NovelToon NovelToon
CINTAMU MENJADIKAN AKU YANG KEDUA

CINTAMU MENJADIKAN AKU YANG KEDUA

Status: tamat
Genre:Tamat / cintapertama / Poligami
Popularitas:46.3k
Nilai: 5
Nama Author: ZettA

Arasya Winston,, istri dari pengusaha kaya Jade Winston dan ibu dari seorang anak laki-laki yang tampan Kayden Winston.
Pasca kecelakaan yang merenggut nyawa suaminya,, ia berubah menjadi seorang yang dingin dan membentengi hatinya dari laki-laki manapun yang berusaha mendekatinya.
Disisi lain, Satria Anjar seorang tentara yang berusaha mati matian untuk mendapatkan cinta pertamanya kembali dengan berbekal ijin dari istrinya yang seorang dokter tapi penuh tipu daya.
Akankah begitu mudah untuk Anjar menaklukan hati seorang Arasya yang begitu dingin dan menjunjung tinggi cintanya terhadap mendiang suaminya...??
lika liku antara cinta di masalalu dan cinta dimasa kini,, egoisme dan kesabaran begitu kental menyertai perjalanan mereka.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ZettA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BUKAN CIUMAN PERTAMA

Anjar menepikan motornya di pinggir gerbang masuk komplek perumahan. Mereka baru saja sampai setelah terjebak hujan selama hampir dua jam di warung kopi tadi.

"Dari sini kita jalan yah, sudah malam takut mengganggu orang, suara motornya bising banget." Anjar turun dan melepas helmnya.

"Yaudah sampai sini saja nggak usah diantar, gak jauh juga kok." Jawab Ara

"Nggak bisa gitu dong, saya bertanggung jawab mengantar kamu sampai dirumah."

Ucap Anjar seraya berjalan mensejajarkan langkahnya disamping Ara.

"Eh, itu motor gapapa ditinggal gitu aja?"

"Nggak apa apa, disini aman kok, apalagi warga sini sudah tau itu motor punya saya.. hehehe." Jawab Anjar

"Mmm sipaling dikenal." Ara mencibir ke arah Anjar.

"Bukan gitu, saking seringnya saya berkeliling dengan motor itu, mereka jadi tau bukan hanya dari penampakannya, tapi dari suaranya saja mereka tau loh meskipun dari jauh.. Itu kata mereka mereka yah yang bilang ke saya."

"Selama lima tahun disini gak pindah pindah..??" Tanya Ara kemudian.

"Disini dua tahun, sebelumnya didaerah lain tapi tidak jauh dari sini, masih satu kabupaten." Jawab Anjar

"Mmm." Ara manggut manggut.

Suasana di komplek perumahan sudah terasa sepi, maklum sudah diatas jam sepuluh malam. Jarak dari gerbang perumahan ke kediaman Ara lumayan jauh karena berada ditengah tengah komplek.

Setelah beberapa menit berjalan akhirnya mereka sampai didepan rumah kediaman Ara.

"Terimakasih atas bantuanmu selama ini,, selama aku disini, terimakasih juga atas bantuanmu hari ini." Ucap Ara seraya menghentikan langkahnya, ia berbalik menghadap Anjar.

"Mungkin setelah hari ini kita tidak akan bisa bertemu lagi, sekalian pamit aja yah,, lusa aku pulang ke Jakarta." Ara mengulurkan tangannya.

Anjar menyambut uluran tangan Ara, namun tidak segera melepasnya tapi malah menggenggamnya.

"Kenapa tidak bisa bertemu lagi..? Saya berharap ini bukanlah pertemuan kita yang terakhir, tapi kita bisa terus terhubung untuk kedepannya." Ucap Anjar dengan penuh harap.

Ara tersenyum mendengar hal itu, dalam hatinya merasa tergugu dengan sikap Anjar yang seperti ini. Ia lebih mendekat ke arah Anjar dan membalas genggaman tangannya.

Dalam posisi seperti ini Anjar terlihat gugup, ia tak menyangka Ara akan melakukan hal itu.

"Kenapa kita harus terus terhubung..? bukankah itu sesuatu yang tidak baik untuk kita berdua..? Aku tau menjalin silaturahmi itu sangat dianjurkan, but i said no to both of us.. " Ara mengakhiri perkataannya dengan usapan lembut di dada Anjar.

"Pleaseee jangan seperti itu Sya,, baru saja saya menemukan kamu, jangan menghilang lagi please, saya tidak tau kehidupan seperti apa yang akan saya jalani bila saya kehilangan kamu lagi." Anjar memohon dengan wajah yang memelas.

"ha..ha..." Ara tertawa kecil mendengar penuturan Anjar yang dianggapnya lebay.

"Come on.. jangan berlebihan seperti itu laah..

Buktinya sekarang kamu adalah seseorang yang sukses kok dalam kehidupan, sebentar lagi malah katanya akan naik pangkat, otomatis naik jabatan juga kaan?" Ara menuturkan pengamatannya.

"Kamu tidak tahu kehidupan seperti apa yang saya jalani tanpa kamu,, selama belasan tahun saya... " Ucapan Anjar terhenti ketika tiba tiba saja Ara mengecupnya dengan cepat. Anjar mematung tidak tau harus melakukan apa.

Ara tersenyum lembut,, tatapannya tak terlihat dingin seperti biasanya, tapi sebaliknya tatapannya terasa hangat dan menantang.

"Sudah yah.." Ara kembali mengelus lembut dada Anjar dan melanjutkan ucapannya.

"Kalau memang kita ditakdirkan untuk bertemu lagi, tidak akan ada yang bisa mencegah seperti halnya pertemuan kita saat ini, sedikitpun Aku tidak pernah menyangka akan bertemu kamu disini, ditempat yang benar benar jauh dari bayangan."

Ara segera mundur, namun Anjar meraih pinggangnya untuk tetap mempertahankan jarak seperti semula.

"Bila pertemuan kita disini adalah awal dari pintu takdir kita, maka saya berharap kamu tidak akan pernah menghindar dari pertemuan pertemuan selanjutnya dimanapun itu terjadi..." Anjar berucap dengan suaranya yang berat.

Dalam jarak sedekat ini ia hampir tidak bisa mengontrol perasaannya, hati dan pikirannya tidak sejalan. Wajahnya begitu dekat, tatapan Ara yang seakan menantang, bibirnya yang tadi telah mengecupnya benar benar terlihat begitu menggoda.

Ditengah tengah perasaan dan pikirannya yang sedang berusaha ia tekan,, dengan santainya Ara malah mengalungkan kedua tangannya dilehernya,, perlahan tapi pasti, dengan senyuman tipis Ara mendekatkan wajahnya dan mengecup kembali bibir Anjar dengan sedikit lumatan yang terasa hangat dan basah.

Anjar dengan insting kelelakiannya segera membalas ciuman Ara yang terasa begitu memabukan untuk dirinya.

Sesaat mereka saling berpagut, namun tak lama Ara segera mendorong tubuh Anjar dan melepaskan pelukan tangannya dari leher Anjar.

"Thank you for tonight.." Ara segera berlari menuju pintu dan melambaikan tangannya pada Anjar, setelahnya ia segera masuk dan menutup pintu tanpa mengucapkan apa apa lagi.

Anjar mematung menatap pintu yang telah tertutup,, ia tidak percaya dengan apa yang baru saja terjadi.

**

Ara tersenyum lebar di balik pintu kediamannya. Ia merasa telah berhasil mengerjai Anjar dengan ciumannya yang ia pikir itu tidak seberapa. Tapi tidak dipungkirinya bahwa ciuman yang sesaat barusan, adalah ciuman yang terasa berbeda, meskipun sesaat tapi terasa sangat manis.

Kalau saja itu terjadi bukan didepan rumah, mungkin ia akan melakukannya sedikit lebih lama.

Dia ingat, dulu Anjar pernah menciumnya sekali ketika pertemuannya untuk yang terakhir kali sebelum ia pindah.

Ketika itu Anjar begitu kaku dan memaksakan ciumannya, begitu juga dengan dia yang hanya terdiam tak membalas waktu itu.

Setelah dipikir pikir mungkin itu adalah ciuman pertama bagi mereka berdua..wkwkwk.

Ara semakin tergugu dengan ingatan masa lalu nya. Ia terkekeh pelan.

Tapi yang ia heran, mengapa Anjar juga barusan melakukannya tidah semahir dirinya yang begitu lihai dengan ciumannya.

"Aah sudahlah mungkin dia kaget dan tidak siap." Begitu Ara bergumam.

"Eh ibu,, baru pulang..? Alya keluar dari kamarnya setelah mendengar ada yang masuk kedalam rumah.

" Iya, banyak pohon tumbang disana jadi saya pulang nebeng motor orang deh,, eeh dijalan masih aja kecegat hujan... Belum tidur Al..? ”

Tanya Ara seraya duduk membuka jaketnya yang sedikit basah.

"Sudah Bu, ketiduran tadi nungguin ibu.. mau saya panaskan makanan atau buatkan minuman hangat, Bu?" Tanya Alya sambil membuka kulkas dan akan mengeluarkan makanan.

"Jangan Al kalau makanan sih saya nggak pengen, bikinin mie instan saja sama teh manis panas." Ara segera mencegah Alya mengeluarkan makanan dari kulkas.

"Oh oke siap Bu, segera saya buatkan." Jawab Alya sambil berlalu menuju dapur.

Ara menuju ke kamarnya, mengambil handuk dan segera menuju ke kamar mandi.

Walaupun terasa sedikit melelahkan namun hari ini merupakan hari yang panjang dan sedikit menyenangkan untuk dirinya.

Hari terakhir dengan kenangan yang manis dan sedikit menghiburnya.

1
Yenisia Afila
kok ngeri ya ara jatuhnya kaya janda gatal
Lia Amalia
ditunggu thor karya barunya semoga sukses.
Salsabila Arman
lanjut
zahra ou
kataw ini sangat kramat diucapkan oleh suami. dan bkin istri ketar ketir😁😀
zahra ou
bkn snunya yg skt tp mental nya jg skt ini mah. stress emang. dkira bambang bodoh. dia yg dsanjing istri ke 2 dbully
Salsabila Arman
lanjut
Naufal Azka
cembukur tuh
Naufal Azka
sejauh ini seru deh
udah aq like kakak
Salsabila Arman
lanjut
Gunti Gunarti
lanjut thor..
muhammad affar
ceritanya bagus
Salsabila Arman
lanjut
Lia Amalia
Di up berikutnya saya janji berikan kopi thor
Salsabila Arman
lanjut
Lia Amalia
Alurnya bagus selalu menyambung tidak njelimet. Informasi sekilas di bab sebelumnya ternyata akan menjadi cerita sesudah beberapa bab berikutnya. Adegan kipas kipasnya selalu bikin gerah wkwkwk
Lia Amalia
akhirnya sijalak pusing juga ampe muntah wkwkwk
Salsabila Arman
lanjut
Lia Amalia
untung saja ara memilih pergi
Lia Amalia
berasa jadi once wkwk
gak sadar ikutan nyanyi
Irmha febyollah
perempuan gila si Widia itu
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!