Simpanan Bapak Kost

Maaf yah Kaka2 Pembaca

Author lagi sibuk banget tadi juga ada kelas, ini pun ngetiknya di jam makan siang, makanya telat update tapi di usahakan tetap update~

Btw selain Bapak Troy, Author juga udah gambar Gralind~

Jangan lupa like yah Kaka2 Biar Author makin semangat update~

-

"Untung tadi gak ketahuan Bu Tania, Bapak Troy gak liat kondisi banget!" ujar Gralind mencubit pinggang Troy yang sedang mengendarai motor untuk pulang ke Kost-an.

"Lagian kamu Godain saya," jawab Troy menatap ke arah depan sembari mengulas senyum puas. "Tapi kamu dengar kan ucapan Tania tadi sama pacar gelapnya itu."

"Denger."

Gralind dan Troy terdiam, mereka berputar ke beberapa waktu ke belakang saat mereka bersama di bilik toilet, Tania dan Pacar Gelapnya merencanakan sebuah rencana untuk bisa memanipulasi seluruh harta dari keluarganya.

Dengan cara curang, tentunya.

"Sebenarnya kita gak peduli-peduli banget sama hartanya, tapi masa sih kita biarin dia Happy Ending sama pacar gelapnya, iya gak Bapak?" ujar Gralind mengeratkan pelukannya di pinggang Troy.

"Saya juga gak sudi, kalau dia mau Happy Ending sama Pacarnya itu, enak aja Dua Tahun saya berantakan gara-gara dia," timpal Troy membelokkan setang motornya masuk ke dalam jalanan Kost-an.

Gralind tersenyum puas, rencananya mengisi kepala Troy dengan dendam kepada Tania sudah berhasil, jika begini dia tidak perlu mengotori tangannya untuk balas dendam, dia tinggal menjadi dalang dan memainkan perannya sendiri.

"Sudah sampai, mau langsung balik ke kamar kost? Saya juga kayaknya mau istirahat," Troy turun dari motor di susul oleh Gralind dan melepas helm mereka.

"Iya deh, kayaknya mau istirahat juga," jawab Gralind. "Nanti kita obrolin lagi rencana kita."

"Oke."

Hening, mereka berdua masih berdiri di tempat yang sama, suasana sore yang sepi membuat keduanya semakin hening, apalagi kawasan perumahan disekitar Kost-an ini rata-rata diisi pekerja kantoran yang pulang malam.

"Bapak!" Gralind berjalan ke arah Troy dan menarik wajah Troy untuk dia cium bibirnya. "Makasih yah untuk hari ini, aku bahagia banget."

"Sama-sama, kamu tahu apa yang membuat saya berharap dengan kejadian ini?"

Gralind menatap Troy. "Why?"

"Must Be A Happy Ending," Troy mencubit pelan hidung Gralind dan mengusap puncak kepalanya. "Sana istirahat."

Gralind dan Troy berpisah saat akan masuk ke dalam, karena jalan menuju ke rumah pribadi Troy ada di sisi kanan sedangkan Kost-an ada di sisi kiri.

Gralind melangkahkan kakinya masuk ke dalam Kost-an dan dia sudah mendapati keributan di ruang tamu, tampak Jesicca menunduk di hadapan Albar.

"Kak Albar tolong banget, uang dari orang tua aku belum di kirim kasih waktu sehari aja yah, nanti aku ngomong sama Mister Danta deh."

"Gabisa! Harus bayar Kost-an sekarang, Bang Troy mungkin maklumi tapi ini Kost-an kan punya Kak Tania juga, Kak Tania gabisa maklum, buruan bayar atau keluar! Lagipula kamu udah gabisa kasih saya info tentang Gralind!" jelas Albar kasar.

Gralind terdiam, Albar benar-benar tidak seperti awal mereka bertemu, makin kesini sifat Albar semakin keliatan, obsesif, ambisius dan kasar.

"Biar aku aja yang bayar."

Jesicca dan Albar menoleh ke arah Gralind yang tengah menekan sesuatu di ponselnya. "Udah aku transfer yah buat Kost-an Jesicca bulan ini."

Albar mendengus kesal, dia kemudian menatap Jesicca dengan tatapan mengancam kemudian hendak pergi dari sana sebelum Gralind menahannya.

"Albar aku minta sama kamu yah, berhenti kepoin dan gangguin hidup aku, apalagi nanya-nanya tentang aku, gak akan ngaruh," ujar Gralind pada Albar.

Albar menatap Gralind tajam, ia kemudian menarik tangan Gralind dan mendekat kepadanya. "Oh iya, aku lupa, selera kamu itu suami orang, kamu pikir aku nyerah, gak akan."

Setelah mengucapkan itu Albar berlalu begitu saja setelah mengucapkan sesuatu yang diluar isi kepalanya, meninggalkan Jesicca dan Gralind disana.

"Makasih Lind, aku bakalan ganti kok uang kamu."

"Gausah dipikirin, kalau kamu ada uang aja baru kamu ganti, tapi aku minta tolong yah sama kamu, jangan sampai Albar tahu apa-apa tentang aku."

Jesicca terdiam, ekspresi wajahnya seperti mendalami sesuatu dalam diri Gralind, Gralind lupa kalau Gadis dihadapannya ini peka terhadap situasi.

"Eh, aku gak bermaksud nyogok kamu kok."

"Gak, aku gak berpikir kesana kok, cuma aku mau nanya," Jesicca memainkan ujung bajunya. "Kamu ada hubungan apa, sama Mister Danta?"

...----------------...