NovelToon NovelToon
Dewi Mimpi

Dewi Mimpi

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi / cintapertama
Popularitas:2.8k
Nilai: 5
Nama Author: Wulan241299

Dewi mimpi, yang memiliki gelar Alkasia yaitu taun putri dari alam langit menyelamatkan seorang laki-laki yang terjebak di alam hampa. Perkenalan yang secara kebetulan membuat ikatan keduanya menjadi tidak bisa di lepaskan. Dia memberi nama Yun Xi, ikatan cinta yang penuh gejolak dan perubahan. Membuat keduanya harus berpisah dan memulai kembali kisah di pertemuan keduanya.
Nantikan kisah cinta Dewi mimpi yang akan selalu update setiap hari.

(Cerita ini murni karangan yang saya buat berdasarkan imajinasi semata. Jika ada nama, tempat, waktu memiliki kesamaan semua murni ketidaksengajaan)

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wulan241299, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Hutang darah harus di bayar darah

Kesunyian di malam ini membuat suasana menjadi jauh lebih tenang. Yun Xi ada di sampingnya memeluknya dalam dekapan. Membelai perlahan rambut panjang yang masih terurai. "Besok aku akan ke istana lagi," menatap kedua mata jernih di sampingnya.

"Iya, apa aku harus ikut lagi?"

"Tidak perlu, aku tahu kamu tidak nyaman berada di sana. Aku akan pergi sendiri," tangannya memeluk pinggang Yun Xi.

"Semua tempat akan menjadi nyaman jika bersama mu," mencium kening Dewi Alkasia. Perlahan menurunkan wajahnya dan mencium bibir lembut di depannya. Semenjak ciuman pertama mereka. Setiap hari saat bangun tidur dan sebelum tidur. Ciuman tidak akan pernah terlewatkan.

Dewi Alkasia menarik bibirnya, "Setelah aku kembali, kita harus pergi ke festival musim semi. Aku tidak pernah melihatnya,"

"Iya," kembali mencium bibir lembut dengan penuh kehangatan yang terus menyebar dalam dirinya. Bibir lembut itu benar-benar memabukkan, dia hampir tidak bisa menghentikannya setiap menyentuhnya.

"Yun Xi," menarik kelapanya sedikit menjauh. "Kita belum menikah, kita tidak bisa melewati batas."

Benar, meraka masih tidak bisa melewati batas. Meraka belum melakukan pernikahan. Dia harus menahan dirinya dengan baik. Dia tidak bisa merusak wanita yang ia cintai. Tunggu, setelah pernikahan di langsungkan. Setelah, mereka resmi menjadi suami istri. Tidak akan ada batasan lagi yang bisa menghalangi mereka berdua. "Aku tahu," mencium kening Dewi Alkasia. "Ayo, kita menikah."

Binar mata itu semakin cerah, dia tidak pernah menyangka jika Yun Xi akan secepat ini melamarnya. Kata-kata sederhana, hanya mereka berdua. Berbaring bersama dalam dekapan satu sama lain. Kata itu terucap dengan indahnya. "Iya, ayo kita menikah."

Pelukan hangat terasa sangat nyaman. Suasana di pondok malam itu sangat berbeda dari biasanya. Aroma bunga menyebar memenuhi setiap ruangan. Menambah kehangatan yang tidak bisa di utarakan.

.................

Seratus prajurit dari dunia bawah berjejer memenuhi pintu masuk bukit Weli. Bukit mati yang sudah tidak ada mahluk hidup di dalamnya. Hanya bebatuan yang membentuk wajah manusia. Batu itu merupakan prajurit iblis yang masih bisa di bangkitkan. Saat perang besar dunia iblis dan keempat dunia. Delapan puluh persen prajurit dari dunia iblis membatu setelah terkena kekuatan langit. Raja iblis serta pengikutnya yang masih ada di paksa dan di penjarakan di alam kegelapan. Dan tidak pernah bisa keluar hingga saat ini.

"Sebagian prajurit dari arah Utara. Sebagian lagi dari arah selatan. Bergerak," teriak komandan pasukan yang sudah siap menyergap iblis yang berhasil keluar dari segel langit.

"Siap," teriak serentak semua prajurit. Mereka mengikuti setiap arahan yang sudah di instruksikan komandan pasukan.

Seratus prajurit di bagi menjadi dua kelompok agar bisa melakukan penyergapan di kedua sisi. Meski iblis itu hanya datang sendiri, tapi kekuatannya tidak bisa di remehkan. Di atas bukit yang luas dengan tanah yang tandus dan gersang. Jejeran mayat yang sudah membatu memenuhi tempat itu. Hanya dengan kekuatan iblis yang sangat kuat, yang bisa membuka segel dan menghidupkan kembali pada prajurit iblis.

"Aaaaaa," raungan kuat terdengar mengerikan. Iblis itu menancapkan sebuah tongkat dengan kekuatan yang menyala. Tiupan udara berubah menjadi semakin kencang setelah tongkat di tancapkan. Debu berputar seperti topan yang datang dengan cepat menggulung setiap hal yang di lewati.

"Maju," prajurit berlarian menyerang, namun selalu saja tidak ada celah yang bisa di tembus. Kekuatan iblis itu terlalu kuat dan mereka tidak bisa mengimbanginya. Meski seratus orang sudah mewalan. Tetap saja kekuatan lawan terlalu besar.

Komandan pasukan terus mencoba hingga dia sendiri terpental dan tidak bisa meneruskan perlawanan.

'Teterrrkkkk...' kekuatan berwarna hijau menyelimuti tempat itu, dan membentuk ular gaib dengan kekuatan yang besar.Teriakan demi teriakan terdengar, "Penguasa datang," semua prajurit merasa lega setelah penguasa datang untuk membantu.

"Ternyata panglima datang berkunjung, benar jika orang-orang ku akan kualahan menghadapi satu iblis saja." Tatapan biasa namun dengan nada bicara penguasa yang terdengar serius.

"Kamu takut?" ujarnya dengan suara serak. "Dulu saat aku datang kesini kamu masih ular kecil yang tidak bisa mengeluarkan kekuatan," dia mengingat anak kecil dengan tubuh yang lemah. "Sepertinya, sekarang kamu memiliki kemajuan."

"Berkat raja iblis dan panglima. Aku bisa menjadi seperti sekarang. Tanpa perang yang terus terjadi, dan pembantaian dunia bawah yang mengakibatkan seluruh keluarga hilang dalam semalam. Tentu aku tidak akan menjadi sekarang ini," bola matanya berubah menjadi hijau dengan kekuatan yang semakin besar.

Melihat penguasa mengeluarkan kekuatannya, seluruh prajurit mulai mempersiapkan diri untuk membantu. Komandan pasukan dengan cepat mengatur barisan.

"Dulu aku bisa membunuh seluruh keluarga mu. Tentu saja saat ini tidak terkecuali," kekuatan besar saling bertabrakan dengan dentuman mengema di seluruh kota. Kekuatan berwujud ular raksasa itu menjadi semakin kuat dan terus mengeluarkan kekuatannya.

'Derrrkrkk...' suara dua kekuatan saling bertabrakan membuat retakan di bukit Weli. "Panglima, mungkin ini waktunya." waktunya untuk dirinya membalas kematian semua keluarganya, juga prajuritnya. Kekuatan besar mulai keluar dari dirinya membentuk cahaya kehijauan dengan cepat menghantam kearah panglima iblis. Kekuatan itu mengakibatkan luka fatal yang tidak bisa di remehkan.

Panglima iblis terpental jauh hingga membentur tanah cukup kuat. Seperti batu besar yang di lempar dari langit. Menimbulkan lubang besar dengan kedalaman hampir puluhan meter. Tanah bergetar dan membelah menjadi beberapa bagian. Bukit Weli terbelah menjadi dua.

"Bawa tubuhnya ke dalam penjara es," berjalan mendekat kearah lubang. Lubang itu sangat dalam hingga orang yang ada di dalamnya tidak terlihat keberadaannya. Hanya dengan memenjarakan panglima iblis di dalam penjara es, dia tidak akan bisa melepaskan diri.

"Baik," saut komandan pasukan yang sudah ada di belakang penguasa. Dia bersama beberapa prajurit melompat kedalam lubang.

Moran, penguasa dunia bawah berjalan menjauh setelah dia berhasil mengalahkan panglima terkuat dari dunia iblis. Tapi, hatinya terasa kosong. Dia berjalan menjauh melewati kabut yang mulai memenuhi bukit Weli.

..................

Dewi Alkasia kembali memenuhi panggilan dari permaisuri. di aula megah yang memang menjadi tempat pertemuannya dengan permaisuri langit. Dia diam dan menunggu, sudah hampir setengah jam dia ada disana Tapi permaisuri tidak kunjung datang. Tidak seperti biasanya.

Tali kekuatan berwarna putih menjulur dengan cepat mengikat tubuhnya dengan kuat. Dia berusaha melepaskan dirinya. Namun, perlahan kekuatannya melemah dan menghilang. "Tali Jin," dia cukup terkejut dengan penyambutan yang tidak seperti biasanya. Ini benar-benar sangat istimewa. Bahkan tali Jin, atau tali yang melumpuhkan kekuatan dewa di gunakan untuk mengikat dirinya.

Wanita dengan gaun berwarna merah maju perlahan. Langkahnya sangat lembut dan anggun. Raut wajahnya juga tidak memperlihatkan emosi sama sekali. "Zhou Ye, maafkan bibi jika terlalu keras kepada mu."

"Huh," mendengus mengejek dirinya sendiri karena terlalu percaya dengan wanita yang ia anggap keluarga. "Bibi, apa yang kamu inginkan?" dia cukup tenang meski dalam situasi yang bisa membuatnya terbunuh dengan mudah.

"Menikahlah dengan pangeran pertama. Jika kamu mau menikah dengannya, aku akan melepaskan laki-laki yang kamu cintai."

Yun Xi, bahkan dia menangkap Yun Xi. "Aku tidak bisa menikah dengan pangeran pertama."

"Bawa dia masuk," ujar permaisuri dengan tatapan yang mulai berubah.

"Yun Xi," ujarnya melihat laki-laki yang ia cintai terikat kuat dengan rantai dari kekuatan yang menyerap darah. "Apa yang kamu lakukan?" teriaknya kencang kearah wanita di depannya. "Lepaskan dia."

"Aku akan melepaskannya, jika kamu mau menikah dengan pangeran pertama."

"Zhou Ye, jangan. Jangan lakukan, bagaimana bisa kamu menikah dengan orang yang tidak kamu inginkan."

Yun Xi berkata dengan suara lemah. Dia menatap sayu kearah perempuan yang sangat ia cintai. Meskipun ia harus mati hari ini, dia tidak ingin perempuan yang ia cintai memaksakan dirinya untuk menikah dengan laki-laki yang tidak ia inginkan. Lagi pula dia sudah biasa mendapatkan siksaan seperti ini.

"Lepaskan dia. Bibi tolong lepaskan dia. Dia baru saja sembuh, bibi aku mohon lepaskan dia."

Air mata menetes membanjiri wajahnya. Dia berlutut memohon dengan suara serak. Bagiamana mungkin dia tega melihat laki-laki yang ia cintai tersiksa karena dirinya. Dia bisa melepaskan semuanya, asal Yun Xi tidak terluka.

Permaisuri mengeluarkan sebuah kertas putih bersih. "Teteskan darah mu pada kertas ini. Dan aku akan melepaskannya," mengarahkan kertas kearah Zhou Ye yang masih terikat dan berlutut di lantai. Dengan cepat dia mengigit tangannya dan membuat surat itu bernoda darah. Itu adalah kertas langit yang di gunakan untuk membuat perjanjian darah. Jika sampai melanggar janji, dia pasti akan mati.

Tapi Yun Xi dengan seluruh kekuatannya mencoba melawan dan berlari kearah Zhou Ye dan permaisuri. Dia mengigit lidahnya dan menyemburkan darahnya kearah kertas langit. Dengan cepat kertas terbakar tanpa sisa. Zhou Ye terkejut melihat Yun Xi yang terjatuh tidak berdaya di sebelahnya.

"Bagaimana bisa," permaisuri berteriak marah. Tangannya ia arahkan kearah Yun Xi dan mencekik lehernya dengan kekuatan yang ia miliki.

"Tidak," teriakan Zhou Ye mengema dengan kepanikan.

Yun Xi tergantung dengan kekuatan yang melilit lehernya. Mencekik dengan kuat hingga nafasnya tertahan.

"Kamu harus mati," ujar permaisuri yang semakin meluapkan amarahnya. Dengan Yun Xi mati, dia akan bisa menikahkan Zhou Ye dengan pangeran pertama. Dia bisa membuat keponakannya itu melupakan segalanya dan memulai kehidupan barunya.

"Jangan, Yun Xi."

Teriakan Zhou Ye membuat getaran hebat di aula istana permaisuri. Hingga, membuat tali Jin terputus dan menghilang. Setelah tali Jin terputus, dengan cepat dia langsung menyelamatkan Yun Xi. Yun Xi terjatuh dalam pelukannya, dia berkata, "Bagiamana bisa kamu melukainya, setelah aku berusaha dengan keras menyembuhkan dirinya. Kamu tidak memiliki hak untuk menyentuhnya," bola mata Zhou Ye berubah biru keemasan. pedang angkasa muncul dengan di barengi getaran kuat di seluruh istana langit. Dia sudah tidak bisa menahan amarahnya lagi. Kekuatan keemasan muncul, pedang angkasa hampir menembus jantung permaisuri. Namun, kekuatan besar menahannya.

Kaisar langit tiba tepat waktu setelah merasakan kekuatan yang sudah di keluarkan dari pedang angkasa. Dia tidak menyangka Dewi Alkasia akan semarah ini.

"Zhou Ye, kamu tidak bisa membunuhnya. Dia permaisuri istana langit," ujar kaisar langit yang masih menahan kekuatan dari pedang angkasa. "Dia permaisuri langit, jika kamu membunuhnya, kamu dan laki-laki itu tidak bisa selamat."

Benar, jika dia membunuh permaisuri langit hukum langit yang akan menghukumnya. Tapi, "Hutang darah harus di bayar darah," kekuatan yang ia keluarkan semakin besar. Bahkan kaisar langit cukup tertekan saat menahan kekuatan yang semakin besar.

"Zhou Ye, kita pulang. Aku sudah lapar," suara lemah terdengar. Yun Xi dengan sekuat tenaga mencoba membujuk perempuan yang masih memeluknya.

Kemarahannya sedikit mereda setelah mendengar suara laki-laki yang ia cintai. Perlahan dia menarik kekuatan pedang angkasa, meski kekuatan masih menyelimuti dirinya. Pedang mundur perlahan dan menghilang di udara. "Iya, aku akan membuatkan mu makanan. Kita akan pulang."

Kaisar langit menarik nafas yang mulai tidak beraturan. Kekuatan yang di hasilkan pedang angkasa dari Dewi Alkasia memang tidak bisa dianggap enteng. "Zhou Ye, paman sebagai suami, juga sebagai kaisar. Akan memberikan keadilan untuk mu."

Tatapan Zhou Ye mengarah dengan dingin ketempat wanita itu berdiri.

"Permaisuri Xing Jing menindas yang lemah dengan kekuatan dan gelarnya. Dia akan di kurung 1000 tahun dalam penjara terdalam dan di turunkan gelarnya."

Kaisar langit mencabut gelar permaisuri, memberikan hukuman kurungan dalam kurun waktu yang tidak sebentar.

"Kita pulang," menatap lembut kearah Yun Xi yang terlihat semakin lemah. Zhou Ye pergi setelah mendengar hukuman yang diberikan kaisar langit pada permaisuri.

Permaisuri hanya bisa terduduk lemas setelah mendengar keputusan kaisar langit. Dia tidak pernah menyangka jika dirinya akan kehilangan gelarnya sebagai permaisuri langit. Dan di penjara 1000 tahun lamanya.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!