Chloe Bimantara adalah putri kedua dari keluarga Bimantara, dia adalah gadis yang memiliki penampilan mempesona, ayah angkat yang menyayangi seperti putri kandungnya sendiri, dan dia memiliki seorang tunangan tampan dan kaya.
Tapi tidak ada yang sempurna di dunia ini. Ternyata ibu angkat dan kakaknya yang menghancurkan semua yang dimilikinya. Di malam pesta pertunangan, ibu angkatnya membiusnya dan berencana mengirimnya ke para preman. Untungnya, Chloe salah masuk kamar dan menghabiskan malam bersama pria asing.
Ternyata pria itu adalah CEO grup multinasional ternama, yang berusia 29 tahun namun sudah masuk dalam Daftar Majalah Forbes. Setelah menghabiskan satu malam bersamanya, pria itu malah melamar Chloe, "Menikahlah denganku, aku akan membantumu membalas dendam."
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Meta Janush, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 12.
Chloe merasa seperti sedang memegang dua tangan yang mulia. Setelah tangannya bergetar beberapa kali, akhirnya dia berhasil memakaikan cincin itu ditangan Armando. Karena merasa penasaran dia pun bertanya pada pria itu.
"Kapan kau membeli cincin itu? Aku baru setuju untuk menikah denganmu dua jam yang lalu." Chloe merasa penasaran dengan semua persiapan pernikahan dadakan hari ini.
Armando menarik tangannya kembali dan berkata, "Setelah kamu meninggalkan Dejor pagi ini. Aku juga memesan gereja dan gaun pengantinmu."
"......" Mata Chloe melebar. “Di pagi hari?”
Ketika dia keluar dari Dejor Luxury Club, dia tidak berjanji untuk menikah dengan pria itu! Dia bahkan melarikan diri ketika dia mengetahui dari internet bahwa Aman sudah berusia 29 tahun. Pria itu sepuluh tahun lebih tua darinya! Bukankah itu seperti menikahi seorang pria tua? Dan dia sebagai sugar baby?
Meski pria di depannya sangat tampan hingga tidak terlihat seperti pria berusia 29 tahun. Chloe tidak bisa mengalihkan pandangannya dari pria yang mengenakan tuksedo putih ini.
Dia teringat sosok seksi dan delapan otot perutnya saat berada di kolam renang. Chloe menelan ludahnya, dia mengutuk dirinya yang sudah memikirkan hal bukan-bukan.
“Aku sudah mengatakan bahwa kamu tidak boleh menolak.”
Saat dia sedang melamun, Armando tiba-tiba meraih pinggang rampingnya dan mencium bibirnya melalui kerudungnya. Chloe tercengang!
"Ritualnya sudah selesai!" Setelah melihat mereka menyelesaikan ciuman janji, pastur berkata, "Selamat kepada pasangan baru!"
Kemudian acara pernikahan di gereja ini pun selesai. Armando berjalan menuruni tangga gereja, dikelilingi teman-temannya yang semuanya berasal dari keluarga kaya.
Dia mengenakan tuksedo putih panjang yang mencapai kakinya. Dia tampak lebih tinggi di antara yang lain. Senyuman muncul di wajahnya yang biasanya datar. Giginya putih. Dia selembut seorang bangsawan.
"......" Chloe menatap pria tampan ini dengan sedikit tatapan kosong di matanya. Dia seharusnya tidak mengatakan bahwa dia adalah seorang pria paruh baya. Meskipun begitu, Aman tetaplah pria paruh baya paling tampan di dunia. Bahkan selebriti muda di TV itu jauh lebih tampan darinya!
Mendengar ucapan selamat dari teman-teman keluarga kaya raya ini, Armando hanya tersenyum dan berkata, "Kalian sudah datang menghadiri pernikahanku, pasti kalian sudah membawakan hadiah untuk kami. Cepat bawakan hadiahnya!"
Ragib dan orang-orang itu mengucapkan selamat kepadanya karena telah menikahi seorang istri kecil yang cantik. Ketika mereka mendengar perkataan pria ini, mereka tercengang.
"Apa? Tidak, Tuan Armando, Anda tiba-tiba memberi tahu kami bahwa Anda akan mengadakan pernikahan. Apakah Anda memanggil kami hanya untuk mengambil hadiah dari kami?"
"Anda pikir begitu?" Armando tersenyum dan menatap mereka.
Dia tidak sedingin biasanya. Ekspresi wajahnya lembut dan menawan. Namun, semakin lembut sikapnya, orang lain akan semakin ketakutan.
“Tuan Armando mencoba memeras uang dari kita.” ujar seorang pria.
Jelas-jelas kalau Armando salah satu dari orang terkaya di seluruh negeri dan tidak kekurangan uang. Apa yang dia maksud dengan hadiah? Dia adalah CEO Caesar Corporation, kenapa dia malah meminta hadiah dari mereka? Bukankah dia bisa membeli semuanya? Bahkan barang paling mahal sekalipun bisa dibelinya.
Para tamu yang lain saling memandang. Mereka menggelengkan kepala dan menghela nafas. Mereka tidak menyangka kejadian seperti ini.
“Hei, Tuan Armando benar-benar licik.” ucap seseorang.
"Ketika aku mendengar Tuan Armando akan menikah, aku secara khusus menolak kontrak kerjasama senilai puluhan juta dolar dan mengganti pakaian saya lalu datang kesini. Aku tidak menyangka kita harus membawa hadiah."
“CEO Armando selalu licik. Kita tidak bisa mengalahkannya.” sahut yang lainnya.
“Terima kasih sudah datang. Aku akan mengundang semua orang untuk makan malam.” Armando mempertontonkan seringai jahat seorang CEO Caesar Group. Dia berbalik lalu tersenyum pada John dan berkata, "John, biarkan istriku menerima uang dari beberapa orang ini dan laporkan kepadaku nanti."
"Ya Tuan." John segera menghampiri Chloe dan berkata, "Semuanya, Nyonya Muda, silakan lewat sini."
Ragib dan yang lainnya langsung melihat ke arah Chloe. Chloe berdiri di luar gereja dengan gaun pengantin putih, memandangi cincin bersinar di tangannya. Ketika dia melihat orang-orang itu datang ke arahnya, dia sangat ketakutan hingga dia menyusutkan tubuhnya. "Apa yang kalian inginkan?"
Ragib yang pertama mengambil cek dari dalam saku jasnya, "Nona Chloe, selamat, semoga pernikahan Anda dan CEO Armando selalu bahagia."
Yang lain juga mengisi cek dan menyerahkannya padanya. Tak satu pun dari mereka yang berani untuk tidak memberikan hadiah pernikahan. Bagaimanapun tak ada seorangpun yang berani menentang perintah Armando.
"Nyonya Armando, selamat! Yakinlah bahwa CEO Armando tidak akan mengecewakan Anda."
"Saya berharap Anda dan CEO Armando menjalani kehidupan baru yang bahagia. Semoga hari-hari Anda dilimpahi kekayaan, dan cinta Anda yang tak ada habisnya..."
Chloe merasa tersanjung dan memeluk setumpuk cek ditangannya yang diperkirakan senilai milyaran rupiah. Memikirkan apa yang dia katakan pada Zayn Alister beberapa waktu yang lalu—dia menjadi tersipu malu. Bukankah Zayn Alister memang tidak ada apa-apanya jika dibandingkan dengan seorang Aman Caesar?
Armando memandang Chloe si gadis yang pemalu, Armando tersenyum puas dan kembali ke pengurus rumah tangga, yang diutus oleh keluarga Caesar untuk mengawasi pernikahan.
Dia berkata dengan dingin, "Lihat? Aku sudah menikah. Itu istriku. Pengacara akan mengirimkan surat nikah kepada keluarga Caesar setelah urusan di Biro Urusan Sipil selesai, dan beritahu mereka agar tidak mengganggu ku lagi di masa depan."
Pengurus rumah tangga keluarga Caesar membungkuk hormat, "Baiklah, Tuan Muda, mohon luangkan waktu untuk membawa Nyonya Muda kembali kekediaman keluarga Caesar."
Chloe menatap tumpukan cek yang sangat banyak didekapannya itu dengan bingung, dia benar-benar merasa bingung dengan semua yang terjadi, John datang dan berkata padanya.
"Nyonya Muda, Tuan Armando telah mengundang teman-temannya untuk menghadiri makan malam pernikahan malam ini. Dia meminta Anda untuk pergi bersamanya."
Chloe memandangi sekelompok orang yang tampak luar biasa dan menggelengkan kepalanya dengan cepat. "Aku tidak pergi."
Dia tidak mengenal orang-orang itu. Apa yang akan dia lakukan? Dia tidak mau ambil bagian di dalamnya.
"Oke." kata John. “Tuan Armando bilang izinkan kami mengirimmu kembali dulu, tapi kamu tidak bisa kembali ke kediaman asalmu. Selain Keluarga Bimantara, para reporter sudah menemukan apartemenmu, Star Garden. Karena kamu sudah menikah sekarang, bisakah kamu pindah ke kediaman Tuan Armando?"
".........." Chloe sedikit gugup. "Pergi ke tempatnya?"
"Ya." jawab John. "Tuan Armando memiliki tiga tempat tinggal pribadi di negara ini. Ada sebuah kastil di wilayah barat daya. Ada Istana Putih di Kota Heaven dan sebuah vila pribadi di Shallow Bay. Di mana Anda ingin tinggal?"
