Cerita ini dibuat hasil dari pemikiran sendiri tanpa plagiat karya siapapun, mohon maaf apabila ada kesamaan nama, tempat dll.
Menceritakan tentang seseorang yang mencari rezeki di Kota Bogor, yang selalu menggunakan angkutan umum KRL.
Selama ini dia hidup di Kota Jakarta, dan mendapatkan pekerjaan di Bogor.
Selama itu juga dia selalu menggunakan KRL yang dimana terkadang bagi dia ada hal janggal di dalam kereta tersebut.
Bagaimana kisah Perjalanan yang selalu dilalui?
Yuk mau kenal Author nya?
Bisa cek di :
IG : @ptycalam
pitriyanicalam.wordpress.com
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pitriyani Calam, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Diskusi Posisi Ruang Kerja
Sedang asik bercanda dengan Mia dan Ratna, tiba-tiba saja ada mobil ke halaman, untung saja Toto sudah berada di luar sejak tadi karena harus menyapu halaman untuk kedua kalinya.
Rumah ini banyak pohon yang besar, jadi daun kering berguguran. Bukan hanya rumah ini tetangga lain juga banyak memiliki pohon besar di dalam halaman rumah maupun di luar gerbang.
"Mobil siapa ya itu?" tanya Mia
"Kalian nggak tau itu mobil punya siapa?" tanya ku aneh, berarti tamu itu orang baru dong
"Kita nggak kenal deh itu mobil siapa, tapi kenapa dibukain sama si Toto" sahut Ratna
"Walah dalah mobil orangtuanya si bapak, udah ganti mobil lagi aja tuh sesepuh" ucap Mia saat melihat supir turun dari mobil
"Mas Johan itu, tapi sama siapa tuh" jawab Ratna
"Paling sama majikannya" ucap Mia
"Apa orangtua si bapak sering kesini?" tanya ku
"Nggak sering juga sih, hanya saja kalau kesini bawel sama kaya pak Andi, bedanya orangtua bapak lebih royal sama makanan maupun duit, teh" jawab Ratna
"Sendiri tuh mas Johan, saya chat si Toto aja deh" sahut Mia sibuk memainkan ponselnya
"Dibales nggak sama Toto" tanya Ratna
"Bilangnya bawain tanaman, kan kocak jauh-jauh dari jakarta cuma bawa tanaman. Padahal anak dan mantunya mampu beli" jawab Mia
"Pak Andi kan apa-apa maunya yang gratisan, hahaha" ucap Ratna tertawa
"Masih mending kita ya, sesusahnya hidup kita nggak pernah tuh minta-minta sama orang" jawab Mia
"Memang pak Andi pernah minta apa sama orang?" tanya ku
"Kalau kita izin pulang kampung nih, teh. Pak Andi akan selalu bilang "Bawa oleh ya, lagi musim apa dikampung". Hahaha" jawab Ratna
"Mau an orangnya, nggak malu gitu, kita mah malu atuh begitu." sahut Mia sinis
Tidak lama Toto kembali masuk.
"Kenapa, To?" tanya Mia
"Bikin ribet aja bawa tanaman, sampe disini nggak pernah dirawat berakhir tragedi tuh tanaman koit semua" jawab Toto kesal
"Sayang padahal tanaman di taro sini, mahal-mahal beli. Eh cuma jadi sampah disini" sahut Ratna
"Kenapa bukan kalian aja yang rawat kalau memang merasa sayang dengan tanaman yang sudah dibawa jauh-jauh dan dibelinya pakai uang" ucap ku
"Bukannya kita nggak mau ngurus tanaman, pernah tanya sama ustad disini yang punya toko tanaman cara merawat. Tetap saja mati, tangan kita nggak dingin untuk merawatnya" jawab Toto
Tin...
"To, ada yang datang noh" ucap Ratna
Toto pun berlari ke arah luar untuk melihat siapa yang datang dan membuka kan pintu gerbang.
Ternyata yang datang bu Zahra, beliau datang sendiri seperti biasa.
"To, tolong bawain ke dapur ya bahan-bahan makanan" ucap bu Zahra turun dari mobil
"Siap bu, tumben udah datang" tanya Toto sambil mengambil tentengan dari pasar
"Habis dari sekolahan anak-anak, males pulang lagi langsung aja kesini. Lagi pada ngapain di dalam" jawab bu Zahra santai
"Lagi ghibah bu, hahaha" sahut Toto. Bu Zahra hanya menggelengkan kepala saja. Lalu matanya tertuju pada pot tanaman sebanyak 10
"ck. Kamu ngapain keluarin semua pot, To" tanya bu Zahra menunjuk ke arah pot yang tersusun
"Rajin banget saya keluarin itu bu" jawab Toto kesal
"Lalu itu, buktinya berantakan disana" ucap bu Zahra
"Itu yang kurang kerjaan adalah mertua ibu, mas Johan yang bawa kesini" jawab Toto masuk lebih dulu ke dalam untuk meletakan belanjaan di dapur
Astaghfirullah, pasti papah yang meminta tanaman itu semua sama mama nya. Batin bu Zahra
Toto juga meminta Ratna dan Mia membantu bawaan belanjaan bu Zahra.
"Semangat bu" ledek Ratna melihat bu Zahra hanya memandangi tanaman
"Nanti kalian bertiga tolong atur semua tanamannya ya, letakan saja di depan sana" ucap bu Zahra
"Yang ada kita kena tegur sama bapak, itu kan barang punya bapak, bu" jawab Ratna
"Barang memang milik bapak, tapi rumah ini milik keluarga ibu" ucap bu Zahra masuk
"Roman nya habis perang sama bapak tuh, terlihat banget muka bu Zahra badmood" sahut Mia
"Udah lah biarin aja, bosen kita juga dengernya" timpal Ratna
Di dalam bu Zahra langsung mengajak ku berdiskusi mengenai posisi untuk komputer yang akan digunakan.
Minimal sebelum dokumen keluar, kantor sudah jadi dan siap di pakai.
"Menurut mu, enaknya komputer dimana ya?" tanya bu Zahra
"Bagaimana kalau ruang kerja di atas aja bu, yang sebelah kanan itu cocok untuk ruang kerja dan ada jendela ke arah luar. Kalau dibawah kurang pas, kecuali disini pakai tambahan pintu kaca. Tapi masih kurang cocok deh bu" jawab ku nyengir
"Posisi ruangan diatas, lalu ini jadi apa?" tanya bu Zahra
"Ini kan pintu masuk, nah sebelah kanan ini ruang tamu berAC. Disini juga harus pakai logo perusahaan serta bingkai foto yang isinya fotocopy surat-surat izin kalau ada juga foto tamu atau jamaah yang pernah bergabung dengan ibu" jawab ku semangat
"Tadinya ibu mau yang sebelah kiri ini dijadikan ruang tamu" ucap bu Zahra berpikir
"Jelek bu, ruangan sebelah kiri kita jadikan ruang Komisaris atau Direktur Utama. Sebab ruangan ini punya dua pintu yang menghubungkan kebagian area kamar-kamar tempat kita, bu" jawab ku
"Benar juga ya, mau nggak mau ibu harus mengganti pintu ruangan ini juga ya" ucap bu Zahra
"Bertahap aja, bu. saat ini yang dibuat dan dirapihkan ruang tamu serta ruang kerja karyawan dulu" jawab ku
"Ibu panggil orang terlebih dahulu untuk membuat kaca-kaca pembatas di atas sama diruang tamu" ucap bu Zahra setuju dengan ide yang aku berikan
Aku pun tersenyum, bu Zahra tidak protes saat aku mengarahkan ini dan itu.
"To" panggil bu Zahra
"Siap 86" jawab Toto hormat kepada bu Zahra
"Ruang atas sebelah kanan mau dipakai buat ruang kerja karyawan, ibu mau telepon Oyan untuk memasang wallpaper agar terlihat indah dan nyaman serta memasang rumput sintetis jadi masuk ke dalam sana wajib melepas alas kaki. kamu awasi Oyan saat bekerja ya, terus dijuga kran air yang disana dipasang menghalang supaya tidak menyiprat saat wudhu. Suruh Oyan kreatif deh ya. Ibu mau keluar sama Prita" ucap bu Zahra menjelaskan bagian mana saja yang harus dirapihkan dan meminta Oyan untuk mencari tukang pemasangan kaca dan pintunya.
"Mau kemana bu?" tanya Toto
"Ada urusan lain" jawab bu Zahra
"Bapak kesini, nggak?" tanya Toto
"Bisa iya bisa nggak, tanya aja sama bapak langsung" jawab bu Zahra cuek
"Bukan begitu bu, kalau bapak kesini nanyain ibu. Kami jawab apa?" tanya Toto dan disetujui oleh Ratna serta Mia
"Jawab saja nggak tau, ibu nggak ngomong apapun" jawab bu Zahra mengajak ku entah kemana
Terimakasih Rama sudah menyelamatkan semuanya.