NovelToon NovelToon
Jodoh Kedua Dari Wasiat Suamiku

Jodoh Kedua Dari Wasiat Suamiku

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO / Anak Kembar / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:141.7k
Nilai: 5
Nama Author: Aisyah Alfatih

#Turun Ranjang

"Aisyah, jika aku pergi lebih dulu. Aku, ingin kamu menikah lagi dengan adikku, Galih."~Lucas Edward Hosea.

Istri mana yang tak terkejut saat mendengar ucapan suaminya, ketika menyuruh dirinya untuk menikah lagi. Hal itulah yang dirasakan Aisyah ketika Lucas memintanya untuk menikah lagi dengan sang adik, Galih.

Galih sebagai adik ipar sekaligus paman dari kedua keponakannya terpaksa menerima wasiat dari kakaknya, Lucas dan menikahi Aisyah.

Akankah, Aisyah bertahan dalam pernikahan keduanya itu atau Aisyah akan menyerah dan berpaling dari Galih suami keduanya?

Yuk, simak kisah mereka di Jodoh Kedua Dari Wasiat Suamiku!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aisyah Alfatih, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Jodoh Wasiat-26

Malam itu, Galih berjalan menyusuri lorong rumah dengan langkah pelan, berusaha menahan diri untuk tidak mendekati kamar Aisyah. Sejak menikahinya karena wasiat dari sang kakak, Lucas, Galih mencoba semaksimal mungkin untuk menghindari interaksi dengan Aisyah. Dia tak ingin terjebak dalam perdebatan yang tak ada ujungnya dengan wanita itu. Hari-hari berlalu, dan Galih terus menjaga jarak dari Aisyah.

Pada suatu Minggu pagi, Aisyah merasa semakin jauh dengan adik iparnya itu. Rasa canggung dan dingin memenuhi setiap sudut rumah mereka. Bahkan, kedua anak Aisyah juga merasakan jarak yang jauh dengan Galih, paman mereka yang kini menjadi calon ayah tiri mereka. Saat sarapan pagi, Aisyah melirik Galih yang duduk di ujung meja, menundukkan kepala sambil menyuapkan makanan ke dalam mulutnya.

Suasana hening dan canggung membuat Aisyah semakin merasa tidak nyaman. Anak-anaknya, Reza dan Rezi, juga terlihat canggung dan takut berbicara dengan Galih.

Pada suatu malam, Aisyah tak tahan lagi dengan jarak yang semakin lebar antara dirinya dan Galih. Ia memutuskan untuk menghampiri adik iparnya yang sedang duduk di teras depan rumah, menatap langit dengan tatapan kosong.

"Galih," ucap Aisyah dengan suara lirih, "kita perlu bicara." Galih menoleh, wajahnya tampak tegang dan penuh perasaan yang tak bisa dijelaskan.

Namun, dia mengangguk pelan, memberi izin untuk Aisyah duduk di sebelahnya. Aisyah mengambil napas dalam-dalam, lalu mengutarakan perasaannya.

"Galih, aku tahu kita akan menikah karena wasiat kakakmu, Lucas. Tapi, kita harus mencoba menjalani kehidupan ini bersama. Anak-anak merasa jauh denganmu, dan aku merasa kesepian setelah kamu menghindar," Air mata Aisyah mulai mengalir, namun ia berusaha menahan tangisnya.

"Aku ingin kita bisa dekat seperti keluarga yang normal, Galih. Bukan seperti ini, saling menghindar dan merasa asing satu sama lain." Galih menatap Aisyah dengan pandangan yang sedikit berubah. Dia sadar betapa sulitnya bagi Aisyah menjalani kehidupan ini. Dalam hatinya, Galih tahu bahwa dia harus mencoba lebih keras untuk menjadi suami yang baik dan ayah yang bertanggung jawab, meskipun nanti tiba hari pernikahan mereka bukanlah pilihan mereka sendiri.

Galih berdiri, yang membuat Aisyah mendongakan kepalanya menatap pria itu.

"Bisakah kita memulai ini dari awal?"ucap Galih, sembari mengulurkan tangannya kepada Aisyah. Wanita itu menerima uluran tangan Galih dan berdiri di depan Galih hingga keduanya saling pandang satu sama lain. Galih masih menyimpan sebuah rahasia kepada Aisyah. Tetapi, sejauh ini Galih masih menyembunyikan itu dari Aisyah.

Aisyah memejamkan matanya pelan, dia merasakan nyeri pada dadanya. Semenjak, bayi itu lahir Aisyah sering kali merasakan sakit pada bagian dada kadang terpaksa memompa asinya tanpa sepengetahuan siapapun.

Galih mengandeng tangan Aisyah dan membawanya masuk ke dalam rumah. Galih mengantar Aisyah hingga ke depan kamar, dan keduanya saling memberikan senyuman damai.

"Beri aku waktu. Aku akan menerima mu sebagai calon suamiku, bukan ipar lagi. Aku harap kamu tak lelah menunggu, Galih."Aisyah berkata sebelum dia meninggalkan Galih di depan kamarnya. Galih hanya tersenyum dan mengangguk pelan hingga pintu kamar Aisyah tertutup rapat.

Matahari baru saja menampakkan sinarnya, Aisyah sudah terjaga dari tidurnya. Dengan semangat yang berbeda dari hari-hari sebelumnya, ia bangkit dan bergabung dengan Bi Nastri di dapur untuk menyiapkan sarapan. Aisyah terlihat lebih ceria, wajahnya yang biasanya murung kini terlihat berseri-seri. Bi Nastri menyadari perubahan pada Aisyah, dia tersenyum puas melihat Nyonya rumah itu tampak lebih bahagia.

Mereka bekerja sama dengan cepat menyiapkan nasi goreng, telur ceplok, dan sayur bayam untuk sarapan pagi ini.

Sementara itu, Reza dan Rezi yang baru saja bangun dari tidur, segera merapikan diri dan mengenakan seragam sekolah. Keduanya, masih dengan mata yang mengantuk, menyapa Aisyah yang sibuk di dapur.

"Selamat pagi, Bun," ucap mereka berdua. Aisyah mengangkat wajahnya dan tersenyum kepada kedua anak itu.

"Selamat pagi, Sayang. Sarapan sebentar lagi siap, ya." Dengan cekatan, Aisyah menata piring-piring berisi nasi goreng, telur ceplok, dan sayur bayam di atas meja makan. Suasana pagi itu terasa hangat dan penuh keceriaan.

Tak lama kemudian, Galih muncul dari kamarnya, sudah mengenakan setelan jas rapi untuk pergi ke kantor. Ia terkejut melihat calon istrinya tampak lebih ceria dari biasanya.

Galih duduk di kursi yang biasa di tempati. Aisyah dengan sigap melayani Galih dan mengambil sarapan untuk Galih. Hal itu, membuat wajah Galih merona atas perhatian tipis dari Aisyah, yang sudah dirindukannya sejak hari di mana mereka tinggal bersama.

Reza dan Rezi, saling pandang satu sama lain melihat perubahan keduanya. Mereka senang, dan ikut tersenyum melihat kedekatan dua orang itu.

Mereka duduk bersama di meja makan, menikmati sarapan yang telah disiapkan dengan penuh kehangatan dan keceriaan. Suasana keluarga yang harmonis pagi itu membawa semangat baru bagi Aisyah dan anggota keluarganya yang lain.

1
mochamad ribut
up
mochamad ribut
lanjut
mochamad ribut
up
mochamad ribut
lanjut
mochamad ribut
up
mochamad ribut
lanjut
mochamad ribut
up
mochamad ribut
lanjut
mochamad ribut
up
mochamad ribut
lanjut
mochamad ribut
up
mochamad ribut
lanjut
mochamad ribut
up
mochamad ribut
lanjut
mochamad ribut
up
mochamad ribut
lanjut
mochamad ribut
up
mochamad ribut
lanjut
mochamad ribut
up
mochamad ribut
lanjut
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!