NovelToon NovelToon
Uang Jajan Istriku

Uang Jajan Istriku

Status: tamat
Genre:Tamat / Single Mom / Mengubah Takdir / Suami Tak Berguna / Ibu Mertua Kejam
Popularitas:1M
Nilai: 4.8
Nama Author: Uul dheaven

Kemala adalah seorang wanita mandiri yang masih memiliki suami. Namun karena suami yang sangat pelit ia terpaksa bekerja sambil membawa anak nya yang masih kecil. setiap hari Burhan suaminya hanya memberi uang sebesar 10.000 rupiah beserta uang jajan untuk nya. Selama menikah dengan Burhan ia hanya tahu bahwa Burhan adalah seorang supir truk pengangkut sawit, tanpa ia ketahui suaminya itu adalah manajer di perusahaan kelapa sawit terbesar di kota itu. bagaimana kah kelanjutan rumah tangga Kemala? akan kah badai itu terus menerus datang ataukah akan ada pelangi setelah hujan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Uul dheaven, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 35 Pesta Pernikahan

Semakin hari toko aksesoris milik Kemala semakin ramai. Ramadhan bahkan sampai kewalahan melayani beberapa pembeli. Tidak tanggung-tanggung, terkadang ada beberapa pembeli yang memborong banyak.

Rumah produksi milik Kemala berada tidak jauh dari rumah nya. Setiap hari rumah itu di penuhi oleh suara mesin dan gelak tawa para pekerja. Mereka tidak perlu lagi memikirkan harus makan apa besok. Karena kehidupan mereka telah terjamin.

"Halo Kemala, apa kabar?"

"Wah wak Nur, kabar baik. Sehat wak?"

"Wawak sehat mala. Ni adik kau Asih mau bicara. Penting katanya."

"Iya boleh wak."

"Halo Kak Mala. Udah sombong sekarang mentang-mentang udah sukses."

"Jangan gitu lah Asih, kakak jadi nggak enak. Mana pernah kakak sombong sama kalian."

"Aku bercanda loh kakak. Jangan serius kali lah."

"Ada apa rupanya Asih."

"Kak Mala dapat undangan kak."

"Undangan apa?

" Itu tu, mantan suami kakak mau nikah."

"Oo iya. Selamat deh kalau gitu."

"Eh, nanti ucapin sendiri ya. Asih nggak mau jadi perantara."

"Loh, kok gitu?"

"Iya, Ibunya Bang Burhan tadi ke sini. Kata nya kakak di wajibkan datang karena harus bayar hutang. Emang hutang apaan sih kak?"

"Nanti deh kakak ceritain ya. Tapi, malas sih sebenarnya harus bertemu mereka lagi."

"Ye, kakak harus datang dan buktikan ke mereka kalau kakak pisah sama Bang Burhan malah makin bahagia."

"Hmm, lihat nanti deh Asih. Kamu foto kan undangan nya ya biar kakak lihat."

"Oke deh sip. Oiya kak, kakak apa nggak ada rencana gitu untuk menikah lagi. Kakak masih muda dan cantik loh."

"Untuk sekarang kakak masih mau fokus bahagiain Aska dan orang tua."

"Orang tua?"

"Hmm. Iya."

Kemala pun menceritakan kejadian tempo hari saat ia berada di kampung halamannya. Asih tidak menyangka teman baik Kemala sendiri yang malah menjadi musuh nya sekarang.

"Yaudah deh kak. Udah dulu ya. Ntar kalau jadi pergi, kabari kami. Mau dong di ajak naik mobil keren nya."

"Iya. Nggak janji ya Asih."

Panggilan pun telah di matikan. Asih mengirimkan kartu undangan milik Burhan. Disana tertulis.

*Burhan Susilo & Nina Sumanto*

Tidak lupa Kemala membaca sebuah tulisan yang sungguh membuat nya ingin tertawa.

*Kau harus datang dan membayar hutang mu Kemala*

Ada-ada saja mantan Ibu mertua nya itu. Seperti nya memang Kemala harus pergi kali ini. Ia akan buktikan kalau ia baik-baik saja mantan suaminya menikah lagi.

*****

Pernikahan Burhan dan Nina di adakan di sebuah hotel. Walaupun bukan hotel mewah, akan tetapi bagi orang kampung seperti Burhan hal itu sudah terlalu hebat.

Kemala mengendarai mobil nya sendiri tanpa supir kali ini. Ia datang jauh-jauh dari Kota nya ke desa tempat tinggal nya dulu. Aska tidak ingin ikut karena ingin belajar bercocok tanam dengan kakek dan nenek nya di halaman belakang.

"Wah, mobil baru lagi ni kak Mala?" Tanya Asih.

"Kamu bisa aja sih. Mana wak Nur?"

"Ibu masih dandan."

"Eh Asih, kamu omongin Ibu ya."

"Ah, nggak kok bu. Ya kan kak Mala."

"Awas kamu ya. Ibu coret nanti dari Kartu Keluarga."

"Nanti aja bu, kalau Asih udah berkeluarga."

"Nungguin kau menikah bisa tumbuh tanduk itu kucing peliharaan mu."

"Sudah, sudah. Ayo kita berangkat sekarang. Jarak nya jauh loh."

"Mala, ini mobil kau? Kok segan ya wawak naik nya."

"Wak, jangan gitu dong."

"Iya. Kau itu ku ajak bercanda susah kali sekarang."

Akhirnya setelah melalui perdebatan, mereka naik juga ke mobil milik Kemala. Rencana nya jika sudah terlalu sore, Kemala akan menginap di rumah Wak Nur.

Setelah beberapa jam melalui jalan yang berbatu, akhirnya mereka sampai di tempat akad nikah dan resepsi di laksanakan.

Kemala masuk ke dalam sambil bergandengan tangan dengan Asih. Semua mata memandang takjub ke arah Kemala. Mungkin mereka berpikir bahwa artis yang datang dari ibukota.

Dari pakaian sampai bawahan yang di pakai, semua merek ternama yang tidak bisa di jumpai di desa mereka.

"Kemala! Iya. Kamu Kemala kan?" Tanya seorang Ibu paruh baya.

"Iya bu. Saya Kemala. Maaf bu, saya susah mengingat orang. Apa saya boleh tahu Ibu ini siapa?"

"Saya Ibu Hanin, yang waktu itu membeli patung ukir milik mu. Patung itu sekarang masih sangat bagus. Pasti kamu memakai kayu yang mahal ya."

"Ibu bisa saja. Mala hanya memakai kayu biasa kok bu."

"Kamu kenal juga sama anak nya Bu Susilo? Atau dengan pengantin wanita nya?"

"Kenal dua-dua nya bu. Yuk bu Mala duluan ya."

Tanpa sepengetahuan Kemala, mantan ibu mertua nya langsung mendekati wanita yang berbicara dengan Kemala.

"Bu Hanin, memang nya kenal dengan perempuan miskin tadi?"

"Eh, Bu Susilo. Itu kan Kemala. Kenapa Ibu memanggilnya perempuan miskin?

"Iya, dia memang terlahir di keluarga miskin di desa kami. Dia itu mantan menantu saya. Saya senang sekali akhirnya anak saya mau berpisah dengan perempuan pembawa sial seperti dia itu."

Ibu mertua Kemala terus menjelekkan nama baik Kemala. Padahal wanita paruh baya itu sudah jengah mendengar perkataan buruk yang keluar dari mulut lawan bicara nya.

" Sudah dulu ya Bu Susilo. Semoga pernikahan nya samawa. "

" Loh, kok buru-buru amat sih Bu Hanin. Kan kita belum selesai ngomong nya."

"Saya mendadak ada keperluan di luar kota. Saya permisi ya."

Kemala benar-benar membuat mata pria yang ada disana menatap takjub ke arah nya. Bahkan Burhan yang ada di pelaminan ikut melotot.

Bagaimana tidak, selama ini ia tidak pernah melihat Kemala secantik itu. Kemala seperti berlian yang memukau.

" Biasa aja kali bang lihat nya." Ucap Nina dengan nada cemburu.

"Ya aku kan punya mata. Suka-suka aku dong mau lihat ke mana."

Nina yang terbakar cemburu sangat kesal melihat Kemala hadir. Kemala memang sangat cantik. Bahkan, pesona nya sebagai pengantin di gantikan oleh Kemala.

"Mana utang kamu! Sini bayar!"

Suara Ibu Burhan membuat para tamu undangan saling berpandangan. Kemala memang sudah sangat menghafal tabiat mantan Ibu mertua nya itu.

"Sebentar."

Kemala langsung mengambil amplop putih yang berada di dalam tas nya. Sebelum menyerahkan amplop itu, Kemala ingin bermain-main dahulu.

"Di sini ada nggak tamu yang profesi nya sebagai dokter, bidan atau siapapun yang bekerja di rumah sakit?" Tanya Kemala.

Beberapa orang akhirnya datang menemui mereka. Bukan hanya itu, tamu lain yang penasaran pun ikut datang untuk melihat.

"Kamu mau ngapain? Cepat berikan uang itu!"

Mantan Ibu mertua yang masih belum mengerti tetap saja memikirkan uang yang ada di dalam amplop putih itu.

"Sabar dulu ya bu. Ada yang mau Kemala tanyakan."

"Nggak usah lama. Saya sibuk!"

"Siapa di sini yang pekerjaan nya sebagai administrasi rumah sakit?"

"Saya dek." Tunjuk seorang wanita paruh baya.

Mereka masih belum mengerti apa maksud Kemala memanggil mereka. Mereka berpikir Kemala adalah artis makanya mereka pun ikut melihat.

" Maaf ya bu. Kemala kan dulu lahiran nya di operasi. Tapi, Kemala punya surat tidak mampu trus Kemala juga punya asuransi kesehatan. Kalau semua persyaratan itu ada, apa biaya operasi nya juga harus Kemala yang bayar? Dan apakah biaya nya bisa sampai seratus juta?"

Ibu Mertua yang dari tadi terlalu percaya diri kini merasa gugup didepan semua tamu undangan yang hadir. Bahkan, pengantin di pelaminan saja sudah tidak ada yang memperhatikan karena sibuk dengan teka teki dari Kemala.

" Bila semua persyaratan telah adek siapkan, biasa nya gratis kalau di rumah sakit yang memang bekerja sama dengan asuransi kesehatan tersebut. Paling nambah sedikit aja untuk obatnya." Ucap wanita paruh baya itu.

"Saya sudah kesana bu. Dan saya juga sudah melihat data saya. Dan mereka mengatakan kalau saya tidak perlu mengeluarkan sepeser uang. Tapi."

Kemala menjeda ucapan nya, ia ingin melihat ekspresi wajah mantan mertua nya yang sudah memucat.

"Tapi kenapa dek?"

Bukan hanya satu. Bahkan beberapa orang tamu yang penasaran ikut bersuara.

"Tapi, kata Ibu mertua saya, saya menghabiskan uang seratus juta rupiah saat itu. Dan sekarang beliau menyuruh saya membayar hutang tersebut."

Prang...

Ibu nya Burhan yang panik tidak sengaja menyenggol gelas dan jatuh berkeping-keping.

"Siapa Ibu mertua kamu?"

"Bukan Ibu Mertua, tapi mantan Ibu mertua kakak-kakak dan abang-abang sekalian. Dan yang di pelaminan itu mantan suami nya. Jadi kalian pasti udah tahu dong siapa mantan Ibu mertua kakak ini." Ucap Asih menimpali.

Sorak sorai memenuhi pesta pernikahan Burhan dan Nina. Para tamu undangan yang mengenal keluarga Burhan dan Nina merasa sangat malu.

" Kok bisa sih punya mertua kayak gitu. "Ucap salah satu tamu undangan.

" Iya. Tapi nggak papa deh, mereka udah cerai. Lihat aja istri nya yang sekarang. Masih cantikan mantan istrinya. "

Nina yang sudah tidak tahan dengan suara-suara sumbang itu langsung turun dan menghampiri Kemala. Ia sangat marah dan tangan nya dengan cepat mengambil jus jeruk yang ada di meja prasmanan.

"Kemala...ku-rang a-jar kau! Berani-berani nya kau rusak pesta pernikahan ku." Nina yang tidak bisa menahan emosi berteriak seperti orang kesetanan.

Niat ingin menyiram Kemala namun gagal total. Gaun panjang yang membelit kakinya membuat ia jatuh dan mengenai gulai kambing. Seluruh gulai mengenai tubuh nya.

Bukan nya membantu, para tamu undangan malah tertawa dan sibuk merekam kejadian itu. Keluarga Nina sangat murka.

"Dasar perempuan miskin pembawa sial. Hancur pesta anak ku gara-gara kau Kemala."Ucap Ibu nya Nina.

"Dia memang pembawa sial dari dulu. Perempuan tidak tahu diri."

"Sudah! Cukup kalian menghina ku dari dulu. Oh ya bu. Ini didalam sini ada sedikit sumbangan untuk acara ini. Di terima ya. Saya ikhlas. Walaupun saya miskin saya tetap kasih amplop kok."

"Ala, palingan cuma sepuluh ribu."

"Jangan menghina dong bu. Gitu-gitu sepuluh ribu adalah uang nafkah dari anak mu dulu untuk ku."

Sontak para tamu undangan pun gaduh. Mereka meneriakkan kata-kata.

"Buka.. Buka.. Buka amplop nya."

Seketika para tamu sudah seperti sup-porter bola.

Ketika amplop di buka, mereka semua terkejut dengan isi nya. Seketika Ibunya Burhan langsung pingsan di tempat. Uang yang di sumbangkan ternyata berjumlah sepuluh juta rupiah.

" Setelah ini, jangan ganggu aku lagi."

Kemala pergi setelah mengatakan hal itu. Di ikuti oleh Asih dan Wak Nur di samping sambil menggandeng lengan nya.

1
desiana
ngeri juga
desiana
lha mta duitn juga ternyata hern deh
desiana
busetdah KK thor ada ja /Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
desiana
yeee ud junior mu otw ini
ros
Luar biasa
desiana
lha keluarga bobrok rupnya
desiana
mang benar sekali mnya buat baik bukan hanya PD 1 org yg kita suaki tp PD semua termasuk org yg pernah nyakitin kita skli pun
desiana
hahahhaaa... yuda2 ada2 aja
desiana
karma langsung di bayar tunai ya kk thor
desiana
lnjut LG KK
desiana
KK aq lgsg maraton yah hbisnya crita ini udh tmt
Sukanti Sukanti
Luar biasa
Eliyana
Drama suami dan mertua julid..
Eliyana
Kesabaran seorang istri.. penuh haru
Vita Bayu
Lumayan
Yuni Martopo
Luar biasa
Yuni Martopo
Lumayan
£rvina
Luar biasa
£rvina
gara2 Dady Shark dududu mommy Shark dududu jadi Baby Shark... moga baby girl ..👼😘
£rvina
jadi apem lada hitam pedas🌶🌶/Awkward/
Uul dheaven: 🤣🤣🤣🤣🤣🤣
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!