Menikah dengan cinta pertama mungkin adalah hal yang membahagiakan, tapi tidak dengan ku. Sebelum semua itu terjadi aku harus pergi darinya sejauh mungkin agar pernikahan ini tidak terjadi.
saat di bangku SMA, Alice yang penuh dengan semangat menyatakan cintanya pada Sean, tapi laki-laki itu hanyahanya menatapnya remeh dan pergi begitu saja. Setelah kejadian itu Alice tidak pernah lagi ingin berurusan dengan Sean sampai orang tua mereka berencana untuk menikahkan mereka berdua.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jane Alicia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
26
Jaraknya dan Alice cukup jauh dan di tambah banyaknya orang Alice tidak melihatnya, tapi Sean selalu melihatnya, walaupun mabuk mata Sean tetap pada Alice, hanya dia seorang
Sean tetap disana sampai semua orang selesai dan pergi pulang, dia belum puas melihat Alice yang tersenyum disana, berbeda saat dengannya Alice tidak pernah tersenyum.
------------------
Hari sudah semakin malam dan beruntuh karena besok mereka tidak bekerja, mereka tidak perlu buru-buru untuk pulang, rekan kerja Alice yang sekarang kebanyakan adalah seorang Ayah, ada yang seumuran dengan Ayahnya juga jadi dia tidak merasa khawatir sama sekali.
Penggunjung restoran semakin sepi karena sudah waktunya jam tutup, Alice pikir dia adalah pelanggan yang terakhir tapi ternyata tidak.
"Ga terasa udah jam segini, aku juga harus pulang"
Alice memastikan sekelilingnya tidak ada barangnya yang tertinggal, dia melihat jika masih ada satu orang di sudut restoran
"Eh?!,masih ada orang?,bukannya ini udah jam tutup ya"
"Nona yang disana!"
"Saya pak?" Alice menunjuk dirinya sendiri
"Iya, apa ini salah satu pekerja di kantormu?"
"Sepertinya tidak Pak, semua rekan saya sudah pulang "
"Baiklah terimakasih Nona"
Pemilik toko itu berusaha membangunkan Sean yang mabuk, karena badannya yang berat membuat pemilik toko itu kesusahan untuk menegakkan tubuh Sean.
Alice tidak tega melihatnya dan membantu mengangkat tubuh Sean apa lagi pemilik restoran itu tidak muda lagi, jadi dia pasti merasa kesusahan
"Sean?" Alice terkejut saat melihat wajah orang mabuk itu
"Anda kenal dengan orang ini Nona?"
"Ah...iya ini kenalan saya, saya tidak tahu dia ada di sini, Bapak bisa bantu saya angkat dia ke mobil?,hehehheheheh"
Pemilik toko hanya mengangguk dan membantu mengangkat Sean. Alice merasa tidak enak pada pemilik toko dan spontan mengatakan hal yang merugikannya itu. Alice menjalankan mobilnya mencari hotel terdekat di sekitar sana.
"Menyusahkan,kenapa aku harus sebut nama tadi, mending aku pura-pura ga kenal sama orang stres ini"
"Sebentar..kenapa dia bisa ada di sana,jangan bilang dia stalker psikopat berkedok pebisnis?"
Karena perkataannya itu Alice terdiam dan melihat tangannya yang membiru karna Sean, dia mulai berfikir kalau semua ini terlalu kebetulan.
"Alice...." Sean berbicara dengan suara pelan
"Astaga gila, bikin kaget aja dia ga boleh bangun sekarang, bisa bahaya"
"Alice ku membenciku.." Sean kembali berbicara tanpa sadar, dia tidak sadar karena mabuk berat
"Siapa yang Alice mu, aku milikku sendiri enak aja bilang-bilang Alice ku"
"Alice jangan benci aku...aku mencintaimu..."
Alice kembali terdiam karena Sean mengucapkan hal yang sulit diterima olehnya,Sean sedang mabuk jadi perkataan itu sudah pasti rahasia nya yang terdalam.
"Alice maafkan aku....pukul aku"
"Jangan pergi lagi.aku cemburu....."
Selama perjalanan Alice hanya mendengar Sean yang berbicara tidak jelas sampai Alice menemukan hotel di sekitar sana. dia merasa bersyukur menemukan hotel yang cukup bagus disana
"Pak tolong aku, temanku mabuk aku tidak sanggup mengangkatnya"
"Baik nona"
"Tunggu sebentar pak, aku ambil kunci dulu"
"Terimakasih ini tip untuk Bapak"
Alice berhasil membawa Sean ke hotel dengan mulus, dia langsung pulang dan entah kenapa perkataan Sean terbayang di pikirannya.
"Kenapa aku jadi mikirin hal yang ga penting sih"
"Mending aku tidur aja dari mikirin orang stress itu, membuang-buang waktu aja"
-----------------------------
