NovelToon NovelToon
As You Wish, Duke!

As You Wish, Duke!

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam
Popularitas:62k
Nilai: 4.9
Nama Author: Eva IM

Elia putri Duke Haliden menikah dengan putra selir kaisar yang berstatus Duke, Julius Harbert.
Pernikahan yang tidak didasari cinta tidak akan bertahan selamanya, itulah yang Elia percaya. Julius selalu melihatnya sebagai gangguan di matanya.
Selama tiga tahun pernikahan Elia siang malam memikirkan bagaimana caranya lepas dari rumah Harbert yang tidak pernah menghargainya.
Kematian.
Hanya ada satu ide yang terlintas di benaknya.
"Seperti apa yang kamu inginkan, Duke! Kematianku."

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eva IM, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Elia Haliden

"Apakah anda mencintainya Yang Mulia?"

Pertanyaan berani Ines pada Julius. Dia gigih. Dia bukanlah orang yang terpancing provokasi. Sangat berpikir rasional. Jangan sampai usahanya kali ini sia-sia.

Julius memalingkan wajahnya kemudian menunduk.

"Pertanyaan yang mengejutkan." Jawabnya lirih. Dia sendiri bingung. Tidak pernah ada yang menanyakan ini.

Wanita itu dihadapannya sangat percaya diri. Julius yakin dia adalah Elia Haliden. Dia tidak akan pernah lupa dengan sorot matanya. Bola mata coklat yang sepertinya bisa menembus mata birunya.

Rambut hitam segelap langit malam dan kulit yang pucat. Siapa lagi kalau bukan orang itu. Julius yakin seribu persen. Elia Haliden tidak mati.

'Lalu siapa orang yang ada di peti mati saat itu?'

Itulah pertanyaan terbesar Julius. Dia jadi penasaran dengan apa yang terjadi. Ines Margareth adalah Elia Haliden. Namun Julius tidak ingin gegabah. Disini semua orang mengenalnya dengan nama Ines. Pasti ada sesuatu yang terjadi. Dia perlu membuktikannya.

Tidak salah lagi. Dia tidak pernah salah membaca situasi. Wanita ramping yang tampah rapuh itu terus gemetar. Terlihat berusaha untuk menenangkan diri dengan bersembunyi di balik topeng kegigihan. Sangat menarik.

Julius merasakan hatinya membumbung tinggi. Diam-diam dia tersenyum sebelum mengembalikan ketegasan wajahnya. Dia siap mengikuti alur permainan wanita itu, putri kecil Haliden, si darah tercemar, Elia.

"Pangeran bisakah kita mulai diskusi kita?" Suara Wilhem menginterupsi situasi sengit Julius dan Ines.

Dia hanya sekilas mengamati dan tidak ikut campur. Dia menyadari perubahan halus teman lamanya ini. Dia sangat mengenalnya. Seorang pengeran dari Delian yang hidup dalam kerumitan suksesi kerajaan. Seorang pion atau bidak yang dipergunakan ayah dan saudaranya.

Terkadang Wilhem ingin bertanya, namun dia urungkan. Wilhem ingin tahu alasan Julius rela menjadi alat mereka. Tentu hidupnya tak kalah rumit. Namun lagi-lagi Wilhem memilih diam.

Julius mengangguk setuju. Dia kembali mengalihkan padangannya kepada wanita yang duduk di sebelahnya. Tangannya terlihat sibuk membuka dokumen sesui dengan perintah Wilhem.

Wanita itu telah berubah banyak. Tentu karena usianya yang beranjak dewasa dia terlihat lebih cantik dan terawat. Apakah memang dia secantik itu. Elia dalam ingatan Julius adalah wanita dengan wajah kaku. Penampakan Elia yang dia tahu sangat berbeda dengan Ines yang dia lihat sekarang.

Atau mungkin karena dia saja yang tidak pernah memperhatikannya. Pada dasarnya wanita ini cantik. Tubuh ramping dan rapuhnya adalah idaman para laki-laki yang penuh dengan jiwa melindungi. Rambut hitam dan mata coklatnya sangat khas. Bisa dikatakan berbeda dengan orang Delian pada umumnya. Bibirnya merah dan penuh, sangat menyenangkan untuk di pandang.

Hidung tinggi dan pipi putihnya tak bisa diabaikan. Garis leher dan bahunya seputih susu dan bersih. Aura wanita dewasa yang tak tergoyahkan. Julius takjub dengan perubahannya.

Julius terus meyakinkan dirinya bawah wanita itu adalah Elia Haliden. Dia harus menjadi Elia Haliden. Jika bukan, Julius akan membuatnya. Tapi Julius sangat yakin. Yakin seyakin-yakinnya. Dia akan mengungkap tabir yang dibuat oleh wanita itu.

"Lady Ines, bisa tolong anda membacakan isi perjanjian gula antara Inoa dan Delian yang terbaru?" Julius bermain-main dengan kata 'Lady Ines'.

Melihat respon wanita itu sangat menyenangkan. Seperti mendapatkan mainan baru yang seru. Dahinya akan berkerut dengan bibir yang sedikit bengkok. Dia semakin gigih saat Julius memprovokasinya. Sungguh menyegarkan.

Julius akhirnya tahu kenapa dia tidak menikmati hidupnya selama ini, karena tidak ada wanita itu. Setelah kematiannya Julius menjalani hidupnya tanpa semangat. Seperti kehilangan jiwanya. Tapi bertemu dengannya lagi menyegarkan hidupnya. Meskipun Julius butuh usaha untuk membuktikan bahwa wanita cantik yang duduk di sebelahnya itu adalah istrinya, Elia.

Ada ketertarikan khusus padanya. Julius terus beraba-raba. Mencari tahu apa alasannya.

Suaranya juga menyenangkan. Serak dan lembut. Tidak terbata-bata atau canggung. Melihatnya berbicara seperti melihat burung kenari yang bernyanyi. Lebih dari indah, sunggu menawan.

Tiba-tiba sebuah suara melintas di benaknya. Suara wanita itu menangis. Memintanya untuk jangan mati. Suara tangisan seseorang yang menangisinya. Hati Julius teriris. Wanita itu mengkhawatirkannya. Fakta yang tidak pernah dia sadari. Bahkan keluarganya belum pernah menangis untuknya. Tidak pernah mengkhawatirkannya. Bisa jadi menunggu kematiannya.

Orang yang tidak pernah kamu pedulikan malah peduli padamu. Julius merasa kecil. Betapa kasar perlakuannya selama ini padanya. Saat dia sadar tidak ada jalan untuk kembali. Wanita itu telah pergi.

Namun dewa tampaknya kasihan pada takdir hidupnya. Maka dia diberi kesempatan kedua. Berubah dan memperbaiki kesalahannya.

Jadi waktu ini tidak akan Julius sia-siakan lagi.

'Pertama, ayo dekati dulu.' Pekiknya dalam hati.

"Sebenar Lady Ines, sepertinya saya melewatkan sesuatu. Bisakah anda mengulanginya lagi?" Senyum cerah Julius terbit melihat dahi Ines yang berkerut. Sangat menyenangkan baginya bermain-main dengannya.

"Baik Yang Mulia. Mohon disimak dengan baik." Jawab Ines ketus. Dokumem dengan jumlah lima lembar itu penuh dengan tulisan. Bukan hanya membaca tapi Ines harus menerjemahkannya ke dalam bahasa Delian. Tapi respon Julius membuatnya jengkel.

"Baik Lady Ines."

Ines mendengus sebelum kembali membuka dokumen perjanjian tersebut. Entah kenapa dia benci dengan kata 'Lady Ines' yang keluar dari mulut Julius. Seperti sedang mengolok-oloknya.

Ines mulai membaca kembali perjanjian antara Inoa dan Delian terkait perdagangan gula. Perjanjian ini disebut dengan 'Suiker Wet'. Gula dalam bahasa Inoa adalah Suiker, sedangkan dalam bahasa Delian gula disebut Sugar. Suiker Wet atau perjanjian gula memiliki banyak pasal yang mengaturnya. Sebagai produsen Inoa punya hak memonopoli perdagangan pada pihak pembeli. Namun hal ini harus berdasarkan kesepakatan bersama.

Ada tambahan pasal dalam perjanjian terbaru yang diratifikasi sekitar tahun lalu. Alasannya karena ditemukan fakta baru dalam kasus terbakarnya Pelabuhan Kartos di Delian. Polisi internasional Inoa menemukan bukti bahwa pelabuhan itu sengaja di bakar.

Pada bagian ini Julius memiringkan kepalanya. Dia belum pernah mendengarnya. Kebakaran di Kartos diumumkan sebagai bencana yang tidak disengaja. Orang Delian percaya jika ada gangguan listrik yang menyebabkan percikan api dan membakar pelabuhan. Itu bahkan dimuat dalam Memorandum Raja. Sebuah selebaran resmi yang dibagikan oleh Raja Delian untuk menyampaikan informasi kepada rakyat dengan cepat.

Ines melanjutkan dengan menerjemahkan isi dari pasal tambahan tersebut. Dikatakan bahwa saat kebakaran terjadi ada dua kapal milik Inoa yang ikut terbakar.

Julius mengangguk. Dia mendengarnya. Ranah ini bukanlah pekerjaannya. Jadi Julius hanya sekilas mendengarnya. Saat kebakaran terjadi Julius sedang di perbatasan Selatan untuk menaklukkan pemberontakan.

Ada bukti yang menunjukkan jika pelabuhan itu sengaja dibakar. Pada saat itu dua kapal Inoa baru saja bersandar dengan muatan penuh gula dan teh yang siap untuk diperdagangkan. Namun karena kebakaran itu dua kapal tersebut habis dimakan api.

"Kartos Tea Party." Ines menutup terjemahannya.

Namun Ines tak hanya berhenti sejenak. Dia mulai menjelaskan apa yang dia katakan tadi. Orang Inoa menyebut peristiwa terbakarnya dua kapal itu dengan sebutan Kartos Tea Party atau Pesta Teh Kartos dalam bahasa Delian. Saat kebakaran terjadi lautan Kartos dipenuhi dengan gula dan teh. Hingga airnya berubah menjadi kemerahan seperti teh yang sedang diseduh.

Bahkan orang-orang menyebutnya air laut yang asin menjadi manis berkas gula Inoa yang terbakar.

Polisi internasional Inoa mengklaim jika pihak Delian sengaja membakar pelabuhan Kartos dengan target dua kapal Inoa. Alasannya sederhana, Delian ingin mengacaukan harga gula dan teh di pasaran.

Ini disebut dengan teknik Estirpasi. Pemerintah ingin mengendalikan harga sepenuhnya dengan membuat barang langka. Teknik yang umum digunakan adalah pembakaran.

Namun hal ini malah manjadi bumerang bagi Delian. Inoa mengambil sikap mengurangi ekspor dua komoditas ini karena kerugian yang diderita Inoa sangat banyak. Bahkan ada koban jiwa dari pihak Inoa.

Sungguh Julius tidak tahu hal ini. Dia sungguh buta. Dia hanya melakukan perintah ayahnya tanpa tahu apa yang terjadi di belakangnya. Sangat menjijikkan. Ide siapa itu. Sangat kotor. Julius ingin mengumpat namun dia tahan.

'Petrus Delian', dia akan membuat perhitungan pada orang gila itu.

Orang yang tidak bertanggung jawab. Harusnya dia yang membereskan embargo gula dan teh Inoa alih-alih dirinya. Karena hal sinting itu pasti idenya.

'Sialan'. Julius mengumpat dalam hati.

Bersambung...

1
Leny Leny
ribet banget deh ines...dah bye..bye..aja cewek kok ribet, cerewet and jengkelin, keras kepala..
Esti Afitri88
julius harus ekstra sabar ya sama ines . hihihi...
Esti Afitri88
kasihan juga si owen . selalu sesak bila ingat masa lalu elia haliden
Yuliana Nengrum
lanjut toor jalius dan ines saling jatuh cinta dan punya perasaan lah
yani
lanjut thorr
Kastini
lanjuttt
Dandelion Queen
bagus
Yuliana Nengrum
bisa ines jatuh cinta pada jalius dan hidup romantis untuk biduk rumah tangga , beri kasih sayang sama ines biar dia buka hatinya buat jalius
Era Simatupang
bisakah upnya d banyakin karena sangat suka ceritanya
Diah Al Khalifi
thank u sdh up...😘🥰
Merry Maria
mksh sdh up akak...🥳🥳💐💐
Esti Afitri88
meski slalu bertengkar tapi kesannya manis .
Kastini
lanjuttt
Merry Maria
makin seruuu ini sy tdk sabar dgn kelanjutanx. mksh akak otor. upx jgn kelamaan yaaa...💐💐💐
Hana
semangat, karya bagus ♥️💪
Hana
seru
Hana
♥️
Hana
keren bahasanya
Diah Al Khalifi
sama2 keras
ibarat kayu klu tetap keras GK ada yg mau ngalah ujung2 nya nanti bs patah makanya Julius belemah
Esti Afitri88
memang sulit ya orang dengan sifat seperti julius dan juga ines mengutarakan isi hati .
interaksinya selalu canggung .
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!