan garam dan cuka apel. Nampak tangannya begitu cekatan melakukan hal tersebut. seperti sudah biasa melakukannya.
Drrt drrt drrt.
Wanita itu pun menoleh kearah meja dimana ada ponsel dan id card pegawai tergeletak diatasnya bersama dengan tumpukan kertas-kertas. Wanita itu menghentikan kegiatannya dan berjalan kearah meja tersebut sambil membuka sarung tangan karet yang dia pakai.
“Ya Bu Dewi? Sudah sampai ya? Baiklah, aku akan segera ke sana,” ucap wanita itu menjawab atasannya yang berada diseberang panggilan.
Dia pun segera meraih id card pegawainya lalu berjalan menuju pintu keluar dari lab. Diluar lab dia langsung melepaskan ikat rambutnya dan membiarkan rambut panjangnya terurai indah.
“Huh...,” keluh wanita itu menghela nafasnya.
Semua pandangan mata tertuju padanya saat berjalan melewati lorong. Para pegawai menunggu untuk pertemuan dengan Presdir baru, yang tak lain adalah cucu dari pemilik ANTARA GROUP FOOD.
“Selamat pagi, Bu Berlyan...,” sapa seorang wanita yang berasal dari departemen keuangan.
“Ya, lihatlah Berlyan aku tidak mengerti lagi berapa banyak loyalitasmu selama dua tahun di perusahaan ini, kamu sangat pekerja keras,” celetuk seorag pria paruh baya yang dia lewati.
“Permisi...,” ucapnya
“Astaga, bau apa ini?”
“Ini pasti dari tim peneliti....”
Tak banyak juga pegawai yang lain menyapanya dengan ramah, tapi banyak juga yang menutup hidung saat dia melewatinya. Karena aroma ikan makerel yang tadi dia kerjakan, menempel pada tubuhnya. Dengan kebaikan hatinya Berlyan malah tersenyum ramah membalasnya.
Berlyan Cessania, wanita berusia 27 tahun itu baru bergabung di ANTARA GROUP FOOD selama dua tahun. Karena kinerjanya yang bagus dia diberi beasiswa untuk belajar menjadi ahli gizi oleh perusahaan. Selama 6 bulan dia sekolah dan belajar untuk menjadi ahli gizi. Setelah lulus Berlyan langsung naik jabatan menjadi ahli gizi dan peneliti di tim pemasaran perusahaan.
Berawal dari patah hatinya saat bekerja di perusahaan tempat sebelumnya dia bekerja. Berlyan memiliki jabatan sebagan manager operasional di perusahaan EMC. Perusahaan besar yang bergerak dibidang media elektronik. Tapi tidak bertahan lama, karena Berlyan mengundurkan diri dari perusahaan itu. Karena diam-diam Berlyan menaruh hati pada atasannya bernama Elvano. Saat mengetahui Elvano sudah memiliki seorang kekasih, Berlyan tidak masalah karena dia merasa cinta tak harus memiliki. Akan tetapi saat dia mengetahui bahwa kekasih ELvano ternyata adalah teman SMA nya yaitu Isyana.
Suatu hari perasaan cintanya terbongkar, Isyana maupun Elvano mengetahui tentang perasaannya. Berlyan sangat canggung untuk menghadapi Elvano yang setiap hari bertemu dengannya. Terlebih sikap Elvano yang menjadi dingin terhadapnya, membuat Berlyan memilih untuk mengundurkan diri secara baik-baik. Dia tidak mau membuat atasannya itu menjadi membencinya. Setelah keluar dari perusahaan tersebutlah, Berlyan mendapat panggilan kerja dari ANTARA GROUP FOOD, sampai sekarang selama dua tahun ini Berlyan merasa sudah cocok bekerja dibidangnya ini.
“Bu Dewi!” seru Berlyan seraya berlari menghampiri tim kerjanya yang sudah menunggu didepan ruang pertemuan.
“Hei!”
“Kenapa kamu baru datang?” Bu Dewi wanita berbadan gemuk dan berkaca mata itu berdecak kesal menatapnya.
“Aku sedang mengurus ikan makerel yang baru sampai tadi pagi,” jawab Berlyan dengan senyumannya yang polos.
“Tidak apa-apa, santai saja,” sahut Pak Galang pria berambut kriting itu.
Pak Galang tersenyum, akan tetapi senyumannya lenyap. Saat mengendus aroma tidak sedap yang menyengat.
“Auhh, kamu bau ikan sekali!” cetusnya.
Rina yang sebagai pegawai junior atau masih baru bergabung hanya bisa tersenyum polos disebelah Pak Galang, menonton para seniornya itu bercakap.
“Benarkah? Apa bau sekali? Aku tak menciumnya, hehehe...,” ucap Berlyan tersenyum seperti orang bodoh, seraya mengendus-endus aroma dilengan bajunya.
“Sini mendekat!” perintah Pak Galang sembari mengeluarkan botol kecil parfum dari kantong kemejanya. Kemudian meyemprotkannya pada tubuh Berlyan.
“Tidak apa-apa, itu adalah bukti betapa kerja kerasnya kamu bekerja sebagai peneliti,” lontar Bu Dewi menatapnya.
Berlyan tersenyum senang dengan lebar, sambil mendekat ingin memeluk Bu Dewi. Tapi wanita berkaca mata itu mendorongnya menjauhnya, karena aroma tidak sedap dibadan Berlyan.
“Kamu yang terbaik, Bu Dewi!” tutur Berlyan, dia senang memiliki tim kerjanya sekarang ini.
Mereka pun segera masuk kedalam ruang pertemuan tersebut yang didepannya sudah ada ada papan iklan berdiri. Bertuliskan, ‘PELANTIKAN PRESDIR ARGANTARA MAHESA’
.
.
BERSAMBUNG.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 42 Episodes
Comments
Anita Jenius
Salam kenal kak..
2024-04-16
0
Desak ayu sukanti
gjsishsgehoshdhsvlscfik/Smile//Silent//Drool//Awkward//Panic//Doubt//Toasted//Skull//Curse//Determined//Watermalon//Cleaver//Yawn//Moon//Bomb//Cake//Cake//Cake//Wilt//Rose//Rice//Coffee//Beer//Sun//Gift/
2024-04-16
0
LISA
Aq mampir ya..
2024-04-06
1