NovelToon NovelToon
Dendam Sang Pengasuh

Dendam Sang Pengasuh

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam
Popularitas:28.2k
Nilai: 5
Nama Author: Na_Les

"Apakah Tuhan sedang tidur? Kenapa laki-laki yang sudah membuat hidup ku hancur, hidup dengan bahagia? Lalu kemana perginya semua doa-doa ku? Jika karma tidak kunjung datang padanya, maka tangan ku sendiri lah yang akan membalas perbuatannya!"

~Anindita

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Na_Les, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

DSP ~ Bab 15

Setelah selesai makan, Dita pamit kembali ke kamar Hanna pada Mbak Erni. Melihat Dita sudah pergi, Mbak Erni langsung membersihkan dapur setelah itu dia kembali ke kamarnya.

Rasa penasaran Dita yang terlalu besar tentang sosok suami majikannya itu membuat Dita tidak langsung kembali ke kamar Hanna. Dita terus berjalan menuju ruang keluarga, tapi sebelum Dita melangkah ke ruang keluarga, Dita melihat terlebih dulu ke plafon apakah area yang akan Dita lewati terpasang cctv atau tidak. Melihat area yang akan dia lewati tidak terpasang cctv barulah Dita berani melangkah kesana.

Dirumah Mama Meri hanya di teras depan, teras belakang dan kamar Hanna saja yang terpasang cctv, tidak seperti di rumah Maudy dimana di setiap ruangan di pasang cctv.

Dita pun melangkah sambil menengok ke kanan dan ke kiri, takut-takut tiba-tiba ada orang yang datang.

Dan sampailah Dita di depan pintu ruang keluarga, ruangan yang berada tepat disamping tangga.

Saat hendak memutar handle pintu, tiba-tiba saja terdengar suara Mama Meri yang memanggil Mbak Erni dari ruang tamu.

"Er... Erni..." panggil Mama Meri.

Mendengar suara Mama Meri cepat-cepat Dita memutar handle pintu ruang keluarga, tapi sialnya pintu itu terkunci. Ingin kabur dan kembali ke kamar Hanna, tapi dia takut akan berpapasan dengan Mbak Erni karena dari arah belakang Dita mendengar suara Mbak Erni yang menyahuti panggilan Mama Meri. Karena maju tidak bisa mundur juga kena, jadi mau tidak mau Dita menghampiri Mama Meri.

"Iya Oma." ucap Dita pada Mama Meri yang berdiri didepan pintu.

"Erni mana Sus?" tanya Mama Meri.

"Iya Oma." tiba-tiba saja Mbak Erni muncul.

"Tolong bawa ini Er, sama sekalian buka pintu belakang, Mang Afi mau masukin belanjaan." ucap Mama Meri.

"Biar aku aja yang bawa barangnya Oma, kamu buka pintu belakang aja." ucap Dita saat Mbak Erni ingin mengambil barang belanjaannya Mama Meri.

Mbak Erni pun bergegas kembali ke belakang untuk membuka pintu. Sedangkan Dita mengambil barang belanjaan Mama Meri yang hanya tiga paper bag saja.

"Hanna sudah tidur?" tanya Mama Meri sambil mereka berjalan menuju ruang televisi.

"Sudah Oma." jawab Dita.

"Dia gak rewel kan satu hari ini?" tanya Mama Meri.

"Gak kok Oma, Hanna baik banget hari ini." jawab Dita.

"Bagus deh." balas Mama Meri.

"Oma heran deh, kalau sama mamanya, Hanna itu rewel banget, Hanna tuh kayak risih gitu kalau di pegang mamanya. Kamu lihat sendiri kan waktu itu, baru dipegang aja sama mamanya, Hanna sudah nangis histeris." ucap Mama Meri.

"Yah mungkin karena dari lahir Hanna sudah di urus sama pengasuh Oma, jadi yah wajar lah kalau gak dekat sama Bu Maudy." jawab Dita.

"Iya sih. Tapi kenapa sama kamu bisa langsung nempel? Kan kamu ngurus dia baru tiga hari. Masa iya sama mamanya yang mengandung dan melahirkan dia histeris sedangkan sama kamu yang baru tiga hari langsung nempel?" kata Mama Meri lagi.

"Ya mana saya tau Oma. Mungkin karena saya sudah biasa ngurus bayi kali yah makanya saya jadi bisa cepat beradaptasi dengan Hanna." jawab Dita.

Mama Meri menghela nafasnya kasar.

"Mungkin kali yah. Apalagi Hanna gak pernah minum ASI langsung dari pay.dara mamanya, jadi kontak batin antara ibu dan anak gak terkoneksi." balas Mama Meri.

"Jadi Bu Maudy gak pernah nyusuin Hanna?" tanya Dita heran.

Masa iya Hanna sudah dua tahun, biar satu atau dua kali pun Maudy tidak pernah menyusui Hanna langsung. Begitulah yang ada di pikiran Dita.

"Iya. Jadi Maudy cuma pompa terus masukin kulkas. Kalau Hanna mau minum susu, yah Sus-nya Hanna yang dulu yang panasin ASI nya. Bahkan tidur pun Hanna pisah kamar dengan mama papanya, Hanna tidur sama Sus-nya." jawab Mama Meri.

"Kok gitu Oma?" tanya Dita.

"Yah katanya sih biar kualitas hubungan suami-istri mama papanya Hanna tetap terjaga. Makanya dari lahir Hanna sudah pakai pengasuh biar Maudy gak capek dan stress ngurus anak. Karena kalau Maudy capek dan stress ngurus anak, nanti suaminya terabaikan, kalau suaminya terabaikan nanti suaminya jajan di luar." jawab Mama Meri.

Ya tapi gak gitu juga kali!!!

Kasihan Hanna punya orangtua yang hanya memikirkan kebahagiaan mereka sendiri.

gumam Dita dalam hati.

💋💋💋

Bersambung...

1
TIARA
Dita sama Herga aja Thor
Sunaryati
kok cuma dikit, Thoor
Sunaryati
lanjuut
Sunaryati
Jika menyesal kenapa tidak mencari? Malah menikah wanita lain,dasar lelaki anak mama tak bertanggung,ayo terus beri balasan agar hidupnya tidak tenang,dan berpengaruh pada pekerjaan,rumah tangga dan penghasilan,
Istrinya Kang Tae Mo
ayo dong Dit lebih seru lagi balas dendamnya. dipotong kek itu sekopnya 🤣
Embong Cilodong
cerita nya ga enggigit .datar aja baca nya juga biasa aja 🙏🙏
Puji Lestari
balas dendam nya ora seru
G A G A
lanjut thor
Istrinya Kang Tae Mo
belum seberapa itu hendrik
Sunaryati
Itu baru balasan kecil Hendrik,
Embong Cilodong
laki laki bodoh dg wanita pecundang aja ga bisa tegas
kalau dia mau ketemu istri nya izin kan saja aagar smua cepat selesai
menghadapi wanita bejat hrs dg kekersan .karena mereka sdh tidak punya harga diri dan malu
Embong Cilodong
pandangan yg salah kaprah
justru dg ada nya anak diantara bapak dan ibu nya akan tambah hangat bekeluarga 😁😁
Embong Cilodong
sdh bisa kebaca ya mbak
Yunia Afida
semangat terus 💪💪💪💪💪💪
Yunia Afida
dia ngepet kali dit
Yunia Afida
Dita maksudnya
Yunia Afida
good job dita
Sunaryati
Lanjuut, Thoor
« IPH » Balqis 🍀
lanjut thor
« IPH » Balqis 🍀
nah loh
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!