NovelToon NovelToon
SENANDUNG KEIKHLASAN

SENANDUNG KEIKHLASAN

Status: tamat
Genre:Tamat / Poligami / Penyesalan Suami
Popularitas:4.5M
Nilai: 4.8
Nama Author: mama reni

*Juara 1 YAAW 9*

Tiga tahun mengarungi bahtera rumah tangga, Vira belum juga mampu memberikan keturunan pada sang suami. Awalnya hal ini tampak biasa saja, tetapi kemudian menjadi satu beban yang memaksa Vira untuk pasrah menerima permintaan sang mertua.

"Demi bahagiamu, aku ikhlaskan satu tanganmu di dalam genggamannya. Sekalipun ini sangat menyakitkan untukku. Ini mungkin takdir yang terbaik untuk kita."

Lantas apa sebenarnya yang menjadi permintaan ibu mertua Vira? Sanggupkah Vira menahan semua lukanya?

Ig. reni_nofita79
fb. reni nofita

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mama reni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 9. Permintaan Yudha

Vira tidak percaya dengan apa yang dia dengar. Permintaan apa ini. Mengapa suami yang begitu dia cinta teganya meminta dirinya membagi cinta.

Dunia terasa berhenti berputar. Tubuhnya langsung terasa lemas. Mendengar perkataan pria yang dicintainya itu, tenggorokan Vira terasa tersekat, dadanya terasa sesak. Wanita itu menarik napas panjang, menahan sebak di dada.

Air mata keluar dari sudut matanya. Vira menghapus air mata yang jatuh di pipi dengan kasar.

"Apa aku tidak salah dengar, Mas?" tanya Vira dengan suara tersekat.

Yudha mengambil tisu dan mendekatkan tubuhnya. Dia mengulurkan tangan ingin menghapus air mata Vira. Namun, tangannya di tepis wanita itu.

"Jangan membantuku menghapus air mata ini jika kamu adalah penyebab air mata ini jatuh membasahi pipiku, Mas."

"Vira, maafkan aku. Aku juga sebenarnya tidak ingin melakukan ini. Tapi aku juga manusia biasa, aku iri melihat teman-temanku yang telah memiliki anak. Aku juga ingin seperti mereka, pergi dengan menggendong bayi."

Tampak Vira tersenyum sinis. Ucapan Yudha itu tidak bisa diterimanya. Seolah pria itu saja yang menderita dan berkorban.

"Apa kamu pikir aku tidak merasakan dan mengalami hal itu, Mas? Aku lebih sakit. Bukan hanya teman, mertuaku sendiri selalu mengatakan aku mandul. Padahal kamu dengar sendiri dokter mengatakan aku sehat. Hanya butuh waktu dan izin Tuhan, untuk menitipkan bayi di rahim ini. Kenapa setiap kejadian dalam rumah tangga, wanita yang selalu disalahkan?" tanya Vira. Suaranya terdengar bergetar menahan tangis.

"Cobalah mengerti akan keadaan aku dan Ibu, Vira. Aku dan Ibu sudah tidak sabar ingin memiliki keturunan."

"Kamu memintaku mengerti kamu, bagaimana denganku, Mas? Apakah ada yang mengerti keadaanku? Apa kamu yakin dengan menikah lagi kamu akan segera memiliki anak?" tanya Vira.

Yudha terdiam mendengar ucapan istrinya itu. Pertanyaan Vira ada benarnya. Bagaimana jika ternyata dia tidak juga memiliki keturunan setelah menikah lagi?

Melihat suaminya yang terdiam dan tampak bengong, Vira melanjutkan ucapannya. Dia ingin tahu apa jawaban dari suaminya itu.

"Jika nanti ternyata istri baru kamu tidak juga hamil, apakah Mas akan menikah lagi untuk ketiga kalinya?"

Yudha menarik napas panjang. Berat menjawab pertanyaan istrinya itu, karena perkataan Vira mungkin saja terjadi.

"Jangan berpikir terlalu jauh sebelum melangkah. Aku melakukan semua ini juga demi kamu, Vira."

"Demi aku?"

"Usia kita tidak selamanya muda. Jika kita hanya menunggu hingga kamu hamil, itu entah kapan terjadi. Seperti katamu, semua itu atas takdir Tuhan. Bagaimana jika hingga kita tua belum memiliki anak, siapakah yang akan menjaga kita nantinya?"

Vira berdiri dari duduknya. Dadanya sudah terasa sangat sesak. Dia tidak ingin menangis dan terlihat rapuh dihadapan suaminya.

"Sepertinya aku belum bisa menerima semua ini. Beri aku waktu. Apakah aku akan menerima atau menyerah dan pergi dari kehidupan kamu, Mas!"

Vira berjalan meninggalkan Yudha. Hatinya terasa sakit, mendapati kenyataan ini. Mana pria yang dulu pernah berkata, akan menerima dia apa adanya. Mana pria yang dulu rela membantah orang tuanya hanya untuk dapat menikah dengannya. Mana pria yang dulu begitu mencintainya. Semua berubah, Vira tidak dapat mengenali suaminya itu lagi.

Yudha yang melihat istrinya berjalan, ikut berdiri. Dikejarnya sang istri dan memeluknya.

"Maafkan aku, Sayang. Aku tahu berat bagimu untuk menerima semua ini, tapi aku mohon cobalah berpikir kenapa aku bisa mengambil keputusan ini. Jika aku memang ingin curang, bisa saja aku menikah diam-diam tanpa izin darimu. Semua tidak aku lakukan karena aku menghargai kamu dan masih sangat mencintaimu," ucap Yudha.

Vira melepaskan pelukan tangan Yudha dipinggangnya. Wanita itu menarik napas dalam.

"Biarkan aku pergi, Mas. Aku ingin sendiri. Akan aku pikirkan permintaan, Mas."

Vira melanjutkan langkah kakinya hingga sampai ke halaman restoran. Langit tampak mendung tertutup awan, hingga tidak ada satupun bintang di langit.

Tiba-tiba terdengar suara petir menyahut. Setelah itu hujan tampak membasahi bumi, seakan tahu jika saat ini hatinya sedang sedih.

Hujan turun karena awan tidak bisa lagi menangani bebannya. Air mata jatuh karena hati tak mampu lagi menangani sakitnya.

...****************...

Selamat Sore. Selamat Menunaikan Ibadah Puasa bagi yang menjalankan. Novel ini ikut dalam event AIR MATA PERNIKAHAN tema Mertua Kejam. Mohon dukungannya. 🙏🙏🙏

1
ryuka
Luar biasa
Manganar Batubara: .kota
total 1 replies
Atri Fridayanti
baru baca udah gregetan
Sumar Sutinah
Luar biasa
Intan Nurwulan
Raka cakep cocok sma vira
Enih Rustini
wah vira sdh mau punya mertua lagi ya, smg calon mertua yg ini jauh lbh baik dari yg sdh lewat ya
Enih Rustini
smg vira tdk meladeni lbh jauh keingonan si yudha biarkan dia dan ibunya menuai apa yg tlh mereka tanam
Enih Rustini
silahkan tuai dan nikmati hasil perbuatan kalian
Enih Rustini
ha .. ha .. ha ... makan tu bu desy mantu keayanganmu
Enih Rustini
nikmati saja bu desy buah dari perbuatanmu sendiri
Enih Rustini
nantikanlah penyesalanmu yg menggunung yuda dan desi mertua keparat
Enih Rustini
wenny mantu kesayangan yang super kurang ajar
Enih Rustini
bagus vira walaupun sefikit terlambat
Enih Rustini
knp tak kau usir saja vira cecunguk" laknat itu
Enih Rustini
waduh ternyata si wenny itu jalang ya
Enih Rustini
good job vira tinggalkanlah apa" yg bisa menyakitimu termasuk suami dan mertua toxic mu serta madu racunmu
Enih Rustini
banyak sekali novel yg mengangkat cerita tidak akurnya menantu dan mertua, dengan latar belakang yang berbeda, tapi aku selalu tertarik untuk selalu membacanya sampai tamat. demikian juga dengan novel ini, semoga endingnya kebahagiaan akan digapai oleh yang teraniaya, dan karma akan diperoleh juga oleh mereka yang menganiaya baik fisik maupun mental ... semangat othor karyamu cukup menarik.
Enih Rustini
kuat vira ... segera tinggalkan manusia" sampah itu
Enih Rustini
iddiiih amit amit ... amit amit ... mohon dijauhkan dari kelong wewe kaya gitu
Enih Rustini
wah vira kayaknya sdh sda yg menunggu jandamu
Enih Rustini
jangan ragu untuk melawan kalau nerasa diri benar dan teraniaya vira
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!